Nim : 1503623029
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan
Penugasan 11
1. Pada saat Anda mendapatkan tugas dari dosen untuk membaca buku referensi, bacalah
buku itu dengan seksama, dan buatlah ringkasan. Dari ringkasan itu, Anda dapat
mengembangkannya menjadi teks ulasan buku.
2. Teks ulasan buku yang Anda hasilkan, Anda kumpulkan kepada dosen pengajar MKU
Bahasa Indonesia.
Penyelesaian
Isi dan resensi buku laut bercerita :
Identitas Buku
• Judul Buku : Laut Bercerita
• Pengarang : Leila S Chudori
• Penerbit : Gramedia
• Tahun Terbit : Cetakan ke 1 Oktober 2017. Cetakan ke 2 , Januari 2022
• Tebal Buku : 379 halaman
Ringkasan Isi Buku :
Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori mengisahkan kisah dramatis mahasiswa aktivis
pada masa Orde Baru di Indonesia. Tokoh utama dalam novel ini bernama Biru Laut
Wibisana. Pada era '90-an, Biru Laut, seorang mahasiswa Sastra Inggris di Universitas
Gadjah Mada, bersama teman-temannya membentuk kelompok perlawanan Wirasena dan
Winatra. Kelompok tersebut berjuang melawan rezim Orde Baru yang dianggap bertentangan
dengan nilai-nilai mereka. Novel ini menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Biru
Laut, termasuk hubungannya dengan teman-temannya, seperti Kinan, Alex, Daniel, Sunu,
dan Bram.
Alur yang tergambar dalam novel Laut Bercerita dibagi menjadi dua babak. Babak pertama
menceritakan kisah pada rentang 1991-1998 dan babak kedua pada periode 2000-2007.
Kedua babak tersebut diceritakan dengan sudut pandang yang berbeda oleh Biru Laut dan
adiknya, Asmara Jati. Pada babak pertama, melalui sudut pandang Biru Laut, pembaca
dibawa ke masa awal '90-an, 1991 hingga 1998. Ketika itu, aktivis mahasiswa tersebut aktif
dalam kegiatan perlawanan dan diskusi bersama teman-temannya. Mereka berusaha
mengubah sistem pemerintahan yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi
dan keadilan. Akan tetapi, pihak aparat negara selalu mengetahui rencana aksi mereka. Usaha
mereka sering kali digagalkan.
Puncak cerita terjadi pada Maret 1998. Wirasena ditangkap dan disiksa secara brutal oleh
aparat negara. Beberapa aktivis dilepaskan, tetapi sejumlah lainnya, termasuk Biru Laut,
menghilang tanpa jejak. Babak kedua novel mengambil sudut pandang Asmara Jati, adik Biru
Laut, pada rentang 2000 hingga 2007. Asmara Jati, bersama keluarga dan teman-teman
aktivis yang tersisa, berusaha mencari keberadaan Biru Laut dan kawan-kawannya yang
hilang. Mereka mendirikan lembaga khusus untuk menangani kasus orang dihilangkan oleh
negara, sembari berharap pemerintah segera menuntaskan masalah tersebut.
Meskipun ditemukan informasi mengenai tulang belulang manusia di Kepulauan Seribu,
Asmara Jati tetap tidak yakin bahwa itu adalah kakaknya. Bagian kedua Laut Bercerita, novel
yang diambil dari kisah nyata, lebih menyoroti rasa kehilangan, keputusasaan, dan
ketidakpastian, keluarga dan teman-teman aktivis yang ditinggalkan. Meski telah lama
berlalu, misteri hilangnya Biru Laut dan rekan-rekannya tetap menjadi beban emosional bagi
orang-orang yang ditinggalkan. Dalam dua bagian novel ini, Leila S. Chudori menyampaikan
cerita tentang perlawanan terhadap pemerintahan otoriter, pengkhianatan, serta
ketidakpastian, yang melingkupi kehidupan aktivis dan keluarganya. Keseluruhan cerita Laut
Bercerita memberikan gambaran yang mendalam tentang masa Orde Baru di Indonesia
dengan narasi yang memikat dan penuh makna.