Anda di halaman 1dari 6

1.

Lavender (Lavandula augustifolia) sebagai anti insomnia Pengantar : Tanaman yang merupakan famili Lamiaceae ini berbentuk seperti semak atau pohon kecil. Daunnya bertulang sejajar; ujung runcing; tepi bergerigi, memiliki bunga kecil berwarna ungu kebiruan yang tumbuh di ujung cabang dengan jumlah 12bunga 2-10 tiap cabangnya. Lavender sudah terkenal dapat memberikan efek dan kesan santai, sehingga banyak dimanfaatkan untuk aroma terapi dan pewangi lainnya. Mandi dengan ekstrak lavender akan membantu untuk menenangkan pikiran setelah seharian melakukan aktifitas seperti bekerja dan olahraga. Penampilan bunga lavender memang amat menarik. Bunganya berwarna ungu kecil-kecil. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosok-gosok ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Perbanyakan tanaman lavender (Lavandula angustifolia) biasanya dengan menggunakan bijinya. Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke polybag. Ketika tingginya mencapai 15 - 20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah. Kegunaan : mengatasi insomnia, bagus untuk luka bakar, antimikroba, penyeimbang hormon, regenerasi sel kulit, diuretik, makan otot, memblokir histamin, anti jamur, mengusir serangga, menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan membantu

untuk pernapasan, membersihkan lendir, menenangkan kejang, dalam menghentikan serangan asma atau dalam menghadapi demam.

Bagian tanaman yang digunakan untuk mengatasi insomnia: bunga kering. Kandungan utama : minyak atsiri bunga Lavender yang diambil dengan cara penyulingan uap dari bunga memiliki rendeman sekitar 0,5%, Sifat terapi dan penciuman minyak atsiri lavender yang dikaitkan dengan monoterpen, yang memiliki berat molekul rendah (C-10 atau tersusun atas 2 unit isoprene). Komposisi utama minyak Lavender adalah linalool dan linalool asetat sebanyak 30-60% dengan kandungan yang bervariasi, tergantung dari jenis lavendernya. Sebagai contoh, lavender spesies Lavandula officinalis mengandung bahan aktif sebesar 50-55%, sementara L. latifolia hanya mengandung bahan aktif 2-3%. minyak ini mengaktifkan saluran-saluran kecil neural antara hidung, dan sistem limbic otak (yang mengendalikan emosi), menimbulkan sejumlah respon, antara lain relaksasi otot sehingga membantu pasien tertidur lebih cepat dan dapat meningkatkan kualitas tidur pasien. Tambahkan sebanyak 5-8 tetes minyak mandi yang esensial untuk sangatmengkristal yang cangkir besar

garam Jadilah Bath muda Starflake (garam

untuk menyerap minyak esensial), kemudian tambahkan ke bak air, rendam selama 20 menit 1

(atau lebih), bilas(karena meresap akan membawa racun keluar dari tubuh dan kulit dan Anda tidak ingin menyerap kembali mereka) bagian dan Anda akan siap untuk pelipis,dan tidur. Tidak bagian

ingin berendam? Oleskan di

belakang leher,

atas telinga. Tambahkan 5-10 tetes untuk satu ons airdalam botol semprot, kocok dengan baik dan semprot bantal, seprei,atau hanya menyemprotkan sekitar kamar tidur. Ini

akanmenenangkan emosi dan memungkinkan untuk bersantai dan tidur. Selain itu kamu juga bisa mengoleskan minyak lavender pada bantal atau bawah hidung agar dapat tercium. Tidur dengan mencium aroma lavender akan membuat tidur Anda pulas karena efek aroma lavender yang menenangkan. Pustaka terkait : http://tanya-cara-untuk.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-ekstrak-mandi-lavender.html http://indonesiaindonesia.com/f/7714-tanaman-harum-pengusir-nyamuk/ http://panduanobatsakit.blogspot.com/2012/03/sepuluh-manfaat-minyak-esensial.html Efek samping dan perhatian : penggunaan tidak disarankan pada orang yang alergi hipersensitif terhadap aroma lavender ataupun zat lain yang terkandung bersama minyak lavender yang tidak murni karena dapat mengganggu pernapasan. Oleh karenanya, disarankan untuk menggunakan minyak esensial lavender yang murni. Interaksi dengan obat modern : -

2. Bunga Kamboja (Plumeria rubra L.cv. Acutifolia) Pengantar : Bunga Kamboja merupakan bunga yang berdaerah asal dari Amirika tropik dan Afrika. Pohon ini termasuk tanaman hias, masuk dalam keluarga

Apocynaceae. Bunganya terdiri dari beberapa jenis antara lain : putih dan merah atau jepang. Batangnya berupa batang berkayu keras, tinggi mencapai 6 meter,

percabangannya banyak, batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkokdan bergatah. Daun kamboja merupakan daun hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Sedangkan Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Tanaman kamboja bisa tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter diatas permukaan laut, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu 2

untuk berkembangbiaknya. Selain dengan nama kamboja, bunga ini juga dikenal dengan nama bunga jepun (Bali), Samoja, Kamoja ( Sunda ), Campaka molja/ bakul ( Madura ). Kamboja yang memiliki bermacam-macam warna ini kini semakin banyak ditanam di halaman sebagai tanaman hias. Bunganya tidak hanya indah ketika melekat di pohon, tetapi juga tetap indah walau telah gugur dan berserakan di atas tanah atau rumput. Sebagai tanaman pengisi taman, Kamboja tidak hanya indah sosoknya. Ia juga memiliki banyak manfaat. Oleh karena banyak manfaat dan kegunaan, bunga kamboja pun banyak dikembangbiakkan. Kamboja dapat di perbanyak dengan penyebaran biji, stek atau cangkok. Kegunaan : Bunga kamboja sebenarnya termasuk jenis bunga yang dapat dimakan seperti layaknya bunga pepaya dan bunga turi, namun manfaat ini belum banyak diketahui orang. Bunga kamboja juga berkhasiat meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluarnya air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak). BATANG : mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. Khusus pada kulit batang berkhasiat untuk menumpas rasa sakit karena bengkak dan dan pecah-pecah pada telapak kaki. Mengandung senyawa plumeirid, yakni senyawa glikosida yang bersifat racun sehingga bisa mematikan kuman. BUNGA : untuk mencegah rematik atau asam urat (digunakan sebagai teh), meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluar air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak). Oleh sebab itu wangi bunga kamboja dapat digunakan sebagai bahan campuran sabun, obat nyamuk, dan minyak wangi. GETAH : mengandung sejenis antiseptik yang mampu menyembuhkan gatal-gatal di selasela jari kaki karena kuman air dan sejenisnya, seperti tumit pecah-pecah ataupun luka-luka kecil ditangan dan kaki, dalam dosis yang tepat juga dapat mengatasi sakit gigi tetapi untuk kulit lunak dari bagian tubuh kita tidak dianjurkan menggunakan getah plumeria ini, karena bisa mengakibatkan iritasi ataupun luka yang lebih serius, bahkan bisa menimbulkan kebutaan jika terkena mata.

Obat Borok Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.

Obat Bisul DAUN KAMBOJA Bahan: daun kamboja dan minyak kelapa Cara membuat: daun kamboja dilemaskan dan diolesi dengan minyak kelapa Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang bisul.

AKAR KAMBOJA Bahan: Getah Kamboja Cara membuat: ambil getah kamboja dari pohonnya Cara menggunakan: oleskan pada bagian yang bisul.

Bagian tanaman yang digunakan : batang, bungan dan getah. Kandungan utama : Getah Pohon Kamboja (Plumeria acuminata) mengandung senyawa sejenis karet, triterpenoid amyrin, lupeol, kautscuk dan damar. Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol dan fenetilalkohol. Batangnya mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol juga plumeirid, yakni senyawa glikosida yang bersifat racun. Pustaka terkait : http://juwita-manfaatbungakamboja.blogspot.com/ http://www.blogiztic.net/info/tanaman/manfaat-dan-khasiat-tanaman-kamboja.html Efek samping dan perhatian : hati-hati dalam penggunaan jangan sampai getahnya terkena mata karena dapat mengakibatkan kebutaan. Untuk penggunaan untuk dimakan atau diminum, sebagiknya dijemur dulu atau direbus dahulu agat getahnya hilang (getah tidak boleh dikonsumsi secara langsung). Interaksi dengan obat modern : Penggunaan bersama dengan antibiotik juga perlu diperhatikan karena bunga kamboja dapat bersifat sebagai antibiotika (dapat membunuh kuman) sehingga dikhawatirkan akan mengganggu flora normal dalam saluran pencernaan.

3. Cabai Jawa/Cabai Jawa (Piper retrofractum vahl) Pengantar : Cabai jawa, cabai jamu, lada panjang, atau cabai saja (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) adalah kerabat lada dan termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. solak (Madura) Dikenal pula sebagai cabai Tumbuhan asli

dancabia (Sulawesi).

Indonesia ini populer sebagai tanaman obat pekarangan dan tumbuh pula di hutan-hutan sekunder dataran rendah (hingga 600m di atas permukaan laut). Tumbuhan ini produknya telah dikenal oleh orang Romawi sejak lama dan sering dikacaukan dengan lada. Di Indonesia sendiri buah keringnya digunakan sebagai rempah pemedas. Sebelum kedatangan cabai (Capsicum spp.), tumbuhan inilah yang disebut "cabai". Cabai sendiri oleh orang Jawa dinamakan "lombok". Cabai jamu dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabai jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Keberadaan tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya cabai jamu secara alami. Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata. Daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung atau membulat, ujung daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar. buahnya majemuk bulir, bentuknya bulat panjang atau silindris, dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis. Kegunaan : Buah cabai jamu memiliki khasiat sebagai obat sakit perut, masuk angin, beriberi, rematik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, sakit gigi, demam, gangguan pencernaan, nyeri pinggang, badan lemah, lemah syahwat, batuk, dan sesak napas. Karena itu, cabai jamu banyak dibutuhkan sebagai bahan pembuatan jamu tradisional dan obat pil/kapsul modern serta bahan campuran minuman. Rasa pedasnya berasal dari senyawa piperin, dengan kandungan sekitar 4,6 persen. Salah satu jamu populer yang mengandung cabai jamu adalah cabai puyang, yang dibuat dengan bahan utama cabai jamu dan lempuyang. 5

Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan. Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut. Pencernaan terganggu, batuk, ayan, menguatkan larnbung, paru dan jantung : buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu diminum sekaligus. Demam : buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh dengan 1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah bersama ampasnya selagi hangat. Bagian tanaman yang digunakan : Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar (mengandung piperine, piplartin, dan piperlonguniinine), dan daun, dikeringkan. Kandungan utama : buah cabai jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine. Palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4-methylenedioxy benzene, piperidin, minyak atsiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesic, antiinflamasi, dan dapat menekan susunan saraf pusat. Pustaka terkait : http://id.wikipedia.org/wiki/Cabe_jawa http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=108 Efek samping dan perhatian : Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini. Interaksi dengan obat modern : -

Anda mungkin juga menyukai