Anda di halaman 1dari 4

OSTOMY CARE EDUCATION FOR PARENT WHO HAVE A CHILD WITH STOMA

Posted on July 26, 2011 by mma2011 By Arum Ratna Pratiwi, S.Kep,ETN Latar Belakang Melakukan perawatan ostomy pada anak-anak sering terasa lebih sulit dibandingkan merawat ostomy pada orang dewasa. Meskipun, sebagian besar kasus ostomy pada anak-anak merupakan tindakan temporer (akibat adanya kelainan congenital), akan tetapi hal ini tidak mengurangi stress yang dirasakan oleh orang tua dalam melakukan perawatan. Kondisi anak-anak yang sedang berada dalam masa bertumbuh dan berkembang, kurang pengetahuan pada orang tua tentang ostomy dan perawatannya, keterbatasan pengetahuan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan tentang ostomy care, menambah keadaan menjadi lebih menakutkan daripada yang seharusnya. Untuk mengurangi kekhawatiran orang tua dan memastikan anak-anak dengan stoma mendapatkan perawatan yang baik dan benar sehingga anak-anak bisa diharapkan tumbuh dan berkembang secara normal, edukasi tentang perawatan stoma kepada orang tua menjadi suatu keharusan bagi tenaga kesehatan. Edukasi bisa diberikan secara bertahap dan terus menerus, sejak anak dipastikan akan dilakukan operasi pembuatan stoma, selama dalam perawatan di rumah sakit, sampai dengan pulang. Tingkat pengetahuan orang tua yang rata-rata sangat terbatas tentang perawatan stoma, menjadi tantangan tersendiri bagi perawat. Kondisi ini menuntut petugas kesehatan, terutama perawat untuk kompeten dalam perawatan stoma sehingga dalam discharge planning bisa memberi nasehat atau anjuran yang benar, mampu memberikan ketenangan kepada orang tua dan memberikan rasa percaya diri kepada anak-anak sehingga mereka akan tumbuh menjadi remaja yang kreatif dan produktif. Edukasi Pre Operasi Sejak anak diputuskan akan menjalani operasi pembuatan stoma, saat itu keluarga sedang mengalami krisis. Memberikan konseling dan edukasi preoperatif membantu mengurangi stress dan memperpendek masa penyembuhan setelah operasi. Diperlukan kerjasama yang baik antara pasien, orang tua, dokter dan perawat yang berkompeten, seperti enterostomal therapist, untuk mengetahui hal-hal yang menjadi kekhawatiran, melakukan klarifikasi adanya berbagai kesalahan persepsi, serta tercapainya kesepakatan mengenai tujuan perawatan jangka pendek maupun jangka panjang. (Blackley, 2004). Edukasi pre operatif fokus pada perubahan fisik yang akan terjadi pada tubuh serta meyakinkan pasien dan keluarga. Memahami tindakan yang akan dilakukan , dan bahwa mereka akan mampu melakukan perawatan stoma dan alat-alat yang digunakan. Isu diskusi bisa berupa: Gangguan kesehatan yang dialami Pembedahan yang direncanakan Penjelasan ini bisa dilakukan oleh dokter bedah. Seorang enterostomal therapist bisa membantu menjelaskan kembali untuk membantu orang tua mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Stoma Hanya ada sedikit orang yang mengetahui tentang stoma dan seperti apa bentuk stoma. Memperlihatkan gambar stoma yang normal bisa membantu orang tua. Jelaskan bahwa pada awalnya stoma terlihat besar, tetapi akan berkurang besarnya dari hari ke hari dan berikan pengertian bahwa jaringan stoma tidak mempunyai sensori sehingga tidak nyeri saat di sentuh. Peralatan perawatan stoma Menujukkan dan memberikan kesempatan pada orang tua atau anak untuk memegang atau bahkan mencoba beberapa peralatan perawatan stoma bisa menurunkan tingkat kecemasan. Budaya dan agama Dalam beberapa daerah, terutama area terpencil, stoma dianggap suatu aib. Beberapa anak yang sudah mulai besar, dan sedang belajar menjalankan ibadah sesuai tuntunan agama yang dianutnya, mungkin menganggap bahwa stoma merupakan najis yang menyebabkan ia tidak bisa bersuci untuk menjalankan ibadah seperti mengaji atau sholat. Pada saat memberikan edukasi pre operatif, perawat bisa memberikan leaflet, majalah Indonesia Ostomy Association (InOA), atau bahkan mendatangkan ostomate (orang-orang dengan stoma) untuk berbagi pengalaman. Discharge Planning Di rumah sakit, orang tua merasa aman karena adanya peralatan dan orang-orang yang kompeten untuk membantu melakukan perawatan stoma. Pulang ke rumah tanpa perawat yang bisa membantu merupakan mimpi buruk bagi sebagian orang tua. Transisi ini hendaknya berjalan dengan mulus dan tidak terasa untuk membangun kepercayaan diri pada anak atau orang tua. Salah satu model discharge planning yang bisa digunakan adalah SAFETY discharge model. SAFETY merupakan akronim dari: S = Skill of ostomy care A = Appliance and equipment F = Family/ Support person E = Environment T = Trouble shooting Y = Your input Skill of ostomy care Apakah orang tua sudah belajar membuang isi kantong, mengganti kantong, membersihkan stoma, dan memasang kembali kantong stoma? Apakah orang tua mengetahui kapan waktu merawat dan bagaimana caranya? Apakah orang tua mengetahui tentang kebutuhan nutrisi dan cairan? Appliance and equipment Apakah peralatan perawatan stoma (misal kantong stoma) yang dipilih merupakan bentuk yang paling sederhana? Apakah orang tua sudah memiliki cukup persediaan peralatan selama untuk di rumah? Apakah orang tua mengetahui jenis produk yang dipakai, cara pemesanannya dan kemana membelinya? Apakah orang tua mempunyai akses untuk mendapatkan produk tersebut? Family/ Support person Apakah keluarga/ orang terdekat lain sudah mengikuti edukasi, sudah belajar

Cara perawatan atau mendapatkan informasi perawatan secara tertulis? Kapan keluarga/ orang terdekat lain bisa membantu merawat? Apakah keluarga/ orang terdekat lain memahami kebutuhan anak akan cairan dan nutrisi? Environment Bagaimana kondisi selama perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah? Adakah alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi? Bagaimana kondisi toilet yang digunakan di rumah? Adakah petugas kesehatan yang bisa dihubungi oleh orang tua bila sudah pulang? Apakah orang tua sudah di perkenalkan ke support group? Trouble shooting Apakah orang tua dan anak sudah mendapatkan cukup informasi untuk mengatasi masalahmasalah kecil yang mungkin muncul? Seperti kantong bocor, iritasi kulit peristomal. Apakah orang tua mengetahui cara mengatasi food blockage pada ileostomy? Your Input Apakah anak, orang tua, keluarga/ orang terdekat sudah dilibatkan dalam discharge planning? Apakah discharge planning dan prosesnya diteriam oleh semua yang terlibat? Apakah orang tua sudah menerima pesanan tertulis mengenai tuntunan hidup dengan ostomy? Apakah seluruh SAFETY sudah dikerjakan? Apakah discharge planning sudah didokumentasikan? Nutrition for a Child with Stoma Unless the patient has a modified food or fluid intake because of a diabetic condition., no dietary restriction is required. People with urostomies are not subject to food restriction. (Blackley, 2004) Tips Pada anak-anak dengan post operasi ileostomy, tidak diperkenankan minum laxative karena bisa menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit yang berlebihan. Bila mempunyai anak dengan stoma, informasikan hal tersebut ke dokter bila dokter menuliskan resep obat sehingga bisa dipilihkan bentuk obat yang sesuai. Hindari meminumkan sembarang obat kepada bayi atau anak dengan stoma. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Diarrhea Diare adalah pengeluaran feses yang sering dengan konsistensi encer. (Breckman, 2005). Diare bisa disebabkan oleh hal-hal di bawah ini: 1) Diet Beberapa buah dengan kandungan tinggi sorbitol seperti anggur dan peach bisa mengencerkan feses. Bila anak-anak dengan stoma mendapatkan buah tersebut, pemberiannya bisa dihentikan. 2) Obat-obatan Konsumsi beberapa obat yang meningkatkan motilitas usus seperti beberapa antibiotic bisa menyebabkan reaksi diare. 3) Penyakit atau obstruksi 4) Penyebab lain seperti infeksi, malabsorbsi serta kecemasan. Diare pada bayi atau anak-anak dengan stoma perlu mendapat perhatian serius karena bayi dan anak-anak mudah sekali mengalami dehidrasi, terutama pada ileostomi. Tanda-tanda dehidrasi

adalah sebagai berikut: Produksi urine menurun Mulut kering Mata cowong Anak tidak aktif (lemas) Tidak ada air mata yang keluar saat menangis. Ajarkan pada orang tua untuk mengenali kondisi normal feses bayinya saat berada di rumah sakit sehingga saat bayi atau anak mengalami diare, orang tua dengan cepat segera mengetahui. Penanganan diare pada bayi atau anak dengan stoma Banyak minum (teruskan pemberian ASI*) Bila mencoba pemberian makanan baru, hentikan pemberiannya untuk sementara. Hubungi dokter, segera!

11 Here, we wont talk about stoma care, but well talk about a special child. Yours Daftar Pustaka Ahrendsen J. ( 2011). Advantages of Breastfeeding. Clarion. www.breastfeeding.com Blackley. (2004). Practical Stoma Wound and Continence Management. Victoria. Research Publications Pty. Ltd Breckman. (2005). Stoma Care and Rehabilitation. Philadelphia. Elsevier Brewer. (2002). Diet and Nutrition Guide. United Ostomy Association, Inc. ConvaTec USA. (2011). Common Questions about Your Child Stoma. www.convatec.com Hampton. (1992). Ostomies and Continent Diversions: Nursing Management. Missouri. Mosby Year Book, Inc. Holister. (2010). Caring for your Child with Ostomy. www.holister.com Numanoglu. (2005). Stoma in Infant and Children Part I. Cape Town. CME Journal. (Milne et.al. (2003). Wound, Ostomy, and Continence Nursing Secrets. Philadelphia. Hanley & Belfus, Inc. WOCN Society. (2004). Discharge Planning for a Patient with a New Ostomy: Best Practice for Clinicians. Glenview. www.wocn.org (2011). www.bidanindonesia.org

Anda mungkin juga menyukai