Anda di halaman 1dari 9

Nama : Bunga Indrawati (1704101100) Gilang Adiguna (1704101100) Maman Mega Ardianni (170410110048) (1704101100)

Masa Pergerakan Bangsa Indonesia Tahun 1920 Sampai Menjelang Tahun 1930 Pada masa ini pergerakan menuju Indonesia disebut juga dengan masa pemikiran atau masa pergerakan progresif, dimana terjadi beberapa perubahan bentuk dan konsep gerakangerakan yang dilakukan oleh para pejuang menuju Indonesia merdeka. Bentuk perubahan itu antara lain: berubahnya bentuk asosiasi atau organisasi yang ada pada saat itu dari bentuk organisasi atau sarekat menjadi bentuk partai politik, hal in berarti pula ada perubahan pada kegiatan dari pada pejuang tersebut, yang pada masa sebelum 1920, organisasi-organisasi seperti sarekat islam atau Budi Utomo tidak fokus pada politik, pada masa ini politik menjadi tujuan atau alat untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Perubahan yang slanjutnya adalah adanya perubahan pada konsep keanggotaan, jika sebelumnya pada masa organisasi-organisasi di era 1908 sampai 1920, organisasi yang ada cenderung membatasi keanggotaan organisasinya berdasar wilayah dan tingkat pendidikan dan tingkat kekayaan, seperti budi utomo jong ambon dan lain sebagainya, atau organisasi yang membatasi keanggotaannya berdasar sara, seperti sarekat islam yang keanggotaannya hanya untuk orang ilsam bahkan sebelumnya hanya untuk para pedagang saja, maka pada era partai politik, keanggotaan menjad luas cakupannya, yaitu seluruh masyarakat Indonesia. Dari adanya perubahan ini bisa ditafsirkan bahwa ada beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh para

pejuang saat itu. Pertama yaitu adanya usaha untuk menggabungkan kekuatan seluruh masyarakat Indonesia melalui jalan menghimpun kekuatan dalam wadah organisasi yang bercorak politik, partai politik merangkul seluruh orang Indonesia untuk sama-sama berjuang melawan penjajah, tidak ada batasan wilayah, intelektual,kekayaan dan agama. Beberapa tokoh

yang muncul pada era ini antara lain soekarno, muhammad hatta, syahrir, dan masih banyak lagi, mereka adalah golongan terdidik yang telah mendapatkan pendidikan formal. Pergerakan kemerdekaan menuju Indonesia merdeka pada era 1920 menemukan bentuk baru berupa partai politik, salah satu hal yang berkorelasi dengan adanya fenomena ini adalah adanya volksraad, atau bisa disebut wakil rakyat. Volksraad adalah lembaga yang mewakili rakyat pada era pemerintahan koloial meskipun pada kenyataannya kadang tidak selalu demikian, dalam artian dibentuknya volksraad menjadi kepentingan kaum penjajah guna mempertahankan kekuasaannya. Berikut adalah beberapa partai yang berdiri pada masa pergerakan 1920 sampai menjelang tahun 1930 beserta dengan tokoh yang terlibat didalamnya Perhimpunan Indonesia Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro

(Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia. Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi perkembangan Indische Vereeniging. Masuk konsep Hindia Bebas dari Belanda, dalam pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri. Perasaan anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib sendiri pada negara-negara terjajah (The Right of Self Determination). Dalam upaya berkiprah lebih jauh, organisasi ini memiliki media komunikasi yang berupa majalah Hindia Poetra. Pada rapat umum bulan Januari 1923, Iwa Kusumasumantri sebagai ketua baru memberi penjelasan bahwa organisasi yang sudah dibenahi ini mempunyai tiga asas pokok yang disebut juga Manifesto Politik, yaitu: a. Indonesia ingin menentukan nasib sendiri,

b. agar dapat menentukan nasib sendiri, bangsa Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri, dan c. dengan tujuan melawan Belanda bangsa Indonesia harus bersatu. Kegiatan Indische Vereeniging semakin tegas dan radikal, dan telah berkembang ke arah politik. Sejalan dengan semakin meluasnya pemakaian nama Indonesische, dirasa perlu untuk mengubah nama organisasi menjadi Indonesische Vereeniging pada tahun 1924. Majalah Hindia Poetra pun ikut berubah nama menjadi Indonesia Merdeka. Melalui rapat pada tanggal 3 Februari 1925 akhirnya Indonesische Vereeniging diganti menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). meskipun berupa himpunan, akan tetapi orgaisasi ini dalam melakukan pergerakannya melakukan kegiatan politik Partai Komunis Indonesia (PKI) Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama temantemannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuhnya adalah melakukan infiltrasi dalam tubuh Sarekat Islam. Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan karena ada beberapa faktor berikut. a. Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda lebih memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam lokal. b. Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang merangkap anggota ISDV harus keluar dari SI. Akibatnya SI terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih. Setelah berhasil menyusup dalam tubuh SI, jumlah anggota PKI semakin besar. PKI berkembang pesat. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan PKI berkembang pesat. a. Propagandanya yang sangat menarik.

b. Memiliki pemimpin yang berjiwa kerakyatan. c. Pandai merebut massa rakyat yang tergabung dalam partai lain. d. Sikapnya yang tegas terhadap pemerintah kolonial dan kapitalis. e. Di kalangan rakyat terdapat harapan bahwa PKI bisa menggantikan Ratu Adil. Organisasi PKI makin kuat ketika pada bulan Februari 1923 Darsono kembali dari Moskow. Ditambah dengan tokoh-tokoh Alimin dan Musso, maka peranan politik PKI semakin luas. Partai Nasional Indonesia (PNI) Berdirinya partai-partai dalam pergerakan nasional banyak berawal dari studie club. Salah satunya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI). Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan Algemeene Studie Club. Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks. Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat karena didorong oleh faktor-faktor berikut. a. Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa. b. PKI sebagai partai massa telah dilarang. c. Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung Karno mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI. Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional. Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar

perjuangannya adalah marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27 30 Mei 1928. Kongres ini menetapkan beberapa hal berikut. 1. Susunan program yang meliputi: a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka, b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional. 2. Menetapkan garis perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi. 3. Menetapkan garis politik memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kekuatan sendiri, antara lain dengan mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional, perkumpulan koperasi, dan sebagainya. Peranan PNI dalam pergerakan nasional Indonesia sangat besar. Menyadari perlunya pernyataan segala potensi rakyat, PNI memelopori berdirinya Permufakatan PerhimpunanPerhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). PPPKI diikuti oleh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia), Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studi Club, dan Algemeene Studie Club. Berikut ini ada dua jenis tindakan yang dilaksanakan untuk memperkokoh diri dan berpengaruh di masyarakat. 1. Ke dalam, mengadakan usaha-usaha dari dan untuk lingkungan sendiri seperti mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah, bank dan sebagainya. 2. Keluar, dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI antara lain melalui rapat-rapat umum dan penerbitan surat kabar Banteng Priangan di Bandung, dan Persatuan Indonesia di Jakarta.

Kegiatan PNI ini cepat menarik massa dan hal ini sangat mencemaskan pemerintah kolonial Belanda. Pengawasan terhadap kegiatan politik dilakukan semakin ketat bahkan dengan tindakan tindakan penggeledahan dan penangkapan. Dengan berkembangnya desas desus bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan, maka empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh

pengadilan Bandung. Dalam proses peradilan itu, Ir. Soekarno dengan kepiawaiannya melakukan pembelaan yang diberi judul Indonesia Menggugat. Penangkapan terhadap para tokoh pemimpin PNI merupakan pukulan berat dan menggoyahkan keberlangsungan partai. Dalam suatu kongres luar biasa yang diadakan di Jakarta pada tanggal 25 April 1931, diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Pembubaran ini menimbulkan pro dan kontra. Mr. Sartono kemudian mendirikan Partindo. Mereka yang tidak setuju dengan pembubaran masuk dalam Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) yang didirikan oleh Drs. Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Baik Partindo maupun PNI Baru, masih memakai asas PNI yang lama yaitu self help dan nonkooperasi. Namun di antara keduanya terdapat perbedaan dalam hal strategi perjuangan. PNI Baru lebih mengutaman pendidikan politik dan sosial, sedangkan Partindo mengutamakan aksi massa sebagai senjata yang tepat untuk mencapai kemerdekaan. Salah satu ciri dari bentuk pergerakan saat itu adalah adanya prinsip nonkooperasi atau pergerakan yang menolak kerjasama dengan bangsa Belanda, terutama kita bisa melihat dari Partai Nasional Indonesia atau PNI, dimana dalam melakukan perjuangannya, mereka menetapkan asas self helf atau berjuang dengan usaha sendiri dan meolak segala bentuk kerjasama dengan Belanda. Artinya adalah, ada idealisme atau suatu kepercayaan yang telah terbangun pada masa ini, bahwa para pejuang seperti soekarno, hatta, soetomo dan lain sebagainya, dalam mengusahakan lahirnya Indonesia merdeka bisa diraih dengan mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa menggunakan kerjasama dengan pihak lain.

Resume Diskusi Kelompok


1. apakah dengan menolak kerjasama dengan belanda akan mempersulit dengan kegiatan partai tersebut ? contoh pergerakan nya? (keimas) jelas sekali bahwa menolak dengan kerja sama dengan pemerintah belanda akan mempersulit kegiatan partai, karena menurut belanda itu sama saja dengan tidak patuh dan akan beindikasi pada pemberontakan.. (gilang)

2. factor apa yang menyebabkan pergerakan nasional? apa itu manifesto politik dan dampaknya ? (Fikri) Latar belakang lahirnya pergerakan nasional Indonesia tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa di Asia, misalnya, kemenangan Jepang atas Rusia (1901 1905), meningkatnya pendidikan rakyat, terbitnya surat kabar sebagai media komunikasi, serta adanya paham baru yang masuk ke Indonesia yang mempercepat tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia itu adalah beberapa factor ekstern, sedangkan factor internny adalah adanya kesadaran untuk merubah keadaan. Manifesto politik adalah pernyataan sikap sebuah kelompok yang diumumkan kepada publik dan sering bermuatan politis. (Bunga & Gilang)

3. apa penyebab PNI dari study club menjadi partai ? (Ginanjar) adaya pemberontakan PKI pertama kali ditahun 1926

4. banyak organisasi baru, kenapa harus muncul organisasi baru? sebab semakin banyak maka menjadi menjadi makin banyak kepentingan? (candra) tujuan tetap sama, cara mengaplikasikannya beda maka membuat partai terbaru sesuai dengan strategi revolusi menurut partainya masing-masing. SI hanya islam yang dapat masuk, Budi utomo adalah kaum intelektual beda ideology maka beda jalan otomatis mereka membuat banyak partai (Morina) bekerja dengan sama-sama ideology akan lebih mudah. jika semua yang baik dari semua ideology digabungkan maka terkesan menjadi utopis seperti pancasila. ditegaskan kembali bahwa bukan berarti tidak nasionalisme namun mempunyai perspektif kebangsaan yang berbeda-beda. 1.ningrat 2. intelektual 3. rakyat 4. islam. perpecahan menimbulkan elitisme yaitu sikap yang merasakan mempunyai status social politik menjadi lebih tinggi. (niken)

5. dari banyak partai yang muncul apa dampak bagi indonesia dan colonial? (angga) menimbulkan warna ideology baru dan menimbulkan inovasi yang baru, dampaknya bagi colonial menjadi membuat waspada pemerintah colonial dan membuat mereka menjadi responsive dan represif setiap pergerakan partai.

6. PNI, menjadi PNI Baru dan Partindo, contoh yang dilakukan dan pengaruhnya. PNI Politik dan pendidikan: membangun karakter masyarakat melalui pemerintah, sedangkan Partindo melalui aksi massa dalam bentuk pemberontakan seperti mengeluarkan kritik pedas kepada pikiran rakyat, gerakan swadesi yang isinya bahwa masyarakat Indonesia mempunyai hak untuk menentukan nasib Negara dan bangsa mereka sendiri.

7. mengapa partai lebih cenderung memilih lebih radikal dari pada mengikuti volksraad ? partai yang mengeluarkan aspirasi lewat volkskraad menjadi kecewa karena belanda yang awalnya dipercaya ternyata menggunakan para perwakilan partai politik menjadi boneka , volkskraad menjadi wadah untuk meredam gerakangerakan bangsa Indonesia. Maka dari itu, Tan malaka mengambil pikiran anti perlemen. demokrasi pada saat itu hanya ritual politik, dan partai politik menjadi alat belanda. parlemen hanya menghasilkan kebijakan yang hanya

menguntungkan golongan-golongan tertentu saja.

8. apa pengaruh dari sumpah pemuda untuk pergerakan nasional dan dampaknya? Apa yang melatar belakangi terjadinya sumpah pemuda? Sumpah pemuda mempengaruhi arah pergerakan nasional menjadi lebih jelas , yang berawal dari suku-suku ras agama menjadi satu bangsa Indonesia. Sumpah pemuda lahir dari kongres pemuda 27 -28 oktober 1928 yang terdiri dari pemudapemuda terpelajar. sutan syahrir pertamakali mempelopori jong indisesche dengan melihat gerakan-gerakan kedaerahan.

9. apakah organisasi kedaerahan tetap ada di tahun 1920-an sampai sumpah pemuda?

Pada saat sumpah pemuda lahir, organisasi kedaerahan bersatu menjadi Jong Indische, dan yang memploporinya adalah adalah Sutan Syahrir

Anda mungkin juga menyukai