mudah diucapkan, juga harus mempunyai satu kesatuan arti y ang spesifik dan berlaku secara universal. Hal inilah yang merupakan prinsip das ar tatanama tumbuhan dan tanaman. Sampai saat ini ternyata masih sering terjadi kekeliruan penulisan nama ilmiah tumbuhan dan tanaman budidaya. Pemakaian tatana ma tumbuhan diatur oleh International Code of Botanical Nomenclature (ICBN) atau Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) yang kemdian menjadi kode botani. Manusia kemudian berusaha merakit tumbuhan tersebut menjadi tanaman budidaya yan g sesuai dengan yang diinginkan. Manusia antara lain bermanfaat, berdaya hasil t inggi, tahan terhadap hama dan penyakit dan berkualitas baik. Semua teknik yang dilakukan dalam budidaya tanaman (pemakaian pupuk, penggunaan zat zat kimia, dsb) menyebabkan perubahan fenotipe suatu tumbuhan sehingga ciri, bentuk, dan struktu r populasinya sudah menyimpang dari bentuk asli alami yang biasa ditemukan dalam keadaan liar. Oleh karena itu, cara penamaannya tidak dapat lagi diatur dalam K ode Internasional Tatanama Tumbuhan atau Kode Botani tetapi diatur oleh Internas ional Code of Botanical Nomenclature (ICNCP) atau Kode Internasional Tatanama Ta naman Budidaya (KINTB) yang dikenal juga dengan Kode Kultivasi. Dalam bidang pertanian di Indonesia sering muncul kekeliruan pemakai an istilah varietas dan kultivar. Kekeliruan ini terjadi karena masih banyak yan g belum mengerti dan memahami tentang tatanama tumbuhan dan tanaman. Pengetahuan tentang tatanama tumbuhan dan tanaman akan membantu dan memandu cara penulisan nama ilmiah tumbuhan dan tanaman budidaya yang benar dan secara konsepsional dap at membedakan antara varietas dan kultivat. Oleh karena itu, setiap orang yang b erkecimpung dalam bidang tumbuhan dan tanaman, hendaknya menguasai dan menaati K ode Internasional Tatanama Tumbuhan dan Kode Internasional Tatanama Tanaman dan Budidaya. Karya ilmiah yang menyangkut nama ilmiah tumbuhan atau tanaman budiday a yang tidak mengikuti aturan tersebut, dianggap tidak sah dan tidak berlaku.