SEJARAH KEBUDAYAAN ACEH Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh. Sejarah dan perkembangan suku bangsa Aceh juga menarik perhatian para antropolog seperti Snouck Hurgronje. Dilihat dari sisi kebudayaannya, Aceh memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi oleh budayabudaya melayu, karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur perdagangan maka masuklah kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang adalah hasil dari akulturasi antara budaya melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri. Suku bangsa yang mendiami Aceh merupakan keturunan orang-orang melayu dan Timur Tengah hal ini menyebabkan wajah-wajah orang Aceh berbeda dengan orang Indonesia yang berada di lain wilayah. Sistem kemasyarakatan suku bangsa Aceh, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Aceh adalah bertani namun tidak sedikit juga yang berdagang. Sistem kekerabatan masyarakat Aceh mengenal Wali, Karong dan Kaom yang merupakan bagian dari sistem kekerabatan. Agama Islam adalah agama yang paling mendominasi di Aceh oleh karena itu Aceh mendapat julukan Serambi Mekah. Dari struktur masyarakat Aceh dikenal gampong, mukim, nanggroe dan sebagainya. Tetapi pada saat-saat sekarang ini upacara ceremonial yang besarbesaran hanya sebagai simbol sehingga inti dari upacara tersebut tidak tercapai. Pergeseran nilai kebudayaan tersebut terjadi karena penjajahan dan fakttor lainnya. Beberapa KEBUDAYAAN ACEH
1. TARI SEUDATI Musik dalam tarian seudati hanya berupa bunyi yang ditimbulkan dari hentakkan kaki kritipan jari penari dan tepukan dada yang diselingi dengan irama syair lagu dari anak. syeh. Didalam
tarian seudati jelas tergambar semangat perjuangan dan kepahlawanan serta sikap kebersamaan dan persatuan dengan gerakan lincah dan dinamis
2. TARI POH KIPAH Tari Poh Kipah merupakan seni tari tradisional Aceh Utara yang menunjukkan gerakan - gerakan memukul kipas dengan rytme yang unik dan mengagumkan. Kipas yang digunakan dalam tarian ini adalah kipas yang dijalin khusus, terbuat dari pelepah pinang yang terdiri dari 3 atau 4 lapis yang menimbulkan bunyi yang nyaring dengan berbagai tepukan yang bervariasi sesuai dengan irama gerak dan lagu yang dibawakan 3. BIOLA ACEH Kesenian biola ini telah cukup lama berkembang di Aceh Utara, setelah berkembangnya tari seudati, kesenian biola Aceh Utara pada saat ini telah menjadi satu jenis hiburan rakyat yang sangat diminati. Kesenian ini dimainkan oleh 3 orang pria, masing - masing 1 orang bertindak sebagai violis yang disebut syeh 4. RAPAI PASAI (ZIKIR) Diperagakan dengan alunan syair - syair yang agamais dan sakral dengan komposisi rapai kecil di depan dan rapai ukuran besar digantung dibelakang. Rapai - rapai kecil sebagai pendukung, seluruh permainannya berbaris melengkung dengan pakaian yang khas yang dipimpin oleh seorang khalifah dengan penyajian syair yang sinkron dengan irama tabuhannya. 5. RAPAI DABOH (DEBUS) Penampilan rapai daboih, titik utamanya adalah pada kemahiran spritual dalam menggunakan senjata tajam dengan berbagai ketangkasan yang cukup menegangkan dan mendebarkan. Pada rapai daboh yang dipertandingkan (Urouh) setiap pihak minimal satu kuru (12 rapai) dan maksimal 5 kuru (60 buah rapai). 6. RAPAI LAGEE Kesenian rapai tradisional ini berasal dari Kandang Kecamatan Muara Dua dan Paya Bakong Kecamatan Matangkuli yang biasanya ditampilkan pada upacara-upacara adat, upacara resmi pemerintah serta pada hari-hari besar Islam dan sebagai hiburan rakyat yang bersifat sosial.
Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah JawaBahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja