Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL MEMBACA CERITA SEJARAH ‘LAUT

BERCERITA’

A. SINOPSIS
Kisah dan narasi akan diceritakan melalui perspektif Biru Laut. Ia sangat
menggeluti dunia sastra. Laut gemar membaca berbagai buku karangan Pramoedya
Ananta Toer yang ketika itu peredarannya dilarang di Indonesia. Hal itu yang menekatkan
dirinya secara diam-diam untuk memfotokopi buku-buku tersebut di salah satu tempat
yang disebut sebagai fotokopi terlarang.Mulai dari sana, dirinya bertemu dengan Kinan,
salah satu mahasiswa FISIP yang memperkenalkan Laut akan organisasi Winatra dan
Wirasena. Setelah ikut bergabung dengan organisasi Winatra, Laut jadi semakin
menggiatkan aktivitas diskusi buku bersama rekan-rekan seorganisasi nya. Bukan hanya
buku, melainkan beberapa konsep yang hendak mereka lakukan untuk menentang doktrin
pemerintah di negara ini yang telah dipimpin oleh satu presiden selama lebih dari 30
tahun.
Laut kerap menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan, kemudian tulisan itu
ia kirim agar dapat dimuat oleh media cetak harian. Laut beserta rekan-rekannya
melaksanakan beberapa aksi atau gerakan untuk membela rakyat yang telah diambil
haknya oleh pemerintah, salah satunya “Aksi Tanam Jagung Blangguan”.Saat berada di
ruang tunggu bis, terdapat sekelompok orang mencurigakan yang mengintai mereka.
Hingga akhirnya, Laut, Bram, dan Alex, sementara yang lainnya entah melarikan diri ke
mana. Laut, Bram, dan Alex dibawa ke suatu tempat, semacam markas tentara. Di
markas, sekelompok orang itu menginterogasi Laut, Bram, dan Alex. Tidak hanya
diinterogasi, mereka pun diperlakukan secara tidak manusiawi, seperti disiksa, diinjak,
dipukul, dan disetrum.
Pertanyaan sekelompok orang tersebut tidak lain adalah siapa dalang atas
aktivitas yang mereka lakukan. Setelah kurang lebih dua hari satu malam, penganiayaan
dan penyekapan itu pun berakhir. Laut, Bram, dan Alex dikembalikan ke terminal
Bungurasih.
Semenjak mereka menjadi buronan di tahun 1996 sebab organisasi Winatra dan Wirasena
dikatakan berbahaya bagi pemerintah kemudian Sunu, Mas Gala, dan Narendra secara
tiba-tiba hilang.
sekarang Laut disusul oleh Alex dan Daniel yang menghilang. Saat penculikan dan
penyekapan itu, mereka memperoleh siksaan yang sangat tidak manusiawi, bisa dikatakan
sangat sadis dan biadab
Di bagian pertama, tidak hanya membicarakan terkait aktivitas Laut dan teman-
temannya dalam pergerakan yang hendak mereka jalani. Sejak Laut kuliah di Yogyakarta,
ia dengan bapak, ibu, dan Asmara (adiknya Laut) semakin jarang berkumpul bersama.
Oleh sebab itu, bapaknya memutuskan bahwa hari Minggu adalah hari bersama untuk
keluarga mereka,Pada bagian kedua ini, berawal dari tahun 2000, tepat dua tahun sudah
Laut beserta 13 temannya menghilang entah ke mana. Bapak masih menyisakan satu
piring untuk Laut, berharap bahwa Laut kelak pulang ke rumah dan kembali makan
bersama. Akan tetapi, hasilnya selalu sama dan nihil.

B. DATA BUKU
1. Judul : laut bercerita
2. Pengarang : Leila S. Chudori
3. Penerbit : Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
4. Harga buku : 100.000
5. Halaman : 379 halaman
6. Ukuran : 13,5 cm x 20 cm
7. ISBN : 978-602-424-694-5

C. TOKOH SENTROL DAN PENOKOHAN


1. Tokoh sentral : Biru Laut ( bersemangat,teguh,pendiam,pemberani,penyayang).
2. Kasih Kinanti ( tenang,lembut,jenius,realistis).
3. Naratama ( suka mencela dan mencemooh).
4. Gusti (dingin dan dermawan).
5. Alex ( baik dan sopan).
6. Daniel ( manja dan cerewet).
7. Sunu ( bijaksana,pendiam dan suka membantu).
8. Bapak ( penyayang,lembut dan pemberani).
9. Gala Pranaya ( pemberani,tidak putus asa,bijaksana).
10. Ibu ( lembut dan penyayang).
11. Asmara ( penyayang,kritis,realistis).
12. Bram ( pemberani dan memiliki semangat yang tinggi).

D. PERIODISASI
Orde baru : halaman 25
Reformasi : halaman 362
Pada novel ini menceritakan tentang seorang Aktivis Mahasiswa yang bernama Biru
Laut. Ia seorang Aktivis yang bertekad memperjuangkan demokrasi di Indonesia pada
masa Orde Baru ( sosial budaya dan peristiwa sejarah pada rentang tahun 1991-
2000,2007), buku ini juga menceritakan tentang mereka yang hilang disebuah peristiwa
penculikan aktivis pada tahun 1998 ( halaman 44).

Anda mungkin juga menyukai