Anda di halaman 1dari 15

Mewaspdai Ancaman Terhadap

Kedudukan NKRI
Kelompok 5
• Anggota :
• 1.Dilla Octaviani
• 2.Khansa Berliana
• 3. Khansa Khairun Nisa
• 4.Muhammad Radhin Naufal
• 5.Rizq Dwi Harsanto
“ Mewaspadai Ancaman Terhadap
Kedudukan NKRI “
Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah salah satu cara menegakkan integritas
bangsa. Keberagaman bangsa adalah keunggulan sekaligus
tantangan dan mengandung ancaman apabila tidak dipertahankan
integritasnya.
Disebut keunggulan karena keberagaman tersebut mengandung
arti bahwa segala ahli ada di sini dan bisa saling mengisi satu sama
lain untuk mengembangkan bangsa. Namun di sisi lain, perbedaan
juga terkadang dapat memercikan ancaman.
Dengan adanya kebhinnekaan terdapat risiko yang mudah untuk
membuat rakyat Indonesia berbeda pendapat dan memancing amarah
hingga lepas kendali. Mudah juga tumbuhnya perasaan kedaerahan yang
terlalu sempit sewaktu-waktu yang dapat menjadi ledakan mengancam
integrasi nasional.

Oleh karena itu, seluruh warga negara harus mewaspadai segala


bentuk ancaman yang dapat memecah belah integrasi bangsa Indonesia
dengan cara mendukung segala upaya dan strategi pemerintah dalam
mengatasi berbagai ancaman tersebut.
“Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional”
Indonesia berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh
dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yakni
Samudera Hindia dan Pasifik.
Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek geografis atau
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan sosial pula,
antara lain sebagai berikut.
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di belahan
utara dan daerah berpenduduk jarang di belahan selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme dan liberalisme.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan
bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem
ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat
individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat
di selatan.
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan
kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan, dan timur.
Ancaman di Bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM
• Ancaman di Bidang Ideologi
: Contoh ancaman di bidang ideologi misalnya adalah adanya paham lain yang kurang
hingga berlawanan dengan ideologi bangsa seperti paham komunisme. Komunisme
adalah paham yang telah membuat banyak warga sengsara karena biasa diiringi oleh
kepemimpinan tirani yang tidak mengikutsertakan rakyatnya dalam menata negara
Ancaman di bidang ideologi tidak hanya berasal komunisme. Bangsa Indonesia
belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh
ideologi liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah
pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
lobalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Meskipun begitu kita
harus tetap selektif untuk hanya menerapkan sisi positifnya saja dan meninggalkan
pengaruh negatifnya seperti gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas,
dsb.
Ancaman di Bidang Politik
Contoh ancaman di bidang politik dapat dilakukan oleh negara lain dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia seperti Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh
pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman di bidang politik lainnya meliputi:
• Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan
pemerintah yang berkuasa.
• Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
• Ancaman separatisme (pemecahbelahan negara) dalam bentuk ancaman politik yang
dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata.
Ancaman di Bidang Ekonomi
Saat ini ekonomi suatu negara terbukti tidak dapat berdiri sendiri. Hal
tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Tentunya hal
tersebut adalah realitas yang tidak dapat kita hindari dan menghadirkan secara
nyata contoh ancaman di bidang ekonomi sebagai berikut.
1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dan
dapat mengakibatkan semakin terdesaknya produk lokal terutama yang
sifatnya tradisional, karena kalah bersaing dengan produk luar negeri.
2. Cepat atau lambat perekonomian negara kita dapat dikuasai oleh pihak
asing, sehingga dapat membuat mereka memiliki pengaruh besar dan mampu
mendikte bangsa dan pemerintah. (penjajahan secara ekonomi oleh negara
investor).
3. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas yang tidak sehat, seperti ada yang memonopoli pasar.

4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,


koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola
padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan sulit dikendalikan.

5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-


hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
dalam dan ancaman dari luar. Berikut adalah uraian dari masing-masing sumber
ancaman.
Ancaman Sosial Budaya dari Dalam
Kebanyakan ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Contoh ancaman di bidang sosial budaya dari
dalam negeri meliputi:
• separatisme,
• terorisme,
• kekerasan, dan
• bencana akibat perbuatan manusia.
Ancaman Sosial Budaya dari Luar
Sementara itu contoh ancaman di bidang sosial budaya dari luar yang muncul
sebagai pengaruh negatif globalisasi, adalah sebagai berikut.

1. Menyebarnya gaya hidup konsumtif yang selalu ingin mengonsumsi barang-


barang dari luar negeri.
2. Munculnya sifat hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai
suatu nilai hidup tertinggi dan membuat manusia memaksakan diri untuk
mencapai kemewahan yang tidak dimampuinya.
3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memunculkan pandangan bahwa orang lain tidak ada atau tidak
bermakna.
4. Munculnya gejala kebarat-baratan (westernisasi) yang bergaya budaya barat tanpa
seleksi seperti meniru model pakaian dan gaya pergaulan yang sebetulnya tidak
sesuai dengan nilai dan norma tanah air.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial.
6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat .

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa
ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan (ancaman militer) dapat
berupa:
1.agresi/invasi,
2.pelanggaran wilayah,
3.pemberontakan bersenjata,
4.sabotase,
5.spionase,
6.aksi teror bersenjata,
7.ancaman keamanan laut dan udara.

Lalu bagaimana agar kita mampu menghadapi berbagai ancaman yang ada?
Salah satunya adalah melalui strategi yang tepat.
Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam
Membangun Integrasi Nasional

peran serta dan kesadaran masyarakat bermakna bahwa setiap individu


masyarakat harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan
diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan
Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional.
peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun
integrasi nasional adalah sebagai berikut.
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan
sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melaksanakan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik dan tidak merusaknya
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau
golongan masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan
dengan aman dan nyaman

Anda mungkin juga menyukai