Anda di halaman 1dari 52

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah yang selalu mendapat perhatian yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara.Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya,menjadikan pembangunan bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Dalam hal ini pendidikan tidak hanya dapat di lakukan di lingkungan sekolah yang sekaligus merupakan lembaga pendidikan formal,tetapi pendidikan juga dapat di lakukan di lingkungan keluarga.Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan utama.Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau generasi-generasi penerus yang baik dan bertanggung jawab.Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya.Orang tua juga harus bisa menciptakan situasi pengaruh perhatian orang tua dengan menanamkan norma-norma untuk di kembangkan dengan penuh

keserasian,sehingga tercipta iklim atau suasana keakraban antara orang tua dan anak. Latar belakang orang tua siswa di SDN Sentul IV kota Blitar akan mempengaruhi bentuk perhatian dan cara mendidik orang tuanya yang di

terapkan pada anaknya.Ada orang tua yang dalam mendidik anak lebih bersikap memberi kebebasan pada anaknya untuk berperilaku dan berpendapat.Sebaliknya ada orang tua yang lebih bersikap mengatur dan memaksa anaknya untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan keinginan orang tua.Dan ada orang tua yang mendidik anak lebih bersifat demokratis yaitu memberi kebebasan pada anak untuk bersikap dan berperilaku tetapi kebebasan tersebut dibatasi dengan adanya pengendalian dari orang tua. Tetapi pada kenyataannya belum tentu dengan sikap terbuka maupun demokratis,anak bisa mendapat prestasi yang baik.Karena ada anak dengan perhatian yang bersifat terbuka prestasinya kurang baik.Sebaliknya dengan perhatian tertutup dan bebas ada anak yang mencapai prestasi yang baik Di samping itu,motivasi belajar juga harus di miliki anak didik untuk meningkatkan prestasi belajar mereka yang di wujudkan di lingkungan sekolah.Menurut Pidarta,(2004:56) bahwa,Pendidikan sekolah bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan tetapi bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas.Untuk itu dengan adanya motifasi,selain untuk meningkatkan prestasi belajar,di harapkan juga meningkatkan ketrampilanketrampilan dan kreatifitas anak didik karena fungsi motivasi itu sendiri adalah sebagai pendorong,penggerak dan pengarah perbuatan belajar. Menurut Kalimi salah seorang guru menyatakan bahwa,masih banyak anak yang belum mempunyai motivasi untuk belajar misalnya sering menyontek saat di adakan latihan evaluasi,masih banyak anak yang tidak mengerjakan tugas di kelas maupun PR.dan tidak belajar saat di rumah.Sehingga dengan kurangnya

motivasi yang di miliki siswa,maka prestasi yang di raih siswa masih belum maksimal.Sehingga orang tua apabila ingin anaknya mempunyai hasil prestasi belajar yang bagus,maka sudah seharusnya orang tua juga harus mnyempatkan waktunya untuk selalu mengawasi dan memperhatikan serta lebih baik lagi kalau mau mendampingi anaknya dalam setiap kali belajar.Sekaligus nanti bisa dibuatkan jadwal belajar yang nantinya anak secara otomatis tanpa di suruh, kalau memang sudah waktunya belajar dia akan tumbuh kesadaran akan pentingnya belajar. Karena orang tua menjadi pilar utama dalam penentuan kepribadian anak,maka hal ini berdampak pada prestasi belajar siswa.Prestasi dan perilaku anak yang di arahkan adalah bukti bagaimana anak di perlakukan oleh orang tuanya.Mengingat anak merupakan generasi penerus bangsa yang kelak akan memikul beban tanggung jawab terhadap diri sendiri,orang tua maupun negara.Maka peranan orang tua sangatlah mendukung dalam keberhasilan anak. Berdasarkan uraian tersebut di atas,maka penulis ingin mengetahui adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SDN Sentul IV kota Blitar. B. IDENTIFIKASI MASALAH Masalah dapat diidentifikasi yang berasal dari orang tua berkenaan dengan prestasi belajar adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa? 2. Apakah latar belakang pendidikan orang tua mempengaruhi bentuk

perhatian dan cara mendidik? 3.Adakah kemampuan ekonomi mempengaruhi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar? 4.Sejauh mana keharmonisan keluarga mempengaruhi prestasi belajar siswa? C. PEMBATASAN MASALAH Untuk mempermudah masalah yang akan dibahas,penelitian ini hanya membatasi tentang masalah yang berkaitan dengan perhatian orang tua terhadap putra-putri mereka dalam belajar dan prestasi siswa pada siswa kelas IV SD Negeri Sentul IV 2010/2011. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan rumusan masalah yang di batasi ruangannya dapat di rumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa? E. TUJUAN PENELITIAN Dengan diadakan penelitian ini diperoleh tujuan sebagai berikut ; 1. Untuk mengumpulkan data perhatian orang tua di SD Negeri Sentul IV Kota Blitar. 2. Untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa di SD Negeri Sentul IV Kota Blitar. 3. Untuk mengetahui data dan menganalisis tentang ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di SDN Sentul IV Kota Blitar . Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar tahun ajaran

F. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan bagi orang tua dalam memberikan perhatian kepada anaknya tentang hasil prestasi siswa dalam belajarnya. 2. Bagi siswa dapat di gunakan sebagai rujukan dalam mengetahui betapa pentingnya tentang hasil prestasi dalam belajar. 3. Bagi sekolah untuk menambah wawasan para guru tentang pentingnya perhatian orang tua terhadap hasil prestasi dalam belajar siswa. 4. Bagi peneliti dapat di gunakan sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

1. Arti Pentingnya Perhatian Orang Tua Lahirnya generasi bangsa yang kreatif,inovatif,unggul,bermoral tinggi,disiplin,berwawasan luas tidak luput dari polesan dan sentuhan orang tua.Dengan kata lain lingkungan keluarga merupakan hal yang sungguh signifikan dalam menanamkan dan menyoalisasikan nilai moral,disiplin kepada anak.Sungguh andil komunitas kecil keluarga dan orang tua memberikan kontribusi yang paling mendasar dalam pencerahan peradapan.Keluarga yang baik akan melahirkan masyarakat yang baik Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam lingkungan masyarakat yang terdiri atas ayah,ibu dan anak.Dari batasan tersebut peranan orang tua memiliki nilai pengabdian yang tinggi.Orang tua menjadi ruh keluarga yang akan menjadi penentu mati hidupnya sebuah keluarga,terciptanya disiplin yang kokoh dan kuat.Tidak jarang juga sebuah keluarga gagal dalam membangun fondasi moralitas,disiplin.Dalam konteks yang demikian itu,sungguh peran orang tua dalam memaksimalkan fungsi keluarga semakin penting, bentuk kemasan informasi dan hiburan dapat menyebabkan anak rentan terhadap

kekerasan,rentan terhadap budaya barat yang bebas. Keterlibatan orang tua dalam pelaksanaan disiplin dan perolehan pendidikan sungguh peranan sentral.Sehingga anak mampu mengembangkan diri.Kelak mampu menentukan masa depan mereka dengan baik. Pengingkaran akan ajaran agama,nilai-nilai luhur,fungsi keluarga, sungguh membutuhkan intensitas peranan orang tua sebagai pencerahan peradapan dan disiplin yang pada gilirannya nanti akan mampu melahirkan generasi-generasi bangsa yang

disiplin ,kreatif dan mandiri.Sehingga kelak sanggup menghadapi kerasnya tantangan di era global. Tidak ada kata untuk terlambat dalam melakukan yang baik. Selanjutnya menurut pendapat W.Stern dari aliran Konvergensi mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang lahir ke dunia ini langsung dalam keadaan pandai dengan kata lainPerkembangan manusia itu di pengaruhi oleh faktor dasar dan ajar.Dan yang perlu dipahami adalah usaha pendidikan itu tidak hanya terbatas di sekolah saja melainkan di rumah juga sangat berperan dalam hal membentuk pribadi anak,karena keluarga merupakan salah satu dariTri Pusat Pendidikan(BK Keluarga,2006 ; 5)artinya lingkungan pendidikan yang utama dan pertama sekaligus kodrati adalah keluarga,oleh karenanya keluarga merupakan titik tolak pendidikan selanjutnya bagi perkembangan anak.Maka dengan demikian lingkungan keluarga dapat menduduki sebagai tempat terpenting dalam pembentukan pribadi anak(H.Ahmad,2004 : 50) Berdasarkan uraian di atas,dapat di simpulkan bahwa perhatian adalah cara orang tua dalam mendidik,mengarahkan dan membimbing anaknya agar menjadi orang berhasil di masyarakat dan mampu berhubungan dengan orang lain dengan benar. 2. Bentuk Perhatian Orang Tua Yang perlu di pahami adalah usaha pendidikan itu tidak hanya terbatas di sekolah saja melainkan dirumah juga sangat berperan dalam hal membentuk pribadi anak,karena keluarga merupakan salah satu dariTri Pusat

Pendidikan(BK Keluarga,2006 ;5) artinya lingkungan pendidikan yang utama

dan perdana sekaligus kodrati,oleh karenanya keluarga merupakan titik tolak pendidikan selanjutnya bagi perkembangan anak.Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Dalam pengertian luas dan representative pendidikan merupakan seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan(Tardif, 1987). Selanjutnya,menurut Poerbakawatja dan Harahap (1981) pendidikan adalah;usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk

mempengaruhi,meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu di artikan mampu menimbulkan tanggung jawab moral dari segala perbuatannya.Orang dewasa disini bisa orang tuanya sendiri atau orang lain atas dasar dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik,misalnya ;guru,atau ustadz(kyai). Dalam penelitian,menurut(Singgih D Ganuarsa,1991 ;21)bentuk didikan atau perhatian orang tua ada 3 yaitu; a. Mendidik Yang Bersifat Otoriter Orang tua menentukan aturan-aturan dan batasan-batasan secara mutlak pada anak yang harus dilakukan dan yang tidak boleh di lakukan,anak tidak memiliki alternative atau pilihan lain untuk menentukan sikap,mereka menurut kehendak orang tuanya.Bila anak berperilaku tidak sesuai dengan tuntutan orang tuanya maka kemarahan atau hukuman yang akan menimpa anak itu.Akibat pola asuh otoriter ini,anak akan terampas kebebasannya

sehingga anak akan berkembang menjadi penakut,kurang percaya diri dan anak akan selalu merasa tidak aman. b. Mendidik Yang Bersifat Demokrasi Orang tua memberi kontrol dan menanamkan disiplin dengan di barengi rasa cinta,kebahagiaan dan perlindungan yang di butuhkan anak.Metode pendisiplinan yang diberikan bersifat mendukung dan bukannya untuk menghancurkan anak.Mereka ingin anaknya tumbuh menjadi individu yang agresif dan sekaligus memiliki rasa tanggung jawab dan mampu mengontrol dirinya sendiri,serta dapat bekerja sama dengan orang lain.Mereka memonitor dan menjelaskan standar yang mereka inginkan kepada anaknya tanapa membatasi ruang gerak sang anak.Anak mempunyai kesempatan untuk mengontrol dirinya dengan bimbingan orang tua.Didikan ini terkadang ada perselisihan antara orang tua dan anak,namun dapat di selesaikan dengan musyawarah,penuh pengertian kedua belah pihak .Melalui didikan ini anak juga dapat merasa bebas untuk mengungkapkan kesulitannya,kegelisahannya kepada orang tua karena dia tahu orang tuanya akan membantu mencari jalan keluar tanpa berusaha mendektenya. c. Mendidik Yang Bersifat Permisif Orang tua cenderung tidak peduli pada anak,membuat anak merasa boleh berbuat sekehendak hatinya.Anak memang akan memiliki rasa percaya diri yang lebih besar,kemampuan sosial yang lebih baik dan tingkat depresi yang lebih rendah,tapi dia juga bisa terlibat dalam kenakalan remaja dan memiliki prestasi yang rendah di sekolah.Anak tidak mengakui norma-norma sosial

10

yang harus di penuhinya.Anak yang di didik dalam didikan ini bisa jadi ia menjadi bingung karena merasa tidak salah,tetapi ia mendapat penilaian buruk dari orang lain.Akibat dari kurangnya pemahaman norma yang di milikinya. 3. Tujuan Perhatian Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Berdasarkan Pusat Pengembangan Penataran Guru tertulis Dirjen Dikdesmen Depdikbud,1982-1983 ; 45-46, mengatakan bahwa perhatian orang tua terhadap perkembangan anak memiliki tujuan sebagai berikut ; a. Tujuan Umum Tujuan umum dari suatu kegiatan mengasuh dan mendidik anak adalah kedewasaan yaitu membantu perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya. Adapun pengertian tentang kedewasaan terurai dalam beberapa rumusan ; 1.) Dewasa Menurut Hukum,yaitu apabila telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku. 2.) Dewasa menurut fisik atau biologis ; a. Pria telah memproduksi sel sperma b. Wanita telah memproduksi sel telur (ovum)sehingga mengalami menstruasi. 3.) Dewasa menurut psikologis/kejiwaan,apabila fungsi psikisnya (jiwanya telah berkembang dan berintegrasi).Artinya individu itu telah dapat berfikir dengan jalan pikiran atau pola pikirnya sudah

11

tepat,sudah

dapat

mengendalikan

emosi,

dapat

mangatur

kemauannya,dapat membedakan antara fantasi dengan kenyataan dan sudah dapat melakukan pertimbangan-pertimbangan. 4.) Dewasa menurut pedagogik/ilmu mendidik jika ; a. Dari segi fisik telah menunjukkan suatu bentuk manusia tertentu. b. Dari segi kerohanian telah merupakan suatu integritas nilai sikap yang bersusila dan religius/dilandasi keyakinan. c. Dapat bertanggung jawab d. Dapat mengambil keputusan sendiri berdasarkan nilai-nilai kesusilaan dan keagamaan e. Dapat berdiri sendiri,baik secara moril dan materiil f. Sudah menjadi masyarakat yang konstruktif. b. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dalam proses mengasuh dan mendidik adalah sebagai berikut ; 1.)Yang berkaitan dengan jenis kelamin anak Dalam pemilihan mendidik yang berhubungan dengan jenis kelamin,yaitu dengan melihat jenis kelamin anak itu sendiri.Kalau laki-laki maka tindakan dan didikan yang akan di pergunakan dan akan di capai harus tidak bertentangan dengan jenis kelamin anak itu. 2.) Yang berkaitan dengan pembawaan anak.

12

Pembawaan anak di sini adalah pembawaan yang baik yang secara susila dapat di kembangkan. 3.) Yang berkaitan dengan usia/perkembangan anak. Bahwa dalam mendidik orang tua harus mengingat tujuan yang hendak di capai tidak boleh melebihi taraf perkembangan atau kemampuan anak.Orang tua harus memperhatikan usia anak atau taraf perkembangan jasmaniah dan rohaniahnya.Jika tujuan yang hendak di capai melampaui batas usia atau taraf perkembangan anak dan di pilih terlalu tinggi,maka akan sia-sia perbuatan itu. 4.) Yang berkaitan dengan lembaga yang mendidik Di sini tujuan pendidikan yang hendak di capai disesuaikan dengan tugas yang di emban oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan dan hal ini dapat dilihat dari kurikulum jenis sekolah yang bersangkutan. 5.) Yang berkaitan dengan filsafat negara Tujuan pendidikan yang di capai oleh setiap negara atau bangsa akan berbeda,karena tujuan pendidikan di suatu negara (tujuan pendidikan nasionalnya)di tetapkan berdasarkan filsafat negara yang bersangkutan.Indonesia menganut filsafat Pancasila,dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang Pancasila. 6.) Yang berkaitan dengan keadaan negara Keadaan negara yang berbeda,akan berbeda pula tindakan dan tujuan pendidikannya :

13

a.

Dalam keadaan damai Diarahkan pada sikap saling hormat,saling cinta,rasa

persaudaraan. b. Dalam keadaan perang Diarahkan pada sikap bermusuhan dan anti terhadap bangsa penjajah. c. Dalam keadaan terjajah Tujuan pendidikan di tentukan oleh penjajah agar semua warga jajahan tunduk dan patuh kepada penjajah. d. Dalam keadaan merdeka Tujuan pendidikan diarahkan kepada rasa merdeka. 7.) Yang berkaitan dengan kesanggupan pendidik Bahwa tujuan mengasuh dan mendidik di pengaruhi oleh kesanggupan pendidik yang bersangkutan.(Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis Dirjen Dikdasmen Depdikbud,19821983:45-46)

B. HASIL PRESTASI BELAJAR 1. Pengertian Prestasi Hasil Belajar Untuk mengetahui prestasi hasil belajar ini,kita harus melihat bahwa prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.Dan keduanya ini memiliki arti yang berbeda,maka oleh karena itu kita harus mengetahui maknanya masingmasing untuk mengetahui pengertian prestasi belajar.Menurut Syaiful Bahri

14

Djamarahprestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan,di ciptakan baik secara individu maupun kelompok(Syaiful Bahri Djamarah,1994 ; 19).Prestasi tidak akan pernah di hasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan,karena dalam kenyataan untuk mendapatkan suatu prestasi tidak mudah dengan dibayangkan tetapi penuh perjuangan dan tantangan untuk mencapainya,maka dengan semangat dirilah prestasi dapat di capainya. Untuk mengetahui pengertian hasil prestasi belajar ini kita harus melihat bahwa,belajar ini terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.Dan keduanya ini memiliki arti yang berbeda,maka oleh karena itu kita harus mengetahui maknanya masing-masing untuk mengetahui pengertian prestasi belajar.Menurut Syaiful Bahri Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan,diciptakan baik secara individu maupun kelompok(Syaiful Bahri Djamarah, 1994 ;19).Prestasi tidak akan dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sutu kegiatan,karena dalam kenyataan untuk mendapatkan suatu prestasi tidak mudah dengan dibayangkan tetapi penuh perjuangan dan tantangan yang harus dicapai untuk mencapainya,maka dengan semangat dirilah prestasi dapat di capainya. Menurut Masud Hasan Abdul Qokar seperti yang di kutip oleh Syaiful Bahri Djamarah menyatakan prestasi adalah apa yang telah di capai,di ciptakan,hasil pekerjaan,hasil yang menyenangkan hati yang di peroleh dengan jalan keuletan kerja(Syaiful Bahri Djamarah,1994 ;19) Sedangkan pengertian belajar ada beberapa definisi mengenai belajar dalam bukunya M.Ngalim Purwanto sebagai berikut ;

15

a. Hilgart dan Bower dalam bukunya Theoris Of Learning (1975) Mengemukakan Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu,di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,kematangan atau keadaan-keadaan seseorang(misalnya

kelelahan,pengaruh obat dan sebagainya). b. Gague dalam bukunya The ConditioningOf Learning(1977) Menyatakan bahwa belajar terjadi,apabila suatu situasi stimulasi bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatan(performance-nya) kembali dari waktu sebelum dia mengalami situasi itu sampai sesudah dia mengalami situasi tadi. c. Morgan dalam buku Introduction To Psychologi(1980)

MengemukakanBelajar adalah setiap perubahan yang relative mencakup dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.Satu definisi lagi yang perlu dikemukakan disini yaitu yang di kemukakan oleh Howard L.Kingsley sebagai berikut; Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia.Dengan belajar,manusia mampu melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.Semua aktifitas dan prestasi hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.Belajar itu bukan sekedar pengalaman.Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil.Karena itu,belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan

16

berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi dapat di simpulkan bahwa hasil prestasi belajar merupakan suatu kegiatan yang telah dikerjakan baik secara individu maupun kelompok yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. 2. Tipe-tipe Belajar Pada dasarnya manusia belajar dengan semua indera ,namun ada tiga indera yang utama yang sering di gunakan untuk menerima hasil dari

luar,yaitu:penglihatan,pendengaran dan gerakan.Manusia normal menerima informasi melalui penglihatan kemudian mendengarkan lalu melalui

gerak(mempraktekkan).Meskipun ke tiganya sangat penting,namun pada tahap tertentu siswa memiliki kecenderungan pada salah satu indera pada ketiga indera tersebut.Berdasarkan kecenderungan seseorang dalam menyerap informasi tersebut maka,Bobby De Porter,Mark Reardon dkk menyebutkan bahwa ada tiga tipe gaya pada belajar siswa(Bobby De Porter,Mark Readon dkk,2000;85 ) yaitu ; a. Visual Tipe gaya belajar pada siswa,adalah siswa lebih mengutamakan kemampuan penglihatan.Baginya penglihatan adalah cara yang tepat agar informasi dapat lebih cepat diterima dan dipahami. Tipe mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat seperti warna,hubungan,ruang,dan gambar. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ; 1.)Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang didengar.

17

2.)Lebih senang membaca sendiri dari pada di bacakan oleh orang lain. 3.)Senang membaca dan dapat membaca dengan cepat 4.)Dapat mengeja dengan baik dan dapat membayangkan kata-kata dalam pikiran. 5.)Mereka biasanya tidak terganggu oleh suara. 6.)Berpenampilan rapi dan teratur. 7.)Lebih memilih mendemonstrasikan sesuatu dari pada menjelaskan dengan kata-kata. a. Mempunyai kebiasaan mencoret-coret pada saat bercakap-cakap di telepon maupun dalam pertemuan-pertemuan. b. Lebih menyukai seni yang tidak berhubungan dengan musik. b.Auditorial Tipe gaya belajar auditorial adalah belajar dengan memanfaatkan indera pendengaran.Modalitas ini mengakses semua jenis bunyi maupun kata-kata yang diingat.Musik,nada,irama,ritme,dialog internal,dan suara merupakan aspek utama dan menonjol pada tipe gaya auditorial. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1.)Lebih senang belajar dengan cara mendengarkan daripada membaca. 2 )Lebih mudah mengingat apa yang telah diterangkan atau didiskusikan daripada apa yang dilihat. 3.)Senang membaca dengan bersuara atau pada saat membaca menggerakkan bibirnya. 4.)Mudah terganggu dengan suara-suara berisik.

18

5.)Biasanya merupakan pembicara yang cakap. 6.)Senang berbicara atau berdiskusi. 7.)Lebih menyukai musik di bandingkan seni yang lain. c. Kinestetik Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar dengan bergerak,bekerja dan menyentuh.Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan maupun diingat.Gerakan koordinasi,irama,tanggapan emosional dan kenyamanan fisik sangat menonjol disini. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ; a. Sewaktu belajar banyak bergerak dan tidak bisa diam di suatu tempat. b. Tidak dapat duduk diam di suatu tempat yang sama. c. Bila berbicara dengan seseorang,ia akan berdiri mendekat ke orang yang di ajak berbicara. d. Ketika membaca suka menggunakan jari atau pensil sebagai penunjuk. e. Bila ingin menarik perhatian dari seseorang,ia akan menyentuh orang tersebut. g. Susah untuk mengingat ciri suatu tempat apabila tidak pernah berada di sana. h. Menyukai bahasa isyarat atau gerak tubuh. i. Lebih menyukai seni tari di bandingkan yang lain. Dari ketiga bentuk belajar tersebut diatas tidak ada yang di katakan lebih bagus atau lebih baik dari yang lain karena semua sama baiknya.Apapun cara yang di

19

pilih belajar menunjukkan mekanisme setiap individu menyerap informasi dari luar. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor.Menurut Suryabrata(1986:249),menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar dapat di klasifikasikan menjadi dua,yaitu : a. Faktor Fisiologis(kesehatan dan cacat badan) Kesehatan merupakan faktor penting dalam berkonsentrasi dengan optimal,maka kesehatan itu perlu dipelihara sebaik-baiknya.Sehubungan dengan hal ini,maka perlu diingat tentang gizi makanan,karena orang yang tercukupi gizinya akan lebih tekun,giat dan gigih.Untuk orang yang kekurangan gizinya,mereka akan merasa lebih cepat merasa lesu,mengantuk dan lelah.Sedangkan cacat badan dapat dicontohkan seperti penglihatan yang kabur atau berkurangnya pendengaran, gagap, dan sebagainya.Sedangkan keadaan tonus jasmani pada umumnya tersebut dapat melatarbelakangi aktifitas belajar,keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar,keadaan yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. b. Faktor Psikologis Adalah faktor yang berhubungan dengan kejiwaan(psikis atau rohaniah).Yang termasuk faktor psikologis antara lain adalah kecerdasan,perhatian,minat,bakat dan motivasi.

20

Sedangkan menurut Conditioning (pembiasaan) faktor-faktor psikologis dalam belajar adalah sebagai berikut : motivasi, konsentrasi, reaksi, pemahaman,ulangan perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, berfikir, bakat dan ingatan. Secara psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut : 1. 2. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. 3. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru. 4. 5. 6. 7. Adanya kebutuhan rasa aman apabila menguasai pelajaran. Adanya kebutuhan mendapat suatu kehormatan dari masyarakat Adanya kebutuhan fisik. Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungannya dengan orang lain. c. Faktor Eksternal(faktor sosial dan non sosial) 1. Faktor sosial Yang di maksud dalam faktor sosial adalah faktor manusia,baik manusia yang hadir atau tidak,misalnya televisi.Yaitu dengan hadirnya manusia atau oarang lain sewaktu seseorang dalam belajar.Begitu juga suara atau bunyi musik dapat menyebabkan konsentrasi pada waktu belajar menjadi buyar. 2. Faktor non sosial,dapat di kelompokkan sebagai berikut : .

21

a. b. c. d.

Keadaan udara Cuaca Buku Alat peraga dan sebagainya

Semua faktor yang termasuk dalam golongan ini perlu dilengkapi dan diatur mengingat situasi dan kondisi tempat. 4. Fungsi Motivasi Belajar Motivasi sangat berkaitan erat dengan penghayatan suatu

kebutuhan,dorongan untuk memenuhi kebutuhan,bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan yang memenuhi kebutuhan itu.Motivasi juga dapat mempengaruhi dalam proses belajar,adapun fungsi motivasi belajar menurut Cecco dan Rachman Abror, 1993 ;159 adalah sebagai berikut ; a. Fungsi membangkitkan Dalam pendidikan fungsi membangkitkan diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa yang diusahakan oleh guru untuk mengikutsertakan siswa dalam belajar.Fungsi ini menyangkut tanggung jawab yang terus menerus untuk mengatur tingkat yang membangkitkan guna menghindarkan siswa dari tidur juga luapan emosional. b. Fungsi harapan mengubah keberhasilan

Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau

atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan instruksional.Fungsi ini juga menghendaki agar guru mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegagalan

22

dan keberhasilan sekolah yang lalu dari setiap siswa guna membedakan antara harapan yang realistis,pesimis,dan terlampau optimis.Apabila terdapat banyak kegagalan,maka guru harus bisa mengusahakan banyak keberhasilan. c. Fungsi intensif

Intensif merupakan obyek atau simbol tujuan yang di gunakan untuk menambah kegiatan.Intensif dapat berupa kebaikan dari hasil tes,pujian,dorongan yang di ucapkan atau tertulis,angka-angka atau hasil-hasil persaingan atau kompetisi yang berhasil. Fungsi ini menghendaki agar guru memberikan hadiah kepada

siswa yang berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut dalam mengejar tujuan instruksional. d. Fungsi disiplin

Fungsi ini menghendaki agar guru mengontrol tingkah laku yang menyimpang dengan menggunakan hukuman dan hadiah.Hukuman menunjukkan kepada suatu perangsang yang ingin siswa hindari atau berusaha melarikan diri.Kombinasi hukuman atau hadiah yang mendalam sebagai tehnik atau restitusi. C. DASAR PEMIKIRAN Dari uraian kajian teori di atas, penulis mempunyai pemikiran yaitu prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor perhatian orang tua. Hal ini dikarenakan anak adalah manusia yang belum dewasa yang masih memerlukan bantuan dari orang lain ( orang tuanya ) untuk menjadi dewasa dan berguna bagi keluarga, masyarakat, negara dan pribadi.

23

Selain itu orang tua juga harus bisa menciptakan situasi pengaruh perhatian orang tua dengan menanamkan norma-norma untuk di kembangkan dengan penuh keserasian,sehingga tercipta iklim atau suasana keakrapan antara orang tua dan anak. D. HIPOTESIS Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara yang harus diuji melalui kegiatan penelitian (Moh.Ali, 1987 ; 48), dengan dasar pemikiran tersebut diatas, untuk memecahkan masalah , maka mengajukan Hipotesis Ada pengaruh yang positif antara perhatian Orang Tua dengan Prestasi dalam belajar siswa di SD Negeri Sentul IV Kota Blitar Tahun Ajaran 2010/2011.

24

BAB III METODE PENELITIAN

A. VARIABEL PENELITIAN Didalam penelitian yang di laksanakan.istilah variabel merupakan istilah yang selalu ada.Variabel adalahGejala-gejala yang menunjukkan variasi,baik dalam jenisnya maupun tingkatnya.Gejala-gejala yang di maksud adalah semua objek yang menjadi sasaran penelitian.(Sutrisno Hadi,1992 : 224).Pengertian lainnya yang di maksud dengan variabel adalahObjek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.(Suharsimi Arikunto,1987 : 102). Selanjutnya variabel adalahKonsep yang mengandung atau diberi variasi nilai (LPPM IKIP PGRI Kediri,2002 : 13). Dari beberapa pendapat di atas,dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan variabel adalah objek penelitian yang menjadi pusat perhatian dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti,yaitu: 1. Variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi,yaitu variabel perhatian orang tua. 2. Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi,yaitu variabel hasil prestasi dalam belajar siswa.

B. TEKNIK DAN PENDEKATAN PENELITIAN

25

1. Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik penelitian Expost Facto. Hal ini sesuai dengan pedoman dan prosedur penelitian.Jika variabel sudah ada/telah terjadi, data tinggal menghimpun melalui teknik penelitian expost facto " ( LPPM, IKIP PGRI Kediri, 2001 : 44 ). Jika dalam kegiatan penelitian expost facto segala sesuatu yang telah terjadi atau ada, sebelum penelitian ini dimulai.Sehingga tinggal

mengungkapkan fakta yang telah terjadi atau ada. Kemudian penelitian ini dikembangkan ke teknis penelitian studi korelasi atau menghubungkan antara dua variabel yaitu pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komperatif yaitu jenis penelitian yang berusaha menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel penelitian,serta menguji hipotesis yang telah di rumuskan sebelumnya. Dengan alasan bahwa data yang diperoleh melalui angket siswa dan orang tua diolah berupa angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Muh. Ali dalam bukunya Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi ( 1987 : 151 ) bahwa : Data yang berhubungan dengan angka - angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran, maupun dari nilai sesuatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif ke dalam data kuantitatif.

C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

26

1. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan di SDN Sentul IV Kota Blitar.Dengan alasan bahwa lokasinya yang cukup dekat,sehingga memudahkan penulis untuk pengambilan data. 2. Waktu Penelitian Berlangsung bulan Oktober 2010 sampai Maret 2011.

Tabel 3.1 Matrik Kegiatan Penelitian


Nama Kegiatan
1 Oktober 2 3 4 1 Nopember 2 3 4 1 Desember 2 3 4 1 Januari 2 3 4 1 Pebruari 2 3 4 1 Maret 2 3 4

Pengajuan judul Proposal Seminar Pengajuan Bab I Pengajuan Bab II Pengajuan Bab III Pengajuan Bab IV Pengajuan Bab V MelengkapiIsian Skripsi : a. Pengambilan Data b. Pengolahan Data Ujian skripsi Revisi dan Penjilidan

x x x x x x x x

x x x x

D. SUBJEK PENELITIAN

27

Dalam penelitian ini subjek penelitian yang di gunakan adalah semua siswa kelas IV SDN Sentul IV kota Blitar tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 42 siswa.Seluruh populasi di gunakan dalam penelitian ini. Menurut Hadi(1987 : 220) Populasi adalah jumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat sama baik kodrat maupun sifat pengkhususan. Pendapat yang lain, populasi adalah " Keseluruhan unit obyek untuk diteliti " ( Muh. Ali, 1987 : 54 ). Dari beberapa pendapat pengertian populasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa populasi adalah seluruh individu

yang dijadikan sebagai obyek penelitian, dimana obyek tersebut mempunyai satu tingkat yang sama. Adapun persyaratan populasi yaitu mempunyai sedikitnya satu sifat yang sama. Persyaratan sifat yang sama dalam populasi penelitian ini adalah: a. b. Semua siswa kelas IV tahun pelajaran 2010/2011 Semua siswa bersekolah di kelas IV SDN Sentul IV Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Yang di maksud dengan sampel adalah sebagian populasi atau sebagai individu yang di selidiki(Hadi,1983 ; 70). Sampel pada dasarnya ditentukan oleh penyelidikan itu sendiri berdasarkan pertimbangan - pertimbangan antara lain : tujuan, masalah, hipotesa, waktu tenaga dan biaya mengenai besarnya sampel tidak ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen atau sampel harus diambil dari populasi " ( Sutrisno Hadi, 1983 : 73 ). Selanjutnya ditambahkan bahwa, " jika keadaan populasi

28

homogen, jumlah sampel hampir tidak menjadi persoalan" Sutrisno Hadi, 1983 : 73 ). Untuk mengambil besarnya sampel dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1993 : 120),Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik di ambil semua, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% saja atau 20%.Dalam penelitian ini besarnya populasi kurang dari 100,maka diambil semua untuk diteliti,yaitu 42 siswa. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling. " Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasi disebut sampel total atau sensus " ( Husaini Usman, 1995 : 181 ). Alasan penulis menggunakan teknik tersebut dikarenakan jumlah anggota populasi sedikit dan sesuai dengan pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling yaitu Jika anggota populasi relatif kecil ( Husaini Usman, 1995 : 181 ). E. METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMENT PENELITIAN 1. Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang obyektif diperlukan metode yang mampu mengungkapkan data yang berhubungan dengan pokok

permasalahan.Dalam metode ini digunakan metode angket atau quesioner dan dokumentasi. 2. Instrument Penelitian Yang di maksud dengan instrument penelitian adalah alat pada waktu meneliti menggunakan suatu metode.Instrument di susun berdasarkan

29

variabel yang akan di ukur,dalam penelitian ini yaitu pengaruh perhatian,hasil prestasi dalam belajar siswa. Data di ambil menggunakan angket berstruktur yaitu angket yang menyediakan kemungkinan jawaban,cara dengan angket tertutup. F. TEHNIK ANALISIS DATA Penelitian ini menggunakan tehnik analisa data statistik dengan uji t,Uji t di pergunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai perbedaan yang signifikan.(Sugiono, 2000 : 21).Sehingga ditemukan rumus sebagai berikut : t= Mx -My SD bm

Keterangan : t Mx My SD bm = Nilai hitung yang di cari = M Kelompok x = M Kelompok y = Standart kesalahan mean

30

SD bm =

V SDmx + SDmy

SDbm SDmx Sdmy

= Standart beda kesalahan mean = Standart kesalahan mean kelompok x = Standart kesalahan mean kelompok y

( Sugiono,Dasar-dasar Statistik Pendidikan,2000 : 21)

31

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI DATA VARIABEL 1. Variabel Bebas Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua (yang baik dan tidak baik). Untuk mendapatkan datanya dengan metode dokumentasi dan wawancara kepada subyek secara langsung. Jumlah siswa yang dijadikan sampel yang diambil sebanyak 42 siswa. Dari hasil dokumentasi dan wawancara yang dilaksanakan pada sampel penelitian, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.1.
Data Anak yang Mendapat Perhatian dari Orang Tua yang Baik dan Tidak Baik yang Dijadikan Sampel Penelitian di SDN Sentul IV Kota blitar Tahun Pelajaran 2010/2011

No 1

Kelas IV

Jumlah Siswa 42

Anak A.T.B 30

Anak A.B 12

Keterangan : A.T.B : Anak yang mendapat perhatian dari Ortu yang tidak baik A.B : Anak yang mendapat perhatian dari Ortu yang baik.

32

2. Variabel Terikat Adapun untuk mendapatkan data variabel terikat (Y) yaitu hasil prestasi dalam belajar anak dengan menggunakan angket yang terdiri dari 15 butir soal, dibagikan pada sampel yang telah ditentukan, yaitu sejumlah 42 siswa yang semua angket harus diisi. Apabila siswa menjawab a akan mendapat skor 3,menjawab b akan mendapat skor 2 dan bila menjawab c akan mendapat skor 1.Hasil dari angket tentang anak yang mendapat perhatian dari orang tua yang tidak baik dan anak yang mendapat perhatian dari orang tua yang baik diperoleh nilai sebagai berikut : Tabel 4.2. Hasil Angket Siswa tentang Prestasi Anak yang Mendapat Perhatian dari Orang Tua yang Baik. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Gita Puspita Sari Bella Amanda Andik Apriyanto Kurniawan Ponco Adi P Galih Budi K Adi Kristianto Remila Dwi Kumala Sari Miftahudin Ema Yulianti Laely Rahmawati a 12 9 7 6 5 8 8 11 10 8 7 10 Jumlah Jawaban b c 3 5 1 5 3 7 2 8 2 6 1 7 3 1 5 6 1 6 4 1 Total Nilai 42 38 36 34 33 37 38 40 40 37 39 39

Keterangan : Jawaban a dikalikan tiga,

33

Jawaban b dikalikan dua, Jawaban c dikalikan satu Tabel 4.3. Hasil Angket Siswa tentang Prestasi Anak yang mendapat Perhatian dari Orang tua yang Tidak Baik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama Weny Rahayu Reza Azza Fariz Irma Eka Sari Bambang Prianto Aris Subekti Lila Permata Sari Imron Dwi S Lia Wulandari Krisna Putranto Budi Nugroho Desi Maulia M. Candra Dedi Prasetyo Amanda Putri Yuli Astuti Prisia Setyoningrum Sintia Purnama Risa Hilman Prasetya Fauzi Nugroho Zainal Arifin Hendro Kartiko Leni Agustin Lia Yusnia Ani Wulandari Dita Anggraeni Gilang Ramadhan Dwi Setyawan Kartika Ayu David Yulianto Nadia Putri Jumlah Jawaban a b c 6 4 5 7 6 2 4 6 5 7 5 3 4 6 5 6 7 2 5 5 5 4 6 5 6 5 4 6 6 3 5 7 3 6 8 1 9 6 11 3 1 8 6 1 7 7 1 8 7 4 5 6 11 3 1 4 5 6 7 4 4 4 7 4 5 6 4 8 5 2 3 10 2 5 7 3 6 7 2 8 7 8 5 2 9 3 3 Total Nilai 31 35 29 34 29 34 30 29 32 33 32 35 39 40 37 36 38 28 40 28 33 30 31 36 31 32 34 38 36 36

34

Keterangan : Jawaban a dikalikan tiga, Jawaban b dikalikan dua, Jawaban c dikalikan satu B. ANALISIS DATA Dalam analisis data ini membuat data dengan mengelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok X hasil Prestasi anak mendapat Perhatian Ortu yang Baik dan Y Hasil Prestasi anak yang mendapat Perhatian Ortu yang Tidak Baik.

Tabel 4.4. Daftar Skor tentang Hasil Prestasi Anak yang mendapat Perhatian Orang Tua yang Baik (X) No.Responden 1 2 3 4 5 6 Total Skor 42 38 36 34 33 37 No. Responden 7 8 9 10 11 12 Total Skor 38 40 40 37 39 39

a. N b. Mx

= 12 = 37,75
x N

Cara mencari Mx dengan rumus : M =

Mx = 42+38+36+34+33+37+38+40+40+37+39+39

35

12 = 453 12 = 37.75 c. SDx

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Angket tentang Hasil Prestasi Anak yang Mendapat Perhatian Orang Tua yang Baik (X) No 1 2 3 4 5 6 X 42 38 36 34 33 37 X2 1764 1444 1296 1156 1089 1369 No 7 8 9 10 11 12 X 38 40 40 37 39 39 X2 1444 1600 1600 1369 1521 1521

= 453x2 =

1764+1444+1296+1156+1089+1369+1444+1600+1600+1369+1521+1521 = 17.173 SDx = =

X 2 X 2
N N 17.173 _ 453 2 12 12

= 1431,1- (37,75)

36

= 1431,1 1425,1 = 6 = 2,449 Tabel 4.6. Daftar Skor tentang Hasil Prestasi Anak yang Mendapat Perhatian Orang Tua yang Tidak Baik (Y) No.Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 a. N b. My = 30 32,567
y N

Total Skor 31 35 29 34 29 34 30 29 32 33 32 35 39 40 37

No. Responden 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 29 27 28 29 30

Total Skor 36 38 28 40 28 33 30 31 36 31 32 34 38 36 36

Cara mencari My dengan rumus : M =

31 + 35 + 29 + 34 + 29 + 34 + 30 + 29 + 32 + 33 + 32 + 35 + 39 + 40 + 37 + 36 + 38 + 28 + 40 + 28 + 33 + 30 + 31 + 36 + 31 + 32 + 34 + 38 + 36 + 36 30

37

My = =
977 30

= 32,567 c. SDy Tabel 4.7. Hasil Penilaian Angket tentang Hasil Prestasi Anak yang Mendapat Perhatian Orang Tua yang Tidak Baik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Y 31 35 29 34 29 34 30 29 32 33 32 35 39 40 37 Y2 961 1225 841 1156 841 1156 900 841 1024 1089 1024 1225 1521 1600 1369 No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Y 36 38 28 40 28 33 30 31 36 31 32 34 38 36 36 Y2 1296 1444 784 1600 784 1089 900 961 1296 961 1024 1156 1444 1296 1296

Y
Y
2

= 977 = 961+1225+841+1156+841+1156+900+841+1024+1089+1024+ 225+1521+1600+1369+1296+1444+784+1600+784+1089+

38

961+1296+961+1024+1156+1444+1296+1296 = 32.504 SDy =

fy 2 fy 2
N N 32.504 977 2 30 30
1.083,467 (32,567 ) 2

= =

= 1.083,467 1.060 ,609 =

22,858

= 4,781

Langkah selanjutnya yaitu untuk perhitungan dari dua kelompok sampel mempunyai perbedaan yang signifikan atau tidak, dengan analisis sebagai berikut : Setelah dilakukan perhitungan dari dua kelompok, diperoleh : a. Kelompok hasil prestasi anak yang mendapat Perhatian Orang Tua yang Baik (X) : N = 12 M = 37,75 SDx = 2,449

b. Kelompok Hasil Prestasi anak yang mendapat Perhatian Orang Tua yang Tidak Baik (Y) : N = 30 M = 32,567 SDy = 4,781

Analisisnya : SDmx = SDx N 1 = 2,449 12 1 = 2,449 11

39

2,449 3,317 SDy N 1 4,781 5,385

= 0,738 4,781 30 1 4,781 29

SDmy =

= 0,888

SDbm = = =

SDmx 2 + SDmy 2
(0,738 ) 2 + (0,888) 2

0,545 + 0,788

= 1,333 = 1,156 T =
mX mY SDbm

= 37,75 _ 32,567 1,155 = 5,183 1,155 = 4,487 ( t hitung)

Penafsiran hasil analisis / pengujian hipotesis : a. Mencari nilai t tabel. db (derajat kebebasan) = (Nx + Ny)-2 = 42-2 = 40 Dengan Db = 40, t tabel 1% = 2,704, sedangkan yang 5% = 2,021

40

b. Dengan demikian alternatif yang tepat adalah : t hitung (4,487) > 2,704 t tabel taraf signifikan, akibatnya HO ditolak. C.TEMUAN PENELITIAN t hitung HO ditolak, maka Hl diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa : Ada pengaruh dari perhatian orang tua terhadap Hasil Prestasi dalam belajar siswa di SDN Sentul IV Kota Blitar Tahun Pelajaran 2010/2011. Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa anak yang mendapat perhatian orang tua yang baik memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik.Sedangkan anak yang mendapat perhatian orang tua yang kurang baik akan memperoleh prestasi yang kurang memuaskan.

41

BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI.DAN SARAN A. SIMPULAN Dari semua uraian di atas,dapat di simpulkan : Ada hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Sentul IV kota Blitar tahun ajaran

2010/2011.Hal ini dapat di lihat di mana t hitung atas dasar db 40 dengan taraf signifikan 1% adalah 2,704.Karena nilai t yang di peroleh,yaitu 4,487 lebih besar dari nilai t tabel,berarti semakin baik perhatian orang tua akan mencegah atau mengurangi anak untuk malas belajar karena adanya perhatian dari kedua orang tua, demikian pula sebaliknya. B. IMPLIKASI Anak yang mendapatkan perhatian langsung dari orang tuanya mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih baik dari pada anak yang tidak mendapatkan perhatian sendiri dari orang tuanya.Hal ini di sebabkan anak yang mendapatkan perhatian dari orang tuanya akan mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang penuh.Ia akan belajar dengan sendirinya,walaupun tanpa di suruh.Sebaliknya anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya mempunyai tingkat keberhasilan yang kurang/tidak memuaskan.Karena orang tua memberikan tidak terlalu

cotoh/figur yang tidak baik terhadap anaknya sehingga

memperhatikan dan bahkan mungkin sama sekali tidak mendapatkan perhatian,bimbingan dan pengarahan dari orang tuanya,akhirnya anak jadi malas belajar yang berakibat pada tidak berhasilnya dalam prestasi belajarnya.

42

Peranan orang tua sangat berpengaruh pada pembentukan pribadi anak.Peranan orang tua harus di fungsikan sedini mungkin pada anak yang masih membutuhkan pembentukan pribadi.Peranan orang tua akan berpengaruh positif terhadap perkembangan anak,terutama dalam pembentukan kepribadian yaitu tingkah laku dan keberhasilan dalam belajarnya. C. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas,maka dapat di berikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi orang tua Hendaknya orang tua tahu bahwa anak itu akan selalu meniru setiap pola tingkah laku orang tuanya.Hal inilah yang akan menyebabkan perilaku yang tidak baik jika orang tuanya tidak memberikan figur yang baik.Orang tua hendaknya senantiasa memperhatikan anaknya di manapun dia berada,baik di sekolah,lebih-lebih bila di rumah karena kalau tidak di beri pengawasan penuh maka anak akan malas belajar sehingga dapat menyebabkan ketidak berhasilannya dalam belajar. 2. Bagi Sekolah Bagi sekolah(terutama bagi guru kelas),hendaknya jeli terhadap latar belakang keluarga siswa dan sedapat di mungkin hadapi mengidentifikasi siswa,yang akan

permasalahan

keluarga

yang

sedang

mengakibatkan proses belajar terganggu.Misal : sifat pendiam,rendah diri,pemalu,ketergantungan diri dan lain sebagainya.Guru sebaiknya menjalin hubungan yang akrab dengan siswa, sehingga siswa merasa lebih

43

dekat dengan guru.Dengan demikian maka

guru akan dengan mudah

menanamkan dan membiasakan pembentukan pribadi anak yang positif. 3. Bagi Siswa Sebaiknya menanamkan sikap disiplin sejak dini sesuai perkembangan yang wajar.Berusaha untuk tidak malas dalam belajar,karena dengan begitu kita akan menjadi anak harapan bangsa yang akan mengantikan generasi sebelumnya(generasi tua).Karena belajar yang sesunguhnya menurut Howard L.Kingsley adalah sebagai berikut : Belajar merupakan proses dari

perkembangan hidup manusia.Dengan belajar,manusia mampu melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya

berkembang Semua aktifitas dan prestasi hidup,tidak lain adalah hasil dari belajar.Kita pun hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pengalaman.Belajar adalah suatu

pelajari.Belajar itu bukan sekedar

proses,dan bukan suatu hasil.Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Prestasi adalah apa yang telah di capai,diciptakan,hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.Prestasi tidak akan pernah di hasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan,karena kenyataannya untuk mendapatkan suatu prestasi tidak dapat di bayangkan saja tetapi penuh dengan perjuangan dan tantangan untuk mencapainya.

44

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Abu.2004.Psikologi Sosial.PT Rineka Cipta. Ali, Moh. 1987. Penelitian Kependidikan,Prosedur dan Strategi.Bandung : PT.Angkasa. Arikunto, Suharsimi. 1993. Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bina Aksara. Basri,Hasan. 1995. Remaja Berkualitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Dirgagunarsa,Singgih. 1987. Pengantar Psikologi.Jakarta : PT Mutiara Jakarta. Gunarso,Singgih D.1995. Psikologi Perkembangan.Jakarta : BPK UGM Hadi,Sutrisno.1987. Metodologi Research.Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM Hurlock,Elizabeth B.1994. Psikologi Perkembangan,Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Jakarta : CV Rineka Cipta. LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat) IKIP PGRI Kediri. 2002 Pedoman dan Prosedur Penelitian. Kediri. Passaribu, I. L dan B. Simanjuntak. 1995. Proses Belajar Mengajar.Bandung : Tarsito. Partini, Siti 1990. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakarta. Poerwodarminto, WJS. 1988. Kamus Umm Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Purwanto,Ngalim. 1991. Ilmu Pendidikan,Teoritis dan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

45

Sudarsono, FX. 1991. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : CV Rineka Cipta. Sugiono. 2000. Dasar-dasar Statistik Pendidikan .Kediri : IKIP PGRI Kediri. Sudarsono, FX.1998.Analisa Data.Jakarta : P2LPTK,Dirjen Dikti Depdikbud. Tidjan. 1981. Bimbingan dan Konseling Pada Sekolah Menengah .Yogyakarta : Swadaya Usman,Husaini. 1995. Pengantar Statistik. Yogyakarta : Bumi Aksara. Winkle,W.S.S.J.1989. Bimbingan dan Konseling Pada Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia. Walgito,Bimo. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Zain,Badudu. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PT BPK Balai Pustaka.

46

QUESIONER

Perlu

kiranya

saya

memberitahukan

bahwa

dalam

rangka

menyelesaikan tugas akhir (Skripsi) maka saya meminta kesediaan anda meluangkan waktu sebentar untuk memberi penilaian terhadap beberapa pertanyaan berikut ini. Semua data yang diperoleh hanya untuk kepentingan ilmiah semata. No Responden : I. Identitas Responden : 1. Nama 2. Kelas 3. Umur : : : b. Wanita

4. Jenis Kelamin : a. Pria

5. Apakah anda senang dengan cara perhatian orang tua anda di rumah ? a. Senang Sekali b. Senang c. Tidak Senang

6. Apakah anda pernah, merasa ada yang salah (janggal) tentang cara perhatian orang tua di rumah terhadap anda ? a. Ada b. Tidak ada

7. Apabila ada, kejanggalan tentang apa yang anda rasakan kurang pas ? ..................................................................................................................... .....................................................................................................................

47

..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .......................................................................................................... II. Pertanyaan :

1. Apakah orang tua kamu selalu menanyakan ada PR atau tidak dari sekolah, setiap kamu kamu pulang sekolah ? a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

2. Bagaimanakah sikap orang tua kamu ketika kamu dapat nilai yang jelek? a. Dinasehati supaya belajar lebih giat lagi b. Dimarahi c. Dibiarkan saja atau tidak mau tahu 3. Apakah orang tuamu selalu menyarankan kamu untuk mengulangi pelajaran dari sekolah ? a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

4. Jika orang tua kamu menginginkan anaknya menjadi dokter tetapi itu tidak sesuai dengan cita-cita kamu, bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Menghargai keputusan kamu b. Orang tua memaksa kamu untuk mengikuti kemauannya c. Orang tua bersikap tidak mau tahu

48

5. Jika waktunya untuk belajar tetapi kamu masih santai-santai menonton televisi bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Orang tua menyuruh kamu supaya mematikan televisi dan menyuruh kamu cepat belajar b. Hanya diingatkan saja untuk cepat belajar c. Orang tua bersikap tidak mau tahu 6. Jika kamu menginginkan belajar di tempat bimbingan belajar bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Diperbolehkan ikut bimbingan belajar berapapun biayanya b. Diperbolehkan asal biayanya tidak mahal c. Tidak boleh, disuruh belajar dirumah saja 7. Jika kamu menginginkan beli buku pelajaran bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Akan selalu mengusahakan untuk membelikannya b. Akan membelikannya jika mempunyai uang c. Tidak mau tahu yang penting bisa sekolah atau disuruh pinjam teman. 8. Bagaimana sikap orang tua kamu jika tidak bisa mengerjakan PR sendiri a. Orang tua akan berusaha membantu mengajarinya atau dicarikan guru les b. Orang tua menyuruh kamu belajar dengan temanmu c. Orang tua tidak mau tahu atau kamu disuruh mengerjakan

49

sendiri sebisanya 9. Kapan orang tua kamu menyuruh kamu untuk belajar ? a. Setiap hari kecuali kalau libur b. Kadang-kadang menyuruh belajar kalau ada PR dan ada ulangan. c. Kalau ada ulangan saja 10.Kalau kamu sedang belajar untuk mengahadapi ujian bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Orang tua menemani belajar b. Orang tua akan menemani belajar kalau ada waktu c. Orang tua tidak mau tahu 11.Apa yang dilakukan orang tua kamu jika kamu malas untuk belajar? a. Orang tua akan memberikan semangat supaya kamu mau belajar b. Orang tua akan memarahi kamu dan memaksa kamu untuk belajar c. Orang tua akan membiarkan saja 12.Jika kamu masuk ke sekolah akan terlambat bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Diantarkan orang tua b. Suruh berangkat naik sepeda sendiri c. Orang tua tidak mau tahu

50

13.Apa yang dilakukan orang tua kamu jika waktunya pulang kamu belum juga pulang ? a. Orang tua akan mencemaskan kamu dan mencari kamu di sekolah b. Orang tua hanya menunggui kamu di rumah c. Orang tua tidak memperdulikan 14.Apabila kamu melakukan kesalahan bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Menegur kamu dan menasehati kamu supaya tidak melakukan kesalahan lagi b. Memarahi kamu karena telah melakukan kesalahan c. Membiarkan saja 15.Apabila nilai rapor kamu lebih bagus dari nilai rapor yang sebelumnya bagaimana sikap orang tua kamu ? a. Senang sekali b. Biasa saja c.Tidak mau tahu

51

TABEL NILAI-NILAI
db 26

27 1 28 2 29 3 30 4 40 5 60 6 120 7 co 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

2,056 5% 2,052 12, 706 2,048 4,303 2,045 3,181 2,042 2,776 2,021 2,571 2,000 2,447 1,980 2,565 1,960 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,095 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060

2,479 2% 2,473 6,965 2,462 4,541 2,457

Taraf Signifikansi

2,779 1% 2,771 9,925 2,756 5,841 2,750 4,604 2,704 4,032 2,660 3,707 2,617 3,499 2,576 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,321 2,898 2,878 2,861 2,845 2,851 2,819 2,807 2,797 2,787

3,707 0,1 % 3,690 636,691 3,674 3,1598 3,659 1,2941 3,646 8,610 3,551 6,859 3,460 5,959 3,373 5,405 3,291 5,041 4,781 4,587 4,437 4,318 4,121 4,140 4,073 4,015 3,965 3,922 3,885 3,050 3,119 3,792 3,767 3,745 3,725

31,821 2,467

63,657 2,763

3,747 2,423 3,365 2,390 3,143 2,358 2,998 2,326 2,896 2,621 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485

52

Suatu Cuplikan : (Sumber : Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA. Statistik, 1986, halaman 358 ).

Anda mungkin juga menyukai