Anda di halaman 1dari 2

REGULARITAS Badan-badan publik dibentuk untuk melaksanakan fungsi-fungsi, yang ditelah ditetapkan dalam undang-undang dan sesuai dengan

dengan hukum yang berlaku. Untuk memastikan badan-badan publik tersebut berjalan dengan baik merupakan sesuatu yang penting. Sehingga auditor tidak dapat mengabaikan aspek tradisional peran mereka. Peran Auditor Ada dua jenis situasi dimana isu regularitas dapat diangkat antara lain 1. Legalitas tindakan masa depan 2. Regularitas tindakan masa lalu

Regularitas kerja audit Audit selalu dimulai dari rencana audit. Pada saat audit dimulai, isu-isu regularitas yang lebih luas perlu diisolasi selama tahap perancanaan. Masalah-masalah yang bersifat kontroversial misalnya masalah politik akan sering terlibat. Untuk alasan ini regularitas perlu dipertimbangkan dahulu pada saat melakukan audit. Pada saat memulai audit, auditor perlu mengetahui perundangundangan dan peraturan internal dan eksternal yang berhubungan dengan kliennya. Jika auditor tidak memiliki peraturan-peraturan tersebut, bisa menyalin dokumen-dokumen relevan yang bisa didapat dari klien.

Tanggung jawab auditor Pada saat penyimpangan ditemukan, auditor harus mempertimbangkan tiga aspek kesalahan Pertama, auditor harus mempertimbangan pencegahan penyimpangan masa depan. Auditor harus mendiskusikan permasalahan ini dengan manajemen, ia harus meyakinkan bahwa manajemen meyadari akan sifat alami dari permasalahan tersebut dan menyetujui metode untuk mencegah penyimpangan yang akan terjadi.

Kedua, jika auditor bertanggung jawab atas opini dari suatu akun, maka diperlukan pengungkapan atas penyimpangan. Auditor perlu meminta klien untuk mengubah dan memberikan catatan atas akun tersebut. Terakhir, auditor perlu mempertimbangkan akuntabilitas publik untuk suatu penyimpangan.

Pelanggaran yang serius membutuhkan suatu laporan. Laporan audit untuk satu set akun-akun merupakan sebuah laporan yang dapat digunakan untuk memberikan akuntabilitas.

FINAL OPINIONS Review terakhir merupakan kesempatan terakhir bagi auditor untuk menyatakan opini auditor benar. Penting untuk melakukan dokumentasi atas review yang bertujuan untuk

pertanggungjawaban agar opini terkini diambil dengan kepala dingin, masuk akal dan tidak terburu-buru. Ada tiga area dimana auditor harus mendokumentasikan secara khusus, yaitu : 1. Permasalahan-permasalahan yang cukup signifikan subjektif 2. Temuan audit faktual utama 3. kejadian setelah audit permasalahan yang cukup signifikan subjektif masalah subjektivitas sudah dibahas, sehingga suatu keputusan yang diambil secara rasional yang merupakan permasalahan yang paling material harus digarisbawahi selama tahap review. Temuan faktual utama Dalam setiap audit pasti ada tujuan atau temuan faktual, dimana harus diringkas sebelum opini diberikan. sejumlah kesalahan kecil mungkin secara total akan menjadi material. Sebagai tambahahan, klien harus dikasih tahu tentang kesalahan yang ditemukan. Post-audit events Seringkali auditor membentuk atau menyatakan opini atas kejadian yang tidak terkini.

Anda mungkin juga menyukai