Memahami Cerita
Pendek
Pada awalnya, cerita pendek (cerpen) dibuat untuk meng-
ekspresikan pengalaman seseorang. Sekarang cerpen (cerita
pendek) sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan gaya bahasa
dan penceritaan yang lebih menarik. Mungkin pengalamanmu
bisa menjadi ide cerita sebuah cerpen? Pengalaman apakah yang
menarik bagimu? Anda pun bisa membuat cerpen. Untuk membuat
sebuah cerpen Anda harus mengetahui unsur-unsur apa saja yang
terdapat di dalamnya. Pada pelajaran kali ini, Anda akan diajak
untuk membaca cerpen serta mengenali unsur-unsurnya kemudian
dapat menceritakannya kembali dengan menggunakan bahasa dan
gaya bahasa sendiri. Setelah menceritakan cerpen, kegiatan Anda
selanjutnya ialah menulis cerita pendek berdasarkan kehidupan
sehari-hari atau pengalaman sendiri.
membaca cerpen
identifikasi
konflik
latar
nilai moral
menetukan pewatakan
latar unsur
kesimpulan isi cerita
pengengembangan
Setrum
Yusrizal KW
Hampir seluruh rumah di kampung itu telah dan tumbuh baru menjadi sepenggal cerita sedih
ditinggal penghuninya.Yang belum berangkat, cuma bagi dirinya. Apalagi teringat makam anaknya, ia
Cik Ledo dan istrinya yang baru saja seminggu lalu makin mengeras.
berduka: Sarmi anak tunggal mereka meninggal
dunia, dan dikuburkan di samping rumah.
Tetapi, sembilan hari setelah kematian anaknya,
Cik Ledo "disarankan" harus segera meninggalkan
kampung sesuai surat. Alasannya, kampung Cik Ledo
sedikit hari lagi akan digenangkan, ditenggelamkan
untuk pembangunan waduk pembangkit listrik.
Masyarakat lain pada akhirnya (terpaksa) patuh.
Cik Ledo sukar menerima itu.Walau kadang ada
teror, atau ada bujukan, ia tetap tak mau menerima
kenyataan rumah dan kampungnya ditenggelamkan.
"Apa pun yang terjadi, aku tak akan pindah.
Demi Tuhan, titik! Aku tak rela." kata Cik Ledo pada
orang-orang berseragam dinas yang menyarankannya
secepatnya meninggalkan kampung untuk pindah ke Banyak yang membujuk Cik Ledo. Setiap
tempat yang disediakan sebagai kediaman pengganti orang yang datang membujuk, selalu berbeda
atau ke tempat yang bisa dipilih sendiri. dan tak pernah ia kenal. Alasan yang diberikan
Ketika penduduk kampung yang tinggal pada Cik Ledo, pembangunan demi kepentingan
sebagian itu menerima uang ganti rugi untuk tanah, orang banyak. Demi pembangunan negeri yang
rumah dan tanaman berharga, Cik Ledo bersikeras membutuhkan tenaga listrik yang salah satu
untuk tidak menerima. la menegaskan, kampung kekuatan energinya adalah kampung Cik Ledo
itu adalah warisan kehidupan yang ia miliki dari dengan genangan air yang luas sekali.
sejak nenek moyangnya. Ia tidak sudi, jika tiba- "Pokoknya, Pak, saya tidak sudi meninggalkan
tiba kampungnya, ladangnya serta rumahnya mesti kampung ini. Biarlah sekalian saya ditenggelamkan
menjadi pemandangan lain waduk yang angkuh dan bersama istri dan kuburan anak saya di tempat ini,"
kelak menenggelamkan segala mimpinya yang tuntas tukas Cik Ledo.
"Apa pun yang terjadi, aku tak akan pindah. Demi Tuhan, titik!
Aku tak rela." kata Cik Ledo pada orang-orang berseragam dinas
yang menyarankannya secepatnya meninggalkan kampung untuk
pindah ke tempat yang disediakan sebagai kediaman pengganti
atau ke tempat yang bisa dipilih sendiri.
Gambar 9.1
Kegiatan membaca cerpen dapat
Anda lakukan di perpustakaan.
Sumber: www.images.google.com
Sebelum Anda membaca dan menelaah sebuah cerita pendek,
berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatikan untuk memahami
karya cerpen.
1. Konflik
Konflik (conflict) merupakan unsur yang penting dalam
pengembangan plot. Pengembangan plot sebuah karya naratif akan
dipengaruhi oleh wujud dan isi konflik serta bangunan konflik yang
ditampilkan. Kemampuan pengarang untuk memilih dan membangun
konflik melalui berbagai peristiwa akan sangat menentukan kadar
kemenarikan, kadar suspense dengan cerita yang dihasilkan.
Uji Materi
Sungai
Nugroho Notosusanto
Setiap kali menyeberangi sungai, Sersan Kasim pasukan-pasukan TNI harus hijrah dari kantong-
merasakan suatu keharuan mendenyutkan jantungnya. kantong dalam wilayah de facto Beianda. Banyak di
Seolah-olah ia berpisah dengan sesuatu, sesuatu dalam antara bintara dan prajurit yang membawa serta anak
hidupnya. Makin besar sungai itu, makin besar pula istrinya.
keharuan yang menggetarkan sanubarinya. Ketika itu Sersan Kasim telah setengah tahun
Kini, kembali ia akan menyeberangi sebuah menikah. Istrinya yang belia sudah lima bulan
sungai. Sekali ini bukan sungai kecil, melainkan salah mengandung. Namun ia memaksa mengikuti suaminya
satu sungai yang terbesar di Jawa Tengah, Sungai ke wilayah kekuasaan Republik. Pernah terpikir oleh
Serayu. Kasim untuk menitipkan istrinya kepada mertuanya
Sersan Kasim adalah Kepala Regu 3, Peleton di Pager Ageung. Tapi tidak sempat, lagi pula Aminah
2 dari kompi TNI terakhir yang akan kembali ke tak mau ditinggalkan. la bersitegang hendak ikut. Dan
daerah operasinya di Jawa Barat. Tentara Belanda siapa yang dapat bertahan terhadap sifat keras kepala
telah menduduki Yogya, persetujuan gencatan wanita yang mengandung?
senjata telah dilanggar, dan Republik tidak merasa Dua bulan setelah mereka tiba di Yogya, Acep
terikat lagi oleh perjanjian yang sudah ada. dilahirkan. Matanya hitam tajam, meskipun badannya
Jam satu malam cuaca gulita dan murung, sangat kecil, dan rambutnya lebat seperti hutan di
hujan turun selembut embun namun cukup Priangan. Tapi untuk melahirkan anaknya, Aminah
membasahkan. Hati-hati Kasim memimpin anak telah menggunakan sisa-sisa tenaga rapuhnya yang
buahnya menuruni tebing yang curam dan licin. terakhir. Ia meninggal sehari kemudian karena
la sendiri berjalan sangat hati-hati, menggendong kepayahan. Acep dapat dipertahankan hidupnya
bayi pada panggulnya, sebelah kiri. Dari bahu kanan berkat rawatan khusus para dokter dan juru rawat
bergantung sebuah sten. Hanya samar-samar di rumah sakit tentara.
matanya yang terlatih melihat orang berjalan di Kini Sersan Kasim berjalan kembali ke Jawa Barat.
depannya. Untuk memudahkan penglihatan, tiap- Kali ini jarak Yogya Priangan Timur harus mereka
tiap prajurit yang kurang baik matanya, memasang tempuh dengan berjalan. Tidak ada truk Belanda
sepotong cendawan yang berpijar pada punggung yang mengangkut, tidak ada kereta api Republik yang
kawan yang berjalan di mukanya. menjemput. Mereka berjalan kaki, menempuh jarak
Sepuluh bulan yang lalu, pada bulan Februari lebih dari 300 kilometer, turun lembah, naik gunung,
1948, Sersan Kasim juga menyeberangi Sungai Serayu menyeberangi sungai kecil dan besar.
dengan kompinya.Tatkala itu mereka berjalan ke arah Akhirnya mereka tiba kembali di tepian Sungai
timur. Persetujuan Renville telah ditandatangani dan Serayu, akan tetapi jauh di hulu, di kaki pegunungan
Bertengkar Berbisik
M. Kasim
Biasanya orang yang bertengkar tak dapat
tidak akan melepaskan sekuat-kuat suaranya dan
berkata berebut-rebut dengan tiada mempedulikan
koma dan titik. Dalam cerita ini, suatu pertengkaran,
yang disudahi dengan perkelahian yang hebat, telah
berlaku dengan berbisik saja.
Pada waktu itu matahari sudah jauh condong di
barat. Tiga orang musafir, yang berjalan kaki sedang
dalam perjalanannya. Mereka itu mempercepat
langkah, agar dapat berbuka puasa di kampung
orang. Menjelang akan sampai ke sebuah kampung
kecil, yang masuk bahagian Batangtoru, mereka itu
berhenti sebentar akan bermusyawarah.
"Di kampung ini tidak ada lepau nasi, kenalan
kita pun tak ada. Di manakah kita akan menumpang?
Bertanak sendiri dalam puasa begini, saya tak
sanggup rasanya," kata yang seorang, yang bernama
si Burkat. "Saya menurut saja." jawab si Togu.
"Itulah sebabnya maka saya katakan tadi, lebih "Baik. Tetapi mula-mula patutlah saya diberi
baik kita bermalam di Sitinjak saja, di sana ada warung bergelar dahulu. Sebut sajalah gelar saya Sutan
nasi," jawab temannya, yang bernama si Togop. Menjinjing Alam. Tetapi hari-hari, jangan sesat,
"Saya sangka tadi, jika diburu-buru berjalan, kalau-kalau terbuka rahasia kita. Jika terbuka, bukan
dapat juga kita bermalam di Batangtoru, tetapi saja kita tidak dapat makan, tetapi badan kita akan
rupanya tidak. Akan tetapi, menyesal dan mengeluh merasai pula orang buat sudah itu bungkusan dan
tak ada gunanya. Lebih baik kita cari akal, supaya kita payung saya ini, bawalah oleh kamu berdua, karena
dapat makan petang ini." tak pantas lagi seorang raja membawa bungkusan
Sejurus lamanya, ketiganya tiada berkata-kata. kalau saya ada pengiringnya."
"Aku dapat suatu akal...," kata si Burkat sambil Sudah itu berjalanlah Sutan Menjinjing Alam di
memandang kepada kedua temannya berganti-ganti, muka, diiringkan si Togop dan si Togu.
"Salah seorang di antara kita bertiga, kita panggilkan Sesampai di kampung yang disebut tadi, setelah
kepala kampung....." bertanya kepada seorang orang kampung itu,
"Kalau dipanggilkan kepala kampung saja saya mereka itu pun teruslah menuju ke rumah kepala
rasa belum akan kenyang perut," jawab si Togop. kampung. Mula-mula naiklah si Togu mengabarkan
"Itu saya tahu. Tetapi bagaimana akal yang kedatangan mereka itu kepada yang empunya
terpikir oleh saya itu, belum saya keluarkan rumah.
semuanya. Dengarlah baik-baik. Kita sama tahu, Tiada berapa lama, dengan bergegas turunlah
orang yang ternama atau orang yang berpangkat seorang laki-laki yang setengah umur dari rumah,
lebih dimalui orang daripada orang sembarang saja. dan dengan ramah-tamah dan senyum simpul
Jadi salah seorang di antara kita, kita sebut kepala memberi salam serta mengajak Sutan Menjinjing
kampung, dua orang jadi pengiringnya. Dengan hal Alam naik.
yang demikian, di kampung ini kita menetap saja Sesampai di rumah Sutan Menjinjing Alam
ke rumah kepala kampungnya. Saya rasa dia suka dipersilakan duduk di atas permadani dan kedua
menjamu kita buat semalam ini." kawannya di atas sehelai tikar pandan, yang purih
"Menurut pikiran saya akal itu dapat dipakai. bersih.
Tetapi karena engkau yang mendapat akal itu Baru sebentar mereka itu duduk,kedengaranlah
engkaulah pula kita angkat jadi kepala kampung itu, di sebelah belakang "reok" ayam. Kepala kampung
kami berdua jadi pengiring," kata si Togop. yang tiada terpikir pun memandang kepada kedua
"Engkau Togu, bagaimana pikiranmu?" bertanya kawannya, dengan pandang yang beri, seolah-olah
si Burkat kepada temannya yang seorang lagi. mengatakan: "Lihatlah, komidi kita berhasil baik!"
Dari cerpen tersebut, kita dapat menentukan tema isi cerpen yaitu
tentang petualangan tiga orang musafir yang mencari cara agar dapat
mengisi perut sekaligus tidur gratis di rumah orang. Kita pun dapat
mengambil pesan atau amanat dari cerpen tersebut, yaitu sebagai
berikut.
1. Berhati-hatilah terhadap kehadiran orang baru. Kita harus
mengetahui latar belakangnya.
2. Dalam menjalankan sebuah rencana, hendaknya diperhatikan
sikap konsisten atas rencana yang dibuat.
3. Setiap orang mempunyai watak berbeda dalam menyikapi
kepentingan dirinya.
Adakah amanat lain yang Anda dapatkan dari cerpen tersebut?
Gaya bahasa dalam cerpen tersebut dapat pula diamati dengan
adanya nama gelar yang ada pada masyarakat setempat, misalnya
Sutan Menjinjing Alam. Tahap terakhir, Anda dapat menyimpulkan
isi cerpen tersebut dengan bahasa Anda sendiri, misalnya:
Uji Materi
1. Bacalah teks penggalan novel berikut dengan baik.
2. Selama Anda membaca, perhatikanlah unsur perwatakan
(karakterisasi) tokoh, latar yang mendukung emosi tokoh, tema
dan amanat dikaitkan dengan masalah sosial budaya, dan gaya
penceritaannya.
Area X
Karya Eliza Fitri Handayani
Kejadian-kejadian penting di Dunia Tahun 2003- "Ciptakan Pasar Sendiri." Intinya adalah menggali
2048 Sesuai Latar Belakang Kisah. dan mengusahakan secara profesional sumber
2003. Asean Free Trade Area dimulai, Indonesia daya-sumber daya ekonomi potensial yang dimiliki
masih berusaha membenahi diri dari krisis ekonomi bangsa Indonesia dan tidak dimiliki bangsa lain lalu
yang melanda sejak 1998. memasarkannya ke dunia. Program ini dititikberatkan
2005. Menteri Ekonomi dan Perdagangan pada kerajinan tradisional,seperti kebaya dan batik yang
Kabinet Indonesia Raya mencanangkan program untuk dimodernisir, dan juga pada sektor pariwisata dengan
bersaing dalam era perdagangan bebas. Yaitu program salah satu andalannya adalah "UnderseaTourism" atau
Uji Materi
a. Penokohan
b. Alur
c. Latar
d.Sudut pandang orang ketiga
Refleksi Pembelajaran
Belajar dari pengalaman merupakan guru yang sempurna
bagi pembelajaran kehidupan. Begitu juga dalam pembelajaran
ini, Anda dapat mengambil nilai-nilai kehidupan yang
berguna dari sebuah cerpen. Anda juga dapat mulai berlatih
menulis dan mengembangkan bakat menulis serta meniti karir
menjadi penulis pemula yang profesional. Hasil tulisan itu
dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan
sekitarAnda. Dengan berlatih tampil di depan kelas, Anda
akan melatih rasa percaya diri atas potensi dan hasil karya
yang Anda hasilkan.
Tugas Lanjutan
.........................
Lembayung senja itu lukisan termisterius yang terlihat dalam
hidupku hari ini. Aku berjalan dengan pikiran yang masih kalut atas
kejadian di sekolah tadi. Suara bising kendaraan dan debu-debu yang
beterbangan hanya menggenapkan keadaan rasaku.
Aku masih berjalan.Tempat yang kutuju tinggal beberapa meter
lagi. Namun, rupanya niatku harus berubah, saat tiba-tiba..................