Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Posted by Harmoko on 05/26/2009 Posted in: Laskar Makalah. Tagged: PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN. Tinggalkan Sebuah Komentar

http://mocoe.wordpress.com/2009/05/26/pendidikan-dan-pembangunan/

Ringkasan Makalah

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah strategis.

Menurut John C. Bock, dalam Education and Development, A Conflict Meaning (1992), mengidentifikasi peran pendidikan tersebut sebagai: memasyarakatkan ideologi dan nilai-nilai sosio-kultural bangsa, mempersiapkan tenaga kerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, dan mendorong perubahan social, dan untuk meratakan kesempatan dan pendapatan. Peran yang pertama merupakan fungsi politik pendidikan dan dua peran yang lain merupakan fungsi ekonomi.

Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional muncul dua paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kebijakan pendidikan. Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi. Paradigma fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan masyarakat tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap modern. Menurut pengalaman masyarakat di Barat, lembaga pendidikan formal sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan, melatih kemampuan dan keahlian, dan menanamkan sikap modern para individu yang diperlukan dalam proses pembangunan. Bukti-bukti menunjukkan adanya kaitan yang erat antara pendidikan formal seseorang dan partisipasinya dalam pembangunan. Perkembangan lebih lanjut muncul, tesis Human lnvestmen, yang menyatakan bahwa investasi dalam diri manusia lebih menguntungkan, memiliki economic rate of return yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.

Melihat perkembangan pendidikan sekarang ini, menurut saya yang menjadi kendalah utama adalah kurang seriusnya pemerintah. Contoh kecilnya saja bisa kita lihat betapa besarnya perbedaan baik, sarana prasarana sekolah di perkotaan dan pedesaan. Bagaimana kita bisa mencapai pemertaan pendidikan yang sama, jika masalah seperti ini masih terabaikan, dan kita mengetahui bersama dampaknya sangat besar. Pendidikan haruslah menjadi sorotan penting bagi kita semua karena kemajuan dalam segala hal di lihat dari latar belakang pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak lagi peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara.

1. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah peranan pendidikan dalam bidang pembangunan ekonomi? b. Bagaimanakah peranan pendidikan dalam membangun sumber daya manusia? c. Adakah pangaruhnya pendidikan dalam pembangunan sosial? d. Bagaimana esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya? e. Apa saja yang di sumbangkan pendidikan pada pembangunan? f. Bagaimanakah Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional?

1. 3. Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: a. Menjelaskan peranan pendidikan dalam bidang penbangunan ekonomi. b. Mendeskripsikan pendidikan dalam membangun sumber daya manusia. c. Mendeskripsikan pendidikan dan pengaruhnya dalam pembangunan sosial. d. Menjelaskan esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya e. Menjabarkan Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan. f. Menjelaskan Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional

DAFTAR ISI

Halaman Judul .. Ringkasan Makalah . 1 BAB I Pendahuluan:

Kata Pengantar 2 Rumusan Makalah . 2 Tujuan Penulisan Makalah . 3 Daftar Isi 4 BAB II Pembahasan: Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Eknomi ... 5 Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM . 7 Pendidikan Dan Pengaruhnya Dalalm Pembangunan Sosial . 9 Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya . 12 Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan .. 12 Pembanguanan Sistem Pendidikan Nasional .... 13 BAB III Kesimpulan .. 15 Daftar Pustaka .. 17

BAB II PEMBAHASAN

2. 1. Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Ekonomi. Pendidikan memberi kontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai kajian akademis dan penelitian empiris telah membuktikan keabsahannya. Pendidikan bukan hanya melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak saja berfaedah bagi perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan welfare dependency yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah.

Ada tiga paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge based economy tampak kian dominan: 1. kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid. 3. Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang. Untuk meningkatkan pendidikan, pemerintah melakukan upaya pembangunan pendidikan yang memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan DakkarSenegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All/EFA.

Dakkar tersebut secara parsial telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Education for All, merupakan satu upaya untuk memadukan langkah serta penyamaan persepsi, dan bagian yang tidak terpisahkan dari komitmen global lainnya, yaitu Millenium Development Goals yang disepakati 189 negara anggota PBB.

Kesepakatan tersebut menargetkan, pada tahun 2015 telah dilakukan upaya: 1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan. Targetnya adalah menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup dengan penghasilan di bawah satu dolar per hari. Dan, menurunkan hingga separuh jumlah orang yang menderita kelaparan. 2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal. Orientasinya memastikan bahwa anak-anak laki-laki dan perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar. 3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Orientasinya, menghilangkan perbedaan gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan pada semua tingkatan di tahun 2015. 4. Menurunkan angka kematian anak. Orientasinya, menurunkan hingga dua pertiga angka kematian anak di bawah usia lima tahun. 5. Memperbaiki kesehatan maternal. Orientasinya, menurunkan rasio kematian maternal hingga tiga perempat. 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya. Orientasinya, pertama, menghentikan dan mulai memutarbalikkan percepatan penyebaran HIV/AIDS. Kedua, menghentikan dan mulai memutarbalikkan angka insiden malaria dan penyakit utama lainnya. 7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup. Orientasinya, pertama, mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kepada kebijakan negara dan mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang. Kedua, menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup tanpa akses yang berkesinambungan terhadap air minum yang aman. Ketiga, mendapatkan pencapaian yang signifikan dalam memperbaiki kondisi kehidupan dari sekurang-kurangnya 100 juta orang yang hidup di daerah kumuh, pada tahun 2020. 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.

Kesepakatan tersebut di orientasikan kepada: 1. Mengembangkan lebih jauh prinsip perdagangan terbuka dan sistem finansial yang berdasarkan pada hukum, dapat dimengerti dan tidak diskriminatif. Termasuk di dalamnya komitmen untuk pemerintahan yang baik, pembangunan dan penurunan kemiskinan, baik pada tingkat nasional maupun internasional. 2. Memberi perhatian pada kebutuhan khusus dari negara yang belum berkembang. Hal ini termasuk pemberlakuan tarif dan akses untuk mendapatkan pembebasan kuota bagi hasil ekspornya; meningkatkan upaya pembebasan utang bagi negara pengutang yang sangat miskin; pembatalan perjanjian utang bilateral; dan pemberian bantuan pembangunan bagi negara-negara yang berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan. 3. Memberi perhatian khusus kepada negara berkembang yang terdiri dari kepulauan kecil dan negara yang terkurung oleh daratan. 4. Mengatasi secara komprehensif masalah utang negara-negara berkembang melalui upaya nasional dan internasional. 5. Melalui kerja sama dengan negara-negara berkembang secara kooperatif mengembangkan berbagai jenis pekerjaan yang produktif dan bermakna bagi kaum muda.

6. Melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi, menyediakan akses terhadap ketersediaan obat-obatan esensial yang murah di negara-negara berkembang. 7. Melalui kerja sama dengan pihak swasta, menyediakan berbagai keuntungan teknologi baru khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

2. 2. Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi. Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA) meliputi enam komponen penting, yaitu: 1) pendidikan anak usia dini (PAUD) 2) pendidikan dasar 3) pendidikan keaksaraan 4) pendidikan kecakapan hidup (life skill) 5) kesetaraan dan keadilan gender 6) peningkatan mutu pendidikan.

Secara khusus, dalam konteks peningkatan dan pemberdayaan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan komitmen education for all serta peningkatan kesejahteraan rakyat yang harus disadari, realitas perkembangan pendidikan dewasa ini, berimplikasi luas terhadap kehidupan masyarakat, baik yang terkait dengan masalah kehidupan sosial, budaya, politik maupun ekonomi. Dengan kata lain, kualitas pelayanan pendidikan yang rendah, rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan, buruknya manajemen sistem pendidikan akan menjadi bagian dari problema dalam menghadapi tantangan dan persaingan tersebut. Beberapa konsep peningkatan mutu pendidikan: 1. Suatu sistem pendidikan itu bermutu, apabila proses belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. 2. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efesien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan nasional sejak tingkat pusat, daerah sampai dengan satuan pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan. 3. Pada semua jenjang pendidikan, kebijaksanaan peningkatan mutu tetap harus menjadi sasaran prioritas utama. Berdasarkan suatu prespektif strategi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan sekaligus yaitu:

1. pendekatan substansi pendidikan 2. pendidikan teknis pendidikan 3. pendekatan pengelolaan pendidikan. Dengan adanya 3 altenatif pendekatan untuk peningkatan mutu pendidikan, maka diharapkan didalam penerapan kebijakan otonomi daerah, akan dapat pula menghasilkan peningkatan mutu pendidikan di daerah. Tentunya hal ini sesuai dengan konsep penerapan otonomi pendidikan sebagimana yang telah ditetapkan melalui peraturan dan perundangan-perundangan yang ada.

2. 3. Pendidikan Dan Pengaruhnya Dalam Pembangunan Sosial.

1. Pembangunan Berwawasan Kependudukan. Secara sederhana pembangunan berwawasan kependudukan mengandung dua makna sekaligus, yaitu: a. Pembangunan berwawasan kependudukan Pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada, penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan. Penduduk harus dijadikan subjek dan objek dalam pembangunan. Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk penduduk. b. Pembangunan berwawasan kependudukan Pembangunan sumberdaya manusia, pembangunan lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur semata-mata.

Sebenarnya sudah lama didengung-dengungkan mengenai penduduk sebagai subjek dan objek pembangunan, mengenai pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, atau pembangunan bagi segenap rakyat. Sudah saatnya tujuan tersebut diimplementasikan dengan sungguh-sungguh jika tidak ingin mengalami krisis ekonomi yang lebih hebat lagi pada masa mendatang. Dengan demikian indicator keberhasilan ekonomi harus diubah dari sekedar GNP atau GNP perkapita menjadi aspek kesejahteraan atau memakai terminology UNDP adalah Indeks Pembangunan Manusia (HDI), Indeks Kemiskinan Sosial (HPI) dan Indeks Pemberdayaan Gender (GEM), dan sejenisnya. Memang, mempergunakan strategi pembangunan berwawasan kependudukan untuk suatu pembangunan ekonomi akan memperlambat tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun, ada suatu jaminan bahwa perkembangan ekonomi yang dicapai akan lebih berkesinambungan. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya akan membawanya pada peningkatan ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu cepat akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi sekaligus juga meningkatkan jumlah pengangguran dan setengah menganggur. Mengapa selama ini Indonesia mengabaikan pembangunan berwawasan kependudukan? Hal ini tidak lain karena keinginan pemerintah untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang harus senantiasa tinggi. Pertumbuhan ekonomi menjadi satusatunya ukuran keberhasilan pembangunan nasional. Walaupun Indonesia memiliki wawasan trilogy pembangunan yaitu pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas, pada kenyataannya pertumbuhan senantiasa mendominasi strategi pembangunan nasional. Karena mengabaikan aspek pemerataan pembangunan akhirnya muncul keadaan instabilitas dan kesenjangan antar Golongan dan wilayah.

2. Dimensi Penduduk dalam Pembangunan Nasional. Ada beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa penduduk merupakan isu yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan nasional. Berbagai pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan. Dapat dikemukakan bahwa penduduk adalah subjek dan objek pembangunan. Jadi, pembangunan baru dapat dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti luas yaitu kualitas fisik maupun non fisik yang melekat pada diri penduduk itu sendiri. 2. Keadaan penduduk yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai, akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah, menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban bagi pembangunan nasional. 3. Dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka yang panjang. Karenanya, seringkali peranan penting penduduk dalam pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang pada 25 tahun ke depan atau satu generasi.

3. Mengintegrasikan Kependudukan dalam Perencanaan Pembangunan. Dalam hal mengintegrasikan dimensi penduduk dalam perencanaan pembangunan daerah maka manfaat paling mendasar yang diperoleh adalah besarnya harapan bahwa penduduk yang ada di daerah tersebut menjadi pelaku pembangunan dan penikmat hasil pembangunan. Itu berarti bahwa pembangunan berwawasan kependudukan lebih berdampak besar pada peningkatan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan dibandingkan dengan orientasi pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan. Dalam pembangunan berwawasan kepengufukan, ada suatu jaminan akan keberlangsungan proses pembangunan. Pembangunan berwawasan kependudukan menekankan pada pembangunan local, perencanaan berasal dari bawah (bottom up planning), disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat local, dan yang lebih penting adalah melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan. Sebaliknya, orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa pada peningkatan ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu cepat memang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi sekaligus juga meningkatkan jumlah pengangguran dan setengah menganggur, sebagaimana yang terlihat selama ini di Indonesia. Demikian pula dalam pertumbuhan ada yang dinamakan dengan limit to growth. Konsep ini mengacu pada kenyataan bahwa suatu pertumbuhan ada batasnya. Ada beberapa ciri kependudukan Indonesia pada masa depan yang harus dicermati dengan benar oleh para perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Beberapa ciri penduduk pada masa depan adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan yang meningkat. 2. Peningkatan kesehatan. 3. Pergeseran usia. 4. Jumlah penduduk perkotaan semakin banyak.

5. Jumlah rumah tangga meningkat, struktur semakin kecil. 6. Peningkatan intensitas mobilitas. 7. Tingginya pertumbuhan angkatan kerja. 8. Perubahan lapangan kerja.

2. 4. Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antara keduanya 1. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia. 2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan seterusnya)

2. 5. Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan Kita tidak bisa memungkirinya bahwa sumbangn pendidikan pada pembangunan sangatlah besar, meskipun hasilnya tidak bisa kita lihat dengan segera. Tapi ada jarak penantian yang cukup lama antara proses dimulainya usaha dengan hasil yang ingin dicapai Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan kerja. 1. Segi Sasaran Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi. 2. Segi Lingkungan Pendidikan Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan prajabatan dan dalam jabatan. 3. Segi Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education), pndidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.

4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan l;ain-lain.

2. 6. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional Bagian ini akan mengemukakan dua hal yaitu mengapa sistem pendidikan harus dibangun dan wujud sisdiknas. 1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun Sistem pendidikan perlu dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia cenderung berupaya untuk mendekatkan dirinya pada kesempurnaan, untuk itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, termasuk sistem pendidikan. Selain itu, pengalaman manusia juga berkembang. Itulah sebabnya mengapa sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar

manusia untuk menemukan jawaban atas teka teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan. 2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain saling terkait, yaitu aspek filosofis dan keilmuan, yuridis, struktur, dan kurikulum a. Hubungan Antar Aspek-aspek Aspek filosofis keilmuan dan yuridis menjadi landasan bagi aspek-aspek yang lain, karena memberikan arah pada aspek-aspek lainnya. Meskipun aspek filosofis menjadi landasan, tetapi tidak harus diartikan bahwa setiap terjadi perubahan filosofis dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain secara total. b. Aspek Filosofis dan Keilmuan Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasioanal pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional yang etntunya memberikan peluang bagi pengembanga hakikat manusia yang kodrati yang berartipula bersifat wajar. Bagi kita pengembangan sifat kodrati manusia itu pararel dengan jiwa Pancasila.

c. Aspek Yuridis UUD 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap. Beberapa pasal yang melandasi pendidikan sifatnya eksplisit (pasal 31 ayat (1) dan (2); pasal (32)) maupun yang implisit (pasal 27 ayat (1) dan (2); pasal (34)). Pasal pasal tersebut sifatnya masih sangat global dan perlu dijabarkan lebih rinci kedalam UU Pendidikan seperti UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950, UU Pendidikan No. 12 Tahun 1954 dan disempurnakan lagi oleh UU RI No. 2 Tahun 1989. d. Aspek Struktur Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur pembangunan pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lai, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik. e. Aspek Kurikulum Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan kurikuler berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan tersebut dapat berupa materinya, orientasinya,pendekatannya maupun metodenya.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pendidikan dalam bidang pembangunan ekonomi. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan welfare dependency yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah. Ada tiga paradigma yang menegaskanbahwa pembangunan merujuk knowledge-based economy tampak kian dominan, yakni:

1. kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid. 3. Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang.

Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.

Pendidikan Dan Pengaruhnya Dalam Pembangunan Sosial. a. Pembangunan Berwawasan Kependudukan b. Dimensi Penduduk dalam Pembangunan Nasional c. Mengintegrasikan Kependudukan dalam Perencanaan Pembangunan.

Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya 1) Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia. 2) Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan seterusnya)

Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan kerja. 1. Segi Sasaran Pendidikan 2. Segi Lingkungan Pendidikan 3. Segi Jenjang Pendidikan 4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan

DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahadja, Umar dan Sulo La, S.L. 2005. Pengantar pendidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Anda mungkin juga menyukai