Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Ketika raga mulai terguncang akan sebuah keletihan, menuntut untuk sejenak mengendurkan sendi-sendi

tubuh. Yang ada adalah gumpalan semangat untuk terus menerus bekerja-dan engahsilkan sebuah karya yang dapat aku andalkan ketika aku menghadap Tuhan ku. Aku kini merasuk ke dalam sebuah perenungan yang cukup mendalam, karena terkadang aku ingin menyumbang kan sebuah kerja-kerja yang nyata tidak hanya perkataan yang efektif Namun lebih dari itu ketika raga memanggil untuk berbagi keinginan untuk menammbah amalan-amalan yuang akan menambah akun-akun amal ku dan mengurang beban dosaku. Terkadang aku hanya ingin berbagai dalam sebuah kerinduan yang terjadi malah lebih dari itu aku tak ingin melihat engkau mennagis tersendu karena kau tertinggal kereta. Berlarilah karena sipa tahu itu hanya mimpi. HAmbatan hanyalah sebuah batu untuk melejitkan potensi kita untuk meng-upgrade kemampuan kita di atas rata-rata orang kebanyakan Lalu siapakah yang akan menjadi andalan bangsa ketika jiwa-jiwa mudanya sedang dilanda kasmaran yang melenakan Namun haruskah aku berteriak hingga memekakkan telingamu yang mulai tuli dari panggilan akan karunia Ilahi robbi Jangan samapui amalan ini akan habis karena Kebaikan itu harus diburu Ketika amalan menjadi sebuah parameter sampai dimana kah kamu mau memaksimalkna potensi diri. Bukankah yang ada engkau hanya ingin mengeluh, nggak ada inilah nggak ada itulah Lalu kenapa raga harus menunjukkan jati dirinya sendiri, Padahal itu telah dibungkus dengan pakainan duniawi yang amat menipu Lalu haruskah aku panggilkan algojo untuk segera mengeksekusi dirimu karena engkua masih terlarut dalam kesalahan dirimu sendiri padahal engkau tahu itu adalah salah Maka bangkitlah wahai kawanku semuanya hingga semua terpanggil akan menyusun barisan yang sangat rapi dan kokoh Adakah yang ingin menghancurkan bangunan yang telah lama disusun rapi ini.

Lalu haruskah aku tinggal disini sedangkan engkau sedang menikmati manisnya madu kehidupa diujung sana. Tidak, sobat aku kan berlomba dengan mu terutama dalam perolehan amal yang sangat menggiurkan hati untuk segera merebut dan menyikt habisnya. Lalu kira-kira energi ini akankah sempat habis padahal tujuan masih terjauh terbentang..

Sepotong Cinta untuk Sahabat Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapapun lagi. Kitapun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat sedih maupun saat senang. Seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita, yang mengerti, yang memahami dan menerima kita apa adanya. Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup. Sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan. Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati. Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian. Sejauh mana beda dari semua itu? Kenapa bersahabat? Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri? Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada dalam hati? Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan? Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita. Manusia emang makhluk rumit. Dan suka aneh sendiri. Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus kita bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap. Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya. Walhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan bikin sahabat kita ngerasa bete, nggak disayang, nggak dihargai. Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif-penolakan, kesalahpahamandan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya. Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting; kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu, lho. Dan itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian. Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang, tetapi berada untuk seseorang. Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya mengekspresikan diri. Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari penyesalan. Sedalam kelemahan kita

harusnya kita lebih sering berkata "maaf" dibanding "aku' jika kita memang manganggapnya sahabat. Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih berbahagia berkata "aku tidak mau merepotkanmu" dibanding "mengertilah diriku" jika kita telah mengerti bahwa dia sahabat kita Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua yang pernah hadir dalam hatimu. Berterimakasihlah, sahabatmu adalah semua yang telah membentukmu hingga kamu menjadi seperti sekarang ini. Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat baru sepanjang perjalanan hidupmu. Love you always my lovely friends. From Site CCCL Surabaya Hai, Friend aku kok rindu sama kamu ya... Buat kamu yang sering meng-Update nih milis, Pliss, donkz untuk meninggalkan pesan apa kek jadi aku bisa tahu sopo aja yang sering buka nih milis. Katakan bila kamu butuh bantuan maka akan kubantu apa yang bisa ku bantu. katakan bila kamu sedaang butuh uang maka akan ku berikan kamu uang walau itu harus mengorbankan uang jajan ku Katakan bila kamu perhatian karena aku dengan senang hati melakukannya bila kamu mau terssenyum untuk itu Namun lebih dari itu, sahabat aku lebih senang melihatmu tegar dalam mengarungi samudera kehidupan ini, bersabarlah untuk waktu yang tak lama lagi. Sungguh peluh keringat yang menetes di dahi kita akan menjadi saksi dan mahar yang paling pas untuk meminang bidadari yang membawa cawan kebahagiaan. Buat semua pejuang peradaban yang sedang mempersiapkan UAS, Kira-kira IP kita berapa ya semester ini? Terus dalam suksesi ini apakah kita pantas menerima amanah yyang gunung aja nggak mau? Lalu bagaimana dengan tujuan kita yang kita bangun di masa-masa yang paling indah? Buat kamu yang ikut Dauroh Wada, kapan nih bisa turung gunung ? Buat anak nongkrong Annaba, woi tahun baru punya acara nggak, kalo kaga ikut ya MABIT pas malam tahun baru di Islamic Center Bekasi Yang pasti bawa makanan yah jangan bawa Buku Schaumm, kita lupakan itu dan mari kita reguk manisnya ukhuwah yang telah lama kami

Aku jadi ingat lagu Brothers Doa Prepisahan yang sering membuat hati ini meleleh ingat kamu semua wahai sahabat ku
Pertemuan kita di suatu hari menitip kan ku Untaian sejati Bersyukur ku kehadap Ilahi diatas jalinan yang sejati Namun kini perpisahan yang terjadi cobaan yang menimpa diri Bersabarlah diatas suratan . ku akan pergi jua Kan kuutus kan sslam ingatanku Dalam doa kudus ku disepanjang waktu Ya Allah bantulah hambamu Mencari hidayah dari padamu Dalam pendirian kesabaran ku Ya aloh tabahkanlah hati hambamu diatas perpisahan ini

Teman, betapa pedihnya hati menghadapi perpisahan ini Pahit manis perjuangan telah kira rasakan bersama Semoga alloh meridhoi persahabatan ini Teruskan perjuangan
Kan kuutus kan salam Ingatanku Dalam doa kudus ku disepanjang waktu Ya Allah bantulah hambamu Senyuman yang tersitat di bibirmu menjadi ingatan Setiap waktu Tanda kemesraan bersimpul padu Kenanghan aku dalam doamu Semoga tuhan berkatimu .....

Dari Langit untuk mu Bumi

Berteriaknya sang Bumi terkadang mengerikan Lihatlah bayak raga terkubur ketika Tanah meringkih Tertindih kayu yang berserakan akibat kebuasan manusia seakah Berteriaknya bumi tak ada yang merindukan Berkulai air mata ketika air meratakan apaun tanpa ada yang nerani menahan Tak juga engkau, yang berdiri mematung saja Jangan seperti mereka yang membiarkan batang kokoh Roboh hanya demi kepentingan ekonomi tanpa nurani Aku berani bertanya padamu bahwa engkau kan malu Ketika melihat raga bertumpukan gunungan tanah Ketika itu bergulung-gulung meluncur bak anak bermain perosotan Aku berkata dimanakah hutanmu yang dulu rindang yang berani menahan tanah itu dulu Jangan bilang bahwa kau pun ikut tuk meratakan hanya sekedar mendapatkan sepetak lahan untuk kebunmu Bukankah karena engkau rakus tak mau melihat hilangnya kesempatan Merauk keuntungan Padahal engkau tahu Bahw tanah itu tanah kritis, yang tak berdaya tanpa akar yang kokoh menyulam barisan tanah dibawahnya Dan kini engkau melihat titah Langit untukmu penghuni bumi Rumahmu kini berteriak kesakitan Merintih, menangis hebat Tak peduli penghuninya tengah bergelimpangan akibat Ulah manusia berhati buas Percayalah bumi pun ada jawabnya. Dari Zulhamidi

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-temanku gimana kabarnya? Insya Allah tetap semangat aja dan jangan pernah kendor dengan kerasnya kehidupan. Memang dalam kerja-kerja yang kita lakukan tentu akan banyak hal yang kita dapatkan dan secara sadar membuat kita dewasa dalam menyikapi tribulasi dalam kehidupan. Bahwa aku kan tetap disini itu adalah pilihanku yang nggak kan pernah kandas dengan rasa kelelahan yang menerpa karena setiap waktu aku beharap ada kan selalu recharge dari Rabbku yang mulia. Aku nggak pernah menyesal akan waktu yang terlewat karena itu semua telah menjadi pelajaran sejarah yang kan tersimpan rapi untuk menjadi bukti bahwa aku pernah berusaha walau banyak rupa ku dapatkan. Walau Tak jarang itu hanya pengaharapan hampa kan kenikmatan dunia. Entah mungkin aku yang terlalu banyak berharap atau karena tuntutan kerja yang memaksa aku harus terus memutar aliran impuls dalam pusat syaraf ku

Oh mungkin kah aku kan menggapai kemuliaan dengan tangan ku ataukah buaian pujian menghanyutkan aku ke lembah kehinaan. Dimanakah jiwa yang dengan lantang pernah bersaksi betul, aku menjadi saksi menjawab pertanyaan yang bergema dari Raja Langit dan Bumi Apakah aku Tuhanmu Lalu dimanakah jiwa yang ketika di seru dengan lantang Hayya alal Falaah Larikah engkau ketika dengan sayup ummat memanggil dengan rintih dimanakah penyeru amar maruf nahi mungkarnya ? Haruskah diam ketika banyak wanita dan anak-anak meregang nyawa dan terenggut harga dirinya karena bala tentara syetan menggempur dada pemuda syahwat ? Mungkin aku hanya debu di antara lautan padang pasir, namun aku tak mau debu itu tertiup angin jauh tanpa daya. Kan kujadikan debu ini untuk membutakan thagut dan bala syetan. Jangan mentahkan raga yang hampir matang dengan cahaya Ilahi dengan aksi acuhmu ketika mereka datang dengan keluh-kesahnya. Jangan layukan bunga yang bermekaran di taman bunga karena aksi maksiatmu yang engkau bungkus dengan kesenangan semu

Bukan salah ku ketika aku harus mundur, karena lajumu yang membahayakan keretaku Namun itu karena aku sedang menghimpun tenaga untuk mendorong keretamu untuk lebih cepat lagi sebelum kereta kematian hati melesat dengan gila menujumu. Namun mungkin kereta ku kan melemah setelah sekian waktu, di saat itu ku harap engkau mengunci gerak dan lalu kau keluarkan tenagamu yang telah pulih demi menderek dan menyetakku dari kemunduran ku. Entah mungkin karena kau berada di depan ku dan berjuta mata memandang perkasa akan lajumu, lantas engkau tinggal aku dengan ringan disaat aku terancam tergilas rayuan bala thagut yang menyergap hebat dari belakang. Ku tuliskan syair ini bukan karena jiwa ku ringkih memelas apresiasimu Tapi kutuliskan jiwa yang sedang dilanda cinta, cinta akan hal yang menggetarkan. Jangan kau lihat ini lahir dari romantisme Ar Rijal yang kasmaran dengan manisnya iman, tetapi dari jiwa yang merindu kan kehadiran Hawariyun yang berbaris. luruskan barisan dan rapatkan shaff, hingga tak ada rongga tercipta untuk musuh. Aku kan menunggu datangnya hari yang tepat dimana saat itu aku tersenyum menyambut bidadari syurga yang datang dari Rabb ku untuk menyeka tetes keringat, ah mungkin kah kan terasa hangat dan lembut atau lebih dari itu. Kini ku mengumpulkan mahar yang indah walau nanti terbalut kumuh akan keringat yang mendaki. Ataukah di hari itu kau menyaksikan aku tersenyum untukmu tanpa henti karena syarafsyaraf ku telanjur membeku tanpa detak. Ketika jiwa melembut kan taujih indah Rabbnya Fren, ku kirimkan dengan nada sastra Terinspirasi indahnya Karya yang menggetarkan Ayat-ayat Cinta Kini getaran itu memaksa tuts kibor ku Menuliskan ini. Buatmu jiwa yang dilanda kerinduan Kapan ni kan berkakhir? Lihat terminal pemberhentian itu Tampak mendekat Atau kah laju kita yang berusaha tertatih menggapainya. Ku memang lemah, Namun Ayat Rabbani menggempur dada. Ketika jiwa menyanyikan lagu badar. 200406, 22:00, WIB, BKS, Home, InFront Comp.

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Wahai Jundi Allah yang bersemangat akan adanya kehidupan akhir maka tetaplah bersemangat karena memang hal itu akan terjadi dan janji Allah kan datang dengan pasti. Bersabarlah wahai orang yang mengharapkan pertemuan dengan Rabbnya, karena kesabaran itu adalah pemanis perjuangan. Ketika beban ini telah dikalungkan kepadamu maka yang ada adalah sikap optimisme dan semangat yang diiringi dengan kesabaran yang tak mengenal kata akhir Ketika kehidupan memaksamu untuk berpikir keras bagaimana ini semua bisa terjadi, maka kamu akan melihat bahwa disana itu ada kekuasaan Allah yang bermain dengan cantik. Maka apalagi yang kamu khwatirkan? Bukankah segalanya telah ditakdirkan oleh Allah SWT? Jodoh, Rejeki dan Ajal itu semua adalah hak preoregatif dari Allah SWt yang tak dapat diganggu gugat, siapa yang berani menggugatnya maka dia akan berhadapan dengan penguasa alam semesta. Jodoh adalah sesuatu rahasia Allah yang luar biasa menarik untuk kita perhatikan. Lihatlah pasangan-pasangan hidup di dunia, kadang kita nggak menyangka kenapa bisa yah seorang yang kita kenal bisa dipasangkann dengan orang yang tak disangka-sangka. Lihatlah hikmah yang terkandung didalamnya. Mungkin saja Allah sedang berusaha mengangkat martabat sepsang manusia dengan cita rasa yang saling melengkapi. Mungkin yang satu baik hati sedangkan yang satu lagi adalah pekerja keras. Luar biasaa pilihan Allah, adakah yang salah dengan pilihan Allah ? Asal kita bisa melihat hikmah yang terkandung didalamnya saja lah maka kita akan mampu untuk berpikir positif kepada Rabb kita. Lalu bagaimana dengan kamu, yang belum ketahuan juga siapa pasangan kamu sebenarnya ? Tenang aja karena lihatlah disekitarmu ada banyak ratusan hingga ribuan wanita yang siap dilamar oleh Laki-laki yang berani secara gentle menemui kedua orang tuanya untuk lantas kemudian menikahinya. Adakah yang salah dari proses tadi yah pasti ada, tetapi yang salah adalah cara bagaimana orang itu mendapatkan apa yang diidamkannya selama ini. Mungkin saja ia sedang menanti seorang pedamping, tetapi yang ada adalah dia melakukan kesalahan yang begitu fatal akibatnya, dia seolah seperti benteng yang mengamuk yang grabak-grubuk asala sreduk sana sini tanpa adanya pertimbangan yang matang, ada juga yang ingin menyalahi takdir dengan melakukan pertimbangan yang terlalu matang sehingga seolah-olah mencari wanita yang sangat ideal tetapi yang ada dia sendiri tidak mengidealkan dirinya sendiri. Aku bukanlah orang yang garabak-grubuk seakan kehabisan stok, atau malah menganggap diri kita harus mendapatkan pasangan laykanya bidadari yang sempurna

karena kita bukanlah lelaki surgawi yang pantas mendapatkannnya. Percayakanlah semuanya kepada Allah SWT semata, karena hanya Dialah yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Yang harus kita lakukan untuk kita adalah meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita akan siap bila waktunya nanti tiba. Jika tiba waktunya nanti tiba, maka tak ada seorang yang dapat menyangka apa yang akan terjadi bahwa ini semua telah terjadi begitu saja dengan Izin Allah lah yang telah mempasang-pasangkan setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah mencintai hambaNya yang menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Karena hanya Dia lah yang bisa kita harapkan adanya kebaikan yang diberikan kepada diri kita sendiri. Tetatp semangat yah !!!!! Wassalamualaikum Warrahamatullahi Wabarakatuh

Assalamualaikum Warrahamatullahi Wabarakatuh Inilah sebuah curahan hati yang aku tuliskan untuk siapapapun yang ingin menyeburkan dirinya sendiri dalam medan pertempuran antara yang hak dan bathil. Tetaplah bersemangatlah wahai diri yang senantiasa terpaut hatinya dalam nilai-nilai pengorbanan jiwa dan raga karena engkau tak kan tahu dengan amal apa yang akan menghantarkan mu untuk ke JannahNya Apakah dengan amal-amal Yaumiah mu yang tak pernah stabil dari hari ke hari ataukah dengan kemuliaan akhlak mu yang berlumpur dengan noda dan maksiat karena tak pernah bisa untuk menahan hatimu dari segala kotoran yang mudah melumuri kesucian hatimu. Lalukah ini yang akan kau berikan kepada Tuhanmu lalu dengan bangga engkau berkata Masukkan aku ke dalam surgamu! Apakah mungkin surga mau menerima jiwa-jiwa yang tak mau membersihkan dirinya dari segala penyakit dan kotoran seperti kau ini? Surga itu hanya untuk orang-orang yang memurnikan dirinya dari kebusukan duniawi dan kehinaan dosa serta maksiat Lalu masihkah kau berharap kemuliaan surga seperti ini ? Jangan Akh......

Murnikan dulu niatmu dalam setiap aktivitasmu Mungkin saja ada banyak hal-hal yang masih menghinggapi hatimu Entah apakah itu sebuah pujian dari orang yang memikat hatimu ataukah sebuah penghargaan yang bersifat duniawi semata Ingatlah itu semua teramat kecil dengan sebuah apresiasi dari Tuhanmu Bersemangatlah dalam mengejar pahala dari Tuhanmu Jangan pernah surut dari segala rintangan yang mmungkin akan menemuimu dalam kehidupan Jangan pernah mundur dari segala hambatan yang mungkin akan menghadangmu Yang ada adalah sebuah semangat yang bernyala-nyala agar kehidupan ini menjadi sangat berarti untuk segala hal yang sangat berarti untuk hidupmu Aku tuliskan ini agar engkau mau meningkatkan energi ruhuyahmu yang paling dalam karena setiap manusia mempunyai sebuah tenaga yang sanagat Powerful untu dapat melakukan sesuatu Karena ketika seorang hamba yang beriman bila ia menulis maka sesungguhnya bukan ia menulis tetapi sebuah kekuatan Yang Maha Dahsyat yang gtelah menuntun jari yang gemulai ini ntuk menuliskan kebenaran sebuah kalimat Ntah berapa lama lagi kita akan bertahan dari beratnya amanah ini bila kita tak pernah berkhayal keindahan syurga yang seolah telah terbuka dan menanti kita untuk memasukinya Ataukah mungkin kita telah memaksa batas normal hidup kita untuk bertahan dari kejamnya dunia karena ketakutan kita yuang teramat sangat tentang betapa perihnya azab Ilahi yang sesungguhnya teramat sayang terhadap hambaNya, Persis seperti seorang Ayah yang bertidak tegas dengan memberikan sebuah pukulan yang berarti ketubuh kita, bukan berarti beliau tidak saynag sama kita bahkan pukulan itu berarti sebuah karunia yng teramat dalam terhadap kita bila kita mengerti Bertahanlah wahai ahabatku dari kejamnya dunia Bertahanlah dari kerasnya kehidupan Bertahanlah dari terjangan badai fitnah dan cobaan yang mendera Bertahanlah dri beratnya beban yang harus kau pikul

Bertahanlah dengan karunia TuhanMu Yang tak akan pernah membiarkan hambaNya merintih pedih karena teramat sayang pada kita Karena aku kan tetap disini hingga kemenangan telah terwujud Sehinnga tak ada kata penat dalm hidup kita Tak ada kata letih dalam lirih kita Tak ada kata menyerah dalam kalbu kita Karena kita hidup bersama Allah SWT yang senantiasa mengaliri kita dengan energi yang tak kan pernah tergantikan oleh apapun dan tak kan hilang oleh siapapun Bersemangatlah dalam hidup hingga kematian telah menjemput kita Dan yakinlah bidadari nan jelita telah menunggu kita dengan membawa sebuah nampan berisi minuman yang akan membahasi dahaga kita, lalu lenyaplah segla keluh kesah kita selama ini tergantikan sudah segala penat kita dengan sebuah kenikmatan yang tiada tara yang telah disiapkan oleh Rabb kita...... Aku tuliskan ini ketika raga ku sedang bersemangat Aku merindukan seorang bidadari yang akn membrikan sebuah gtnerasi abbani yang akan memenuhi dunia ini dengan kalimatNya yang Agung Entahlah berapa lama lagi Kaena akyu telah bermimpi akan terjadi Semoga ini tak kan pernah sia-sia Pagi sabtu 1 Juli 2006 In Front Com

Aku Ingin Pergi Dari Sini Wahai Pujangga Cinta

Kadang Aku ingin pergi saja dari sini Dari sebuah belenggu cinta Yang menyayati hatiku Wahai pemuja cinta Ingin sekali aku berteriak Menjerit, mengerang Bahwa aku benci kemarahan Rasa yang memenuhi dalam hatiku kini Jadilah engkau sebuah malaikat Yang mampu menghembuskan dinginnya salju dalam hatiku Yang terbatasi sebuah norma-norma yang aku benci untuk melakukannya Walau sekalipun Terbanglah tinggi keawan Wahai pujaan hatiku Aku tak ingin merindumu Aku ingin pergi dari sini Dari hatiku yang senang Menegeluh Pergilah engkau Jangan pernah kembali Dalam keadaan murka Hingga Engkau mau tersenyum tulus Dalam menyambutku Di pintu gerbangmu. Aku kan peergi dari sini Selama engkau mengatakan aku bukan untukmu Entrah kenapa hati ini tak pernah mau melepasmu Wahai sang pemuja Kini atau esok Engkau tetap dalam hatiku Memenuhi lubuk hatiku Buanglah keinginanmu untuk dapat berjumpa Tanyalah dalam mimpimu Seberapa besarkah cintamu untukku

Enyahlah engkau pemunafik cinta Entah kenapa hati ini pun ragu terhadapa cintamu Mungkin benar kata iblis hatiku Bahwa cintamu semata palsu Ada banyak yang ingin kau dapatkan dariku Mungkin harta, rupa atau bahkan kemegahan dunia, Tidak aku tidak ingin kau mengnginiku hanya untuk itu Berjanjilah bahwa kau tak akan beradu debat dengan ku Dalam hal-hal yang tak pantas untuk kita berpecah Lihatlah setan laknat itu tertawa renyah Ketika kita saling membantah Tidak Aku ingin kamu tegar Setegar karang di tepi samudera Memecah ombak bak tsunami Hindia. By Zulhamidi

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Wahai Sahabatku, sekalian sungguh Allah swt sangat sayang pada kita melebihi sayangnya seorang Ibu kepada anak yang telah dilahirkan. Karena Allah, Dia lah yang telah menciptakan kita dari setetes cairan yang hina, lalu dari sanalah kita diciptakan menjadi seorang makhluk yang memiliki akal dan hawa nafsu guna menjadi khlifah yang agung di muka bumi ini. Jangan pernah gentar apalagi goyah sehingga timbullah niat jahat iblis untuk menggoyahkan iman kita yang mudah goyang akan godaan Fatamorgana dunia. Berjuanglah hingga kita menemui Allah dalam keadaan tersenyum puas karena kita telah memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita. Entah apa yang akan terjadi bila kita tidak mengenal Allah swt, mungkin kini kita menjadi orang terhina dan dihinakan di segala penjuru muka bumi. Memang manusia itu dihormati karena bentuk fisik dan lahirnya semata, tetapi bukankah kita berada di dunia yang cenderung lebih menghargai segala hal yang bersifat materialisme. Bertahanlah karena suatu saat nanti mungkin akan dibangkitkan umat yang senantiasa memuji dan mengagungkan orang-orang yang memang diagungkan oleh para penghuni langit. Sungguh bertahan dan bersabar dalam kebaikan lebih aku sukai daripada aku terjerumus ke dalam keasyikan yang semu dalam lembah yang hina dina. Aku bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan aku anugerah yang sungguh tiada terbayang sebelumnya, bahwa aku bersama dalam jamaahNya yang senantiasa berzikir dan mentasbihkan Nama-NamaNya. Maha suci Allah swt yang telah mengatur perjalanan seorang hamba yang lemah dan nista ini. Bersyukur pula kepada

Allah swt aku dapat mengerti bahwa aku bukanlah seorang yang dimuliakan akan karunia keduniaan Allah swt namun Allah lebih dari yang aku sangka karena Allah memilih ku untuk dapat meneguk nikmat-nikmat kebahagian surgawi. Ketenangan, kekhusyukan, serta manisnya Iman yang mampu membuat ku bergetar. Sungguh aku ingin menemui Rabbku ke Jalan yang lurus yang penuh dengan kenikmatan yang tak akan berhingga dan tak berbilang. Bersyukur ku kepada Allah yang memberi keluarga yang senantiasa memberiku sebuah kekuatan jiwa yang selalu memotivasi akan ketegaran jiwa. Berjuangku untuk menemui seutas senyum, seberkas tawa yang memancar dari kecerahan Ayah, Mama, dan adik-adikku yang menceriakan dan mencerahkan hati yang kerap menggeras bak batu es. Aku ingin berada dalam barisan hamba-hamba yang rindu untuk berjuang dijalan Allah swt, yang merindukan wnagi kematian syuhada. Semoga surat ini menjadi hiasan yang begitu berharga untuk menjadi sebuah moment kenangan ketika seorang bidadari syurga telah menemuiku dengan dekapan yang sangat mesra dan menghangatkan. Wahai perindu syurga, bantulah aku agar aku tak tertinggal dalam peerlombaan ini. Dari lubuk hati seorang pemabuk cinta Zulhamidi

Anda mungkin juga menyukai

  • Rahasia Kehidupann
    Rahasia Kehidupann
    Dokumen6 halaman
    Rahasia Kehidupann
    miftaharifin2
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Merumuskan Visi
    Pedoman Merumuskan Visi
    Dokumen7 halaman
    Pedoman Merumuskan Visi
    mukti arfuzi
    100% (9)
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Rizky Zentalian
    Belum ada peringkat
  • KOPI
    KOPI
    Dokumen31 halaman
    KOPI
    Fuad Lapareppa Lukman
    100% (1)
  • Kopi
    Kopi
    Dokumen17 halaman
    Kopi
    miftaharifin2
    Belum ada peringkat
  • Kopi
    Kopi
    Dokumen17 halaman
    Kopi
    miftaharifin2
    Belum ada peringkat