Anda di halaman 1dari 2

Dopamin adalah suatu prekursor metabolik awal norepinefrin mengaktifkan reseptor D1 pada berbagai daerah vaskuler yang menyebabkan

vasodilatasi. Efek vasodilatasi ini bermanfaat secara klinis. Aktifasi pre sinaptik D2, yang dapat menekan pelepasan norepinefrin, juga menunjang efek tadi sampai pada suatu pengembangan yang belum diketahui. Selain itu, dopamin juga mengaktifkan resptor 1 di jantung. Pada dosis rendah berefek relatif kecil terhadap tahanan perifer keseluruhan. Namun, pada pemebrian infus dengan cepat, maka dopamin akan mengaktifkan reseptor vaskuler sehingga terjadi vasokonstriksi. Jadi, pada dosis tinggi akan meniru efek epinefrin. (Katzung, Bertram G. 1997. Obat-obat pengaktif adrenoseptor. Dalam : Farmakologi dasar dan klinik. Jakarta : EGC. 134.) Prekursor norepinefrin ini mempunyai kerja langsung pada reseptor dopaminergik dan adrenergik, dan dapat melepaskan norepinefrin endogen. Pada kadar rendah, dopamin bekerja pada reseptor dopaminergik D1 pembuluh darah, terutama di ginjal, mesenterium, dan pembuluh darah koroner. Stimulasi reseptor 1 menyebabkan vasodilatasi melalui aktivasi adenilsiklase. Dengan demikian infus dopamin dosis rendah akan meningkatkan aliran darah ginjal, laju filtrasi glomerulus dan ekskresi Na+. Pada dosis yang sedikit lebih tinggi, dopamin meningkatkan kontraktilitas miokard melalui aktivasi reseptor 1. Dopamin juga melepaskan norepinefrin endogen yang menambah efeknya pada jantung. Pada dosis rendah sampai sedang, resistensi perifer total tidak berubah. Hal ini mungkin karena dopamin mengurangi resistensi arterial di ginjal dan mesenterium dengan hanya sedikit peningkatan di tempat-tempat lain. Dengan demikian dopamin meningkatkan tekanan sistolik dan tekanan nadi tanpa mengubah tekanan diastolik (atau sedikit meningkat). Akibatnya, dopamin terutama berguna untuk keadaan curah jantung rendah disertai dengan gangguan fungsi ginjal, misalnya syok kardigenik dan hipovolemik. Pada kadar yang tinggi dopamin menyebabkan vasokonstriksi akibat aktivasi reseptor 1 pembuluh darah. Karena itu bila dopamin digunakan untuk syok yang mengancam jiwa, tekanan darah dan fungsi ginjal harus dimonitor. Reseptor dopamin juga terdapat dalam otak, tetapi dopamin yang diberikan IV, tidak menimbulkan efek sentral karena obat ini sukar melewati sawar darah-otak. (Sulistia G. Ganiswarna. 1995. Adrenergik. Dalam : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 66.)

Anda mungkin juga menyukai