Anda di halaman 1dari 2

Teks ulasan novel

1. Detail buku
• Judul: Rindu
• Genre: Sejarah, Fiksi, dan Fantasi
• Penulis: Tere Liye
• Bahasa: Indonesia
• Penerbit: Republika
• Tahun Terbit: 19 September 2014
• Jumlah Halaman: 544 halaman
• Berat Buku: 0.50 Kg
• Lebar Buku: 14 Cm
• Panjang Buku: 21 Cm
• ISBN: 9786028997904
• Harga Buku: Rp 79.000

2. Sinopsis buku
Akan menceritakan mengenai sejarah nusantara, serta banyak tokoh dan juga kisah
yang pertanyaan seputar masa lalu, takdir, kemunafikan, kebencian, kehilangan dan
juga cinta dan menceritakan mengenai sejarah nusantara, serta banyak tokoh dan
juga kisah yang pertanyaan seputar masa lalu, takdir, kemunafikan, kebencian,
kehilangan dan juga cinta.

3. Latar belakang dan alur


Dimana latar dari cerita buku ini ada pada masa penjajahan Belanda, saat itu
pemerintahan Belanda memberikan fasilitas bagi mereka yang ingin melakukan ibadah
naik haji bagi warga pribumi yang mampu pada saat itu, dan menggunakan alat
transportasi paling modern pada masa itu yaitu kapal uap.
Akan berisikan masa lalu yang memilukan mengenai kebencian kepada seseorang yang
berlebihan, dimana seharusnya orang itu sangat disayangi, serta hilangnya sosok
kekasih hati, cinta sejati, kemunafikan dan juga sebuah lima kisah dalam sebuah
perjalanan panjang penuh kerinduan. Serta akan menceritakan tentang kehidupan di
atas kapal uap Blitar holland yang akan berlayar selama berbulan-bulan, dimana
perjalanan dari kota Makassar menuju Mekkah dan akan menceritakan kehidupan tokoh-
tokoh serta karakter dari masing-masing tokoh yang memiliki kekuatan masing-
masing.

4. Tokoh dan karakter


Daeng Andipati, merupakan tokoh utama dari buku ini merupakan seorang pedagang muda
kaya raya dari kota Makassar. Namun walaupun sosok Daeng Andipati dikenal sebagai
sosok yang berkarismatik, terpandang, juga dekat dengan orang-orang belanda, Daeng
Andipati memiliki kepribadian yang baik hati dan juga pintar, merupakan salah satu
penumpang dari kapal Blitar Holland. Membawa keluarga kecilnya yaitu istri, kedua
anak dan juga satu orang pembantu ,Anak dari Daeng Andipati Anna & Elsa, merupakan
dua gadis kecil yang memiliki karakter yang periang, polos dan juga menggemaskan,
juga memiliki keahlian jago mengaji. Gurutta, merupakan tokoh dengan nama lengkap
Ahmad Karaeng, seorang ulama yang memiliki karakter rendah hati, terbuka, dicintai
oleh banyak orang, berilmu, eradap, hampir sempurna. Karakter Gurutta ini membuat
dirinya akrab dengan orang-orang yang berada dalam kapal Blitar Holland seperti
chef Lars, Ruben si Boatswain, Anna dan Elsa, serta sosok yang terlibat penting
dalam urusan-urusan selama di kapal bersama kapten Phillips Ambon Uleng, merupakan
tokoh yang memiliki karakter seseorang yang dapat dijadikan teladan dimana ia
memiliki kemauan dan niat untuk belajar salah satunya adalah mengaji yang dimana
Ambon belajar melalui Anna anak dari Daeng Andipati yang merupakan gadis yang masih
kecil. Serta tokoh Ambon Uleng ini merupakan seseorang selalu memberikan jawaban.
Ambon Uleng juga memiliki kepribadian yang pendiam dan suka untuk berdiam diri
menatap jendela ke arah luar kabin Bonda Upe, merupakan tokoh guru yang mengajarkan
anak-anak Kapal Blitar Hilland mengaji, Bonda Ape merupakan warga keturuna china
dan menganut agama muslim. Karakter dari Bonda Upe memiliki sesuatu yang tependam
dalam dirinya yang dapat dirasakan oleh kita pembacanya.
bah kakung & Mbah Putri, merupakan tokoh Pasangan suami istri sepuh dari kota
semarang merupakan pasangan yang paling tua yang ada di kapal Britar Holland,
walaupun merupakan pasangan yang sudah tua mbah kakung dan mbah putri merupakan
pasangan yang romantis.

5. Kelebihan
⁃ penulis yaitu Tere Liye mengemas cerita ini dengan baik sehingga mudah
untuk dipahami oleh kita pembacanya,
⁃ Banyaknya ilmu pengetahuan yang ditulis oleh Tere sangat berbagai macam
serta dikemas sedemikian rupa sehingga membuat kita pembacanya mudah kita tangkap
dan mengerti.

6. Kekurangan
⁃ dalam buku ini ada beberapa istilah-istilah dalam bahasa Belanda yang
membuat kita pembacanya yang tidak paham menjadi bingung akan maksud kata-kata
tersebut
⁃ sampul buku yang kurang menarik sehingga banyak banyak dari mereka yang
hanya melihat dari cover buku

7. Kesimpulan
buku ke dua puluh karya Tere Liye ini dengan judul “RIndu” buku yang unik tidak
biasa dan dalam dunia perbukuan indonesia belum pernah ada sebelumnya. Dimana latar
belakang zaman lampau sehingga memiliki kesan tersendiri serta cerita ini ada di
kota Surabaya tahun 1938 yang menceritakan perjalanan kapal Blitar Holland yang
berlayar selama berbulan-bulan lamanya melewati kota Makassar, Surabaya, Semarang,
Batavia, Lampung, Bekulu, Padang, dan juga Aceh dan singgah di negara Belanda di
Kolombo, Jeddah dan Rotterdam. Hal-hal tersebut menjadi semakin menarik karena hal
tersebut dan menjadikan buku ini bernuansa baru dan segar.

Anda mungkin juga menyukai