Anda di halaman 1dari 5

Consciousness

Kesadaran (consciousness) mengacu pada kesadaran subjektif mengenai dunia luar dan diri sendiri, termasuk kesadaran mengenai pikiran sendiri seperti persepsi, mimpi, pikiran, dan sebagainya.Walaupun tingkat akhir dari kesadaran berada di korteks serebrum dan sensasi kesadaran kasar dideteksi oleh thalamus, pengalaman di alam sadar bergantung pada integrasi fungsi berbagai bagian sistem saraf.Untuk kesadaran normal, dua komponen utama nervous system aktif berfungsi yaitu, reticular formation di brainstem dan cerebral cortex. 1. Reticular formation : berperan dalam state of wakefullness. 2. Brainstem : berperan dalam eye opening 3. Cerebral cortex : state of awareness, dimana seseorang dapat merespon terhadap stimulus dan berinteraksi dengan lingkungannya.Selain itu cerebral cortex juga berperan dalam speech function. Keadaan sadar dijaga oleh aktivasi RAS (reticular activating system) yang merupakan bagian dari reticular formation. Di brain stem, nuclei reticular formation menerima impuls sensory dari spinothalamic dan trigeminal-thalamic pathway dan melanjutkan sinyal tidak hanya ke sensory cortex bagian parietal lobe, namun ke seluruh cerebral cortex. Stimulus sensori ini nantinya akan memiliki 2 efek, pertama menyampaikan stimulus sensori dari somatik ke otak dan juga mengaktivasi cortex cerebri untuk menjaga consciousness. Kesadaran yang normal ditandai dengan keadaan bangun, fully responsive terhadap pikiran atau persepsi dan sejalan dengan tingkah laku maupun ucapannya secara sadar baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan disekitarnya.Kondisi kesadaran normal ini bersifat fluktuatif sepanjang hari. Ketidaksadaran / unconsciousness ditandai dengan tidak berbicara, mata tertutup, tidak bergerak, dan hanya merespon secara reflex jika diberi rangsangan nyeri. Tingkat kesadaran berikut diurutkan berdasarkan penurunan tingkat keadaan terjaga/bangun (arousal), berdasarkan seberapa intensif interaksi antara rangsangan perifer dan otak: - Ketajaman perhatian maksimum (maximum alertness) - Keadaan terjaga penuh (wakefulness) - Tidur (dibedakan menjadi beberapa jenis) - Coma Ketajaman perhatian maksimum bergantung pada masukan sensorik penarik-perhatian yang memberi kekuatan pada RAS (reticular activating system) dan kemudian tingkat aktivitas sistem saraf pusat secara keseluruhan .Sebaliknya, kondisi koma mengacu kepada ketidaktanggapan total seseorang yang masih hidup terhadap rangsangan eksternal, yang disebabkan oleh kerusakan batang otak yang mengganggu RAS atau oleh depresi luas korteks serebrum, misalnya karena kekurangan oksigen.

Wakefullness Pada keadaan bangun, aktivitas RAS meningkat. Hal ini didukung oleh berbagai rangsangan sensorik baik dari somatik, mata, maupun telinga. Rangsangan sensorik dari olfaktory nerve tidak terlalu mempengaruhi aktivitas RAS.RAS yang aktif akan memproyeksikan impuls-impuls sensorik dari somatik, mata, dan telinga menuju brain cortex baik langsung maupun melalui thalamus, dan menyebabkan aktivitas di brain cortex meningkat. Aktivitas RAS dan brain cortex yang meningkat menyebabkan kesadaran terjaga (wakefullness). Sleep Merupakan perubahan kondisi kesadaran atau partial unconsciousness yang mana bisa dibuat menjadi awake (bangun) .Normal sleep bisa dibagi menjadi 2 bagian: Non Rapid Eye Movement(NREM) dan Rapid Eye Movement(REM).NREM memiliki 4 tahapan, yaitu: 1. Stage 1, merupakan stage transisi antara bangun dan tidur terjadi dari 1 menit pertama sampai 7 menit. Pada kondisi ini, tubuh relax dan mata menutup, terasa berlalu cepat. 2. Stage 2 atau light sleep, merupakan fase pertama dari tidur yang sesungguhnya. Pada kondisi ini seseorang mulai susah untuk dibangunkan. Mimpi mungkin muncul pada stage ini, dan mata mulai berputar perlahan ke kiri dan kanan. 3. Stage 3 merupakan fase moderate deep sleep. Pada stage ini seseorang sudah sulit dibangunkan. Tekanan darah dan suhu tubuh juga turun pada stage ini. Berlangsung setelah 20 menit tertidur. 4. Stage 4 merupakan fase deepest sleep. Pada stage ini, meskipun metabolisme turun secara signifikan dan suhu tubuh turun sedikit, muscle tone hanya berkurang sedikit dan refleks mungkin terjadi. Setelah itu akan muncul REM sleep yang ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat,peningkatan neuronal activity, peningkatan brain blood flow dan oxygen consumption. Bagian yang mengatur NREM adalah neuron di area preoptic hypothalamus, basal forebrain, dan medulla oblongata. Bagian yang mengatur REM adalah neuron di pons dan midbrain. Pada keadaan tidur, muscle tone berkurang, aktivitas parasimpatis meningkat sedangkan aktivitas simpatis menurun. Pada tidur NREM, heart rate dan blood pressure menurun . Pada saat REM, heart rate dan blood pressure jauh lebih menurun. Proses tidur dipengaruhi oleh beberapa substansi kimia, seperti: 1. Adenosine : adenosine dapat menginduksi tidur dengan cara berikatan dengan reseptor A1 , menghambat cholinergic neuron di RAS , menyebabkan aktivitas RAS menurun, menyebabkan tidak dapat wakefullness. 2. Caffeine dan theopylline,berikatan dengan A1 reseptor, sehingga mencegah adenosine berikatan dengan A1 reseptor, sehingga tidak ada yang menginduksi tidur.

Pembagian tingkat kesadaran dari yang paling baik hingga yang paling buruk, yaitu: State Definisi confusion Tidak dapat berpikir cepat dan jernih, kurang teliti disorientation Tidak sadar tentang waktu, tempat, ingatan. lethargy Gerakan spontan dan bicara terbatas, mudah bangun dengan diberi normal touch maupun speech. Mungkin terjadi disorientasi terhadap waktu, tempat, maupun orang obtundation Mild sampat moderate reduksi awakness dengan respon terbatas terhadap lingkungan, tertidur kecuali ada stimulus verbal maupun taktil, menjawab pertanyaan dengan respon minimum stupor Deep sleep dan tidak responsive kecuali jika diberi stimulus berkali-kali dan kuat. Light coma Tidak ada respon verbal terhadap stimulus luar,Jika diberi stimulus hebat, akan menghasilkan gerakan dengan maksud tertentu (purposefull) coma stimulus yang luar biasa seperti deep pain dapat menyebabkan respon motor movement yang unpurposefull Deep coma Tidak merespon terhadap stimulus sehebat apapun Selain itu, ada juga yang disebut Vegetative State. Hal ini ditandai dengan keadaan seseorang yang terbangun ( mata terbuka dan dapat bergerak) , namun sebenarnya dia tidak sadar. Pasien dengan vegetative state tidak dapat merespon stimulus verbal maupun nyeri.Pasien dengan vegetative state lebih dari 30 hari disebut persistent vegetative state. Kesadaran seseorang bisa terganggu dikarenakan tiga hal dasar: 1. Perubahan struktural: lesi di infratentorial,supratentorial, extracerebral, intracerebral. 2. Perubahan metabolik: hypoglycemi, ischemia, hypoxia , anesthetic, alkohol, dll yang dapat menyebabkan kerusakan maupun supresi di RAS dan projeksinya ke brain cortex Kompresi pada RAS dapat menurunkan tingkat kesadaran dengan cara: a. Tekanan langsung pada pons dan midbrain, menyebabkan ischemia dan edema pada neuron RAS b. Upward herniation cerebellum melalui tentorial notch, sehingga menekan upper midbrain dan diencephalon c. Downward herniation cerebellum melalui foramen magnum, menekan medulla oblongata.

Brain Stem Brain stem terdiri dari midbrain, pons, dan medulla oblongata. 1. Medulla oblongata : - Terdiri dari sensory tract dan motor tract - Terbentang dari foramen magnum sampai inferior pons, panjang sekitar 3 cm. - Terdapat cardiovascular center yang mengatur heartbeat dan diameter pembuluh darah - Terdapat area medullary rhytmicity yang mengatur pernapasan Mengandung gracile nuclei, cuneate nuclei, gustatory nuclei, cochlear nuclei, dan vestibular nuclei yang menyalurkan impuls sensorik. - Terdapat inferior ollivary nuclei yang menginstruksikan cerebellum untuk mengatur muscle activity selama proses pembelajaran skill motorik baru. - Terdapat nuclei lainnya yang mengatur vomitting, batuk, menelan, bersin, dan tersedak. - Terdapat nuclei untuk cranial nerve VIII, IX, X, XI, XII

2. -

Pons : Terdiri dari sensory tract dan motor tract Terdapat pontine nuclei yang meneruskan impuls dari motor area cerebral cortex ke cerebellum. Terdapat vestibular nuclei yang berperan dalam jalur keseimbangan ke otak. Terdapat pneumotaxic dan apneustic area yang mengatur pernapasan Terdapat nuclei untuk cranial nerve V, VI, VII, VIII

3. Midbrain : - Terdapat sensory tract dan motoric tract - Bagian superior coliculli mengkoordinasi gerakan kepala, mata, dan batang tubuh sebagai respon terhadap stimulus visual. - Bagian inferior coliculli mengkoordinasi gerakan kepala, mata, dan batang tubuh sebagai respon tubuh terhadap stimulus auditory. - Terdapat substantia nigra dan red nucleus yang berperan dalam mengontrol gerakan.

Terdapar nuclei untuk cranial nerve III dan IV.

4. Reticular formation Merupakan susunan gray matter dan white matter yang berbentuk netlike. Reticular formation terbentang dari lower diencephalon sampai upper part of spinal cord, melalui brainstem.Didalam reticular formation terdapat RAS, yang mengandung neuron sensory menuju thalamus dan brain cortex, dan berperan dalam menjaga kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai