Anda di halaman 1dari 2

3.

Modelling Pembentukan perilaku melalui modelling merupakan perbaikan dari pembentukan perilaku melalui kondisioning respon dan kondisioning operan. Dalam modelling perilaku tidak sekedar akibat dari stimulus dan penguatnya,tetapi sebenarnya dalam diri individu ada proses mental internal. Proses mental ini akan menentukan apakah perilaku tersebut diimitasi untuk diinternalisasi atau tidak. Modelling disebut juga observation learning, imitation,atau social learning ( Davidoff, 1987). Dasar modeling adalah teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura (1969). Teori ini menerima sebagian besar prinsip-prinsip teori belajar perilaku yang telah dibahas dalam dua bahasan diatas, tetapi memberikan lebih bnyak penekanan pada efek-efek dari isyarat-isyarat pada perilaku dan pada proses-proses mental internal. Jadi dalam teori belajar sosial akan menggunakan penjelasanpenjelasan penguat eksternal dan penjelasan-penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaiman kita belajar dari orang lain. Itulah sebabnya teori belajar social disebut juga kondisioning social-kognitif. Melalui observasi tentang dunia social kita,melalui interpretasi kognitif dari dunia itu banyak sekali informasi dan penampilan keahlian yang kompleks dapat dipelajari dan ditiru. Dalam pandangan belajar social manusia itu tidak didorong oleh kekuatan dari dalam dan juga tidak dipukuloleh stimulus-stimulus lingkungan tetapi fungsi psikologis diterangkan sebagai interaksi yang kontinu dan timbal balik dari determinan-determinan pribadi dan determinan-determinan lingkungan.( Bandura, 1997 ). Teori belajar sosial menekankan bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadaokan pada seseorang,tidak random;lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Suatu perpektif belajar social menganalisis hubungan kontinu antara variabel-variabel lingkungan,ciri-ciri pribadi dan perilaku terbuka dan tertutup seseorang. Perspektif ini menyediakan interpretasi-interpretasi tentang bagaimana terjadi belajar social dan bagaimana kita mengatur perilaku sendiri. Modelling merupakan salah satu pengaplikasian teori belajar sosial dalam pembentukan perilaku individu. Menurut Bandura bahwa penganut Skinner memberikan penekanan pada efek-efek dari konsekuensi-konsekuensi pada perilaku dan tidak mengindahkan fenomena permodelan yaitu meniru perilaku oranglain dan pngalaman vicarolus yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain. Ia merasa bahwa sebagian besar perilaku yang dialami manusia tidak dibentuk dari konsekuensi-konsekuensi melainkan manusia belajar dari suatu model. Misalnya guru olahraga mendemonstrasikan loncat tinggi ,para siswa menirunya. Bandura menyebut ini bukan trial learning sebab para siswa tidak harus melalui proses pembentukan(shaping process) tetapi dapat langsung menghasilkan respon yang benar. Menurut Bandura (1997) ada empat fase dala membentuk perilaku melalui modelling yaitu: a) Fase Perhatian

Fase pertama dalam modelling adalah memberikan perhatian pada suatu model. Pada umumnya individu akan memberikan perhatian pada model-model yang menarik,berhasil,menimbulkan minat dan populer. Itulah sebabnya banyak siswa yang meniru pakaian,tata rambut dan sikap bintang film. Dalam kelas guru dapat sebagai model siswanya,baik lewat suara maupun penampilannya. b) Fase Retensi Fase ini memberi kesempatan individu terhadap respon model untuk menyimpan aktif apa yang ia peroleh ke dalam memorinya. Dua kejadiankontigous yang diperlukan ialah perhatian pada penampilan model dan penyajian simbolik dari penampilan itu dalam memori jangka panjang. Menurut Bandura (1997) Observers who codemodeled activities into either words, concise labels,or vivid imagery learn and retain behavior better than those who simply observe or are mentally preoccupied with other matters while watching. Dari pernyataan Bandura tersebut, terlihat bahwa betapa pentingnya peran kata-kata,namanama,atau bayangan yang kuat yang dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang dimodelkan dalam mempelajari dan mengingat perilaku. c) Fase Reproduksi Dalam fase ini,bayangan (imagery) atau kode-kode simbolik verbal dalam memory membimbing penampilan yang sebenarnya dari perilaku yang baru diperoleh. Telah ditemukan bahwa derajad ketelitian yang tertinggi dalam modeling terjadi,tindakan terbuka mengikuti pengulangan secara mental. Fase reproduksi mengizinkan model untuk melihat apakah komponen suatu urutan perilaku telah dikuasai oleh subjek atau belum. Kekurangan penampilan hanya akan diketahui,bila individu diminta untuk menampilkan perilakunya. Disinilah perlunya umpan balik terhadap penguasaan perilaku. Umpan balik dapat berfungsi untuk memperbaiki perilaku yang diharapkan. Umpan balik bukan berfungsi sebagai hukuman, tetapi sebagai upaya sedini mungkin untuk memperbaiki perilaku yang diharapkan. Umpan balik dapat ditunjukan kepada perilaku yang benar atau mungkin pada perilaku yang salah (tidk dikehendaki kemunculannya). d) Fase Motivasi Fase terakhir dari mengubah perilaku menurut modelling adalah fase motivasi. Pada fase ini individu meniru perilaku model karena ia merasa dengan meniru perilaku tersebut dirinya akan meningkat dan kemungkinan memperoleh penguatan (reinforsemen). Penguatan tersebut dapat berupa pujian,sesuatu yang menyenangkan atau yang lain. Pada gilirannya pujian dan sesuatu yang menyenangkan tersebut akan mendorong individu untuk berbuat lagi.

Anda mungkin juga menyukai