Anda di halaman 1dari 6

Tugas ke 1 Mata Kuliah Konsep Zero Waste Industri (2 sks) Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T.

, I.A.I

Konsep pengembangan dan penerapan Nol Sampah di Pandansimo

Oleh

Andik Irawan 11/ 322749/PTK/07426

MAGISTER TEKNIK SISTEM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta 2012

Definisi Zero Waste (nol sampah). Zero Waste lebih mengacu kepada tujuan etis, ekonomis, efisien, visioner, dalam penerapan sesuai siklus yang ada di alam semesta. Penerapan ditekankan kepada seluruh masyarakat agar mengubah gaya hidup dan praktek agar penerapan Zero waste dapat di laksanakan dan dapan memberikan umpan balik kepada alam semesta. Penerapan dilakukan dengan cara menghilangkan pembuangan limbah di tanah, air, udara seminimal mungkin agar tidak merugikan alam semesta.

Zero Waste Business Principles. 1. Sistem ini menindak lanjuti akan Zero Waste yang berkaitan dengan dampak sosial akan keuntungan bersama. Penerapan ini dapat dilaksanakan di Pandansimo dengan cara membangun sebuah areal khusus dan mengelola dengan pengklusteran agar konsep Zero Waste dapat di implementasikan serta memiliki pemimpin sebuah Zero Waste Pandansimo agar konsep Zero Waste memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan. 2. Pada poin ini diharapkan masyarakat atau pelaku Zero Waste dapat memilah milah bagaimana proses Zero Waste tidak memberikan dampak buruk bagi pelaku, khususnya dalam pemilahan limbah menjadi produk daur ulang. 3. Perlu lokasi khusus dan diklusterkan antara limbah padat atau cair agra proses pemilahan dapat memberikan efisiensi dalam pengolahan limbah padat atau cair. 4. Penerapan ini dapat dilakukan di Pandansimo, Manajemen pengelolaan di haruskan agar pengembangan Zero Waste dapat sebagai contoh kepada daerah lain, penerapan ini bertujuan untuk mendaur ulang residu padat atau cair menjadi produk yang ramah lingkungan serta bermanfaat secara umum. 5. Pada poin ini dapat di terapkan di Pandansimo, selain membeli material yang berbentuk residu, juga menghasilkan produk daur ulang yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. 6. Perancangan filterisasi residu perlu diterapkan di Pandansimo, filter dalam pengolahan limbah cair atau padat. Agar tidak mencemari lingkungan. 7. Evaluasi pasar dan produk perlu diterapkan di Pandansimo, sehingga produk daur ulang dapat diterima pasar secara umum.

8. Pada poin ini dapat diterpakan dan penjelasan sebagaimana pada poin sebelumnya tentang pengolahan limbah, dan penambahan kinerja yang efektif dan berguna bagi sumber daya manusia dalam pengolahan limbah. Serta memberikan penghargaan berupa dana tambahan agar SDM tetap semangat dalam bekerja. 9. Penerapan ini dapat dilakukan di Pandansimo dengan implementasi inovasi teknologi dalam pengolahan Zero Waste. dan secara terus menerus evaluasi terhadap kinerja SDM dan hasil produk. 10. Pada poin ini ZW Pandansimo memerlukan inovasi yang lebih sehingga produk daur ulang dapat di ekspor ke negara lain dan tetap berkomitmen akan hasil produk, sehingga pengguna dan pencinta ZW memiliki kepercayan yang labih kepada ZW Pandansimo. Masyarakat Zero Waste. Pada prinsip ini terdapat beberapa langkah langkah praktis yang diambil dalam konsep ZW. Prinsip ini tidak hanya Pandansimo tetapi dapat dilaksanakan secara umum di masyarakat. Penerapan ZW dapat di salurkan melalui Seminar ZW Pandansimo atau media masa. Sehingga ZW Pandansimo turut andil dalam mengurangi perubahan iklim, kesehatan, menciptakan lapangan pekerjaan hijau, sehingga penerapan ZW sangat efektif bagi masyarakat umum. 1. Tanggung jawab bersama instansi ZW Pandansimo 2. Pembuangan limbah sesuai jenis dan macamnya 3. Tanggung jawab secara umum. Penerapan ZW dapat dilaksanakan secara umum di berbagai konsentrasi, arsitektur, teknologi, pertanian, industri, pembangunan ekonomi masyarakat, sehingga ZW Pandansimo lebih memberikan hasil yang dapat di jadikan tolok ukur bagi masyarakat dan politik secara umum. Selain itu diperlukan kepemimpinan politik dalam melindungi kesehatan manusia dalam ZW yang berkelanjutan. Dengan sikap mengatur, mengelola dan mengembangkan sehingga masyarakat secara umum memiliki kepercayaan yang kuat akan ZW. Prinsip dan langkah praktis u ntuk mendorong Menuju ZW Pandansimo :

1. Merubah gaya hidup masyarakat Pandansimo merupakan gaya hidup yang efektif dan meniru siklus alam dengan cara mendaur ulang. 2. Memiliki langkah signifikan dalam beberapa tahun kedepan, serta memberikan pengukuran akan hasil pengolahan ZW Pandansimo. 3. Melibatkan seluruh masyarakat akan tujuan ZW Pandansimo, serta ciptakan masyarakat IKM yang mampu menghasilkan produk baru dan memiliki nilai jual ekonomi yang layak. Dirikan kluster IKM agar peningkatan ZW Pandansimo dapat dikenal secara luas. 4. Dirikan TPA khusus di ZW Pandansimo, dan lakukan proses daur ulang secara terus menerus dengan kluster limbah sesuai jenis, bentuk dan fungsinya bagi energi secara umum. Hasilkan sebuah energi yang ramah bagi lingkungan dan IKM secara umum, khususnya di ZW Pandansimo. Evalusai secara terus menerus dengan agenda evaluasi harian ,mingguan, bulanan atau tahunan. 5. Perlu penanganan terhadap limbah dan arah potensi limbah sesuai dengan daya guna dan fungsi dalam proses daur ulang. Seleksi limbah mulai dari awal dalam rumah tangga hingga industri yang ada di Pandansimo. 6. Perlu didirikan Treaning Center di Pandansimo terkait dengan pengembangan Industri Limbah, pelatihan kepada masyarakat, siswa, mahasiswa dalam pengolahan terkait nol sampah. 7. Seperti pada poin sebelumnya, dengan mendirikan area khusus dalam manajemen nol sampah, perlu dilakukan audit data seleksi limbah, daya guna limbah dan manajerial akan limbah yang dimanfaatkan agar terciptanya nol sampah dan lapangan hijau. 8. Selain itu dalam dirikanya lokasi khusus di Pandansimo mengenai pengolahan nol sampah, perlu sortasi jenis dan macam macam limbah yang akan di daur ulang. Tujuannya adalah mempermudah proses pengolahan limbah dan menjadi produk daur ulang yang bermanfaat. 9. Buat tindakan yang efektif dalam membuat atuaran tertulis dalam pengembangan nol sampah di ZW Pandansimo. 10. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar Pandansimo tentang fungsi dan tujuan didirikanya area nol sampah dalam pengolahan limbah. Penerapan perlu dilakukan dalam diri masyarakat pribadi agar nol sampah dapat bekembang dalam waktu singkat. Berikan merek yang baik dalam produk daur ulang agar mudah dikenal masyarakat secara umum, serta evaluasi hasil produk daur ulang secara signifikan.

11. Perlu pengurangan penggunaan subsidi dari pemerintah, sehingga meminimalis penggunaan energi yang berlebih dari pemerintah. Gunakan energi terbarukan dari hasil pengolahan limbah cair atau limbah padat. 12. Pada poin ini menerapakan prinsip pada poin sebelumnya (poin 4 dan 5) 13. Infrastuktur sangat diperlukan dalam pengolahan limbah : perluas infrastruktur, membutuhkan dukungan pemerintah daerah, masyarakat, SDM, lembaga, Institusi dan lain lain. 14. Memilih jalan nol sampah berarti masyarakat daerah Pandansimo mampu meminimalis dalam pengolahan ekploitasi bahan energi di alam, dan memberikan jangka panjang dalam keindahan alam. Businees Recognition Didalam di dirikanya Infrastruktur terkait pegolahan limbah, Pandansimo juga

memperhatikan target dan arah kebutuhan pasar akan produk daur ulang, sehingga bisa dijadikan aspek bisnis yang berkelanjutan di mata dunia. Selain itu perlu dilaksanakan program program khusus dalam arah bisnis nol sampah, produk nol sampah, kinerja SDM nol sampah, evaluasi jangka panjang nol sampah. Maka ZW Pandansimo perlu menindak lanjuti akan : 1. Lembaga secara umum 2. Layak komersial 3. Industri Kecil Menengah terkait nol sampah 4. Organisasi organisasi daerah secara umum Dalam hal ini bisnis nol sampah dapat berkembang dan berkelanjutan demi terciptanya lapangan pekerjaan hijau, alam semesta hijau dengan cara : 1. Perlu penempatan khusus pembuangan limbah padat atau cair 2. Penuhi aturan aturan tertulis atau tidak tertulis 3. Manfaatkan hasil seleksi limbah 4. Daur ulang limbah hasil seleksi 5. Hindari pembuangan limbah di alam semesta 6. Perlu audit data secara terus menerus 7. Publikasi data secara luas, sehingga masyarakat umum dapat mengerti akan nol sampah dan menerapkanya

8. Perlu dilakukan analisis ekonomi teknik dan benefisasi 9. Pengembangan berkelanjutan dan dapat dijadikan suatu oerganisasi dalam pengolahan limbah demi terciptanya nol sampah 10. Evaluasi secara tersus menerus dan hasilkan dengan implementasi dalam sertifikasi yang terjamin agar masyarakat dapat memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi akan pengolahan nol sampah di Pandansimo. Kesimpulan : Konsep penerapan yang disajikan tiap poin memberi nilai penting bagi kita semua akan peduli alam semesta dengan cara peduli, berkreasi dan implementasi demi terciptanya nol sampah yang tidak saling merugikan bagi kita semua, terutama bagi alam semesta. Penerapan yang disajikan belum cukup kompleks dalam mengambangan institusi khusus dalam nol sampah sehingga perlu evaluasi secara berkelanjutan agar terciptanya energi terbarukan yang berkelanjutan, produk daur ulang terbarukan yang berkelanjutan sehingga dapat dikenal masyarakat secara luas dan menjadi tolok ukur bagi seluruh masyarakat umum akan nol smapah.

Anda mungkin juga menyukai