PENDAHULUAN
Abses peritonsil dapat terjadi pada umur 10-60 tahun, namun paling sering terjadi pada umur 20-40 tahun. Pada anak-anak jarang terjadi kecuali pada mereka yang menurun sistem imunnya, tapi infeksi bisa menyebabkan obstruksi jalan napas yang signifikan pada anak-anak. Infeksi ini memiliki proporsi yang sama antara laki-laki dan perempuan. Bukti menunjukkan bahwa tonsilitis kronik atau penggunaan antibiotik oral yang tidak adekuat untuk tonsilitis akut merupakan predisposisi pada orang untuk berkembangnya abses peritonsil. Di Amerika insiden tersebut kadang-kadang berkisar 30 kasus per 100.000 orang per tahun, dipertimbangkan hampir 45.000 kasus setiap tahun.
Keluhan sakit dan sulit menelan sejak 5 hari. Selain itu merasa saat berbicara suaranya sengau (hot potato voice) dan banyak liurnya.
Nyeri dirasakan sangat hebat menjalar ke telinga kanan disertai nyeri pada persendian. Juga merasakan nyeri dan agak sulit membuka mulut.
Sebelumnya pasien sering menderita sakit tenggorokan dan mengobati sendiri dengan antibiotic yang dibeli secara bebas.
Status generalis
Keaadaan umum dan kesadaran : sakit sedang, kompos mentis Tinggi dan berat badan : 170 cm/ 70 kg
Tanda vital
Suhu : 38C Tekanan darah : 120/70 mmHg Pernafasan : 18x/menit Nadi : 120 x/menit
Kepala : lihat status THT Thorax : Normal Abdomen : Normal Ekstremitas : Normal
Status THT
Pada pemeriksaan THT didapati kedua telinga dan hidung dalam batas normal, rongga mulut terdapat trismus 2 cm. Arkus faring dan uvula terdorong ke kiri, Tonsil T3-T2 hiperemis, bagian superior tonsil kanan menonjol. Dinding posterior faring edema dan hiperemis. Kelenjar getah bening leher submandibula kanan membesar dan nyeri tekan, kenyal pada perabaan
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 14 gr/dl Leukosit : 15.000 Trombosit : 250.000 LED. : 20 mm/jam
PEMBAHASAN
ANATOMI
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama Usia Pekerjaan Status Alamat : Tn. Budi : 25 tahun : Tukang ojek : Belum menikah : Jl. Kampung Melayu, Jakarta Timur
KELUHAN UTAMA
Sakit menelan dan suara menjadi sengau sejak 5 hari
KELUHAN TAMBAHAN
Suara sengau (hot potato voice) dan banyak liurnya (hipersalivasi) Nyeri sangat hebat menjalar ke telinga kanan (reffered pain) disertai nyeri persendian Nyeri dan agak sulit membuka mulut (trismus)
RIWAYAT PENGOBATAN
Sering mengobati sendiri dengan antibiotik yang dibeli secara bebas
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
Status generalis : -Keadaan umum dan kesadaran -Tinggi dan berat badan Tanda vital : -Suhu -Tensi -Nafas -Nadi Kepala
Hasil
sakit sedang dan komposmentis 170 cm/ 70 kg BMI : 24
Interpretasi
normal
38 oc
120/70 mmHg 18 x/menit 120x/menit lihat status THT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Status THT
didapati kedua telinga dan hidung dalam batas normal rongga mulut terdapat trismus 2 cm Arkus faring dan uvula terdorong ke kiri Tonsil T3-T2 hiperemis, bagian superior tonsil kanan menonjol Dinding posterior faring edema dan hiperemis. Kelenjar getah bening leher submandibula kanan membesar dan nyeri tekan, kenyal pada perabaan
Pemeriksaan Lab:
Pemeriksaan Hb Leukosit Trombosit LED Hasil 14 gr/dL 15.000 uL 250.000 20 ml/jam normal meningkat infeksi Bakteri normal meningkat kronik Interpretasi
DAFTAR MASALAH
Masalah Faringitis Dasar masalah Batuk pilek Demam Saakit menelan KGB memebesar Pemeriksaan dinding faring posterior faring edema Leukositosis Nyeri menelan Sulit menelan Nyeri persendian dan telinga Demam Pilek Tonsil T2-T3 hiperemis KGB leher submandibula membesar Hipotesis Infeksi bakteri Infeksi Virus
Tonsilitis Akut
Dasar masalah Hot potato voices Gejala tonsillitis akut Odinofagia Otalgia Trismus Hipersalivasi Arcus faring +uvula terdorong ke kiri Bagian superior tonsil kanan menonjol
Infeksi Bakteri
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN LANJUTAN
KOMPLIKASI
Perdarahan Aspirasi paru Abses parafaring Mediastinitis Trombus sinus kavernosus Meningitis Abses otak
PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
Medikamentosa
Operatif
Rawat inap
Rehidrasi
Analgetika
INDIKASI TONSILEKTOMI
The American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery Clinical Indicators Compendium tahun 1995 menetapkan : Serangan tonsillitis lebih dari tiga kali per tahun walaupun telah mendapatkan terapi yang adekuat. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial. Sumbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara dan cor pulmonale. Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan. Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan. Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A Streptococcus Beta Hemoliticus. Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan. Otitis Media efusa/ otitis media supuratif
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam
PERTANYAAN Kel 4 : cara mengatasi drainase pdaal trismus & cra pemberian ab, peroral skit Kel 12 : anatomi bag superior ad kel weber, apkh sdh trjdi kompiksi k sna , hejala? Kel 13 : reffered pain kmn saja, knp bkn dr sbab laen, pemeriksaan anjuran lain untuk mngethui kompliksi lainm?