Anda di halaman 1dari 4

REVIEW NOVEL LAUT BERCERITA

R. Refi Ahmad Fauzan


XII RPL 1
SMKN 1 KATAPANG
“LAUT BERCERITA”

I. Identitas Buku
Judul Buku : LAUT BERCERITA
Penulis : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2017
Tebal Buku : 3 cm
Jumlah Halaman : x + 379 Halaman

II. Pendahuluan
Di dalam buku ini, Leila S. Chudori mengundang kita untuk menyelami kasus
penghilangan orang secara paksa. Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian
pertama mengambil sudut pandang seorang mahasiswa aktivis bernama
Laut, menceritakan bagaimana Laut dan kawan kawannya menyusun
rencana, berpindah-pindah dalam pelarian, hingga tertangkap oleh pasukan
rahasia. Sedangkan bagian kedua dikisahkan Asmara, adik Laut. Bagian kedua
mewakili perasaan keluarga korban penghilangan paksa, bagaimana
pencarian mereka terhadap kerabat mereka yang tak pernah Kembali.
III. Latar Belakang Pengarang
Leila Salikha Chudori atau yang lebih dikenal dengan
Leila S. Chudori, lahir di Jakarta pada tanggal 12
Desember 1962. Leila adalah putri dari Mohammad
Chudori, seorang wartawan Kantor Berita Antara
dan The Jakarta Post. Sejak kecil ia telah
mempublikasikan karyanya dimajalah. Sejak itulah,
ia memulai karier menulis dan melahirkan karya-
karyanya. Dalam tulisannya, Leila S Chudori bercerita
tentang kejujuran, keyakinan dan tekad, serta
prinsip dan pengorbanan.

Gaya berceritanya intelektual sekaligus puitis. Tulisan Leila banyak dipengaruhi


oleh penulis-penulis kelas dunia yang karyanya telah dibaca oleh Leila, seperti
Franz Kafka dari Jerman, D.H Lawrence dari Inggris dan James Joyce dari Irlandia.
Akan tetapi, ia juga tidak asing dengan cerita Baratayuda dan Ramayana dari dunia
pewayangan.

IV. Sinopsis
Dikisahkan dalam beberapa bagian. Bagian pertama novel berlatar di tahun 1998
mengisahkan tentang seorang mahasiswa Bernama Biru Laut yang diculik oleh
sekelompok orang tidak dikenal. Bersama dengan tiga temannya yang lain, ia
dibawa ke sebuah tempat tidak dikenal dan disekap selama berbulan-bulan.
Selama disekap keempat sekawan itu diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung,
dan diestrum agar bersedia membuka suara. Orang-orang itu ingin tahu, siapa
dalang di balik Gerakan aktivis dan mahasiswa kala itu.

Masih di tahun yang sama, keluarga Wibisono tengah menjalani aktivitas di hari
minggu seperti biasanya. Setelah acara masak Bersama, sang ayah menyusun
piring di atas meja untuk empat orang, untuk dirinya, untuk sang Ibu, untuk si
Bungsu, dan juga untuk Biru Laut. Namun, meski lama menunggu Biru Laut tidak
kunjung muncul.

Dua tahun selang hilangnya Biru Laut secara misterius, sang adik Asmara Jati dan
Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin oleh Aswin Pradana mencoba mencari jejak
mereka yang hilang. Mereka juga mempelajari testimoni dari mereka yang
Kembali. Tidak hanya Asmara Jati, kekasih Laut, Anjani dan juga orang tua serta
istri aktivis yang hilang turut menuntut kejelasan nasib anggota keluarga mereka.
Sementara itu, dari dasar laut yang sunyi, Biru Laut bercerita kepada dunia tentang
apa yang terjadi pada dirinya dan kawa-kawannya.
V. Kelebihan
Kelebihan dari novel ini adalah visualisasi karakter dan suasana dalam novel
tampak nyata. Terlebih, bagian di mana Laut berserta teman-temannya disiksa dan
diperlakukan tidak manusiawi. Lalu, hal yang terpenting adalah novel ini
berdasarkan kisah nyata pengalaman dari para aktivis yang sempat hilang dan
diculik pada Maret tahun 1998 lalu, kemudian 9 berhasil Kembali dan 13 lainnya
dinyatakan hilang.

Lalu, novel ini bersifat edukatif. Hal itu dibuktikan bahwa di dalamnya memuat
pengetahuan sejarah rezim Orde Baru, sejarah pergerakan dalam menegakkan
keadilan social, dan asas demokrasi. Dengan begitu, setelah selesai membaca
novel ini, ada banyak pengetahuan mengenai sejarah yang akan didapatkan.

VI. Kekurangan
Laut Bercerita dengan genre historial fiction memiliki sedikit kekurangan atau
kelemahan, seperti alur cerita yang digunakan ialah alur campuran maju atau
mundur. Apabila para pembaca yang belum terbiasa dengan alur tersebut, akan
cenderung kesulitan atau bingung. Hal itu karena dibutuhkannya sikap focus dan
pemahaman secara saksama supaya dapat mengikuti alur cerita dengan baik

VII. Penutupan
Buku Laut Bercerita sangat direkomenndasikan dan sangat layak untuk dibaca
karena kisah yang dialami oleh tokoh Laut dan rekan-rekannya yang hilang di rezim
Orde Baru, sebab memang kenyataan itu terjadi di negeri ini, bahkan hilangnya
beberapa aktivis di masa 1998 tidak ada titik temu hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai