KELOMPOK II
DISUSUN OLEH:
1. Miftahul Hawasi
2. M. Samsul Muarif
3. Permadi
4. M. Junaidi
KELAS : XII
TAHUN 2023
Buku fiksi adalah buku yang dibuat atas dasar imajinasi atau fiksi. Buku
fiksi merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan
pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan,
karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang
digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk
masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa.
Buku nonfiksi adalah buku yang dibuat atas dasar fakta atau hal yang
benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Buku nonfiksi merupakan buku
yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Dalam buku nonfiksi,
membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan isinya. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa
denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami
maksud dari isi buku. Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data
maka isi dari buku tersebut harus memiliki fakta-fakta. Oleh karena itu, buku
nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
Si Bolang di Papua
Si Bolang yang biasanya kita jumpai di televisi Trans7 kini tidak ada dalam
bentuk bukucerita buku cerita ini menceritakan petualangan bola ketika
menjelajahi Tanah Papua.
Dalam peta wilayah Indonesia Papua terletak di wilayah paling timur Tanah
Papua dibagi menjadi dua wilayah yaitu Provinsi Papua Barat buka (dulu Irian
Jaya barat) dan provinsi Papua wilayah Papua sangat luas sebagian besar masih
berupa hutan Papua adalah wilayah Indonesia yang sangat indah pemandangan
alamnya.
Sayangnya menjelajahi Papua itu tidak mudah karena kita harus berjalan
kaki berminggu-minggu atau kalau ada kita bisa naik pesawat kecil bermesin
baling-baling namun dalam cerita ini bola memiliki cara unik untuk pergi ke Papua
dengan peta ajaib pemberian seorang nenek misterius bisa pergi ke mana saja ia
suka.
Pada cerita pertama bolong bertemu dengan cantik yang tinggal di distrik
seberapa Kabupaten Intan Jaya di sini bolong belajar membuat noken tas khas
Papua yang dianyam dari serat tanaman jambu Selain itu Abang juga
mendapatkan pengalaman baru cara mengawetkan daging dengan merendamnya
dalam air sungai yang sedingin es.
“ Mereka sangat terburu-buru” , kata pangeran kecil. “ Apa yang mereka cari
The Little Prince adalah sebuah fabel klasik tentang diri manusia, manusia
dewasa tepatnya. Buku kecil namun tipis dengan makna sangat mendalam ini
berkisah tentang seorang penerbang yang pesawatnya jatuh di tengah Gurun
Sahara. Dalam ancaman keterisolasian dan minimnya air minum, ia harus
berjuang memperbaiki pesawatnya kalau ingin kembali ke peradaban dan tidak
menghilang di tengah padang gurun tak dikenal. Anehnya, saat ia sedang serius
memikirkan jalan keluar, tiba-tiba muncullah seorang pangeran kecil dengan
rambut keemasan yang memintanya menggambarkan biri-biri untuknya. Sungguh
sebuah hal yang sangat absurb. Bayangkan, saat diri Anda tengah terancam oleh
panasnya padang gurun dan ada anak kecil yang minta Anda menggambarkan
seekor biri-biri untuknya, bukannya meminta air atau perlindungan.
Bagi orang dewasa, yang terpenting adalah angka, angka, dan angka. Tidakkah
Anda juga demikian? Kesibukan dunia kerja dan beragam tuntutan rumah tangga
tanpa sadar telah mendorong kita untuk terlalu mengejar angka-angka yang
sifatnya duniawi. Kita menjadi hanya memandang indah semua hal yang berkaitan
dengan uang, jabatan, kekayaan, dan prestasi. Kita sudah lupa dengan keagungan
di balik keindahan mawar yang tumbuh di pinggir jalan, tentang padang pasir
maha luas yang membuktikan ke-Maha Luasan kekuasaan Sang Penciptanya.
“ Jika kau berkata kepada orang-orang dewasa, “ Aku melihat rumah indah
terbuat dari bata merah jambu, dengan bunga geranium di jendela-jendelanya, dan
merpati di atapnya, mereka tak bisa membayangkan rumah semacam itu. Kau
harus berkata, ‘ Aku melihat rumah yang harganya seratus ribu franc;’
Maka mereka akan berseru, ‘ Oh pasti indah sekali!” (halaman 24).
Dukuh paruk merupakan sebuah dukuh yang kecil dan menyendiri. Dukuh
paruk mempunyai seorang moyang yang dulunya sebagai bromocorah tetapi
setelah meninggal orang-orang dukuh paruk pun memuja kuburanya. Bahkan
kuburanyapun menjadi kiblat kebatinan mereka. Serintil merupakan seorang gadis
kecil yang berumur sebelas tahun yang mempunyai masa lalu yang menyedihkan,
akan tetapi Serintil mempunyai suatu kelebihan yang tak jarang dimiliki oleh orang-
orang yaitu menari selayaknya seorang ronggeng. Suatu ketika ada tiga anak
laki-laki sedang mencabut sebatang singkong di tanah kapur mereka adalah
Rasus, Warta dan Dasun setelah singkongnya telah tercabut mereka pun sibuk
mengupasinya dengan gigi mereka, seketika itu mereka melihat Serintil yang
sedang asik menari sambil mendendang beberapa buah lagu kebangsaan
Ronggeng lalu mereka pun menghampiri serintil dan ikut menari bersamanya.
Sakarya adalah kakeknya Serintil beliau sangat menyangi Serintil apalagi
semenjak meninggalnya orang tua Serintil, kakeknyalah yang merawatnya. Pada
waktu itu Sakarya pun mengikuti gerak-gerik Serintil ketika menari, sungguh
sangat bangganya ketika melihat Serintil menari. Dan kakeknya pun berpendapat
bahwa serintil telah dirasuki oleh Indang Ronggeng.
Sudah dua belas tahun Ronggeng Dukuh Paruk telah mati adapun
perkakas-perkakas yang selama ini mengiringi pementasan Ronggeng pun hampir
rusak akan tetapi masih bisa digunakan, dan kini mulai mempersiapkan
pementasan Ronggeng lagi setelah dua belas tahun telah hilang dan kini yang
menjadi penari adalah Serintil, Serintil pun didandani oleh Nyi Kertareja selayaknya
seorang Ronggeng dan tidak lupa Nyi Kertareja meniup matera pekasi
keubun-ubun Serintil matera yang berkasiat memberikan suatu aura kecantikan
dari yang sebenarnya. Dan beberapa susuk emas dipasang oleh Nyai Sakarya di
tubuh Serintil.
Kritiknya pada Orde Lama dan Presiden Soekarno digelar terbuka lewat
diskusi maupun tulisan di media massa. Ketika pemerintahan Soekarno
ditumbangkan gerakan mahasiswa Angkatan 66, Gie tidak lantas mau
mendukung pemerintahan Orde Baru. Gie memilih menyepi ke puncak-puncak
gunung bersama teman-temannya.
Manusia Indonesia
Judul buku : Manusia Indonesia, Sebuah pertanggung jawab
Pengarang : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Idayu, Jakarta, 1978
Tebal : 135 hal (termasuk tanggapan, yang dimuat pada harian Kompas
dan
Sinar Harapan
Kelima, artistik. Ciri ini selalu memperlihatkan sesuatu yang indah, baik,
bagus serta mempesonakan untuk dipandang. Ciri ini bisa mampu menyimpan
atau menyembunyikan keadaan sebenarnya yang ada dalam hidupnya, jiwanya,
kalbunya. Orang asing -turis mancanegara- paling senang menonton nuansa
artistik manusia Indonesia ini, karena memang dipertontonkan oleh manusia
Indonesia sendiri. Ciri ini mungkin datang dari sikap manusia Indonesia yang
ramah dan menyenangkan orang lain, sehingga tidak mau siapa pun melihat
hal-hal jelek, tidak baik, dan buruk dari dalam diri mereka.
Keenam, watak yang lemah. Manusia Indonesia kurang kuat dalam
mempertahankan dan memperjuangkan keyakinan serta pendiriannya. Hal
menjadikan manusia Indonesia cepat berubah prinsipnya, seiring dengan tekanan
yang ia dapatkan dari luar dirinya.
Selain hal-hal di atas, masih ada sifat-sifat lain yaitu tidak hemat dan
cenderung boros; tidak suka bekerja keras, kecuali kalau terpaksa, ingin
bertambah kaya dengan kurang bekerja keras; kurang sabar; cemburu dan
dengki terhadap orang lain yang dilihatnya lebih maju, akibatnya mereka mudah
untuk menjatuhkan orang lain dengan intrik, fitnah, dan lain-lain; manusia-sok,
mabuk berkuasa sehingga mereka yang sudah berkuasa akan berusaha dengan
segala macam cara agar kekuasaannya tidak hilang; tukang tiru, hal ini
mengakibatkan manusia Indonesia 'hampir-hampir' kehilangan identitasnya
sebagai bangsa yang mempunyai ciri kebudayaan sendiri.
Di samping itu, manusia Indonesia, juga mempunyai sifat bisa kejam, bisa
meledak, ngamuk, membunuh, membakar, khianat, menindas, memeras, menipu,
mencuri, korupsi, tidak peduli dengan nasib orang lain, dan lain-lain.
Tinjauan
Jika membaca Manusia Indonesia, dengan teliti maka ditemukan beberapa
hal penting untuk diperhatikan, agar tidak keliru dalam menilai siapa manusia
Indonesia itu.
Ditangkap untuk kemudian dibuang dan ditahan di Pulau Buru tentu bukan
sebuah impian apalagi cita-cita semua orang. Begitu pula dengan seorang
Pramoedya Ananta Toer. Dipisahkan dengan paksa dari istri dan anak ke sebuah
pulau yang dikenal sebagai pulau “ angker” , tempat para tahanan politik
pemerintah yang berkuasa pada masa itu. Mereka yang dibawa ke Pulau Buru
tidak lebih dari orang mati, dipisahkan dari kehidupan.
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu adalah catatan Pram yang ditulisnya selama
berada di Buru. Bukan fiksi seperti mahakaryanya yang lahir selama di Pulau Buru,
tapi curahan hatinya yang ingin dikeluarkan. Yang mati tidak harus bisu, begitu
tekadnya. Tanpa tahu kesalahan juga kepastian kapan akan dihadapkan pada
pengadilan, bagi Pram juga tapol lainnya, berada di Pulau Buru artinya siap
dikenang sebagai nama saja. Pram menulis bukan hanya tentang keadaan di Buru,
tentang mereka yang bernasib sama dengannya tapi juga menulis untuk
anak-anaknya.
Membaca catatan Pram setebal 426 halaman ini akan sangat sulit menahan
air mata. Bukan karena bahasanya menye tentu saja. Yang biasa membaca karya
Pram pasti tahu gaya tulisannya. Nyanyi Sunyi Seorang Bisu merangkul semuanya,
sebuah buku harian, catatan peristiwa juga sekaligus surat, meskipun tak terkirim.
Bagi seorang anak tulisan Pram ini mengaduk bukan hanya nurani tapi juga hati.
Kita akan menyumpah karena kesalnya, mengutuk keras perlakuan tidak adil juga
tidak manusia sekaligus tergugu karena haru.
Seperti orang bisu, nyanyian Pram disenandungkan tanpa harapan lebih akan
didengar, terdengar. Haknya sebagai manusia telah dilanggar. Menulis adalah
pekerjaan untuk menjaga api tetap menyala, menjaga kewarasan. Tapi seperti
juga yang dia tulis di buku ini, “ Hidup tanpa harapan adalah hidup yang kosong”
kumpulan catatan ini adalah harapannya, salah satu bentuk perlawanannya.
5. SOAL
1. Ada banyak jenis buku di Indonesia. Mulai dari buku fiksi yang menghibur
hingga buku nonfiksi yang banyak memberikan .... bagi para pembacanya.
a. pengetahuan
b. nilai keidupan
c. pelajaran hidup
d. motivasi
e. penilaian hasil karya
jawaban: a
2. Setiap pembaca diberi kebebsan untuk menikmati setiap karya, baik buku fiksi
maupun nonfiksi yang disesuaikan dengan....
a. hobi dan ketubutuhan
b. kebutuhan
c. hobi
d. peluang
e. kesempatan dan peluang
jawaban: a
3. Buku yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau
imajinasi pengarang. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari....
a. buku
b. buku fiksi
c. buku nonfiksi
d. buku pengayaan
e. buku teks pelajaran
jawaban: b
6. Buku nonfiksi lebih populer dikalangan pembaca yang tidak terlalu hobi
membaca, karna mereka membeli buku-buku tersebut terdesak oleh....
a. minat baca
b. keutuhan dan pengetahuan
c. keinginan
d. kemauan untuk membaca
e. rasa ingin tahu
jawaban: b
8. Baik buku fiksi maupun nonfiksi memiliki tujuan sendiri untuk disampaikan
kepada pembacanya, seperti saat membaca buku budidaya akan memberikan
keterampilan khusus kepada....
a. masyarakat
b. pembacanya
c. pendengar
d. penulis
e. peserta didik
jawaban: b
11.Buku yang dibuat atas dasar imajinasi atau fiksi disebut buku… .
a. Fiksi
b. nonfiksi
c. pengayaan
d. teori
e. paduan
Jawaban: a
18. Contoh judul yang sesuai dengan penggalan teks tersebut adalah.....
a. Rubik Asyik
b. Rubik Menarik
c. Tak Ada Yang Tak Mungkin!
d. Siapa Coba Pasti Bisa
e. Tips dan Trik Jago Main Rubik
Jawaban : e
20.Hal yang tidak perlu dibahas dalam meresensi buku cerita adalah
a.tema cerita
b.gaya bahasa yang digunakan
c.kesesuaian cerita dengan umur pembaca
d.kesesuaian harga buku
e.kewajaran alur dalam cerita
Jawaban: a
DAFTAR PUSTAKA