Anda di halaman 1dari 4

Kode Etik Dalam beberapa situasi kode etik adalah nilai yang menyediakan tuntunan sebagai jalan terbaik

untuk melakukan kegiatan. Keberhasilan menggunakan kode daripada menjadi sebuah dokumen dapat diturunkan ketika etika berkurang. Agar kode etik digunakan secara baik dibutuhkan pendalaman dan persetujuan nilai dengan kode etik itui sendiri. Pekerjaan tidak hanya menjadi kesadaran nilai, tetapi juga penguat kedudukan untuk membuat keputusan dengan etika yang dapat dibenarkan. Akhirnya dapat mengkontribusikan perbaikan kode etik itu sendiri, melalui perdebatan denagn teman seputar pekerjaan. Perlu digaris bawahi bahwa persetujuan tidak dapat mengesampingkan peraturan. Kode etik pekerjaan sosial dalam konteks modern Sejak dahulu, kode etik telah menjadi alat kunci untuk menjabarkan nilai profesi. Dalam tat tertibnya biasanya menjelaskan tentang tujuan dan fungsi profesi, nilai dan prinsip etika, dan beberapa standar praktek profesional. Saat ini tata tertib kode etik telah menjadi hal yang kontroversial. Perlunya kode etik sebagai teguran dalam tempat kerja dan dalam tingkah laku. Berbagai faktor tantangan globalisasi dan kesempatan pekerjaan sosial, membawa tata tertib kode etik untuk semua profesi. Sekarang kita menyadari bahwa kode etik pekerjaan sosial dapat digunakan dalam lingkungan modern, meski menyimpang dan berbahaya. Tujuan dan Fungsi Kode Etik Kode etik adalah rumusan yang bertujuan mengidentifikasi nilai, prinsip, dan standar etika tingkah laku dalam suatu profesi. Contohnya diantara National Association of Social Workers (NASW) dan the Australian Association of Social Workers (AASW) menyatakan bahwa kode memiliki beberapa tujuan. Meski berbeda, intisari dalam tujuan tersebut hampir sama, diantaranya : Mengidentifikasi inti dari nilai dan prinsip yang mendukung pekerjaan sosial Menyediakan tuntunan dan standar untuk etika tingkah laku pekerjaan sosial yang secara umum dapat memegang tanggung jawab pekerjaan sosial. Menolong pekerja sosial dalam merefleksikan etika dan pengambilan keputusan

Kegiatan berdasarkan penyelidikan dan penilaian bagimana pekerjaan sosial telah menyelesaikan proses permasalahan.

Baru-baru ini, kode etik pekerjaan sosial menyatakan tujuan atau profesi pekerjaan sosial yang baik. Ethics in Social Work, Statement of principles by the International Federation of Social Workers (IFSW,2004) dimulai dengan definisi pekerjaan sosial menurut IFSW, berpindah dari pernyataan prinsip etika secara umum ke dalam dua kategori dan termasuk dengan daftar panduan umum tingkah laku profesional yang diharapkan diperbaharui denagn anggota individu sesuai dengan keadaan lokal. Sebagian besar kode etik pekerjaan sosial nasional telah mempelajari semua elemen yang termasuk, macam-macam struktur. Banks (1998) mengidentifikasi empat fungsi umum kode etik : Membimbing perilaku dan etika pengambilan keputusan Melindungi pengguna dari malpraktek / penyalahgunaan Menyalurkan status profesional pekerjaan sosial. Membangun dan memelihara identitas profesional. Banks menunjukkan bahwa kode memandu praktik dan melindungi pengguna pelayanan tidak dengan menunjukkan tindakan yang spesifik dan terperinci untuk melakukan dan tidak melakukan, tetapi lebih baik dengan memisahkan kegiatan profesional Janji profesional pada bagian pekerja menjadi memisahkan orang tertentu, kepercayaan, janji, kemampuan dan penghormatan. Kode pekerjaan sosial menuliskan janji profesional. Setiap nilai dimulai Saya berjanji untuk dan pekerja sosial harus menandainya sebagai sebuah usaha profesional (Pawar,1999). Pengimplikasian janji di semua kode memisahkan tekanan orang kepentingan kebaikan dalam etika pekerjaan sosial, dan mengingatkan bagaimana menjalin personal dan profesional. Banks juga mendiskusikan bagaimana kode dapat memelihara dan membangun identitas profesional. Hal ini sangat penting dalam sebuah profesi seperti pekerjaan sosial dimana ada beberapa tipe kerja dan tempat kerja. Jika kode pegawai sebuah ekspresi bersih untuk nilai profesional, kesetiaan mungkin hanya kebiasaan kita semua. Kesetresan Banks untuk mengisi tujuan ini, kode harus diperbaharui, didiskusikan, dan diperdebatkan yang berhubungan dengan komunitas pekerjaan sosial. Secara luas dapat dijelaskan apa kode yang seharusnya dikerjakan dan memberi lingkungan yang baru dimana kita tinggal, ada tiga kemungkinan aturan kode etik

pekerjaan sosial, apakah berbahaya, apakah menyimpang, dan apakah dapat menjadi alat untuk mempersatukan dan menguatkan sebuah profesi. Apakah Kode Pekerja Sosial Bebahaya? Ada fakta untuk kode pekerjaan sosial, atau penyalahgunaannya, dapat berbahaya dan kurang hati-hati mungkin menyebabkan tindakan yang tidak pantas. Keadaan seperti kejadian terkenal North American Tarasoff, mengilustrasikan bagaimana miskinnya praktek, dukungan ide yang sesat dengan kerahasiaan utama semua keamanan dan kesejahteraan klien, dapat berakhir dengan tragis dan konsekuensi yang tidak diharapkan. Ketika standar etika dan prinsip diaplikasikan dalam konteks, salah satu klien/kolega, dapat menghasilkan kecurigaan serius. Bersebrangan dengan bumi bagian barat beberapa tahun lalu, media telah menceritakan tentang perkosaan anak kecil oleh pekerja dalam institusi. Banyak kolega yang tahu hal ini, atau orang yang dicurigai. Seperti penyalahgunaan tetapi mudah untuk pemeliharaan kerahasiaan daripada melakukan hal-hal tentang isu. Jelasnya itu mungkin tentang standar ekspresi kode etik, jika aplikasi dalam isolasi dari nilai lain dan prinsip juga dalam kode dapat menghasilkan konsekuensi yang tragis. Pelajaran lain dari tipe situasi ini adalah konsekuensi kerusakan yang dapat terjadi ketika orang tidak dapat memehami perbedaan antara standar praktek etik dan prinsip tinggi. Perangkap umum untuk lulusan pekerja sosial yang baru untuk berjanji dalam selimut kerahasiaan (standar praktik datang dari prinsip yang tinggi ke perhatian tiap orang) lalu menemukan bahwa mereka tidak dapat menjaga janji, jika mereka melakukan pemberontakan. Dengan ketidakpahaman perbedaan antara standar praktik dan prinsip yang tinggi, atau dengan mencampurnya dan memberi banyak prioritas, pembicaraan, kerahasiaan dari prinsip yang datang, pekerja sosial dapat masuk dalam masalah besar yang ideal. Ini harus digaris bawahi karena penting untuk membuat etika prinsip pendidikan pekerjaan sosial. Jika etik mengendalikan profesi kita, bagaimanapun juga pekerjaan sosial membutuhkan menjadi etika berbicara. Jalan terakhir disimpulkan bahwa kode etik berbahaya jika digunakan berlebih sebagai senjata profesi / organisasi daripada alat untuk membela publik dan menaikan praktik etika. De Maria (1997) berargumen bahwa kode melindungi pekerjaan organisasi daripada meniup peluit/ pekerjaan sosial yang mencoba melindungi kliennya. Argumen

lainnya adalah isu kode memberi perbedaan prinsip yang dapat digunakan senagai sekat yang lain. Seorang pekerjaan sosial mengkritisi sebuah organisasi untuk memotong / meniadakan pelayanan klien dalam lingkaran peradilan sosial. Contohnya mungkin kedisiplinan pelanggaran kerahasiaan organisasi sebuah hubungan berbahaya bila seorang pekerja dapat berargumen bahwa mereka tidak punya kegelisahan tentang peradilan sosial karena ini tidak berhubungan dengan tipe kerja, walaupun mereka percaya bahwa profesi lain akan memberi perhatian. Ketika orang memilih dan memutuskan yang mana aspek kode mereka akan mengikuti jalannya., Kultgen (1988) berargumen, kode menjadi sebuah pelatihan ejekan dalam jendela berpakaian. Respon kami untuk berbagai macam kritik bahwa ya, kode dapat menjadi kecaman untuk beberapa penyalahgunaan. Apa dibutuhkan kekuatan, pandangan bersama terhadap pengguna kode, datang dari profesi sebagai keseluruhan. Dengan publik, melihat komitmen praktik etika dengan asosiasi kekuatan profesional dan aktif etika debat diantara praktisi, kita dapat meyakinkan bahwa kode tidak dapat disalahgunakan siapapun.

Anda mungkin juga menyukai