Anda di halaman 1dari 2

= ISLAM DAN WANITA =

Orang Mumin yg paling sempurna Imannya adalah orang yg paling baik akhlaqnya dan orang yg paling baik diantara kalian adalah orang yg paling baik terhadap istri-istrinya. TAKHRIJ HADITS Hadits ini dikeluarkan oleh : 1. Tirmidzi, hadits no. 1162, dg sanad hasan. 2. Ahmad, hadits no. 2/251, 472; dan di-shahih-kan oleh Ibnu Hibban (1311) dan alHakim 1/3. 3. Hadits ini ada syahid dari hadits Aisyah ra yg diriwayatkan oleh Ahmad 6/47 dan Tirmidzi (2615) dan al-Hakim 1/53 dg lafzh : Sesungguhnya termasuk sempurnanya Iman seorang Mumin adalah baiknya akhlaqnya dan sebaik-baik kalian adalah yg paling lembut pd keluarganya. TAFSIR HADITS Ketika semua peradaban yg ada melecehkan dan menghina derajat wanita, maka Islamlah yg pertama kali memuliakan dan mengangkat derajat mereka. Telah diketahui secara umum bagaimana peradaban Romawi dan Yunani (yg merupakan akar peradaban Barat pada masa itu) dan peradaban Persia, Tiongkok dan Hindu (yg merupakan akar peradaban Timur) mendudukkan derajat wanita, wanita hanya dijadikan pemuas nafsu dan tidak memiliki nilai di masyarakat. Saya tdk akan membahas dg detil ttg bagaimana satu-persatu peradaban tsb memandang dan mendudukkan derajat kaum wanita, anda bisa membacanya sendiri dlm naskah2 sejarah berbagai peradaban kuno. Hal seperti itu pulalah yg terjadi pd kebudayaan Arab Jahiliyyah, sampai ketika Islam datang mengubah semuanya 180 derajat dan mendudukkan wanita pd kedudukannya yg tinggi tanpa mampu ditandingi oleh peradaban yg ada saat itu. Lihatlah hadits di atas, saat manusia di gurun sahara yg terbelakang dan biadab itu menjadikan wanita hanya sbg pemuas nafsu seksual belaka, mewariskan istri mereka kepd keluarganya seakan2 wanita sama dg barang yg bisa dipindah dan diberikan, membunuh anak wanitanya hidup-hidup di tengah padang pasir yg panas membara... Lalu datanglah manusia teragung itu yg mengatakan : Sebaik2 kalian adalah mereka yg paling baik terhadap istrinya... Bisakah anda bayangkan itu? Tidakkah anda perhatikan itu semua terjadi di tengah peradaban yg telah demikian kerasnya menindas para wanita? Tapi tunggu dulu saudaraku, jangan dulu merasa kagum, marilah aku tambahkan perkataan dari manusia langit itu untukmu, yaitu ketika seorang lelaki bertanya pd beliau SAW : Wahai rasuluLLAH! Siapa yg harus aku perlakukan dg baik? Maka jawab Nabi SAW : Ibumu! Lalu tanya orang itu lagi : Lalu siapa lagi? Jawab nabi SAW lagi : Ibumu! Lalu tanya orang itu lagi : Lalu siapa lagi? Jawab nabi SAW : Ibumu! Lalu tanya orang itu lagi : Lalu siapa lagi? Maka jawab nabi SAW : Ayahmu! Lalu kerabatmu yg terdekat, lalu kerabat yg dekat[1]. Lalu siapakah yg masih berkata bhw Islam menghinakan kaum wanita?! Siapakah yg telah melupakan bagaimana eksploitasi dan penghinaan besar2an mesin kapitalisme imperialis terhadap para wanita, lalu berusaha mati2an secara sia2 mencari kelemahan Islam?! Di negara manakah sebenarnya wanita lebih banyak diperkosa dan dilecehkan seksualnya, apakah di negara Barat ataukah di negara muslim?! Tidakkah mereka mau merenungkan hadits berikut ini; Bahwa seorang mendatangi Ibnu Abbas ra lalu berkata : Aku membunuh orang, apakah masih ada taubat bagiku? Maka tanya Ibnu Abbas : Apakah Ibumu masih hidup? Jawabnya : Tidak. Maka kata Ibnu Abbas : Bertobatlah kepada ALLAH dan mendekatlah kepada-NYA sekuat tenagamu. Lalu Atha bin Yasar (perawi hadits itu) bertanya pd Ibnu Abbas ; Mengapa engkau bertanya ttg ibunya? Jawab Ibnu Abbas : Sungguh aku tdk mengetahui ada amalan yg lebih dekat pd ALLAH SWT selain berbuat baik kepada ibu[2]. Ketika kaum feminis memperjuangkan pengakuan kesamaan derajat kaum wanita atas pria, maka mereka tertinggal jauh sekali dg Islam, karena Islam menyatakan bhw perjuangan seorang wanita tdk akan mampu disamai oleh pria walau ia melakukan apapun untuk membalasnya. Dari Abu Burdah : Aku melihat Ibnu Umar sedang thawaf

di Kabah bersama seorang laki2 dari Yaman yg telah berangkat menempuh perjalanan dari Yaman sambil terus menggendong ibunya, laki2 itu berkata (kepada Ibnu Umar) : Sungguh aku dihadapannya (ibuku) bagaikan unta yg hina, tapi kelebihanku adalah kalau unta bisa mengejutkan penunggangnya maka aku tdk pernah mengejutkan (ibuku). Wahai Ibnu Umar apakah aku telah bisa membalas jasanya? Kata Ibnu Umar : Belum! Bahkan itu masih belum sebanding dg tarikan2 nafasnya saat ia melahirkanmu...[3] Maka tenang dan damailah hatimu wahai para wanita, karena walaupun Islam menggariskan Jannahmu tergantung pd keridhoan suamimu, tp Islampun menetapkan bhw Jannah anakmu yg laki2 adalah tergantung pd keridhoanmu. Itulah keadilan Islam dan itulah ke Maha Bijaksanaan ALLAH SWT, RABB-mu yg Maha Mengetahui dan Maha Sempurna hukum-NYA, namun kebanyakan manusia tdk mengetahui... Ad Dunya mata wa Khairu Mataiha al-Maratus Shalihah[4]... (Dunia adalah perhiasan dan sebaik2 perhiasannya adalah wanita yg shalihah) -------------------------------------------------------------------------------[1] HR Tirmidzi, kitab al-Birru wash Shilah, bab Ma Jaa fi Birril Walidain, dan di-hasan-kan oleh Albani (al-Irwa: 829, 2232) [2] HR Bukhari dlm Adabul Mufrad dan di-shahih-kan oleh Albani (Silsilah Ahadits ash Shahihah, 2799). [3] HR Bukhari, dlm Adabul Mufrad dan di-shahih-kan oleh Albani. [4] HR Muslim, hadits no. 1467.

Anda mungkin juga menyukai