Anda di halaman 1dari 5

3.

Bagaimana cara kerja/proses yang terjadi dari setiap komponen yang ada dalam siklus hidrogen energi surya, yang sedang Anda teliti? Jawab:

Gambar 1. Siklus Hidrogen Energi Surya (Sumber: http://www.schatzlab.org/projects/hydrogen/solarh2cycle.html)

Hidrogen sel surya bekerja dengan mengabungkan dua komponen utama, yaitu sel surya (photovoltaic) dan sel bahan bakar hidrogen (fuel cell). Sel surya bertugas untuk menghasilkan energi listrik yang bersumber dari cahaya matahari. Cahaya matahari yang ditangkap oleh panel surya menyebabkan panel surya menghasilkan elektron dan hole. Interaksi elektron dan hole tersebut menghasilkan arus listrik dan kemudian dialirkan ke suatu rangkaian.

Gambar 2. Sel Surya (Sumber: http://www.intechopen.com/books/photodiodes-world-activities-in-2011/quantum-dotcomposite-radiation-detectors)

Arus listrik pada rangkaian kemudian digunakan untuk menjalankan electrolyzer, yakni alat yang berfungsi memecah molekul air (H2O) menjadi molekul oksigen (O2) dan hidrogen (H2). Prinsip kerja electrolyzer seperti sel elektrolisis. Gas oksigen yang dihasilkan kemudian dilepas ke udara, namun bisa juga ditampung untuk digunakan lagi pada komponen fuel cell. Sedangkan gas hidrogen dialirkan menuju tangki penyimpanan. Pada tangki hidrogen tersebut, gas hidrogen dikondensasi sehingga fasenya berubah menjadi cair. Selanjutnya, hydrogen tersebut bisa disimpan untuk digunakan kemudian ataupun didistribusikan ke tempat lain.

Pada saaat malam hari atau cuaca buruk, hidrogen pada tangki penyimpanan digunakan dengan cara mengalirkannya ke dalam sel bahan bakar (fuel cell). Sel bahan bakar ini bertugas untuk menghasilkan energi melalui reaksi penggabungan antara hidrogen dengan oksigen bebas dari udara. Prinsip kerja sel bahan bakar adalah sel volta yang berarti reaksi kimia (bahan bakar) dapat menghasilkan energi listrik. Berbeda dengan sel elektrokimia pada umunya, reaksi sel bahan bakar bukan terjadi pada elektrodanya melainkan pada cairan elektrolitnya (bahan bakarnya). Reaksi yang terjadi pada sel bahan bakar, yakni gas hidrogen mengalir melalui saluran menuju anoda, dimana katalis menyebabkan molekul hidrogen terpecah menjadi proton dan elektron. Membran di anoda hanya permiabel terhadap proton. Ketika proton dipindahkan melalui membran ke sisi lain sel, aliran muatan negatif (elektron) yang tidak dapat menembus membran bergerak melalui sirkuit eksternal menuju katoda. Aliran elektron ini menghasilkan listrik dengan arus DC (direct current). Di sisi lain sel, udara mengalir melalui saluran menuju katoda. Sekeluarnya elektron dari sirkuit eksternal, ia bereaksi dengan oksigen di udara yang masuk melalui saluran tertentu dan hidrogen proton (yang melewati beberapa membran dalam elektrolit menuju katoda) untuk membentuk air. Reaksi ini merupakan reaksi eksotermik yang menghasilkan panas dengan entalpi pembakaran 286 kJ/mol. Hasil buangan dari proses ini adalah uap air yang dapat digunkaan untuk keperluan lain ataupun proses awal hidrogen energi surya ini.

Gambar 3. Bagan Elektrolisis pada Fuel Cell (Sumber: http://www1.eere.energi.gov/hydrogenandfuelcells/pdfs/fct_h2_fuelcell_factsheet.pdf)

5. Bagaimana menjelaskan keunggulan penggunaan sel bahan bakar dalam kendaraan dibandingkan baterai (accu)? Jawab: Sel bahan bakar merupakan pembangit energi yang ramah lingkungan karena berbahan dasar hidrogen. Selain itu, sumber bahan bakarnya mudah diperoleh karena jumlahnya melimpah di alam. Sisa buangan sel bahan bakar pun tidak menimbulkan polusi karena berupa uap air dan uap air itu pun masih bisa digunakan lagi untuk proses tersebut atau untuk kebutuhan lainnya. Akumulator (aki) merupakan sumber energi yang umum digunakan pada kendaraan bermotor. Aki berfungsi untuk menghasilkan tegangan dalam jumlah kecil pada saat menyalakan mesin kendaraan atau penyuplai arus untuk lampu kendaraan. Jenis aki yang paling banyak digunkaan adalah akumulator timbal (Pb). Timbal digunakan sebagai anoda yang kemudian direduksi oleh larutan elektrolit cair asam sulfat (H2SO4). Hasilnya berupa endapan timbal (II) sulfat (PbSO4). Sedangkan katoda menggunakan timbal oksida (PbO2) yang kemudian dioksidasi menjadi endapan timbal (II) sulfat (PbSO4).

Gambar 1. Reaksi kimia pada aki (Sumber: Zulfikar, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/reaksi-kimia-kimia-kesehatan-materi_kimia/sel-voltakomersial/)

Aki dapat menghasilkan tegangan yang bervariasi, mulai dari 2 V hingga 2,45 V tiap selnya. Sedangkan sel bahan bakar dapat menghasilkan tegangan mulai dari 0,5 V sampai 1,8 V. Baik aki ataupun sel bahan bakar, keduanya sama-sama digunakan dalam jumlah banyak (lebih daris satu sel) sehingga tegangan yang dihasilkan menjadi lebih besar. Dari segi penyediaan sumber bahan, sel bahan bakar lebih unggul karena hidrogen yang dipakai sebagai bahan bakar jumlahnya begitu melimpah di alam. Selain itu, sisa buangan dari sel bahan bakar tidak menimbulkan polusi karena berupa uap air. Jika

diaplikasikan pada kendaraan bermotor, air buangan tersebut bisa ditampung dengan cara dikondensasi untuk keperluan kendaraan itu sendiri, seperti penyuplai air pembersih kaca. Aki tidak seperti sel bahan bakar. Aki berada pada suatu tabung tertutup serta tidak menimbulkan sisa buangan ke lingkungan. Meskipun demikian, penggunaan aki secara terus menerus menyababkan timbulnya suatu endapan elektroda di aki. Endapan itu dapat mengganggu proses reaksi elektrokimia, sehingga arus listrik yang dihasilkan menurun. Selain itu, penggunaan aki secara terus menerus menyebabkan konsentrasi elektrolitnya berkurang. Masalah ini bisa diatasi dengan mengganti larutan aki. Selain itu, endapan di elektroda aki dapat diatasi dengan men-charge aki. Akn tetapi, hal ini menyebabkan penggunaan aki menjadi kurang efektif karena memerlukan waktu pengisian yang cukup lama (5-24 jam). Dari segi ukuran, aki memiliki massa yang lebih besar seiring dengan semakin besarnya tegangan yang dapat dihasilkan. Selain itu, dalam penggunaan aki diperlukan kehati-hatian. Sebagai contoh, pada saat penggantian air aki jangan sampai tumpah atau terkena lapisan kulit karena asam sulfat yang terkandung didalamnya bersifat korosif. Selain itu, perlu dipastikan juga tutup aki dan tabung aki tidak bocor agar cairan didalamnya tidak keluar. Tidak hanya itu, durasi waktu pengisian aki jangan sampai berlebih agar tidak timbul overheat yang dapat menimbulkan bahaya. Berbeda dengan sel bahan bakar yang tidak perlu di-charge sehingga tidak banyak membuang waktu. Selain itu, sel bahan bakar tidak menggunakan bahan atau komponen yang dapat menimbulkan bahaya sepertinya halnya timbal dan asam sulfat pada aki.

Sumber Pustaka Anonim. (-). Pembangkit Listrik Tenaga Matahari. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:885xt7NOGgMJ:www.fi.itb.ac.id/~de de/Seminar%2520HFI%25202010/Perancangan%2520Alat%2520Praktikum/Percoba an%25202%2520%2520Sel%2520surya.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESi5IWs1s0nXGlRwBz1RPex99QsAzKMsgsLV34nmxL0ERFIgkDel5fozg8D7WzODlc4mPbz xTyiTndZDWpxUgoE4ur3epcWDo15yTsSnlNFznPO_8didsGfjjA8187gTRzyygP&sig=AHIEtbQcftthXx4y8znNcyUkF NwtwqFqag (28 Septembeer 2012, 07:55) Anonim. (-). Lead Acid Batteries. http://www.mpoweruk.com/leadacid.htm (Selasa, 25 September 2012, 06:50) Endra, Febri Budi S. (-). Strategi Penanggulangan Masalah Kesehatan pada Industri Accu. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Muljadi, dkk. (2000). Proses Untuk Kerja dan Material Konstruksi Solid Oxide Fuel Cell sebagai Piranti Pembangkit Listrik. Malang: Seminar Bidang Energi, Elektronika, Kendali, Telekomunikasi, dan Soistem Informasi. Rayment, Christ, Sherwin, Scott. (2003). Introduction of Fuel Cell Technology. Notre Dame: Department of Aerospace and Mechanical Engineering University of Notre Dame. Suryaningrat, Widodo. (2007). Reaksi Kimia Dibalik Kotak Aki. http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1174824055 (Minggu, 23 September 2012, 11:45)

Anda mungkin juga menyukai

  • Inkubator Bayi Dalam Perpindahan Kalor
    Inkubator Bayi Dalam Perpindahan Kalor
    Dokumen3 halaman
    Inkubator Bayi Dalam Perpindahan Kalor
    Demetrius Christian Israelli Kia
    Belum ada peringkat
  • Cover MM-07
    Cover MM-07
    Dokumen2 halaman
    Cover MM-07
    Demetrius Christian Israelli Kia
    Belum ada peringkat
  • KM06
    KM06
    Dokumen2 halaman
    KM06
    Hafif Dafiqurrohman
    Belum ada peringkat
  • KM06
    KM06
    Dokumen2 halaman
    KM06
    Hafif Dafiqurrohman
    Belum ada peringkat
  • LTM 1
    LTM 1
    Dokumen2 halaman
    LTM 1
    Demetrius Christian Israelli Kia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Komentar Oedipus
    Tugas Komentar Oedipus
    Dokumen2 halaman
    Tugas Komentar Oedipus
    Demetrius Christian Israelli Kia
    Belum ada peringkat