Anda di halaman 1dari 13

MENELUSURI JALAN KEHIDUPAN

Just another WordPress.com


Pengumpan: Tulisan Komentar

eblog

Konfigurasi Static Routing dan DHCP di Router Cisco


Desember 13, 2009 oleh Mirza (http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/ciscoacademy.jpeg) Tutorial ini akan membahas konfigurasi Routing Static dan setting DHCP pada perangkat Router Cisco. Simulasi setting konfigurasi ini menggunakan software Cisco Packet Tracer. Mengenal Static Routing Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara statis. Artinya, konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau receive dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing, yang mana lalu-lintas paket data diatur sedemikian rupa melalui protokol jaringan yang telah disediakan seperti IGP, EGP, RIP maupun OSPF. Keuntungan dari menggunakan Static Routing adalah kecepatan traffic yang lebih cepat daripada Dynamic Routing. Oleh karena itu Static Routing lebih cocok untuk diterapkan pada jaringan yang sederhana, seperti yang dibahas pada tutorial ini. Namun untuk jaringan yang lebih kompleks sangat disarankan (bahkan harus) menggunakan Dynamic Routing. Mengenal DHCP (D namic Host Control Protocol) DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang digunakan untuk mengassign IP address untuk masing-masing host yang terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Apabila dalam suatu jaringan yang terdapat lebih dari 50 host,

tentu sangat merepotkan bagi seorang network adminstrator untuk memberikan IP address secara manual ke tiap-tiap host. Oleh karena itu dengan adanya protocol DHCP akan sangat memudahkan kerja administrator. Namun untuk keperluan tutorial ini walaupun hanya ada 2 host di masing-masing network kita akan tetap membahas konfigurasi DHCP pada Router. Mengenal Packet Tracer Packet Tracer merupakan software untuk simulasi jaringan komputer yang dikeluarkan oleh perusahaan Cisco. Packet Tracer digunakan untuk mensimulasikan serta mendesain topologi jaringan berskala kecil maupun besar. Software ini banyak digunakan oleh para praktisi network guna mensimulasikan maupun mendesain sebuah jaringan. Apabila anda ingin praktek jaringan komputer tapi nggak punya network lab atau uang ratusan juta rupiah untuk beli perangkat? Software ini berguna sekali karena anda dapat praktek jaringan tanpa perlu membeli perangkat Cisco yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-1.jpg)Gambar 1. Splash screen Cisco Packet Tracer Software Packet Tracer dapat diambil di : http://rapidshare.com/files/245154318/Packet_Tracer_5.1.rar Setelah menjalankan Packet Tracer akan keluar tampilan sebagai berikut :

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-2.jpg)Gambar 2. Tampilan a al Pada bagian kiri bawah anda dapat memilih berbagai macam devices yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi network. Caranya tinggal klik klasifikasi perangkat mulai dari Router, Switch, Hub, Wireless Device, Connection (kabel), End Devices, WAN Emulation, Costum Made Devices dan Multiuser Connection. Seperti gambar berikut :

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-3.jpg)Gambar 3. Klasifikasi perangkat Untuk memasukkan jenis perangkat ke dalam simulasi ini tinggal drag-and-drop perangkat yang diinginkan ke bidang yang berwarna putih. Untuk dapat familiar tentang cara menggunakannya silahkan anda utak-atik sendiri dengan cara memilih router, double kik router tersebut dan memasang/melepas modul yang telah disediakan seperti Serial module, Ethernet module dan sebagainya. Nanti anda akan ngerti sendiri. Mudah koq! Pada contoh ini kita akan menjalankan sekenario sebagai berikut. Perangakat yang digunakan : Tiga buah Router tipe 2621XM Tiga buah Switch tipe 2950-24 Enam buah PC sebagai end devices, setiap Switch terhubung dengan dua buah PC Oke, kita langsung praktek : 1. Buat desain tampilan men erupai gambar 4 Pada bagian ini kita akan membuat jaringan LAN, masing-masing switch yang berlokasi di Medan, Jakarta dan Surabaya terhubung ke PC-PC yang ada. Gunakan konfigurasi DHCP untuk tiap-tiap PC yang ada, supaya anda nggak repot meng-assign IP static di masing-masing PC. Untuk kabelnya gunakan tipe Copper Straight-Through. Beri nama masing-masing switch menjadi SW Medan, SW Jakarta dan SW Surabaya guna memudahkan tutorial.

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-4.jpg)Gambar 4. Konfigurasi LAN 2. Setting modul perangkat Router Sekarang masuk ke bagian setting modul perangkat router, klik pada router Medan sehingga keluar tampilan seperti gambar 5. Pilih modul WIC-1T lalu dragand-drop di salah satu slot expansion modul di bawah tombol Original Size, tapi sebelumnya matikan on/off switch supaya anda nggak kena setrum , baru kemudian nyalakan lagi. Lakukan hal yang sama untuk router Surabaya. Khusus untuk Router Jakarta gunakan 2 modul WIC-1T dan dipasang di masing-masing slot expansion modul.

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-5.jpg)Gambar 5. Tampilan pemasangan modul 3. Pasang kabel menuju S icth dan Router tetangga Pada ethernet port Router Medan (Fa0/0) gunakan kabel tipe Copper StraightThrough untuk koneksi menuju ke Switch (port berapa saja), lakukan hal yang sama untuk Router lainnya. Untuk koneksi ke Router tetangga, port Medan (S0/0) menuju port Jakarta (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Untuk port Jakarta (S0/1) menuju port Surabaya (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Hasilnya akan tampak seperti gambar 6.

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-6.jpg)Gambar 6. Hasil desain topologi Sudah selesai? Tentu saja belum, perhatikan masih ada titik berwarna merah pada masing-masing interface Router dan switch, itu tandanya belum ada paket data yang dapat terkoneksi pada interface tersebut. Oleh sebab itu pada langkah berikutnya kita akan masuk ke dalam konfigurasi Router dan Switch. Tapi sebelumnya berikut ini daftar IP address yang mesti di assign ke tiap-tiap interface pada masing-masing Router. Perangkat Router Medan Interface Fa0/0 S0/0 Router Jakarta Fa0/0 S0/0 S0/1 Router Surabaya Fa0/0 S0/0 IP Address / Mask 172.16.0.1 / 255.255.255.0 202.10.10.4 / 255.255.255.0 182.16.0.1 / 255.255.255.0 202.10.10.5 / 255.255.255.0 202.10.11.6 / 255.255.255.0 192.16.0.1 / 255.255.255.0 202.10.11.7 / 255.255.255.0

4. Konfigurasi Router Medan Pada Packet Tracer klik Router Medan, maka akan keluar tampilan seperti gambar 5. Klik tab CLI (Command Line Interface) seperti gambar 7.

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-7.jpg)Gambar 7. Command Line Interface Tekan n untuk melewatkan configuration dialog, kemudian tekan Enter untuk mulai sampai keluar prompt Router>, ketik enable atau cukup ena saja untuk mengaktifkan konfigurasi. Selanjutnya ketik script konfigurasi berikut : Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Medan Medan(config)#interface fa0/0 Medan(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0 Medan(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Medan(config-if)#interface s0/0 Medan(config-if)#ip address 202.10.10.4 255.255.255.0 Medan(config-if)#clock rate 64000 Medan(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down Medan(config-if)#exit Medan(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0

Medan(config)#exit %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Medan#copy run start Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER> Building configuration [OK] Medan# 5. Konfigurasi Router Suraba a Tidak jauh berbeda dengan Router Medan, hanya bedanya kita tidak mengeset clock rate untuk koneksi serialnya, berikut scriptnya : Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Surabaya Surabaya(config)#interface fa0/0 Surabaya(config-if)#ip address 192.16.0.1 255.255.255.0 Surabaya(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Surabaya(config-if)#interface s0/0 Surabaya(config-if)#ip address 202.10.11.7 255.255.255.0 Surabaya(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down Surabaya(config-if)#exit Surabaya(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0 Surabaya(config)#exit %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Surabaya#copy run start Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER> Building configuration [OK] Surabaya# 6. Konfigurasi Router Jakarta Tidak banyak berbeda dengan dua Router sebelumnya, seperti halnya Router Medan kita harus mengeset clock rate guna koneksi serialnya. Berikut scriptnya : Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Jakarta Jakarta(config)#interface fa0/0 Jakarta(config-if)#ip address 182.16.0.1 255.255.255.0 Jakarta(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Jakarta(config-if)#interface s0/0 Jakarta(config-if)#ip address 202.10.10.5 255.255.255.0 Jakarta(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to up Jakarta(config-if)#interface s0/1 Jakarta(config-if)#ip address 202.10.11.6 255.255.255.0 Jakarta(config-if)#clock rate 64000 Jakarta(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to up Jakarta(config-if)#exit

Jakarta(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 202.10.10.4 Jakarta(config)#ip route 192.16.0.0 255.255.255.0 202.10.11.7 Jakarta(config)#exit %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Jakarta#copy run start Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER> Building configuration [OK] Jakarta# Selesai sudah setting routing static pada ketiga Router. Seperti pada gambar 8 masing-masing titik interface sudah berwarna hijau, berarti sudah ada paket data yang terkoneksi. Tapi masih ada tugas yang belum selesai yaitu setting DHCP pada tiap-tiap Router. APA?! Anda sudah puyeng dan pegel setelah ngetik script segitu banyak? Ya udah, di-save aja dulu hasil Packet Tracernya, terserah mau dikasih nama file apa. Ambil secangkir kopi, break sebentar lalu lanjutkan ke langkah berikutnya, yakni setting DHCP pada tiap-tiap Router. Lanjut maaang !

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-8.jpg)Gambar 8. Masing-masing net ork interface sudah aktif 7. Setting DHCP untuk tiap-tiap Router Yang harus dilakukan sebelum konfigurasi DHCP adalah : menentukan nama DHCP pool menentukan ip network pada LAN menentukan ip DNS server bila ada (dalam praktek ini tidak ada DNS server) menentukan ip default-router menentukan ip DHCP excluded-address

Setting DHCP untuk Router Medan : Medan>enable Medan#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Medan(config)#ip dhcp pool medan Medan(dhcp-config)#network 172.16.0.0 255.255.255.0 Medan(dhcp-config)#default-router 172.16.0.1 Medan(dhcp-config)#exit Medan(config)#ip dhcp excluded-address 172.16.0.1 172.16.0.10 Medan(config)#exit %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Medan# Untuk Router selanjutnya gunakan panduan dari tabel berikut, cara konfigurasinya sama dengan Router Medan. Ayo sekarang latihan analisa dan input konfigurasi sendiri! DHCP Pool Name jakarta surabaya Default Router 182.16.0.1 192.16.0.1

Router Jakarta Surabaya

Net ork 182.16.0.0 192.16.0.0

E cluded-Address 182.16.0.1 182.16.0.10 192.16.0.1 192.16.0.10

8. Test koneksi jaringan Sekarang klik salah satu host di network Medan, lalu ping ke host yang ada di Jakarta dan Surabaya. Anda juga dapat melakukan test koneksi pada host Network yang lain kalau penasaran. Apabila ada reply berarti konfigurasi telah berhasil dan masing-masing host telah terhubung dengan baik, seperti pada gambar 9.

(http://theordinaryroad.files.wordpress.com/2009/12/gb-9.jpg)Gambar 9. Test koneksi ke client net ork tetangga Selesai sudah konfigurasi Static Routing dan DHCP untuk masing-masing Router. Apabila hasil test koneksi masih ada yang belum berhasil, coba ulangi lagi dan perhatikan baik-baik script konfigurasi sebelumnya. Barangkali ada yang terlewat atau salah ketik, atau penulis yang salah ketik . Insya Allah pada kesempatan berikutnya penulis akan memberikan tutorial mengenai Dynamic Routing. Apabila ada tanggapan, saran, kritik, pujian maupun hinaan dapat ditujukan kepada saya. Terima kasih atas waktunya dan sampai jumpa di lain kesempatan! Ditulis dalam Dunia IT | Dengan kaitkata router, routing static, setting dhcp, setting router cisco, static routing | 14 Komentar

14 Tanggapan

1. pada Desember 16, 2009 pada 10:24 pm Balas Bahas cisco acs donk.

Gnx

2. pada Maret 19, 2010 pada 4:50 pm Balas yukky makasih mas, alhamdulilah saya dah mulai ngerti anisis routing dna DHCP mohon dukungannya

3. pada Maret 19, 2010 pada 4:53 pm Balas

yukky

maaf salah ketik hee ! oia mas sekalian yang proses BGPnya yah,,, trmiz sebelumnya

4. pada April 14, 2010 pada 10:05 am Balas ikur mau tanya, kalau static routing dengan rv042 dan TP LINK R480T+ v2 bisa ga ya, di kedua router tersebut ada fasilitas static routing

5. pada Agustus 27, 2010 pada 11:34 pm Balas rian itu kan routernya ada 3 buah om.. pertanyaan saya, bagaimana kalo routernya minimal ada 5.. mohon petunjuk om.. terimakasih ..

pada November 19, 2011 pada 11:42 pm Balas utha sama aja om,coba agan belajar subnetting dlo,klo paham subnetting enak,mau pake 100 router + 1000 host jg gampang

6. pada Desember 5, 2010 pada 7:05 am Balas thanks om petunjuknya .

hendra

7. pada Desember 21, 2010 pada 2:11 pm Balas Payjo Terima kasih sangadh atas tutorialnya Om. Cuman saya belum berasil ngeping, masih RTO

8. pada September 30, 2011 pada 11:56 am Balas luarrrr biaaaassaaaaaaaaa

vendy

9. pada November 9, 2011 pada 2:25 pm Balas makasih om

coco

10. pada April 5, 2012 pada 11:54 am Balas

Konfigurasi DHCP Router

pada Cisco Packet Tracer Berbagi TNT [...] di Ambil dari http://theordinaryroad.wordpress.com/2009/12/13/konfigurasi-staticrouting-dan-dhcp-di-router-cisco/ Lanjutkan Yuk rintEmailTwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this post. Posted in [...]

11. pada April 5, 2012 pada 11:59 am Balas iku copast ya bang santai bang sumber di sertakan

Enka Wardana

pada April 5, 2012 pada 12:06 pm Balas Silahkan

Mirza

pada April 7, 2012 pada 11:48 am Enka Wardana lihat disni bang http://berbagitnt.wordpress.com/2012/04/05/konfigurasidhcp-router-pada-cisco-packet-tracer/

Komentar RSS

Blog pada WordPress.com. Tema: MistyLook oleh WPThemes.

Anda mungkin juga menyukai