Anda di halaman 1dari 2

HIDDEN SCENARIO ABOUT TCM,

Sejak lahirnya peradaban manusia, usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keadaan yang sehat dalam artian tidak sakit telah dilakukan sedemikian rupa dengan berbagai metode/pendekatannya. Namun, ada hal yang tak dapat dipungkiri bahwa sekuat apapun usaha manusia untuk menangkal/menghindar dari keadaan/kondisi sakit maka kondisi yang tak menguntungkan itu (sakit/tidak sehat/agent) akan senantiasa bergelantungan dialam liar pikiran dan kenyataan. Pasalnya, keterbatasan, keengganan pihak tertentu, pola pikir, adat kebiasaan kita untuk memproteksi secara dini hal-hal yang dapat mengembangbiakan agent tersebut. Ada sekian juta jawaban yang akan kita temui apabila kita akan menginventarisasinya satu persatu. Sebagai contoh terakhir ramai diopinikan tentang TCM (traditional chinese medicine) dimana didalam beriklan atau mempromosikan produknya dianggap tidak sesuai dengan ketentuan menkes yakni peraturan menteri kesehatan nomor 1787 tahun 2010 tentang iklan layanan kesehatan yang mana didalamnya termuat setidaknya ada 15 hal yang tidak diperbolehkan saat beriklan di media antara lain dilarang melakukan perbandingan antara pelayanannya dengan tempat lain, memberikan testimony serta mencantumkan harga/diskon dalam iklan/publikasinya. Kemudian penguatannya dilanjutkan oleh pernyataan Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan komplementer kementerian Kesehatan Abidiansyah Siregar bahwa yang salah dalam kasus ini adalah iklan testimoninya, bukan pelayanan pengobatan klinik TCM. Namun, tidak sampai disini, Penulis melihat permasalahan diatas hanya sebuah HIDDEN SCENARIO dari sebuah cerita fiksi dunia medis/kedokteran kita, mengapa? Ada sekian pertanyaan awam saya sebagai masyarakat biasa yang berkenaan dengan dimensi dunia kedokteran kita, pertama seberapa lugas/gamblang penjelasan praktisi kesehatan (dokter) memaparkan tentang riwayat perjalanan suatu penyakit seorang pasien? Kedua, seberapa banyak istilah medis yang tidak/enggan di-awam-kan hanya karena mempertahankan exclusivitas profesi? Ketiga, andaikata lahir satu praktisi (profesi seperti tabib) yang mampu menyamai profesi dokter apakah yang akan dilakukan oleh dokter? Belum lagi apabila praktisi tersebut mendapat prestasi jauh di atas profesi seorang dokter, yang nota bene dialah (dokter) sebagai symbol Asclepius/pengobat, keempat, berapa biaya yang dikeluarkan seseorang hingga akhirnya bisa menjadi seorang dokter spesialis? Sehingga apa jadinya jika dikemudian hari ternyata tersedia pelayanan kesehatan private yang murah? Ini berkenaan dengan bagaimana cara mendapatkan kembali biaya pendidikan yang telah hangus Kelima, dst. Siapa yang tak mengenal bahwa negeri china adalah gudang obat dan pengobatan? Aaahhhh, sudahlah saya Cuma ingin beropini bahwa kejadian TCM dan semacamnya bukanlah sebagai upaya pencerahan kepada masyarakat dalam rangka upaya meningkatkan derajat kesehatan tetapi lebih kepada keengganan memberikan RUANG kepada penyedia jasa kesehatan lain,

PENULIS SIAP BERDISKUSI DAN SHARING,,,

Anda mungkin juga menyukai