Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Resensi

Disusun Oleh
Kevin Putra Ramadhan

SMA NEGERI 1 PANGKALAN KERINCI


XI MIPA 7
DUNIA SOPHIE

Judul Novel : Dunia Sophie


Penulis : Jostein Gaarder
Jumlah halaman : 800 halaman
Ukuran buku : 13 x 19 cm
Penerbit : PT. Mizan
Kategori : Fiksi Sejarah
Tahun terbit : 1991
Harga novel : Rp. 65.000

 Sinopsis

Sebuah buku novel filsafat yang sangat membantu kita mengenal dunia filsafat yang banyak orang
terka sangat rumit dan menyeramkan untuk dibicarakan ataupun didiskusikan. Tapi buku ini
memberikan persektif yang berbeda dan membuat pembacanya terkena candu penasaran yang
dalam. Jonstein Gaarder berhasil menyulap paradigma tentang filsafat yang angker menjadi sebuah
bacaan yang menarik dan dibumbui oleh kretifitas imajinatif yang membuat kita bertanya-tanya
serta selalu berhasrat untuk menyelesaikan cerita tersebut.

Pada awal cerita kita disuguhkan oleh kisah dari seorang anak berusia 14 tahun bernama Sophie
Amunsend yang sedang asyik berbincang dengan temannya Joana tentang robot, temannya
berpendapat bahwa manusia tak ubahnya sama seperti robot karena otak manusia seperti sebuaah
komputer yang hebat tetapi Sophie tidak terlalu sepakat dengan hal itu, karena manusia tentu saja
tidak sekedar seperangkat piranti keras. Sophie yang mendapatkan surat misterius saat pulang dari
sekolah dan mengalami kebingungan karena didalam surat tersebut hanya tertulis nama alamat
surat serta sebuah pesan yang tertulis Siapakah kamu?. Setelah itu datanglah banyak surat misterius
tentang dunia filsafat dan gadis berusia hampir 15 tahun ini menjadi murid filsafat dan sangat
mengerti banyak hal mengenai dunia.

Safari sejarah itulah kesan paling kuat yang akan didapatkan oleh pembacanya, novel ini membuka
dunia sejarah filsafat dari jaman sebelum masehi hingga awal abad ke-21, tokoh-tokoh filsafat
seperti Democritus yang menemukan bahwa semua yang ada dialam ini merupakan kumpulan-
kumpulan dari atom hingga sampai Sigmund Freud dengan psikoanalisanya untuk menyelidiki
kejiwaan manusia melalui kisah kecil dan mimpi. Jadi ditambahkan lagi bukan wisata sejarah pula
yang akan didapatkan melainkan pelajaran mengenai humanisme, antropologi, sampai sains.

 Kelebihan

Buku Dunia Sophie akan menambah wawasan Anda akan semakin bertambah dengan kisah para
filsuf yang berusaha menemukan jawaban yang selama ini menjadi misteri bagi mereka. Kelebihan
buku ini adalah memaparkan setiap pemikiran filsuf dari setiap era, mulai dari klasik hingga
kontemporer menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang yang sama sekali belum
pernah belajar filsafat.

 Kekurangan

Kekurangan buku ini adalah alurnya yang terlalu berbelit-belit membuat pembaca menjadi bosan.
Apalagi buku Dunia Sophie tidak memiliki anti klimaks yang membuat pembaca menjadi kaget
dengan misteri siapakah Hilde Møller Knag yang sebenarnya dan apa hubungannya dengan Sophie.

 Penutup

Sekali lagi, buku ini sangat bermanfaat bagi kita yang ingin sebuah cerita novel denga gaya yang
khas serta kemisteriusan sebuah cerita yang mendalam hingga saat kita telah menelaah buku ini
sampai akhir akan menggeleng-gelengkan kepala dan mengatakan “sebuah buku yang benar-benar
jenius” ketika kita akan membuka buku ini kita akan membaca sebuah kutipan dari Goete “Orang
yang tidak dapat mengambil pelajaran dari masa tiga ribu tahun, hidup tanpa memanfaatkan
akalnya”. Semoga setelah membaca buku ini kita mampu menjadi manusia yang mampu
memanusiakan manusia serta menjadi lebih bijak dalam menjalani kehiduapan yang bergelombang
ombak misteri Illahi. (Arc)
Laut Bercerita

Judul Buku : Laut Bercerita


Penulis Buku : Leila S. Chudori
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia)
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 379 
Harga Buku : Rp 100.000
ISBN : 978-602-424-694-5

 Sinopsis
Novel Laut Bercerita dikisahkan dalam beberapa babak.
Babak pertama novel berlatar di tahun 1998 mengisahkan tentang seorang mahasiswa bernama Biru
Laut yang diculik oleh sekelompok orang tidak dikenal. Bersama dengan tiga temannya yang lain, ia
dibawa ke sebuah tempat tidak dikenal dan disekap selama berbulan-bulan. Selama disekap
keempat sekawan itu diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia
membuka suara. Orang-orang itu ingin tahu, siapa dalang di balik gerakan aktivis dan mahasiswa kala
itu.

Masih di tahun yang sama, keluarga Wibisono tengah menjalani aktivitas di hari Minggu seperti
biasanya. Setelah acara masak bersama, sang ayah menyusun piring di atas meja untuk empat orang,
untuk dirinya, untuk sang ibu, untuk si bungsu, dan juga untuk Biru Laut. Namun, meski lama
menunggu Biru Laut tidak kunjung muncul. Dua tahun selang hilangnya Biru Laut secara misterius,
sang adik Asmara Jati dan Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin oleh Aswin Pradana mencoba
mencari jejak mereka yang hilang.

Mereka juga mempelajari testimoni dari mereka yang kembali. Tidak hanya Asmara Jati, kekasih
Laut, Anjani dan juga orang tua serta istri aktivis yang hilang turut menuntut kejelasan nasib anggota
keluarga mereka. Sementara itu, dari dasar laut yang sunyi, Biru Laut bercerita kepada dunia tentang
apa yang terjadi pada dirinya dan kawan-kawannya.

 Kekurangan

Novel laut bercerita ini mampu membuat pembaca merasakan emosi pada tiap tokoh yang
diceritakan. Penokohan dalam novel laut bercerita ini memiliki karakter yang cukup kuat sehingga
pembaca bisa membedakan setiap karakternya. Karena penulis ceritaini bersarakan riset-riset
terlebih dahulu maka tempat dan keadaan atau lainnya diungkapkan sesuai realita yang ada

 Kelebihan
Novel laut bercerita memiliki ending yang menggantung sehingga membuat penasaran pemcava
tentang kelanjutan kisahnya. Dan alur yang disuguhkan dalam novel ini berjalan lamban sehingga
terkadang membuat pembaca merasa mudah bosan.
 Penutup

Menurut saya, ketika membaca novel ini ada perasaan kalut dan sedih bercampur marah. Tokoh-
tokohnya memang fiktif, tetapi ada hal yang menginspirasi terciptanya buku ini. Reformasi 1998 itu
nyata, penculikan aktivis itu benar-benar terjadi, dan peristiwa 1965 itu masih menghantui.
Membaca novel “Laut Bercerita” terasa seperti sedang membaca sejarah yang hilang. Yang
diceritakan dari sisi lain, sisi yang kelam.

Novel ini cocok dibaca bagi para mahasiswa, organisasi-organisasi kampus, para politikus, atau para
orang-orang yang bercerita tentang kebebasan. Pembaca akan terus terseret dalam permainan
emosi karakter-karakternya hingga akhir cerita. Kisah dalam buku ini merupakan sepenggal dari
kisah kita bersama, menjadi bagian yang tak pernah terjelaskan dan tak akan terlupakan. 

Anda mungkin juga menyukai