Anda di halaman 1dari 2

Dakwah Islamiyah Dakwah memiliki beberapa pengertian.

Dalam Al-Quran, terdapat beberapa arti mengenai Dakwah, diantaranya: - Menyampaikan dan menjelaskan (Q.S Fushilat: 24, Q.S Yusuf : 108) - Berdoa dan berharap (Q.S Al-Araf : 55) - Mengajak dan mengundang (lihat Q.S Yusuf: 33) Para ulama dan pemikir muslim memberi makna dakwah secara terminologis dengan definisi yang variatif seperti: Ibnu Taimiyah: Dakwah ke jalan Allah adalah dakwah untuk beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan kepada rukun iman dan rukun Islam. Al-Ustadz Al bahi-al-Khuli: Dakwah Islam yaitu menghantarkan umat dari satu tempat/ kondisi ke tempat/ kondisi yang baik. Rauf Syalabi: Dakwah Islam adalah gerakan revitalisasi sistem Illahi yang diturunkan Allah kepada Nabi terakhir Abu Bakar Dzikri: Dakwah ialah bangkitnya para ulama Islam untuk mengajarkan Islam kepada umat Islam, agar mereka faham tentang agamanya dan tentang kehidupan, sesuai kemampuan setiap ulama (ad-Dakwah ila al-Islam, hal:8 Maktabah Darul Arubah Mesir).

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa Dakwah Islam ialah menyampaikan Islam kepada umat manusia seluruhnya dan mengajak mereka untuk komitmen dengan Islam pada setiap kondisi dan dimana serta kapan saja, dengan metodologi dan sarana tertentu, untuk tujuan tertentu. Dari kedua sisi penjelasan tersebut, dapat juga disimpulkan bahwa Dakwah Islamiyah adalah seruan, ajakan, penyampaian, ataupun hal sejenisnya yang berdasarkan pada ajaran Islam dan tidak menyimpang dari aturan dalam agama Islam. Dakwah dalam Islam dimulai sejak Nabi Adam a.s turun ke bumi. Dakwah ini terus menerus dilakukan sampai zaman Rasulullah Muhammad saw. dan sekarang diteruskan oleh para ulama. Semua utusan Allah itu telah melaksanakan tugas mereka dengan baik dengan tidak mengharapkan apa-apa upah, malah mereka telah mengorbankan harta benda malah ramai pula diantara mereka yang dikejaar-kejar dan ingin dibunuh, seperti apa yang telah dialami oleh Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. dan juga apa yang telah dialami oleh Nabi Muhammad s.a.w. Rasulullah s.a.w.mengajak manusia ke jalan Allah dengan lemah lembut dan kasih sayang sesuai dengan Firman Allah swt. yang maksudnya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah (kebijaksanaan) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk."(An-Nahl:125)

Sejak Adam a.s. hingga hari kiamat syaitan bekerja keras untuk menyesatkan Adam a.s. dan anak cucunya. Bila syaitan menjelma menjadi manusia, maka syaitan manusia ini akan berusaha keras untuk menghalang segala pekerjaan yang baik, terutama sekali Dakwah ke jalan Allah, menyeru kepada yang baik dan melarang daripada yang mungkar. Mereka akan bekerjasama menghalang Dakwah dengan berbagai cara dan daripada mereka ini kita tidak dapat mengharapkan apa-apa pertolongan. Kita perlu berusaha sendiri. Insya Allah dengan usaha yang tidak mengenal putus asa dan dengan pertolongan Allah swt, Nabi saw. telah mencapai kejayaan.

Anda mungkin juga menyukai