Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI VARIASI FAKTOR ABIOTIK TERESTRIAL

KELOMPOK 3.3: 1. Raden Wahid P. 2. Turhadi (115090107111003) (115090113111005)

LABORATORIUM EKOLOGI DAN DIVERSITAS HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

HALAMAN PERNYATAAN DAN DESKRIPSI TUGAS Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan yang berjudul Variasi Faktor Abiotik Terestrial ini adalah asli hasil kerja kelompok 3.3 dan tidak mengandung sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok lain). Dengan pembagian tugas sebagai berikut: Raden Wahid P. Turhadi : pendahuluan, metode praktikum, kesimpulan, reviewer, sampul : penanggung jawab, analisis data, abstrak, halaman pernyataan

Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, tidak terpaksa namun dengan kesadaran anggota kelompok: Raden Wahid P. dan Turhadi Malang, 10 Oktober 2012

VARIASI FAKTOR ABIOTIK TERESTRIAL Kelompok 3.3: Raden Wahid P. dan Turhadi Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya ABSTRAK Praktikum yang dilakukan bertujuan untuk mengukur beberapa faktor lingkungan (abiotik) yang termasuk iklim mikro, faktor geografis, faktor edafis, dan faktor polusi dengan menggunakan teknik sederhana serta mempelajari interaksi di antara faktor abiotik yang diamati. Pengukuran dilakukan di dua lokasi yaitu di depan glass house dan di dekat UPT kompos Universitas Brawijaya. Praktikum dilakukan pada musim kemarau dengan keadaan cuaca yang cerah. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap faktor abiotik, meliputi: faktor iklim mikro, faktor geografi, faktor edafis, dan faktor polusi. Hasil praktikum di dua lokasi menunjukkan bahwa antara intensitas cahaya, temperatur, kecepatan angin, dan kelembaban relatif memiliki pengaruh antara satu dengan lainnya. Kelembaban relatif berbanding terbalik dengan ketiga faktor lainnya yaitu intensitas cahaya, temperatur, dan kecepatan angin. Kemiringan tanah di depan glass house lebih tinggi dibandingkan kemiringan tanah di dekat UPT Kompos. Glass house berada pada ketinggian tempat yang lebih rendah dibandingkan UPT Kompos. Hal ini menyebabkan terbentuknya keanekaragaman vegetasi baik dilihat dari jenis dan bentuk kanopinya. Ketebalan humus dan ketebalan serasah di lokasi dekat UPT Kompos lebih tinggi apabila dibandingkan dengan di lokasi depan glass house, tetapi temperatur lebih rendah. tingkat polusi suara di dekat UPT kompos lebih tinggi dibandingkan dengan di depan glass house. Walaupun begitu, kedua lokasi memiliki tingkat polusi suara yang tak aman. : latitude coordinate glass house berada pada S = 07 57.293, E=11236,714 dan latitude coordinate UPT kompos berada pada S = 0757.324, E= 11236.726. Topografi di depan glass house adalah datar, miring, miring bergelombang, sedangkan di dekat UPT kompos adalah datar dan miring jenis tanah di dua lokasi adalah aluvial. Tekstur tanah di depan glass house adalah debu dan di dekat UPT kompos adalah debu sampai debu berpasir. Struktur tanah di depan glass house adalah remah dan di dekat UPT kompos adalah remah dan agregat. Dapat disimpulkan bahwa komponen faktor abiotik memberikan pengaruh baik itu terhadap faktor abiotik lainnya maupun terhadap faktor biotik (makhluk hidup). Kata kunci: abiotik, glass house, UPT kompos, pengaruh

Variasi Faktor Abiotik Terestrial Disusun oleh: Kelompok 3.3 Raden Wahid P. (115090107111003) Turhadi ( 115090113111005) Laboratorium Ekologi dan Diversitas Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang

1. PENDAHULUAN

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar suatu mahkluk hidup (Odum, 1983). Dinamika ekosistem, sebagai fungsi dari sebuah lokasi geografis yang dikendalikan oleh beberapa parameter interaksi faktor abiotik yang berasal dari iklim dan dari geologi (Leveque, 2003). 2. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari praktikum ini adalah: Bagaimana cara mengukur faktor abiotik di lingkungan terestrial serta mempelajari interaksi di antara faktor abiotik yang diamati 3. TUJUAN PRAKTIKUM Mengukur beberapa faktor lingkungan (abiotik) terestrial yang termasuk iklim mikro, faktor geografis, faktor edafis, dan faktor polusi dengan menggunakan teknik sederhana serta mempelajari interaksi diantara faktor abiotik yang diamati. 4. MANFAAT PRAKTIKUM Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengukur faktor lingkungan (abiotik) terestrial dengan menggunakan teknik sederhana dan dapat mempelajari interaksi diantara faktor abiotik yang diamati 5. METODOLOGI Waktu dan tempat Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2012 pukul 11.15- 14.00 WIB di sekitar glass house dan UPT Kompos Universitas Brawijaya dan Laboratorium Ekologi dan Diversitas Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya. Cara kerja Pengukuran/ pengambilan data Kompilasi data dengan Ms.Excel Data kelas Analisis data

Hasil pengamatan di dua lokasi menunjukkan bahwa kemiringan tanah di depan glass house lebih tinggi dibandingkan kemiringan tanah di dekat UPT Kompos. Glass house berada pada ketinggian tempat yang lebih rendah dibandingkan UPT Kompos. Hal ini menyebabkan terbentuknya keanekaragaman vegetasi baik dilihat dari jenis dan bentuk kanopinya.

Ganbar 3. Faktor edafis Hasil pengamatan di dua lokasi menunjukkan bahwa ketebalan humus dan ketebalan serasah di lokasi dekat UPT Kompos lebih tinggi apabila dibandingkan dengan di lokasi depan glass house, tetapi temperatur lebih rendah.

6. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Faktor polusi Hasil pengamatan di dua lokasi menunjukkan bahwa tingkat polusi suara di dekat UPT kompos lebih tinggi dibandingkan dengan di depan glass house. Walaupun begitu, kedua lokasi memiliki tingkat polusi suara yang tak aman. Menurut US Environmental Protection Agency (1999), tingkat polusi suara yang aman adalah tidak lebih dari 50 dB. Hasil pengamatan di dua lokasi terhadap faktor abiotik lainnya menunjukkan bahwa: latitude coordinate glass house berada pada S = 07 57.293, E=11236,714 dan latitude coordinate UPT kompos berada pada S = 0757.324, E= 11236.726. Topografi di depan glass house adalah datar, miring, miring bergelombang, sedangkan di dekat UPT kompos adalah datar dan miring jenis tanah di dua lokasi adalah aluvial. Tekstur tanah di depan glass house adalah debu dan di dekat UPT kompos adalah debu sampai debu berpasir. Struktur tanah di depan glass house adalah remah dan di dekat UPT kompos adalah remah dan agregat. 7. KESIMPULAN Komponen faktor abiotik memberikan pengaruh baik itu terhadap faktor abiotik lainnya maupun terhadap faktor biotik (makhluk hidup). DAFTAR PUSTAKA Rahasia

Grafik 1. Faktor iklim mikro Hasil pengamatan di dua lokasi menunjukkan bahwa antara intensitas cahaya, temperatur, kecepatan angin, dan kelembaban relatif memiliki pengaruh antara satu dengan lainnya. Kelembaban relatif berbanding terbalik dengan ketiga faktor lainnya yaitu intensitas cahaya, temperatur, dan kecepatan angin.

Gambar 2. Faktor geografis

Anda mungkin juga menyukai