Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS UNSUR DRAMATIK CERITA

MATAKULIAH “SENI PERAN”

“RORO JONGGRANG ”
(Nama Pengarang/Penulis Cerita)

Nama : Aisyah Sandwi Putri


NIM : A510210067
Kelas : 6B

Nomor Deskripsi Alur (Plot)

1 Sinopsis :

Eksposisi :
Cerita Roro Jonggrang ini mengisahkan mengenai Roro Jonggrang yang merupakan putri dari Prabu
Baka dan Bandung Bondowoso yang merupakan putra dari Raja Pengging. Selain itu, cerita ini juga
berkaitan dengan asal-usul atau legenda Candi Prambanan. Cerita ini populer di daerah Jawa
Tengah dan Yogyakarta, dikarenakan cerita tersebut termasuk dalam kategori cerita rakyat.
Dikisahkan pada zaman dahulu bahwa Kerajaan Pengging menyerang Kerajaan Prambanan atau
Kerajaan Baka dengan dipimpin oleh Bandung Bandawasa yang terkenal sakti. Kerajaan Prambanan
atau Kerajaan Baka sendiri merupakan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang baik, yaitu
Prabu Baka.
Komplikasi :
Roro Jonggrang menolak lamaran Bandung Bondowoso, terapi kemudian menerima dengan adanya
2 syarat. Dua syarat tersebut adalah meminta dibuatkan Sumur Jalatundha dan 1000 candi dalam
satu malam.
Krisis :
Bandung Bondowoso berhasil membuat Sumur Jalatundha, tetapi berusaha dibunuh saat berada di
dalam sumur dengan cara ditimbun batu oleh Gupala. Kemudian pembuatan 1000 candi yang
hampir selesai ketika waktu menjelang fajar. Roro Jonggrang pun menggagalkan pembuatan candi
menjadi 1000 buah, dan akhirnya hanya terbuat 999 buah candi saja.
Klimaks :
Roro Jonggrang menolak lamaran Bandung Bondowoso karena syarat yang diminta tidak dipenuhi
dengan sempurna.
Resolusi :
Bondowoso gagal dalam memenuhi syarat yang diberikan Roro Jonggrang. Akhirnya
Bondowoso mengutuk gadis disekitar agar tidak ada laki-laki yang memperistri mereka.
Konklusi :
Akhirnya Bandung Bondowoso pun marah, sehingga mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu arca
yang untuk menggenapi 999 buah candi yang sudah jadi.

2 Analisis Penokohan

1
1). Roro Jonggrang
a. Kedudukan : protagonis
b. Fungsi : Tokoh utama yang menggerakkan cerita.
c. Identitas : (dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis)*
Fisiologis : Roro Jonggrang memiliki watak yang cantik jelita. Hal tersebut dapat dibuktikan
dalam kutipan dalam cerita, yaitu "dia melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita". Dalam
kutipan tersebut dia adalah Bandung Bondowoso dan wanita tersebut adalah Roro Jonggrang.
Sosiologis :
Psikologis (kepribadian, sifat, pikiran, tindakan yang positif dan negatif) : Roro
Jonggrang memiliki watak ingkar janji dan berbohong. Watak ingkar janji dan berbohong ini
dibuktikan dalam cerita, ketika Roro Jonggrang memiliki niat untuk menggagalkan upaya
Bandung Bondowoso dalam membangun candi, padahal candi sudah hampir sempurna dan
sebelumnya Roro Jonggrang sudah berjanji ingin menerima Bandung Bondowoso menjadi
suaminya ketika Bandung Bondowoso berhasil memenuhi syarat yang Ia berikan.

d. Apa pesan (khusus) yang ingin disampaikan pengarang cerita, melalui tokoh ini ?
Jangan suka memaksakan kehendak. Di sisi lain kisah ini juga memberikan pelajaran bahwa dalam hidup ini kit
a harus siap menerima segala resiko atas keputusan yang telah dibuat.

2). Bandung Bondowoso


a. Kedudukan : antagonis
b. Fungsi : Tokoh utama yang menggerakkan cerita.
c. Identitas : (dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis)*
Fisiologis : Bandung Bondowoso memiliki watak gagah dan sakti. Kegagahan dan kesaktian Bandung
Bondowoso dibuktikan dalam kutipan cerita tersebut, yaitu "Kerajaan Pengging mempunyai seorang ksatria
sakti yang bernama Bondowoso". Selain itu, kesaktian Bandung Bondowoso dapat dilihat ketika dirinya
membuat Sumur Jalatundha dan ketika Ia memanggil makhluk halus untuk membantunya dalam membuat
candi.
Sosiologis :
Psikologis (kepribadian, sifat, pikiran, tindakan yang positif dan negatif) : Watak Bandung
Bondowoso yang lainnya adalah kejam, kekejamannya ini dibuktikan ketika Bandung Bondowoso
membunuh Prabu Boko dan ketika Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu arca.

d. Apa pesan (khusus) yang ingin disampaikan pengarang cerita, melalui tokoh ini ?
Jadilah orang yang menepati janji jika tidak ingin balasanya tertimpa pada diri sendiri.

3 Tematik Cerita
1. Premis minor (kesimpulan-kesimpulan kecil) :
 Tema terdiri atas dua, yaitu tema tentang percintaan dan tema tentang penghianatan.
 Tokoh tedapat empat tokoh yang mencolok, dengan tokoh yang paling utama adalah

2
Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
 Watak tokoh sangat bervariasi, berdasarkan watak masing-masing tokoh dalam cerita
tersebut.
 Untuk latar sendiri, terbagi menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
 Alur dimulai dari perkenalan dan diakhiri oleh anti klimaks.
 Amanat yang merupakan nasihat atau nilai yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
2. Tema ;
a) Pernyataan Pribadi Kreator (Penulis Cerita) : Tema dari cerita Roro Jonggrang adalah
tentang percintaan dan penghianatan. Tema tentang percintaan dibuktikan dengan kesungguhan
tekat Bandung Bondowoso dalam memenuhi syarat yang diberikan oleh Roro Jonggrang, supaya
Bandung Bondowoso dapat diterima cintanya oleh Roro Jonggrang. Untuk tema tentang
penghianatan, dibuktikan dengan penghianatan Roro Jonggrang yang selalu ingin menggagalkan
usaha Bandung Bondowoso. Penghianatan ini dibuktikan dengan tindakan Roro Jonggrang yang
menyuruh Gupala menimbun Bandung Bondowoso di dalam sumur menggunakan batu dan juga
menggagalkan pembangunan candi yang hanya kurang satu buah candi saja.
b) Ide / Gagasan : Roro Jonggrang  adalah sebuah legenda atau cerita rakyat  populer yang berasal
dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang
putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.
Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton
Ratu Baka dan Arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang
artinya adalah "gadis langsing".
c) Pesan / Amanat : Tetaplah memiliki sikap baik dan janganlah berbuat ingkar janji terhadap
siapapun, supaya tetap dipercaya dan disenangi oleh orang lain.

4 Setting Cerita
1. Dimana lokasi peristiwanya :
Cerita Roro Jonggrang ini kebanyakan bertempat di kerajaan. Latar tempat yang berada di
kerajaan dapat dibuktikan dalam kutipan cerita tersebut, yaitu "Setibanya di Prambanan,
mereka langsung menyerbu masuk ke dalam istana Prambanan".
2. Kapan (periode, tahun, zaman, siang/malam, dll.) :
Cerita Roro Jonggrang ini adalah pada zaman dahulu. Hal ini dapat dibuktikan pada
pembukaan cerita ini, yaitu "Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang
sangat besar yang bernama Prambanan". Selain itu, latar waktu yang lainnya adalah pagi
hari yang dibuktikan oleh kutipan "Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil
balatentaranya yang berupa jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat ke Kerajaan
Prambanan". Serta ada latar waktu malam hari yang dibuktikan oleh kutipan "Pada malam
harinya, Bandung Bandawasa mulai mengumpulkan bala tentaranya".
3. Apa yang menjadi ciri lokasi yang utama :
Latar waktu malam hari hingga pagi hari pada zaman kekuasaan kerajaan Hindu di Indonesia. Latar tempat
di desa Prambanan, Yogyakarta.
4. Bagaimana kondisi lingkungannya :

3
Suasana dalam cerita ini adalah mencekam dan tegang. Suasana yang mencekam ini
digambarkan pada peperangan yang terjadi antara Prabu Baka melawan Bandung
Bondowoso, yang mengakibatkan kekalahan Prabu Baka beserta para prajuritnya.
Sedangkan suasana yang tegang tersebut, digambarkan saat Roro Jonggrang ingin
menggagalkan usaha Bandung Bondowoso dalam membangun candi, dimana ketegangan
terjadi supaya usaha Roro Jonggrang lebih dahulu dilakukan sebelum Bandung Bondowoso
selesai membangun candi.

5 Deskripsi Rasa

1. Dari cerita yang dipilih, jelaskan macam-macam “Rasa” yang muncul !


2. Rasa apakah yang paling dominan ? Gunakan panduan Feeling Wheels di bawah ini.

Jawaban :
1. Rasa yang ada pada cerita Roro Jonggrang adalah marah dan muak.
2. Rasa yang dominan pada cerita Roro Jonggrang adalah marah.

6 Objek Cerita

1. Jelaskan apa alasan Anda memilih cerita ini ?


Jawaban : Karena cerita ini mencatat sejarah dan mitos tentang terciptanya candi Roro
Jonggrang sehingga memperkaya budaya dan sejarah Indonesia.

2. Apa kelebihan dari cerita ini, dibandingkan cerita yang lain ?


Jawaban : Selain cerita ini mencatat sejarah dan mitos tentang terciptanya candi Roro
Jonggrang sehingga memperkaya budaya dan sejarah Indonesia. Cerita ini juga

4
mengandung nilai-nilai seperti keberanian, cinta, dan martabat, sehingga memberikan
pembelajaran bagi pembacanya. Cerita Roro Jonggrang juga tersimpan amanat yang sangat
dalam. Amanat yang terkandung dalam cerita tersebut adalah Manusia harus dapat
mengendalikan hawa nafsu yang ada pada diri manusi. Jika manusia tidak dapat
mengendalikannya, maka manusia akan mendapat masalah.

*) Identitas :

1. Dimensi Fisiologis, yaitu ciri-ciri badani (fisik) yang dilekatkan kepada tokoh.
Seperti usia, jenis kelamin, keadaan dan bentuk tubuh, bentuk raut muka, rambut,
kondisi fisik tertentu, ciri khas fisik, dan sebagainya.

2. Dimensi Sosiologis, yaitu latar belakang sosial-kemasyarakatan tokoh, misalnya


status sosial, pendidikan, pekerjaan, peranan dalam masyarakat, kehidupan
pribadi, pandangan hidup, agama, hobi, keadaan lingkungan sekitar tempat
tinggalnya, bangsa-suku-keturunan, dan sebagainya.

3. Dimensi Psikologis, yaitu latar belakang kejiwaan tokoh, misalnya temperamen,


mentalitas, sifat, sikap dan kelakuan, tingkat kecerdasan, keahlian dalam bidang
tertentu, kecakapan, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai