Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK II TRANSFORMATOR

Nama Kelas No. NIM

: Ferizco Ramadhan : KE-2D : 10 : 3.29.11.0.10

TEKNIK KONVERSI ENERGI TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2012

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

KATA PENGANTAR
Makalah ini

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Transformator 3 1.2. Prinsip Dasar Transformator.. 3 1.3. Macam-Macam Trafo.. 7 1.3.1. Trafo Daya.... 7 1.3.2. Trafo Pengukuran...... 7 1.3.3. Trafo Tenaga. 9 1.4. Transformasi Step Down dan Step Up. 10 1.4.1. Deskripsi Kerja Transformator Step Down. 10 1.4.2. Deskripsi kerja Transformator Step Up. 10 1.4.3. Potential Transformator.. 11 1.4.4. Transformasi Ideal .. 12 1.4.5. Efisiensi Transformator .. 13 1.4.6. Penggunaan Transformator 13 a. Power Supply (Catu Daya) b. Adaptor (Penyearah Arus) c. Transmisi daya listrik jarak jauh 1.5. Rugi-Rugi pada Transformator. 14 1.5.1. Rugi Inti. 14 1.5.1.1. Rugi Arus Putar (Eddy Current).. 14 1.5.1.2. Rugi Hysterisis 15 1.5.2. Rugi Tembaga. 15 1.6. Gambar-gambar .. 16 DAFTAR PUSTAKA
2

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Pengertian Trafo

Transformer adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik

Gambar 1-1 Transformasi Energi


(Sumber : Utomo, Heri Budi.(2002).Overhaul Trafo Tenaga Tegangan Tinggi & Extra Tinggi)

Beberapa alasan digunakannya transformer, antara lain: 1. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai 2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi) 3. Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan yang bervariasi

1.2.

Prinsip Dasar Transformer

Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi.

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolakbalik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gayagerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl).

(Sumber : http://boeedy.wordpress.com/2010/12/27/tap-changer/)

Penggunaan power transformer pada jaringan distribusi

(Sumber : AREVA,Power Transformer Fundamental (2008)

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

(Sumber : http://aisyah-febrina.blogspot.com/2012/06/assalamualaikum.html)

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/konfigurasi-hubungan-belitan.html

1.3.

Macam macam Trafo

1.3.1. Trafo Daya Trafo yang memiliki beberapa macam beban yaitu a. Beban hambatan murni b. Beban induktif c. Beban reaktif induktif d. Beban kapasitif e. Beban reaktif kapasitif Dimana tegangan listrik yang ada pada hambatan tersebut adalah sefasa dengan arus listrik yang melaluinya.

1.3.2. Trafo Pengukuran Trafo Pengukuran mengukur aliran listrik dan memberikan masukan untuk kekuasaan transformer dan instrumen. Current transformer baik menghasilkan arus bolakbalik atau tegangan bolak-balik yang sebanding dengan arus yang diukur. Ada dua tipe dasar transformator saat ini: wound dan toroida. Transformer wound saat ini terdiri dari integral belitan primer yang dimasukkan secara seri dengan konduktor yang membawa arus yang diukur. Toroidal atau berbentuk donat transformer saat ini tidak mengandung belitan primer.
7

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

1.3.3. Trafo Tenaga Trafo ini biasanya digunakan pada pemakaian daya dari rumah tangga, sampai pembangkit , transmisi dan distribusi tenaga listrik. Beberapa alasan digunakannya transformer, antara lain : 1. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai, 2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi (pada jaringan transmisi) 3. Kebutuhan pemakai/beban memerlukan tegangan yang bervariasi. Selain kapasitas daya, dalam pemilihan transformator distribusi kita juga harus mengetahui: a. Bushing Bushing merupakan salah satu komponen pada transformator sebagai tempat penghubung antara transformator dengan jaringan luar. Bushing terbuat dari porselin, dimana porselin ini berfungsi sebagai penyekat antara konduktor (penghantar yang bertegangan) dengan tangki transformator.

b. Sistem Pendinginan Dalam memilih transformator kita harus mengetahui system pendinginan yang digunakan transformator tersebut.

c. Peralatan Proteksi Transformator Distribusi yang digunakan harus memiliki peralatan proteksi.

d. Indikator Indikator dalam transformator digunakan untuk mengetahui tinggi dari permukaan minyak dan temperature / suhu minyak.

e. Tap Changer Tap Changer adalah perubahan tegangan dari satu tegangan ke tegangan lain dilakukan dalam keadaan tanpa beban (tegangan off) dan dilakukan secara manual melalui sebuah tuas.

f. Spesifikasi Teknis Transformator Untuk pemilihan transformator perlu melihat spesifikasi teknisnya, apakah transformator tersebut Step Up atau transformator Step Down
8

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

Dari spesifikasi tersebut kita akan mengetahui : 1. Type 2. Standar menurut IEC dan SPLN 3. Rating 4. Vektor grup 5. Sifat kelistrikan 6. Berat dan dimensi

1.4.

Transformasi Step Down dan Step Up Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo)

dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.

1.4.1. Deskripsi kerja transformator step down Transformator ini berfungsi untuk menaikkan tegangan misalnya dari 380 V pada sisi primer menjadi 20 KV pada sisi sekunder. Transformator step down adalah trafo yang apabila lilitan primer lebih besar daripada lilitan sekunder. Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder, b. tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder, c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.

1.4.2. Deskripsi kerja transformator step up Transformator ini berfungsi untuk menurunkan tegangan misalnya dari 20 KV pada sisi primer menjadi 380 V pada sisi sekunder. Transformator Step Up adalah apabila di dalam bagian trafo terdapat lilitan sekunder yang lebih besar daripada lilitan primer. Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder, c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

1.4.3. Potential Transformer Transformer juga dapat digunakan dalam sistem instrumentasi listrik. Karena transformer kemampuan untuk meningkatkan atau turun tegangan dan arus, dan listrik isolasi yang mereka berikan, mereka dapat berfungsi sebagai cara untuk menghubungkan peralatan listrik tegangan tinggi, sistem tenaga arus tinggi. Misalkan kita ingin secara akurat mengukur tegangan 13,8 kV sebuah power sistem. Maka kita menggunakan system potential transformator sehingga tegangan yang digunakan dapat sesuai dengan yang diinginkan, apabila tidak sesuai maka akan terjadi kesalahan yang fatal karena ini merupakan peralatan arus bertegangan tinggi.

Gambar 1.6. Aplikasi Instrumentasi: "Potensi transformator"


(Sumber : http://konversi.wordpress.com/2008/11/08/isolasi-antara-drive-control-dan-rangkaian-power/

Sekarang voltmeter membaca fraksi yang tepat, atau rasio, dari sistem yang sebenarnya tegangan, mengatur skala untuk membaca seolah-olah mengukur tegangan secara langsung. Transformator instrumen menjaga tegangan pada tingkat yang aman dan mengisolasi listrik dari sistem , sehingga tidak ada hubungan langsung antara saluran listrik dan instrumen atau kabel instrumen. Ketika digunakan dalam kapasitas ini, trafo disebut Potensi Transformer, atau hanya PT. Potensial transformer dirancang untuk memberikan seakurat tegangan rasio stepdown Untuk membantu dalam regulasi tegangan yang tepat, beban seminimal mungkin. Voltmeter dibuat untuk memiliki impedansi masukan yang tinggi sehingga menarik sedikit
10

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

arus dari PT . Seperti yang anda lihat,pada gambar 1.6. sumbu telah terhubung secara seri dengan gulungan primer PT. Standar tegangan sekunder untuk sebuah PT adalah 120 volt AC, untuk full-rated tegangan listrik. Rentang voltmeter standar untuk menemani PT adalah 150 volt, skala penuh. Ini cocok baik untuk standarisasi industri voltmeter yang sebenarnya instrumen sendiri, karena PT akan menjadi ukuran untuk langkah sistem tegangan ke tingkat instrumen standar ini.
(Sumber :

1.4.4. Transformator Ideal Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekuJika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus Dalam hal ini faktor (V I) adalah daya (P) transformator. Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut.

11

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

1.4.5.Efisiensi Transformator

Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo yang ideal. Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.

1.4.6. Penggunaan Transformator Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik jarak jauh. a. Power supply (catu daya) Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V b. Adaptor (penyearah arus) Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode. Adaptor merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah arus adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. c. Transmisi daya listrik jarak jauh Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya
12

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.

1.5.

Rugi-Rugi Pada Transformator Rugi-rugi pada transformator dapat berupa rugi arus pusar (rugi inti) atau rugi besi dan

rugi tembaga yang terdapat pada kumparan primer maupun sekunder. Untuk mengurangi rugi besi haruslah diambil inti besi yang penampangnya cukup besar supaya flux magnit mudah mengalir di dalamnya. Untuk memperkecil rugi tembaga, harus diambil kawat tembaga yang penampangnya cukup besar untuk mengalirkan arus listrik yang diperlukan. Rugi inti terdiri dari Rugi arus eddy dan rugi hysteresis.

1.5.1. Rugi Inti 1.5.1.1.Rugi Arus Pusar (eddy current) Rugi arus eddy timbul akibat adanya arus pusar pada inti yang dapat menghasilkan panas. Adapun arus pusar inti ditentukan oleh tegangan induksi pada inti yang meghasilkan perubahan-perubahan flux magnit. Arus pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang diinduksi oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap arah fluks seperti terlihat pada Gambar 2.6.

13

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

Gambar 2.6 Arus pusar yang berputar pada material inti (Sumber : http://ml.scribd.com/doc/88680805/Rugi-Arus-Pusar)

(Sumber : http://ml.scribd.com/doc/88680805/Rugi-Arus-Pusar)

Dengan adanya resistansi dari material inti maka arus pusar dapat menimbulkan panas sehingga mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut bahkan hingga membuat transformer terbakar. Untuk mengurangi efek arus pusar maka material inti harus dibuat tipis dan dilaminasi sehingga dapat disusun hingga sesuai tebal yang diperlukan Rugi arus pusar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Pe = ke . f2 . t2 . B2 max pe = Rugi arus pusar [w/kg] ke = Konstanta material inti

14

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

f = frekuensi [Hz] t = ketebalan material [m] Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]

1.5.1.2.Rugi Hysterisis

Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat dari material inti. Hal ini terjadi karena masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi saat arus eksitasi bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-lahan menuju 0. Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali atau dengan kata lain arus sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan membangkitkan fluks kembali. Grafik hysteresis.

(Sumber : http://ml.scribd.com/doc/88680805/Rugi-Arus-Pusar)

1.5.2.Rugi-Rugi Tembaga

l
A

R = Tahanan (Ohm) = Tahanan jenis (Ohm.m) l = Panjang (m) A = Luas penampang (m2) Rugi tembaga adalah rugi-rugi lilitan primer dan sekunder lilitan primer dan sekunder terdiri dari kawat tembaga yang mempunyai panjang dan penampang RUGI TEMBAGA PRIMER = IP2.RP (Watt) 2 RUGI TEMBAGA SEKUNDER = IS .RS (Watt) RP & RS = Tahanan Primer & Sekunder () IP & IS = Arus Primer & Sekunder (Ampere)
15

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

Karena rugi tembaga tergantung dari arus primer dan sekunder, maka rugi tembaga bersifat tidak tetap tergantung beban trafo. 1.6.GAMBAR-GAMBAR

(Sumber : http://temonsoejadi.wordpress.com/2012/05/03/induksi-elektromagnetik/

16

Ferizco Ramadhan / KE-2D / 10

DAFTAR PUSTAKA Utomo, Heri Budi.(2002).Overhaul Trafo Tenaga Tegangan Tinggi & Extra Tinggi. AREVA T&D. (2008). Power Transformers (Vol. 1 Fundamentals). Paris: Areva T&D. AREVA T&D. (2008). Power Transformers (Vol. 2 Expertise). Paris: Areva T&D. Rinjono, Yon (2002). Dasar Teknik Tenaga Listrik (Edisi Revisi). Yogyakarta : Andi.
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/konfigurasi-hubungan-belitan.html http://ml.scribd.com/doc/88680805/Rugi-Arus-Pusar http://konversi.wordpress.com/2008/11/08/isolasi-antara-drive-control-dan-rangkaian-power/ http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/konfigurasi-hubungan-belitan.html http://boeedy.wordpress.com/2010/12/27/tap-changer/ http://temonsoejadi.wordpress.com/2012/05/03/induksi-elektromagnetik/

17

Anda mungkin juga menyukai