Anda di halaman 1dari 2

Ghazwul Fikri Ghazwul Fikri terdiri dari dua kata yaitu ghozwah dan fikr.

Ghozwah berarti serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran. Serangan di sini berbeda dengan qital (perang) yang berarti: 1. dilakukan secara sepihak, yang lain tidak menyadari kalau sedang diserang 2. hasilnya nyata terlihat dan berhasil 3. mempunyai efek yang dalam dan luas. Secara istilah, Ghazwul Fiki adalah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidal lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah bercampur aduk dengan hal-hal tidak Islami. Ghazwul Fikri memiliki tujuan yang sangat nyata terhadap umat Islam. Beberapa tujuan dari Ghazwul Fikri adalah sebagai berikut. 1. Menghambat kemajuan umat Islam. Sehingga umat Islam cukup menjadi pengekor barat; 2. Menjauhkan umat Islam dari Al Quran dan As Sunnah; 3. Mengeluarkan umat Islam dari ajaran Islam (yang telah dipelajarinya);dan 4. Membuat murtad kaum Islam. Ghazwul Fikri merupakan suatu serangan secara diam-diam. Artinya serangan ini memiliki beberapa cara penyebaran. Cara penyebaran Ghazwul Fikri adalah sebagai berikut. 1. Perusakan Akhlaq Dengan berbagai media musuh-musuh Islam melancarkan program-program yang bertujuan merusak akhlaq generasi muslim. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai yang tua renta sekalipun. Di antara bentuk perusakan itu adalah lewat majalah-majalah, televisi, serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari nilai-nilai Islam. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. 2. Perusakan Pola Pikir Dengan memanfaatkan media-media tersebut di atas, mereka juga sengaja menyajikan berita yang tidak jelas kebenarannya, terutama yang berkenaan dengan kaum muslimin. Seringkali mereka memojokkan posisi kaum muslim tanpa alasan yang jelas. Mereka selalu memakai kata-kata; teroris, fundamentalis untuk mengatakan para pejuang kaum muslimin yang gigih mempertahankan kemerdekaan negeri mereka dari penguasaan penjajah yang zhalim dan melampui batas. Sementara itu di sisi lain mereka mendiamkan setiap aksi para perusak, penindas, serta penjajah yang sejalan dengan mereka; seperti Israel, Atheis Rusia, Fundamentalis Hindu India, Serbia, serta yang lain-lainnya. 3. Sekulerisasi Pendidikan Hampir di seluruh negeri muslim telah berdiri model pendidikan sekolah yang lepas dari nilai-nilai keagamaan. Mereka sengaja memisahkan antara agama dengan ilmu pengetahuan di sekolah. Sehingga muncullah generasi-generasi terdidik yang jauh dari agamanya. Sekolah macam inilah yang mereka dirikan di bumi Islam pada masa penjajahan (imperialisme), untuk menghancurkan Islam dari dalam tubuhnya sendiri.

4. Pemurtadan Ini adalah program yang paling jelas kita saksikan. Secara terang-terangan orang-orang non muslim menawarkan "bantuan" ekonomi; mulai dari bahan makanan, rumah, jabatan, sekolah, dan lain-lainnya untuk menggoyahkan iman orang-orang Islam. Akibat dari Ghazwul Fikri adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. Perpecahan antara umat Muslim; Perbedan pendapat antar umat Muslim; Timbulnya pro dan kontra terhadap golongan Islam; Umat Islam terpisah menjadi beberapa golongan; dan Permusuhan di antara umat Muslim.

Ghazwul Fikri perlu dicegah agar umat Muslim tidak dipengaruhi oleh orang-orang kafir. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Mencari alternatif pendidikan, pemikiran, ekonomi, dan lain-lain, yang sesuai dengan ajaran Islam; 2. Pengetahuan tentang Ghazwul Fikri, sehingga umat Islam tidak terkecoh; 3. Para penulis Muslim perlu melakukan counter (serangan balik) terhadap tulisan-tulisan yg menyerang Islam; 4. Mengingatkan lembaga pendidikan dan lembaga dakwah Islam agar mewaspadai terhadap pemikiran yang sesat; 5. Menjauhi pengaruh Ghazwul Fikri.

Anda mungkin juga menyukai