Anda di halaman 1dari 5

Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Resensi Novel “Rindu”

No. INSTRUMEN IDENTIFIKASI KUTIPAN/ JAWABAN KETERANGA


N
1. Judul Resensi Rindu Ada

2. Gambar/Foto Cover Novel Ada

3. Identitas Novel Judul novel     : Rindu

Pengarang      : Darwis Tere Liye

Penerbit         : Republika

Tahun terbit  : 2014

Tebal buku     : 544 halaman

4. Sinopsis Novel ini bercerita tentang perjalanan Ada


panjang sebuah kerinduan. Perjalanan
kerinduan yang membawa banyak hal
yang terbeban di hati. Mulai dari
bagaimana ia menghadapi perjalanan
dengan penuh dosa di masa lalu. Lalu
seseorang yang melakukan
perjalanannya dengan penuh kebencian.
Ada punya dia yang kehilangan cintanya
menjadi sebab mengapa ia melakukan
perjalanan ini.Cerita berlatar waktu pada
masa pemerintahan Hindia Belanda.
Yakni pada masa ketika Belanda masih
menduduki Indonesia. Pada masa itu,
pemerintah Hindia Belanda memberikan
layanan perjalanan haji untuk rakyat
pribumi yang memiliki cukup uang.
Perjalanan dilakukan lewat laut yakni
menggunakan kapal uap besar yang
merupakan perkembangan teknologi
transportasi tercanggih pada masa itu.
Salah satu kapal yang beroperasi untuk
melakukan perjalanan haji ini adalah
Blitar Holland. Di kapal besar inilah
segala kisahnya dimulai.Tere Leye
meracik cerita dengan begitu menarik.
Belum lagi dengan nuansa latar yang
berbeda seperti kehidupan di atas kapal
uap besar. Di atas kapal juga terjadi
interaksi sosial antar penumpang kapal.
Juga terdapat fasilitas-fasilitas umum
seperti kantin, masjid, dan tukang jahit
kapal.Diceritakan mengenai keluarga
Daeng Andipati yang terdiri orang tua,
seorang pembantu rumah tangga, serta
dua anak yang mengikut perjalanan haji
ini, yakni Anna dan Elisa. Mereka
menjalani lamanya waktu perjalanan haji
dengan riang gembira. Seakan tidak
pernah mengerti tentang apa yang
terpendam di hati Daeng, ayah
mereka.Ada pula tokoh yang bernama
Ambo Uleng. Dia adalah seorang pelaut.
Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di
atas lautan. Ambo Uleng rupanya
menuruni sifat ayahnya yang seorang
pelaut juga. Ia menaiki kapal Blitar
Holland tidak dengan tujuan apapun.
Tidak untuk bekerja, mengumpulkan
uang, atau apapun. Ia hanya ingin pergi
sejauh-jauhnya meninggalkan tanah
Makassar yang ia jalani melalui kisah
pilunya.Di sisi lain, ada seorang
keturunan Cina. Ia sering mengajari ngaji
anak-anak di mushola kapal sepanjang
perjalanan haji. Anak-anak biasa
memanggilnya Bonda Upe. Bonda Upe
ini rupanya sedang memendam masa
lalunya sebelum memeluk Islam. Hingga
tiap malam ia selalu menangisi dosa-
dosanya yang dulu.Dari sini pula
diceritakan Gurutta Ahmad Karaeng,
ulama tersohor asal Makassar yang
mengikuti perjalanan haji. Beliau rutin
melaksanakan solat berjamaah bersama
penumpang lain. Secepat itu pula
Gurutta meminta izin kepada kapten
untuk mengadakan pengajian di atas
kapal. Beliau adalah sosok yang selalu
memberikan jawaban terbaik atas
pertanyaan orang-orang. Namun
ternyata ia sendiri telah memendam
lama sebuah pertanyaan yang tak
mampu seorang pun menjawab

5. Kepengarangan Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia


merupakan anak dari seorang petani
biasa yang tumbuh dewasa di
pedalaman Sumatera. Nama asli Tere
Liye adalah Darwis. Tere Liye hanya
nama pene yang diberikan di setiap
karyanya.

Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh


bersaudara. Kehidupan masa kecil yang
dilalui Tere Liye penuh dengan
kesederhanaan yang membuatnya tetap
sederhana hingga kini. Sosok Tere Liye
terlihat tidak banyak gaya dan tetap
rendah hati dalam menjalani
kehidupannya.

Tere Liye menempuh pendidikan dasar


di SD Negeri 2 Kikim Timur, Sumatera
Selatan. Kemudian ia melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 2 Kikim,
Sumatera Selatan. Setelah itu,
pendidikan menengah atasnya di SMAN
9 Bandar Lampung. Setelah lulus SMA,
ia melanjutkan pendidikan tingginya di
Universitas Indonesia dan berkuliah di
Fakultas Ekonomi.

Tere Liye menikah dengan Riski Amelia,


dan dari pernikahan tersebut mereka
dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah
Pasai dan Faizah Azkia.

Karya-Karya Tere Liye

 Hafalan Shalat Delisa (2005)


 Moga Bunda Disayang Allah
(2005)
 Sepotong Hati Yang Baru
 Berjuta Rasanya
 Kisah Sang Penandai (2007)
 Ayahku (BUKAN) Pembohong
 Bidadari – Bidadari Surga (2008)
 Sunset Bersama Rosie (2008)
 Rembulan Tenggelam di
Wajahmu (2009)
 Burlian (2009)
 Daun Yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin (2010)
 Pukat (2010)
 Dikatakan Atau Tidak Dikatakan,
Itu Tetap Cinta
 Eliana (2011)
 Negeri Para Bedebah (2012)
 Kau, Aku dan Sepucuk Angpau
Merah (2012)
 Amelia (2013)
 Negeri Di Ujung Tanduk (2013)
 Bumi (2014)
 Rindu (2014)
 Bulan (2015)
 Pulang (2015)
 Matahari (2016)
 Hujan (2016)
 Tentang Kamu (2016)
 #AboutLove (2016)
 #AboutFriends (2017)
 Bintang (2017, Coming soon!)
6. Perbandingan dengan Karya/Novel Saya penasaran dengan
yang Lain novel ini karena beberapa hal.
Pertama, karena saya pernah
membaca sebuah resensi yang
menyatakan bahwa buku ini
sama spektakuler nya dengan
novel Tere Liye yang lain:
Rembulan Tenggelam di
Wajahmu (RTdW). FYI, RTdW
merupakan salah satu novel yang
berhasil mengubah pandangan
hidup saya 180 derajat. Dan saya
belum menemui lagi novel seperti
itu.
Memang ada kesamaan
antara RTdW dan Rindu. Mereka
sama-sama berkutat mengenai
pertanyaan hidup anak manusia
yang terkadang jawabannya tak
dapat dipahami kecuali oleh
mereka yang hati dan pikirannya
jernih. Bedanya, RTdW
membahas 5 pertanyaan dari
seorang tokoh utama sedangkan
Rindu membahas 5 pertanyaan
juga dari 5 tokoh yang berbeda.
Perbedaan lain akan saya bahas
nanti.
Kedua, tentu karena nama
besar pengarangnya, Tere Liye,
yang telah mampu merebut hati
banyak orang dengan untaian
kata yang memukau dalam setiap
karyanya. Buktinya, hampir setiap
karyanya masuk jajaran
buku best seller.
Ketiga, karena sampulnya
menurut saya bagus, rada
abstrak kayak saya *eh*. Dan
keempat karena ada teman yang
dengan nyebelinnya ‘mingin-
mingini’ saya *oke abaikan*.
Lagian saya beli pas ada diskon
20% untuk novel dan komik tiap
hari Kamis di Togamas Kotabaru,
Yogyakarta *loh malah promosi
-,-*

7. Keunggulan/Kelebihan Novel: a)
a) Keunggulan Unsur Intrinsik b)
b) Keunggulan Unsur Ekstrinsik
c) Keunggulan Unsur yang lain
8. Kelemahan/Kekurangan Novel: a)
a) Kele b)
maha
n
Unsur
Intrins
ik
b) Kele
maha
n
Unsur
Ekstri
nsik
c) Kele
maha
n
Unsur
yang
Lain
9. Penutup a)
a) Kesimpulan b) Menyadari bahwa penulis masih
b) Saran jauh dari kata sempurna.
Kedepannya, penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan untuk kebaikan
penulis. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat kepada
pembaca secara umum terlebih bagi
penulis sendiri.

Kelompok: ....

Angota Kelompok:

1) ..............
2) .............

Anda mungkin juga menyukai