Anda di halaman 1dari 167

Ringkasan Materi, Soal UN dan Pembahasan, dan Kisi-kisi UN Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia SMK


1. MENENTUKAN PERNYATAAN YANG SESUAI DENGAN ISI TEKS ANEKDOT 

Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Soal di atas menanyakan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun
2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level
pengetahuan dan pemahaman (mengidentifikasi informasi tersurat). Kompetensi yang diuji
yaitu menentukan pernyataan yang sesuai isi teks.

Teks anekdot merupakan sebuah karangan cerita atau kisah yang ditulis secara singkat,
pendek dan lucu.
Pernyataan yang sesuai dengan isi teks di atas adalah Kepandaian pengemudi becak saat
memberi alasan atas pertanyaan polisi (pilihan jawaban C).
Jawaban A kurang tepat karena pada teks diceritakan pengemudi masuk ke jalan yang
dilarang/bukan berhenti. Jawaban B tidak tepat karena pengemudi becak menjawab
pertanyaan dan tidak ada tindakan yang menunjukkan kebaikan hati. Jawaban D kurang tepat
karena pengemudi teks tidak menunjukkan kemarahan. Jawaban E tidak tepat karena yang
dikisahkan pada teks hanya seorang pengemudi becak/bukan beberapa pengemudi becak.
RINGKASAN MATERI
MENGIDENTIFIKASI ISI TEKS ANEKDOT

A.  Pengertian Teks Anekdot

Anekdot adalah teks yang berbentuk cerita; di dalamnya mengandung humor sekaligus kritik.
Anekdot tidak semata-mata menyajikan hal-hal yang lucu-lucu, guyonan, ataupun humor.
Akan tetapi, terdapat pula tujuan lain di balik cerita lucunya itu, yakni berupa pesan yang
diharapkan bisa memberikan pelajaran kepada khalayak (Kosasih, 2014:2)
B.  Ciri-Ciri Teks Anekdot

Ciri-ciri teks anekdot sebagai berikut. 


    Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau
bualan.
    Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan
kelucuan yang ada dalam teks.

    Bersifat menyindir


    Bisa jadi mengenai orang penting
    Memiliki tujuan tertentu
    Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
    Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan
realistis.

C.  Isi Teks Anekdot

Dalam teks tidak hanya berisikan kisah-kisah cerita lucu semata melainkan terdapat
juga amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu kebenaran secara umum.

Perhatikan contoh berikut.

Neil Amstrong Bukan Manusia Pertama ke Bulan


Neil Amstrong sering disebut-sebut sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di
bulan. Namun, ternyata predikat itu tidak benar. Buktinya, ketika Mas Amstrong sedang
berjalan-jalan dengan bangganya di bulan, dia ketemu dengan orang dari negeri Cina dan
seorang Indonesia. Keduanya sudah jauh lebih dulu berada di sana. Neil Amstrong, yang
terbang ke bulan dengan Apollo 11, kaget dan bertanya kepada si orang Cina bagaimana
caranya dia bisa sampai di bulan.
“Kami bekerja sama dengan saling naik pundak seluruh penduduk Cina, akhirnya sampailah
saya di sini,” jawab yang ditanya.
Wah, pikir Amstrong, satu miliar manusia rupanya bisa ditumpuk-tumpuk, dan akhirnya bisa
sampai ke bulan.
“Kalau Anda, bagaimana caranya bisa sampai di sini?” tanya Amstrong kepada orang
Indonesia.
“Saya naik tumpukan kertas-kertas seminar.”
Ha ha ha ….
Cerita di atas tentu saja bersifat fktif karena tidak ada berita yang membuktikan ada orang
Cina dan Indonesia pergi ke bulan. Meskipun demikian, cerita tersebut memanfaatkan tokoh
faktual, yakni Neil Amstrong agar ceritanya seolah-olah nyata. Percaya atau tidaknya
pembaca terhadap isi cerita tersebut memang tidak penting karena tujuan penulis bukanlah
hal tersebut. Maksud dari anekdot tersebut adalah menyindir perilaku masyarakat Indonesia
yang lebih senang berteori di ruang-ruang seminar sehingga kertas pun menumpuk sampai-
sampai bisa dipakai naik ke bulan. (Kosasih, 2014: 15)

2. MEMAKNAI KATA/ISTILAH
A.  KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: E
Pembahasan

Soal di atas menanyakan makna suatu istilah. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa
Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di
atas tergolong level pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan
makna istilah/kata.
Untuk menentukan makna suatu istilah dapat dicari pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Arti istilah terinspirasi dan membidikkan adalah sebagai berikut.
terinspirasi/ter·in·spi·ra·si/ v telah diinspirasi; terilhami (https://kbbi.web.id/inspirasi).
membidikkan/mem·bi·dik·kan/ v mengarahkan kepada: ia - kamera kepada anaknya;
(https://kbbi.web.id/bidik)

B.  RINGKASAN MATERI


Istilah/is·ti·lah/ n  kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu
(https://kbbi.web.id/istilah)
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna kata leksikal.
Makna kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung
dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Kalimat dalam setiap
paragraf disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut memiliki makna atau arti. Oleh
karena itu, dalam membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dipilih
agar mampu menyampaikan maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atau istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-
kata atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim,
kata yang bermakna konotasi dan denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna.
Istilah berhubungan dengan pengungkapan makna konsep, proses, serta keadaan, atau sifat di
bidang tertentu.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna kata leksikal.
Makna kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung
dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Contoh Soal:
1. Dalam laporan kajian organisasi hidup,  World Resource Institute, emisi karbon akibat
kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui rata-rata emisi karbon harian AS
selama 26 hari dari 44 hari sejak awal September 2015. Sementara itu, organisasi Center for
International Forestry Research (CIFOR) berpendapat bahwa kabut asap yang terjadi di
Indonesia merupakan tragedi, bukan bencana alam. Kabut asap bukan bencana alam,
melainkan karena kesalahan manusia dan tidak terjadi secara alamiah. (republika.co.id)
Makna kata tragedi dalam paragraf tersebut adalah....

A. peristiwa memilukan
B. peristiwa menyedihkan
C. peristiwa mengejutkan
D. keadaan genting
E. perubahan drastic
JAWABAN: B
Menurut KBBI, kata tragedi memiliki arti sandiwara sedih (pelaku utamanya menderita
kesengsaraan lahir dan batin yg luar biasa atau sampai meninggal); 2 ki peristiwa yg
menyedihkan. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

2. Seiring pertumbuhan jumlah kendaraan, Indonesia kebanjiran produk onderdil (sparepart)


dan oli palsu yang dilempar ke pasaran dari produsen dalam maupun luar negeri. Peredaran
onderdil dan oli abal-abal tentu mengancam nyawa pengendara maupun penumpang
Makna kata onderdil pada bacaan di atas adalah....
A. mesin
B. suku cadang
C. perbengkelan
D. perkakas
E. produk

3. Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro yang hadir sebagai narasumber dalam


seminar itu mengatakan, indikator keberhasilan pemerintahan di negara maju adalah realisasi
target pemenuhan lapangan kerja. Menurut Bambang, dengan pemenuhan lapangan kerja
maka secara otomatis tingkat kemiskinan menurun. Hal ini menjadi salah satu perhatian
pemerintah saat ini.
Makna kata indikator pada bacaan di atas adalah....
A. sesuatu yang dapat menjadi motivasi
B. sesuatu yang dapat memberi penjelasan
C. sesuatu yang dapat memberi petunjuk
D. sesuatu yang dapat menjadi dukungan
E. sesuatu yang dapat memberi manfaat

3. MEMBANDINGKAN BERBAGAI TEKS UNTUK MENARIK KESIMPULAN

Kunci Jawaban: A
Pembahasan

Soal di atas menanyakan persamaan isi kedua teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2016/2017 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke ruang lingkup materi membaca
nonsastra level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji yaitu menyimpulkan perbedaan
atau persamaan isi teks.

Isi teks 1 adalah upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengubah bahan
bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat.  
Isi teks 2 adalah usaha mengobati berbagai penyakit dengan tanaman obat. 
Berdasarkan isi kedua teks tersebut, persamaan isi kedua teks adalah kedua teksmenyajikan
alternatif mengatasi masalah (pilihan jawaban A).

Ringkasan Materi
MENYIMPULKAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ISI TEKS
Menyimpulkan merupakan bentuk penalaran dengan menghubung-hubungkan data/fakta-
fakta yang ada. Menyimpulkan persamaan dan perbedaan isi teks artinya menyampaikan
persamaan dan perbedaan isi teks berdasarkan data/fakta dalam teks . 
Ada dua prinsip dalam menyimpulkan, yaitu masuk akal atau logis dan mampu mencakup
data-data yang ada.
Langkah-langkah menyimpulkan adalah sebagai berikut.
a.       Carilah data/fakta-fakta/informasi yang ada dalam teks tersebut.
b.      Ajukan pendapat berdasarkan fakta-fakta tersebut. 

1.    Membandingkan Isi dan Pola Penyajian Beberapa Jenis Teks Nonsastra (Berita,
Eksposisi, Prosedur, Editorial, dan Ulasan/Resensi)
Teks adalah naskah yang ditulis dengan tata organisasi tertentu (struktur/pola penyajian
tertentu). Teks nonsastra adalah naskah yang berisi permasalahan nonsastra. Termasuk dalam
teks nonsastra, misalnya teks berita, teks eksposisi, teks prosedur kompleks, teks editorial,
dan teks ulasan. Struktur teks menjadi ciri yang menandai jenis teks tersebut.

a.      Teks Berita


Teks berita merupakan teks yang berisi berita tentang segala yang terjadi dunia yang ditulis di
media cetak, disiarkan di radio, ditayangkan di televisi, atau diunggah di situs. Teks berita
berisi fakta. 
Teks berita dibuat dengan struktur: orientasi ^ peristiwa ^ sumber berita.
Orientasi Pembuka tentang hal yang akan diberitakan (semacam abstraksi
berita)
Peristiwa Merupakan tahap inti berita. Pada tahap ini berita dinarasikan
sedemikian rupa hingga tersaji beberapa fakta yang dimunculkan
kemudian (tersusun atas paragraf-paragraf)
Sumber Referensi  dari narasumber di dalam berita.
Berita

Contoh:

Orientasi Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang Caroline Kennedy


menjalani “kencan” istimewa dengan Perdana Menteri Jepang
Shinzo Abe, Sabtu (12/4). (Paragraf 1)
Peristiwa Di tengah hawa sejuk awal musim semi dan keindahan pemandangan
bunga sakura di lereng Gunung Fuji, Abe mengajak Kennedy
berjalanjalan dengan kecepatan tinggi. “Saya berharap Duta Besar
Kennedy akan menikmati paket lengkap Jepang: keindahan bunga
sakura, Gunung Fuji, dan teknologi tercanggih,” ujar Abe santai
sebelum memulai perjalanan. (Paragraf 2)
Hari itu, Abe mengajak Kennedy menjajal kereta api (KA) magnetik
supercepat yang akan ditawarkan kepada AS. KA canggih ini
menggunakan teknologi magnetic levitation (maglev) yang
menerapkan daya angkat magnetis sebagai sumber tenaga penggerak
utama. (Paragraf 3)
….
(Paragraf 4 -15)

Sumber 1. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe


Berita 2. Operator KA Central Japan Railway
3. Pemerintahan Presiden Barack Obama
4. Harian bisnis Nikkei

b.   Teks Eksposisi


Teks eksposisi adalah teks yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan
sesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat. Teks eksposisi berisi satu sisi argumentasi: sisi
yang mendukung atau sisi yang menolak.

Struktur teks eksposisi adalah: pernyataan pendapat (tesis) ^ argumentasi ^ penegasan ulang
pendapat.
Contoh:

Pernyataan Indonesia menjadi buah bibir pada saat pelaksanaan Sidang


pendapat Tahunan International Monetery Fund (IMF)/ World Bank (WB)
(tesis) 2012 Tokyo, 9-14 Oktober 2012 lalu.Newsletter resmi yang
dibagikan IMF kepada seluruh peserta sidang mengkat satu topik
khusus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset dari
McKinsey dan Standard Charteredvyang mengatakan bahwa
ekonomi  Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada
tahun 2030. (Paragraf 1)
Argumentasi Keyakinan itu tentu beralasan. Indonesia diperkirakan memiliki
sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok consuming
class. Angka ini adalah angka terbesar di dunia setelah Cina dan
India. Dengan kekuatan itu pula, pada tahun 2030 Indonesia akan
menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia dengan nilai
pendapatan nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sektor
pertanian, konsumsi, dan energi. (Paragraf 2)
Indonesia saat ini sedang berada pada laju transformasi yang pesat
menuju ke arah tersebut. Saat ini, ekonomi Indonesia berada
pada posisi 16 dunia dengan pendapatan domestik nasional
sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angka itu akan terus
tumbuh hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017.
Pada tahun 2030 hanya Amerika Serikat, Cina, India, Jepang,
Brasil, dan Rusia, yang berada di atas ekonomi Indonesia.
(Paragraf 3)
….
(Paragraf  4-7)
Penegasan Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum
ulang yang baik dan dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik
pendapat dengan urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan
menjadi kenyataan. Tentunya pilihan ada di tangan kita semua
saat ini.
(Paragraf 8)

c.         Teks Prosedur Kompleks


Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-balik.
Teks prosedur yang langkahnya dapat dibalik-balik disebut teks protokol.
Struktur teks prosedur kompleks adalah: tujuan yang akan dicapai ^ langkah-langkah.
Contoh:

Tujuan yang Apa Yang Harus Anda Lakukan Jika Terkena Tilang?
akan dicapai

Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika


pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan
menilangnya. Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui
prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan
ketika dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas. Dengan
memerhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda
tidak akan dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan
peraturan. (Paragraf 1)

Langkah- Pertama, kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat


langkah polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai
kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama dan pangkat polisi
menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur. Jangan
hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman
mengaku sebagai polisi lalu lintas (polantas)! (Paragraf 2)

…. 
(Paragraf 3-5)
Kelima, terima atau tolak tuduhan. Setiap pengemudi mempunyai
dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan
polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut. Apabila
menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank.
Anda akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda tanganilah
surat bukti
 pelanggaran berlalu lintas itu. Di baliknya terdapat bukti
penyerahan surat atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau
kendaraan yang ditahan dapat diambil jika Anda dapat
menunjukkan bukti pembayaran denda. Jika menolak tuduhan,
katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat
bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan
untuk mengikuti sidang. Penentuan hari sidang memerlukan waktu
5--12 hari. Barang sitaan baru dapat dikembalikan kepada
pelanggar setelah ada keputusan hakim. (Paragraf 6)

d.   Teks Editorial


Teks editorial adalah teks pada koran atau majalah yang merupakan ungkapan wawasan atau
gagasan terhadap sesuatu yang mewakili koran atau majalah tersebut. Editorial juga disebut
tajuk rencana.

Teks editorial atau tajuk rencana disusun dengan struktur: pernyataan pendapat (thesis
statement) ^ argumentasi (arguments) ^ pernyataan ulang pendapat (reiteration).
Contoh:

Pernyataan Menjual Sembari Menjaga Nirwana


pendapat
Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, bukan isapan
jempol belaka atau romantisme dari masa lalu. Ada begitu
banyak tempat indah yang tersembunyi dan masih perawan.
Sayangnya, tempat-tempat itu belum digarap serius sebagai
tujuan wisata. Jangankan membuat program wisata yang kreatif,
membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan pemerintah.
(Paragraf 1)
Argumentasi Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan keindahan sejumlah
tempat terancam oleh eksploitasi alam yang salah dan serakah.
Padahal, dengan pariwisata, daerah bias mendapatkan penghasilan
sekaligus memelihara alam selingkungannya. (Paragraf 2)

Di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi itu terpampang


nyata. … (Paragraf  3-9)
Pernyataan Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata. Di tangan para
ulang pendapat pemangku kepentingan terletak tanggung jawab merayakannya.
(Paragraf 10)
e.    Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Teks
ulasan dibuat agar orang lain dapat memahami hasil penafsiran dan evaluasi yang dilakukan.
Struktur teks ulasan adalah: orientasi ^ tafsiran isi ^ evaluasi ^ rangkuman.

Orientasi Gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Gambaran umum
karya sastra dapat berupa paparan tentang nama, kegunaan, dan
sebagainya.
Tafsiran isi Pandangan pengulas tentang karya yang diulas. Pada bagian ini
penulis biasanya membandingkan karya tersebut dengan karya lain
yang dianggap mirip. Penulis juga menilai kekurangan dan
kelebihan karya yang diulas.
Evaluasi Penilaian terhadap karya, penampilan, dan produksi. Berisi
gambaran secara terperinci suatu karya atau suatu benda yang
diulas. Hal ini bisa berupa bagian, ciri, dan kualitas karya tersebut.
Rangkuman Ulasan akhir berupa simpulan karya tersebut.

Contoh soal
Cermatilah teks berikut!
Teks 1
Kehadiran Komet Ikeya-Seki yang dapat dilihat secara mata telanjang dan penampakannya
berlangsung berhari-hari membuat beredar isu kala itu bahwa akan terjadi mala petaka besar.
Isu itu kian membuat ngeri ketika orang-orang dapat menyaksikan secara jelas ekor Komet
Ikeya-Seki yang tampak begitu besar dan seolah- olah akan membelah angkasa.

Teks 2
Gerhana bulan muncul apabila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Karena kemiringan
bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, tidak setiap oposisi bulan dengan
matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan
dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 titik potong yang disebut node, yaitu titik
tempat bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan berposisi
pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik
oposisi ke titik oposisi lainnya. Seharusnya, jika terjadi gerhana bulan akan diikuti dengan
gerhana matahari dan kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara
matahari dengan bumi.

Persamaan kedua teks tersebut adalah ....


A.        membahas peristiwa malapetaka di bumi akibat komet
B.        menjelaskan gejala alam yang muncul di malam hari
C.        menguraikan perpindahan bintang atau planet di alam
D.        memperkirakan timbulnya bencana akibat perubahan alam
E.         membicarakan gejala alam yang terjadi di ruang angkasa
Jawaban: E
Persamaan kedua teks tersebut adalah membicarakan gejala alam yang terjadi di ruang
angkasa (pilihan jawaban E).
Bacalah kedua teks berikut!

Teks Berita I
Penutupan penambangan pasir ilegal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berdampak pada
terpuruknya usaha penjualan pasir di Kabupaten Pamekasan. Sejumlah tempat penjualan
pasir hitam dari Pasirian, Kabupaten Lumajang, pun terancam gulung tikar.
"Sekarang stok pasir sudah habis. Sudah tidak ada yang masuk lagi. Banyak pelanggan
kecewa karena tidak terlayani," kata Kholiq, pengusaha pasir di Jalan Raya Palengaan,
Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (6/10/2015).

    Teks Berita II


Tiga titik penambangan pasir ilegal yang beroperasi di sepanjang Sungai Serayu, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, ditutup. Penutupan tersebut dilakukan oleh tim gabungan Polda
Jawa Tengah dan Balai Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Selatan, Rabu
(7/10/2015). Penutupan penambangan pasir  tanpa perlawanan. Bahkan, saat dilakukan
penutupan, mereka sudah kabur. Diduga penertiban tersebut sudah bocor. Ketiga
penambangan pasir ilegal yang ditutup berada di Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen, Desa
Srowot, Kecamatan Kalibagor, dan Desa Somakaton, Kecamatan Somagede. Penambangan
tersebut berada di sepanjang Sungai Serayu.

Perbedaan pola penyajian kedua teks tersebut adalah….

Teks Berita 1 Teks Berita II


A apa, bagaimana, siapa, di mana, kapan siapa, apa, bagaimana, kapan, di mana
B apa, mengapa, siapa, di mana, kapan apa, siapa, kapan, bagaimana, di mana
C siapa, apa, di mana, mengapa, kapan bagaimana, kapan, siapa, apa, di mana
D mengapa, siapa, apa, di mana, kapan siapa, di mana, kapan, bagaimana, apa
E apa, mengapa, di mana, siapa, kapan siapa, kapan, mengapa, apa, di mana

Jawaban : B
Bacalah kedua teks berikut dengan saksama!
Teks 1

Cara Menghilangkan Ketombe pada Rambut


Ada dua bahan ampuh untuk menghilangkan ketombe pada mahkota kepala Anda. Ketombe
bisa dihilangkan dengan menggunakan baking soda dan cuka apel. Kandungan basa pada
baking soda bisa menjaga kelembapan rambut Anda. Sementara cuka apel bisa
membersihkan kotoran yang ada di rambut.
Untuk menggunakan baking soda dan cuka apel, silakan Anda campur baking soda atau soda
kue dengan setengah cangkir air putih. Gunakan baking soda tersebut untuk sampo rambut
Anda. Di tahap ini, Anda boleh mencampur baking soda dengan sampo biasa. Kemudian,
bilas rambut dengan campuran satu cangkir cuka apel dengan setengah cangkir air. Takaran
air ini untuk menyeimbangkan tingkat Ph pada cuka apel. Gunakan perawatan rambut
menggunakan baking soda dan cuka apel ini selama dua bulan. Tak hanya bersih dari
ketombe, rambut Anda juga akan tampak sehat berkilau.

Teks 2
Manfaat Jamu Tradisional
Obat tradisional atau yang sering disebut  jamu masih mendapat tempat di hati kita,
masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan obat-
obatan modern seperti yang banyak beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai
dengan kebanyakan penyakit modern, seperti diabetes.

Berikut adalah kelebihan obat tradisional:

1. Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih kecil apabila digunakan secara
tepat., baik waktu penggunaan, takaran, cara pemakaian, pemilihan bahan maupun
penyesuaian dengan indikasi tertentu.
2. Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional
(komponen bioaktif tanaman obat).
3. Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak manfaat farmakologi.
4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik, seperti diabetes, kolestrol,
batu ginjal, dan hepatitis (metabolik), dan penyakit degeneratif, seperti rematik,
aSMK/MAK, tukak lambung, ambeien, dan pikun.
Keunggulan obat tradisional jika dibandingkan dengan obat modern lebih aman dan
ekonomis. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus, obat modern akan
mengakibatkan efek samping yang dapat memicu penyakit baru.

Perbedaan pola penyajian kedua teks tersebut di atas adalah ….

Teks 1 Teks 2
A Tujuan - langkah- Pendapat –
langkah argumentasi
B Pengantar – Pendapat –
langkah-langkah penegasan pendapat
C Tujuan – langkah- Pendapat –
langkah argumentasi –
penegasan ulang
pendapat
D Pengantar – Argumentasi –
langkah-langkah penegasan ulang
pendapat
E Abstraksi – Penegasan
langkah-langkah pendapat -
argumentasi

Jawaban : C
2.      Membandingkan Penggunaan Bahasa Beberapa Jenis Teks.

Tiap jenis teks memiliki ciri kebahasaan tersendiri sehingga penggunaan bahasa tiap jenis
teks juga berbeda antara satu dengan yang lain. Teks biografi misalnya, teks ini
menggunakan kata ganti, kata hubung, rujukan kata, waktu, aktivitas tempat, dan kata kerja.
Sementara teks ulasan atau resensi mempunyai ciri kebahasaan, antara lain menggunakan
kata sifat, rujukan kata, dan kalimat-kalimatnya cenderung panjang (kalimat kompleks). Oleh
karena itu, salah satu yang harus dipertimbangkan dalam membandingkan penggunaan
bahasa adalah jenis teks.
Selain untuk jenis teks yang berbeda, membandingkan penggunaan bahasa juga dapat
diterapkan pada jenis teks yang sama. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata ganti, kata
hubung, rujukan kata, kata kerja, jenis kalimat (tunggal/majemuk), atau unsur bahasa lain
yang digunakan pada kedua teks.

Contoh soal
Bacalah kedua teks berikut!

Bacaan I
Banyak lho aktivitas keseharian kita yang tanpa kita sadari adalah aktivitas yang memiliki
manfaat untuk kesehatan tubuh. Sebagai contoh aktivitas pola tidur yang baik, pola makan
yang baik, dan pola keseharian yang baik. Nah, aktivitas itu jika benar-benar dilakukan
sangat menjamin tubuh kita tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Cara menjaga kesehatan
seperti ini tidak perlu mengeluarkan uang banyak dibanding dengan cara modern dan instan.
Cara alami kayak gini juga bisa menjadi cara menjaga kesehatan tubuh mulai dari paru-paru,
jantung, dan mata. Selanjutnya cara-cara tersebut bisa dilakukan dengan olahraga rutin,
makan teratur, banyak minum air putih, mengonsumsi obat herbal, dan menjalani pola hidup
sehat.

Bacaan II
Mengonsumsi pola makan seimbang merupakan anjuran mendasar yang hakiki bagi semua
orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap
individu. Zat gizi tersebut, di antaranya karbohidrat, tepung-tepungan, gula, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan serat.

Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh. Manfaat tersebut, di antaranya
menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, pola
makan sehat dan seimbang dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan
tidak sehat akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, salah satunya menyebabkan
ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam melaksanakan aktivitas.

Perbedaan penggunaan bahasa kedua bacaan tersebut adalah menggunakan…


Bacaan 1 Bacaan II
A. bahasa ilmiah bahasa sehari-hari
B. bahasa baku bahasa tidak baku
C. bahasa resmi bahasa santai
D. bahasa sehari-hari bahasa ilmiah
E. bahasa ilmiah bahasa santai

Jawaban : D
Bacalah kedua teks berikut dengan saksama!
Teks 1

Kita tidak pernah berpikir tentang berapa banyak racun yang kita kumpulkan dari udara
tercemar dan makanan yang sudah diproses secara kimiawi. Lebih dari 90% orang tidak
menyadari bahwa banyak substansi kimiawi berukuran mikroskopik, logam berat, dan racun
memengaruhi tubuh mereka setiap hari. Kita tidak dapat melihat semua substansi berbahaya
tersebut, tetapi mereka benar-benar menyerang tubuh kita.

Bagaimana cara mengetahui hal-hal tersebut benar memengaruhi tubuh kita (tanpa
menggunakan mikroskop)? Cara terbaik adalah melakukan tes urin menggunakan ubi bit
(beetroot). Apakah urin Anda berwarna merah setelah minum jus ubi bit? Jika ya, Anda
mungkin merasa khawatir karena itu berarti bahwa Anda mungkin memiliki kebocoran
saluran pencernaan.

Teks 2

Sebuah video menghebohkan para netizen. Video yang diunggah Wisa Rahardi per  tanggal
20 Januari 2016 itu menjadi buah bibir di dunia maya.

Dalam video berdurasi 8 menit 23 detik itu, terlihat seorang pria berpakaian ala Ustaz terlihat
sedang menggandakan uang. Namun anehnya, ia mengeluarkan uang pecahan Rp50 ribu
rupiah dari kantong plastik, dan tidak habis-habis!
Si Ustaz hanya terlihat mengaduk-aduk kantong plastik itu dengan tangannya dan terus
mengeluarkan helai demi helai uang tanpa henti. Sementara di sekelilingnya terlihat beberapa
pria dan seorang wanita dengan baju tank top, menghitung uang yang berhasil dikeluarkan.

Tidak ada keterangan lebih lanjut dari video ini. Namun akun pengunggahnya menuliskan
informasi bahwa video ini nyata dan bukan rekayasa.

Perbedaan penggunaan bahasa kedua teks tersebut adalah ....

Teks 1 Teks 2
A menggunakan menggunakan
kosakata asli bahasa kosakata bahasa
Indonesia asing
B menggunakan bahasa menggunakan
resmi bahasa santai
C menggunakan bahasa menggunakan
bidang ilmu bahasa sehari-hari
D menggunakan menggunakan
perumpamaan bahasa lugas
E menggunakan bahasa menggunakan
lugas bahasa santai

Jawaban : A

4. INTERPRETASI TEKS ANEKDOT

Kunci jawaban : B
Pembahasan
Soal di atas menanyakan interpretasi yang sesuai dengan teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018 SMK/MAK mata pelajaran bahasa Indonesia, soal tersebut termasuk ke ruang
lingkup materi membaca nonsastra level kognitif aplikasi. Kompetensi yang diuji adalah
menyimpulkan isi tersirat dalam teks nonsastra/ mampu menentukan tujuan atau maksud teks
dengan tepat.
Teks di atas termasuk teks anekdot. Teks anekdot mengandung humor, kritik, dan pesan yang
diharapkan bisa memberikan pelajaran kepada masyarakat.
Interpretasi teks anekdot pada hakikatnya adalah pemberian kesan atau tafsiran teks anekdot
untuk menemukan pesan atau pelajaran yang terdapat pada teks. Berdasarkan konsep
tersebut, interpretasi yang sesuai dengan teks tersebut adalah Menyarankan kepada
masyarakat agar tidak terpengaruh dengan promosi (pilihan jawaban B). Simpulan
interpretasi tersebut antara lain dari tindakan dan ucapan tokoh nyonya rumah kepada
salesman yang menawarkan atau mempromosikan alat penghisap debu.
RINGKASAN MATERI
INTERPRETASI TEKS ANEKDOT
A.  Pengertian Interpretasi
Interpretasi/in·ter·pre·ta·si/ n pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap
sesuatu; tafsiran; (https://kbbi.web.id/interpretasi)
B.  Pengertian Teks Anekdot
Anekdot adalah teks yang berbentuk cerita; di dalamnya mengandung humor sekaligus kritik.
Anekdot tidak semata-mata menyajikan hal-hal yang lucu-lucu, guyonan, ataupun humor.
Akan tetapi, terdapat pula tujuan lain di balik cerita lucunya itu, yakni berupa pesan yang
diharapkan bisa memberikan pelajaran kepada khalayak (Kosasih, 2014:2)
C.  Tujuan Interpretasi Teks Anekdot
Interpretasi teks anekdot bertujuan menemukan dan memahami pesan atau pelajaran yang
terdapat di dalam teks anekdot.
Tahap-Tahap Interpretasi Teks Anekdot 
a.       Bacalah dengan cermat teks anekdot
b.      Tentukan tokoh-tokoh dalam teks anekdot
c.       Tentukan latar cerita
d.      Tentukan kelucuan dalam teks anekdot
e.       Tentukan kritik atau saran di balik kelucuan dalam teks anekdot.  

D.  Contoh Interpretasi Teks Anekdot


Empat Kali Tujuh

“Empat kali tujuh adalah dua puluh delapan,” kata orang yang satunya.
“Empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh,” kata seorang yang satunya lagi.
Dua orang itu pada akhirnya bertengkar hebat.Warga yang menyaksikan menjadi jengkel.
Keduanya akhirnya dibawa menemui hakim setempat. 

Hakim memerintahkan agar orang pertama dipenjara. Orang itu berteriak memprotes,
“Lho, kok, saya? Di mana salah saya? Omongan saya, kan, benar, Pak Hakim. Empat
kalitujuh itu dua puluh delapan. Iya, kan?”
“Kamu itu justru sangat bodoh,” kata hakim itu dengan tenangnya. “Mau-maunya kamu
bertengkar dengan orang yang tolol, yang mengatakan bahwa empat kali tujuh adalah dua
puluh tujuh. Bukankah kamu yang seharusnya dihukum?”
Orang itu akhirnya mengangguk setuju dan mengakui bahwa hakim benar.

Interpretasi teks tersebut sebagai berikut.


Teks di atas berbentuk cerita. Di dalamnya ada tokoh, latar, dan alur atau rangkaian peristiwa.
Berikut uraiannya.
1. Tokoh
a. orang I
b. orang II
c. hakim
2. Latar
di suatu tempat, di pengadilan
3. Alur
a. Perbedaan pendapat antara orang I dan orang II tentang hasil perkalian empat kali tujuh.
b. Orang I dan orang II bertengkar hebat.
c. Kedua orang tersebut dibawa ke pengadilan.
d. Orang I diputuskan bersalah.
4. Kelucuan dalam contoh itu tampak pada “nasib sial” yang dialami orang I, yang merasa
yakin dan percaya diri pendapatnya paling benar, tetapi kemudian hatinya menjadi kecut
gara-gara keputusan hakim yang menyatakan ia justru yang bersalah.
5. Interpretasi: kritik dan pesan yang terkandung dalam teks di atas adalah jangan mudah
menganggap orang lain bodoh. Boleh jadi diri sendiri itulah yang lebih bodoh dari orang lain.
Hal ini tampak pada pernyataan hakim bahwa orang yang berdebat dengan orang tolol berarti
ia lebih tolol karena ia sudah melakukan pekerjaan yang sia-sia, tidak ada gunanya. (Kosasih,
2014: 2)

5. MENGURUTKAN KALIMAT ACAK MENJADI TEKS EKSPOSISI YANG PADU


Kunci jawaban: D
Pembahasan

Soal di atas menanyakan urutan kalimat agar menjadi paragraf eksposisi padu. Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi menulis terbatas
level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi yang diuji yaitu menggabungkan kalimat /
mengurutkan kalimat acak.
BACA BEDAH KISI-KISI UN TAHUN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Teks di atas berjenis teks eksposisi. Struktur teks eksposisi terdiri pernyataan pendapat/tesis,
diikuti argumentasi, dan penegasan.
Pernyataan pendapat pada teks tersebut adalah kalimat (3) Jumlah pelanggar jalur Trans-
Jakarta akhir-akhir ini cenderung menurun. Urutan argumen untuk mendukung tesis kalimat
(3) adalah kalimat (4), (1), (2). Dengan demikian jawaban yang tepat adalah pilihan jawaban
D (3), (4), (1), (2).

RINGKASAN MATERI
MENGURUTKAN KALIMAT ACAK MENJADI PARAGRAF PADU (TEKS EKSPOSISI)
Kalimat acak adalah kalimat lepas yang dapat dijadikan paragraf yang padu dengan cara
menempatkan kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas yang diurutkan secara logis
dan berhubungan satu dengan yang lain. Pada teks eksposisi, kalimat utama berupa
pernyataan pendapat dan kalimat penjelas berupa argumen-argumen.
Struktur teks eksposisi diawali dengan pernyataan pendapat/tesis, kemudian diikuti argumen
dan penegasan.
Langkah-langkah mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf padu teks ekspoisisi adalah
sebagai berikut.
1.  Bacalah dengan cermat.
2.  Pilihlah kalimat yang berisi pernyataan pendapat/tesis. Gunakan kalimat tersebut sebagai
kalimat awal kemudian diikuti kalimat argumen dan penegasan yang mendukung tesis
tersebut.
3.  Susun data atau kalimat yang disajikan menjadi paragraf padu.

6. MENENTUKAN GAGASAN PENJELAS DALAM TEKS EKSPLANASI

Kunci Jawaban: A
Pembahasan

Soal di atas menanyakan gagasan penjelas yang tepat untuk gagasan utama teks. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018, soal di atas termasuk ke ruang lingkup materi
menulis terbatas level kognitif aplikasi. Kompetensi yang diuji yaitu melengkapi teks
eksplanasi.

BACA KISI-KISISOAL UJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Jenis teks di atas yaitu teks eksplanasi. Teks eksplanasi menjelaskan sebab-sebab terjadinya
sesuatu. Untuk mengembangkan gagasan utama teks ekplanasi dibutuhkan gagasan penjelas
yang memiliki hubungan erat dengan gagasan utama. Hubungan antara gagasan utama dan
gagasan penjelas dalam teks eksplanasi menyatakan sebab akibat.

Gagasan penjelas yang memiliki hubungan sebab akibat dengan gagasan utama sebab
terjadinya banjir yaitu (1) pendangkalan sungai dan (buang sampah sembarangan).
Pendangkalan sungai menyebabkan air mudah meluap. Kebiasaan buang sampah
sembarangan menyebabkan penyumbatan aliran air.
Program reboisasi dan pengerukan sungai merupakan upaya mencegah dan mengatasi banjir
sehingga tidak tepat menjadi gagasan penjelas sebab terjadinya banjir.

RINGKASAN MATERI

TEKS EKSPLANASI

A.  Pengertian Teks Eksplanasi

Genre teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan   suatu proses atau peristiwa tentang
asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam,
sosial, ataupun budaya (Kosasih, 2014: 178).

B.  Menyusun Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki ciri-ciri:  (1) strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran
awal tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang
disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan), (2) memuat informasi berdasarkan
fakta (faktual), dan (3) faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya
tentang sains.

Berdasarkan struktur teks eksplanasi di atas, langkah-langkah menyusun teks ekplanasi


adalah sebagai berikut.

1.      menyusun bagian pernyataan umum.


2.      menyusun bagian deretan penjelas.
3.      menyusun bagian ulasan.

Contoh teks eksplanasi

Proses Terjadinya Salju

Salah satu fenomena menarik saat musim dingin adalah salju. Salju menjadi unik karena
kristal-kristal es yang lembut dan putih seperti kapas ini hanya hadir secara alami di negeri
empat musim atau di tempat-tempat yang sangat tinggi seperti Puncak Gunung Jayawijaya di
Papua.
Salju berawal dari uap air yang berkumpul di atmosfer bumi. Kumpulan uap air mendingin
sampai pada titik kondensasi (yaitu temperatur dimana gas berubah bentuk menjadi cair atau
padat)., kemudian menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan,
massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara.
Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut,
massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya.
Awan tersebut pecah dan partikel air pun jatuh ke bumi.

Partikel air yang jatuh itu adalah air murni (belum terkotori leh partikel lain). Air murni tidak
langsung membeku pada temperatur 0Celcius, karena pada suhu tersebut terjadi perubahan
fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperatur lebih rendah
daripada 0C.

Temperatur udara tepat di bawah awan adalah 0C. Tapi, temperatur yang rendah saja belum
cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan
udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel
tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat
menjadi kristal-kristal es.

Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi
sebagai pemercepat fase pembekuan, juga perekat antar uap air. Sehingga partikel air (yang
tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk kristal lebih
besar. Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es
jatuh ke tanah dalam bentuk hujan air.

Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal salju yang memiliki bentuk yang sama
di dunia ini seperti sidik jari kita. Salju yang sudah turun semenjak bumi tercipta hingga
sekarang, tidak satu pun yang memiliki bentuk kristal yang sama. Meskipun memiliki
keunikan, salju juga tidak jarang mengakibatkan banyak kerugian baik fisik maupun material
yang tentu tidak sedikit nilainya.

7. MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI


Kunci Jawaban: B
Pembahasan

Soal di atas menanyakan penggunaan kata penghubung yang tidak tepat pada teks. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018 termasuk ke dalam ruang lingkup materi
menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif pengetahuan dan pemahaman.
Kompetensi yang diuji yaitu mengidentifikasi kesalahan penggunaan konjungsi/
mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata penghubung dalam paragraf dengan tepat.

BACA KISI-KISIUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kata penghubung adalah Konjungsi adalah suatu kata tugas atau kata penghubung yang
berfungsi untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat, paragraf atau lebih.

Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat pada teks tersebut adalah karena. Kata
penghubung karena digunakan untuk menyatakan hubungan sebab. Pada kalimat kedua, kata
karena digunakan untuk menghubungkan kata-kata kasih sayang dan tegas yang tidak
memiliki hubungan sebab akibat. Sifat hubungan kedua bentuk bahasa tersebut adalah
pertentangan sehingga kata penghubung yang digunakan seharusnya namun.

RINGKASAN MATERI

MACAM-MACAM KATA PENGHUBUNG


Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau Gabungan
Konjungsi aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar
klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering
digunakan untuk konjungsi ini adalah : dan, lagipula, dan serta. Contoh :
         Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.

         Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung minggu depan.

2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah
kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian
tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah tetapi,melainkan dan
sedangkan. Contoh :

       Rumah itu besar tetapi tidak terawatt.


       Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
       Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.

3. Konjungsi Pilihan
Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan
dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa
digunakan adalah : atau, ataupun,maupun. Contoh :

       Kamu mau membeli sepatu atau tas?


       Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.
       Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.

4. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu
antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak
sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya,
bilamana, sejak,sesudah dan lainnya. Contoh :

       Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
       Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
       Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.

5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau
tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar, dan
supaya. Contoh :

         Ibu membuat sarapan untuk Aldi.


         Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.
         Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
         Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.

6. Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang
terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena.
Contoh :

       Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.


       Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
       Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.

7. Konjungsi Akibat
Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa
suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang
digunakan adalah : Sehingga, sampai, dan akibatnya. Contoh :

       Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.


       Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.

8. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa
kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering
digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila. Contoh :

       Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.


       Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
       Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.

9. Konjungsi tak Bersayarat


Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada
syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah : walaupun,
meskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat :

       Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.


       Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.
       Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.

10. Konjungsi Perbandingan


Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya.
Kata yang sering dipakai diantaranya adalah : seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan. Contoh :

       Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua
       Jalannya sangat lambat seperti siput.
       Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.

11. Konjungsi Korelatif


Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki
hubungan sehingga bagian yang satu langssung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat
yang satu melengkapi kalimat yang lain. contoh kata hubung nya adalah : tidak
hanya….tetapi juga, sedemikian rupa…sehingga, dan bukannya…melainkan. Contoh :

       Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.


       Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.

12. Konjungsi Penegas


Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebleumnya.
contoh kata yang serin dipakai adalah : bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni. Contoh :

       Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.
       Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.
       Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.

13. Konjungsi Penjelas


Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata
yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa. Contoh :

       Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.


       Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.
       Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

14 Konjungsi Pembenaran
Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi
menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya.
Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.
Contoh :

       Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.


       Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
       makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.

15. Konjungsi Urutan


Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai
diantaranya adalah : lalu dan kemudian. Contoh kalimat :

       Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.


       Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.

16 Konjungsi Pembatas
Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian.
Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :

       Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
       Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
       Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk. (https://dosenbahasa.com/macam-
macam-kata-penghubung)

8. MELENGKAPI TEKS  DENGAN KATA GANTI ATAU PRONOMINA YANG TEPAT.


Kunci Jawaban: B
Pembahasan

Soal di atas menanyakan pronominal yang tepat untuk melengkapi teks. Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN 2017/2018, soal di atas termasuk ke ruang lingkup materi menulis
terbatas level kognitif aplikasi. Kompetensi yang diuji yaitu melengkapi kata/istilah yang
tepat sesuai konteks.

BACA KISI-KISISOAL UJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Salah satu jenis pronomina yaitu kata ganti orang (pronomina persona) yang terbagi tiga (kata
ganti orang pertama, kedua, dan ketiga) dan dapat bersifat tunggal maupun jamak. Pada soal
di atas pronomina digunakan untuk mengganti kata Usman (orang ketiga tunggal). Oleh
karena itu, pronomina yang tepat untuk mengganti  kata Usman adalah dia (pilihan jawaban
B).

RINGKASAN MATERI
PRONOMINA
Pronomina atau kata ganti adalah jeniskata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Contohnya adalah saya, kapan, -nya, ini.
Penggolongan
Cara pembagian kata ganti bermacam-macam tergantung rujukan yang digunakan. Berikut
adalah salah satu cara penggolongan pronomina.

1.      Kata ganti orang (pronomina persona). Terbagi tiga dan dapat bersifat tunggal maupun
jamak, baik kata maupun frasa pronomina. Hanya dapat digunakan untuk mengganti nomina
orang, nama orang, atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan. Perkecualian adalah "ia", yang
dalam kalangan terbatas sering digunakan untuk menggantikan nomina tak bernyawa
Penjelasan kata ganti orang sebagai berikut. 
      a. Kata ganti orang pertama tunggal
          Contoh  : aku, saya
      b. Kata ganti orang pertama jamak
          Contoh  : kami, kita.
      c. Kata ganti orang kedua tunggal
          Contoh : kamu, anda
      d. Kata ganti orang kedua jamak
          Contoh : kalian
   e. Kata ganti orang ketiga tunggal
          Contoh : dia, ia, beliau
      f. Kata ganti orang ketiga jamak
   Contoh : mereka
o        Pronomina perlu dibedakan dari sapaan, seperti Saudara, Bapak, Ibu, Tuan, Nyonya,
Yang   Mulia, dsb. Sebagian dari mereka termasuk nomina.
2.      Kata ganti pemilik. Misalnya -ku, -mu, -nya. Untuk "-nya" dapat digunakan untuk kata ganti
selain nomina orang.
3.      Kata ganti penanya; berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah,dsb.
Misalnya apa, kapan, mengapa, siapa, bagaimana, berapa, di mana, ke mana.
4.      Kata ganti petunjuk. Misalnya ini, itu.
5.      Kata ganti penghubung. Misalnya yang.
6.      Kata ganti tak tentu. Misalnya barang siapa. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pronomina)
9. MENGISI PARAGRAF DENGAN KATA BERIMBUHAN YANG TEPAT
Kunci jawaban: D

Pembahasan
Soal di atas menanyakan kata berimbuhan  yang tepat melengkapi paragraf. Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke dalam
ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif aplikasi
(penerapan). Kompetensi yang diuji yaitu menggunakan kata bentukan /mengisi dengan kata
bentukan (kata berimbuhan) yang sesuai.
BACA BEDAH KISI-KISI UN 2017/2018BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mengalami pengimbuhan baik mendapatkan
awalan, sisipan, akhiran, maupun gabungan imbuhan.
Untuk menentukan kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tentunya harus
melihat kata-kata sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Disamping itu, juga harus
mempertimbangkan makna kalimat dan kalimat secara keseluruhan.
Dengan memperhatikan kata-kata sebelum dan sesudah bagian yang rumpang dan makna
kalimat/paragraf secara keseluruhan, kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf
di atas adalah menyerap dan peningkatan (opsi D). Kata menyerap sejajar dengan kata
mengusahakan, sedangkan kata peningkatan sejajar dengan pemanfaatan.

RINGKASAN MATERI

KATA BERIMBUHAN
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik awalan, sisipan,
akhiran, maupun gabungan imbuhan.
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata
dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat
imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar dapat diartikan sebagai kata
yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Dalam pengertian ini, kata dasar
lazim pula disebut sebagai
bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya sebagai dasar kata. Terkait dengan
itu, untuk menghindari penyebutan yang berbeda -beda, dalam buku ini kata yang menjadi
dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.
Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar
dengan menambahkan imbuhan tertentu. Kata bentukan seperti ini lazim pula disebut dengan
beberapa istilah yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyebutnya sebagai kata turunan,
kata berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya kata jadian.
PENGIMBUHAN
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata
dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata dalam
bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama
sesuai dengan posisinya pada suatu kata. Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata
lazim disebut awalan (prefiks). Kedua, imbuhan yang terletak pada akhir kata lazim disebut
akhiran (sufiks). Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan
(infiks). Keempat, imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata sekaligus lazim
disebut gabungan imbuhan (konfiks). Beberapa contoh imbuhan itu dapat diperhatikan di
bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan
Sumber

Mustakim. 2015. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

10. MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT DALAM MATRIKS 

Kunci Jawaban: C
Pembahasan

Soal di atas menanyakan pernyataan yang sesuai dengan isi matriks. Jika dikaitkan dengan
kisi-kisi UN 2017/2018 termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca nonsastra level
kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan informasi
tersurat teks/menentukan pernyataan yang sesuai isi matriks dengan tepat.

BACA  KISI-KISI UJICOBA UN 2017/2018 SMK/MAK MATAPELAJARAN BAHASA


INDONESIA

Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian yang
diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Berdasarkan data-data yang
terdapat dalam matriks tersebut, pernyataan yang sesuai dengan isi matriks adalah Jumlah
korban yang meninggal lebih dari 100 orang terjadi pada kecelakaan mobil dan motor
(pilihan jawaban C). Hal ini sesuai dengan data pada matriks yang menunjukkan jumlah
korban yang meninggal pada kecelakaan mobil 126 dan pada motor 159 orang. Pilihan
jawaban A, B, D, dan E tidak sesuai dengan isi informasi pada matriks.

RINGKASAN MATERI
MEMBACA MATRIKS DAN GRAFIK

A.  Pengertian Matriks dan Grafik

Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian yang
diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan (https://kbbi.web.id/matriks)

Grafik adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun
naiknya hasil, statistik, dan sebagainya) (https://kbbi.web.id/grafik)

B.  Langkah-Langkah Membaca Matriks dan Grafik

Langkah-langkah untuk membaca grafik dan matriks adalah sebagai berikut.

1.        Membaca judul matriks atau grafik


Judul pada grafik dan matriks memberikan gambaran yang padat tentang informasi yang akan
disampaikan. 

2.         Membaca informasi dalam matriks atau grafik


Informasi pada matriks  atau grafik terdapat pada bagian atas, bagian bawah, dan sisi dari
grafik atau matriks yang merupakan kunci penjelasan tentang materi yang disajikan dan
berupa urutan tahun  persentase, dan angka-angka

3.         Mengajukan pertanyaan tentang isi matriks atau grafik


Untuk mengetahui informasi dalam matriks atau grafik kita dapat mengjukan pertanyaan
tentang tujuan grafik atau matriks tersebut. Untuk dapat mengetahui tujuan itu dengan
mengubah judul menjadi pertanyaan di mana, seberapa banyak, atau bagaimana terjadinya.
Jawaban dari pertanyaan tersebut ada pada grafik atau matriks.

4.         Membaca secara keseluruhan data-data pada matriks atau grafik


untuk mendapat keterangan dan informasi yang disajikan secara utuh, kita harus membaca
data-data dalam matriks atau grafiks secara menyeluruh. Sementara membaca, kita harus
selalu mengingat maksud dan tujuan informasi matriks atau grafik tersebut.

11. PENGGUNAAN TANDA KOMA PADA KALIMAT LANGSUNG

Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Soal di atas menanyakan penggunaan tanda baca yang tepat pada kalimat langsung. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi soal UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup
materi menyunting ejaan dan tanda baca level kognitif aplikasi. Kompetensi yang diuji yaitu
menggunakan tanda baca.
BACA KISI-KISI SOAL UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Penggunaan tanda baca yang tepat untuk kalimat tersebut adalah pada pilihan jawaban A.
“Selain makanan, kita juga harus membawa obat-obatan,” kata Ali.
Pada kalimat tersebut terdapat penggunaan tanda koma (,). Kaidah pemakaian tanda koma
dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia antara lain sebagai berikut.
1.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk
sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya,
kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.

2.    Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

RINGKASAN MATERI

PEMAKAIAN TANDA KOMA (,)


1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan,
dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai,
dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk
sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya,
kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman,
Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta Surabaya,
10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur.
Ambon: Mutiara Beta.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka
Rakyat, 1950), hlm. 25.
Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung:
Alumni, 1977), hlm. 12.
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP
Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:
Di daerah kami, Misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib
menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma!
Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa melalui tes.
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

12. MENENTUKAN SINONIM KATA PADA TEKS


Kunci Jawaban: A
Pembahasan

Soal di atas menanyakan sinonim kata pada teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2017/2018, soal di atas termasuk ke dalam ruang menulis terbatas level kognitif penalaran.
Kompetensi yang diuji yaitu memvariasikan kata (sinonim)

BACA KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK


Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain;
muradif; (https://kbbi.web.id/sinonim).

Kata persepsi memiliki arti tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan: perlu
diteliti -- masyarakat terhadap alasan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak;2
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya;
(https://kbbi.web.id/persepsi).

Berdasarkan penjelasan di atas, sinonim kata persepsi adalah tanggapan (pilihan jawaban A)

RINGKASAN MATERI
SINONIM

Sinonim adalah kata yang memiliki persamaan arti.


Sinonim adalah beberapa kata yang mempunyai arti sama atau hampir sama. Sinonim disebut
juga padan kata. Sinonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang sama. Contoh kata
sinonim misalnya ; kredit = mencicil, berdusta = berbohong, haus = dahaga, baju = pakaian,
bunga = kembang dan masih banyak lagi contoh lainnya. Sinonim adalah suatu kata yang
memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip.
Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.

Contoh kalimat yang menggunakan kata sinonim sebagai berikut

       Mobil pak Tono dibeli dengan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar
penuh. sinonim dari kredit = mencicil
       Semoga saja bu Sinta itu tidak berdusta, karena organisasi tidak menyukai orang yang suka
berbohong. sinonim dari berdusta = berbohong
       Sinonim kata kredit adalah mencicil/mengangsur.
       Sinonim kata musibah adalah bencana.
Contoh Sinonim

       bohong = dusta


       haus = dahaga
       pakaian = baju
       bertemu = berjumpa
       buruk = jelek
       bunga = kembang
       mati = wafat
       hulubalang = komandan
       aku = saya
       melihat = melirik

13. MENGURUTKAN KALIMAT ACAK / MENGGABUNGKAN KALIMAT PADA


TEKS PROSEDUR
PEMBAHASAN SOAL UN BAHASA INDONESIA 2016/2017 SMA/MA NOMOR 13

Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Soal di atas menanyakan urutan kalimat agar menjadi paragraf prosedur yang tepat. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi menulis
terbatas level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi yang diuji yaitu menggabungkan
kalimat / mengurutkan kalimat acak.
BACA BEDAH KISI-KISI UN TAHUN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Dalam teks prosedur langkah yang paling mendasar diletakkan pada urutan pertama
kemudian diikuti langkah berikutnya yang berhubungan dengan langkah sebelumnya.
Langkah yang paling mendasar adalah kalimat nomor (1). Oleh karena itu, urutan kalimat
agar menjadi paragraf yang baik pada soal di atas adalah (1), (2), (3), (5), dan (4) atau pilihan
jawaban A.

RINGKASAN MATERI
MENGURUTKAN KALIMAT ACAK MENJADI PARAGRAF PADU.
Kalimat acak adalah kalimat lepas yang dapat dijadikan paragraf yang padu dengan cara
kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas yang diurutkan secara logis dan
berhubungan satu dengan yang lain.
Dalam teks prosedur langkah yang paling mendasar diletakkan pada urutan pertama
kemudian diikuti langkah berikutnya yang berhubungan dengan langkah sebelumnya.
Langkah-langkah mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf padu adalah sebagai berikut.

1.      Bacalah dengan cermat.


2.      Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Gunakan data tersebut sebagai
kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas.
3.      Perhatikan penanda wacana atau kata penghubung seperti pertama, lalu, setelah itu,
kemudian, dan akhirnya. Kata pertama biasanya berada di awal teks, sedangkan kata akhirnya
berada di akhir teks.
4.      Susun data atau kalimat yang disajikan menjadi paragraf padu

CONTOH SOAL PREDIKSI UN 2017/2018 KOMPETENSI MENGURUTKAN


KALIMAT ACAK TEKS PROSEDUR
Perhatikan urutan kalimat berikut!
(1)        Kupas bawang bombai dan iris tipis-tipis!
(2)        Haluskan semua bumbu!
(3)        Campurkan semua bahan dengan bumbu yang sudah dihaluskan! .
(4)        Masukkan bahan tersebut ke dalam cetakan!
(5)        Hidangan siap disajikan.
(6)        Panaskan dalam oven dengan temperatur 80°C selama 20 menit!
(7)        Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan!
Urutan kalimat tersebut yang tepat agar menjadi paragraf yang padu adalah ....
A.        (7), (2),(1), (3), (4), (6), dan (5)
B.        (7), (2),(1), (4), (3), (6), dan (5)
C.        (7), (2), (3), (1), (4), (6), dan (5)
D.        (7),(1), (2), (3), (4), (6), dan (5)
E.         (7),(1), (2), (4), (3), (6), dan (5)
Kunci Jawaban: D

14. MENENTUKAN INTI KALIMAT


Kunci Jawaban : D
Pembahasan

Soal di atas menanyakan inti kalimat. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2016/2017 Bahasa
Indonesia SMA/MA, soal tersebut termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra
level kognitif aplikasi atau penerapan. Kompetensi yang diuji adalah menemukan inti
kalimat.

BACA BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Inti kalimat di atas adalah Muhammad Fayyadh memesan kue (jawaban D). Pola kalimat di
atas adalah S + P + O
Jawaban A, B, C, dan E bukan inti kalimat soal di atas. Jawaban A bukan kalimat karena
tidak memiliki unsur predikat. Jawaban B mengubah kalimat aktif (soal) menjadi kalimat
pasif. Jawaban C merupakan interpretasi dasar isi kalimat soal yaitu dalam rangka peringatan
hari Ibu. Jawaban E merupakan isi kalimat bukan inti kalimat.

Ringkasan Materi
MENEMUKAN INTI KALIMAT
Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti
Judul di atas dan keseluruhan tulisan ini merupakan respons saya atas pertanyaan yang sering
saya dapatkan ketika mengajar di kelas atau lewat email yang masuk. Kedua istilah itu--inti
kalimat dan kalimat inti--sering dianggap sama dan ada pula yang menganggap berbeda.
Menurut saya, secara istilah, kedua hal tersebut berbeda. Akan tetapi, dalam kaitannya
dengan soal-soal tes (terutama tipe soal ujian masuk PTN, seperti SNMPTN, UM UGM,
Simak UI, UMB, kedua istilah itu dapat dipersamakan. Inti kalimat adalah unsur-unsur inti di
dalam sebuah kalimat, yaitu suatu unsur yang wajib ada dalam sebuah struktur kalimat.
Sebuah kalimat harus memiliki subjek dan predikat. Jadi, inti kalimat adalah SUBJEK dan
PREDIKAT. Selain itu, bisa juga OBJEK, tapi dengan syarat kalimat itu kalimat aktif
transitif. Unsur yang bukan inti adalah KETERANGAN. Sebaliknya, kalimat inti adalah satu
jenis kalimat yang memiliki syarat (1) terdiri atas inti-inti kalimat, (2)inti-inti kalimat itu pun
harus merupakan sebuah kata, bukan frasa; dan (3) berintonasi netral.
Misalnya:
Ayah pergi ke Bandung.
Inti kalimat tersebut adalah Ayah pergi, sebab S=ayah dan P=pergi, sedangkan unsur yang
bukan inti adalah ke Bandung sebab merupakan Keterangan. Namun, kalimat tersebut bukan
termasuk kalimat inti, sebab memiliki unsur yang bukan unsur inti, yaitu K=ke Bandung.
Ibu memasak sayur.
Kalimat di atas memiliki unsur inti, yaitu S=ibu, P=memasak, dan O=sayur. Sekaligus juga
kalimat tersebut tergolong ke dalam kalimat inti, sebab semua unsur inti merupakan sebuah
kata.
Sering kita jumpai dalam soal tes pertanyaan yang berbunyi Apa kalimat inti dari kalimat luas
di atas? Maksud pertanyaan tersebut berarti kita diminta untuk menentukan inti kalimat,
sekaligus juga inti frasa jika inti kalimat tersebut berupa frasa.
Misalnya: Anak kecil itu sedang berjualan tadi.
Inti kalimatnya adalah S=Anak kecil itu dan P=sedang berjualan. Kata tadi bukan unsur inti
sebab Keterangan. Sebab S dan P masih berupa frasa, kita harus tentukan inti frasanya juga.
Inti frasa pada S=anak, sedangkan pada P=berjualan. Jadi kalimat inti pada kalimat di atas
adalah Anak berjualan.
(http://insanpurnama.blogspot.co.id/2010/09/beda-inti-kalimat-dan-kalimat-inti.html)
183 Contoh Kalimat Inti dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kalimat Inti
Kalimat inti biasa juga disebut dengan kalimat sederhana. Kalimat inti biasanya hanya terdiri
dari subjek dan predikat. Walaupun minimal hanya ada dua unsur saja yaitu subjek dan
predikat, akan tetapi kalimat inti tetap mempunyai makna. Beberapa unsur kalimat yang
diperbolehkan ada dalam kalimat inti adalah subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Subjek adalah pelaku verba (predikat). Subjek biasanya merupakan orang, atau nomina.
Predikat adalah verba atau kata kerja yang merupakan aktivitas subjek. Subjek dan predikat
harus ada dalam suatu kalimat. Unsur kalimat lain yang diperbolehkan ada dalam kalimat inti
adalah objek. Objek merupakan kata benda yang berhubungan dengan subjek dan predikat.
Sedangkan pelengkap adalah kata yang berfungsi menegaskan predikat. Oleh karena itu
pelengkap terletak di belakang predikat. Predikat berbeda dengan objek. Objek dapat
berperan sebagai subjek, sedangkan pelengkap tidak dapat berperan sebagai subjek.
Ciri Ciri Kalimat Inti
Untuk dapat mengenali suatu kalimat inti, perlu mengetahui apa saja ciri-cirinya. Berikut
adalah ciri-ciri kalimat inti:

 Kalimat inti harus mempunyai unsur-unsur dasar dalam sebuah kalimat


 Kalimat inti dapat terdiri dari Subjek – Predikat (S-P), Subjek – Predikat – Objek (S-
P-O), atau Subjek – Predikat – Pelengkap (S-P-Pel).
 Tidak ada unsur keterangan dalam kalimat inti
 Kalimat inti berupa kalimat aktif
 Bersifat sebagai kalimat berita
 Unsur penyusun kalimat bukan suatu frasa akan tetapi berupa kata
 Kalimat inti bukan merupakan kalimat negatif
Contoh Kalimat Inti
Contoh kalimat inti dibedakan menjadi kalimat inti berpola Subjek – Predikat (S-P), Subjek –
Predikat – Objek (S-P-O), atau Subjek – Predikat – Pelengkap (S-P-Pel).
Pola Subjek-Predikat (S-P)
1. Adik menangis
2. Kakak bermain
3. Ibu memasak
4. Kayla bernyanyi
5. Daun menguning
6. Ayah lelah
7. Kita bersalaman
8. Mereka berpelukan
9. Merapi meletus
10. Ani bekerja
11. Bayi mengompol
12. Nenek mengantuk
13. Kereta berangkat
14. Indonesia berduka
15. Rembulan bersinar
16. Polisi menembak
17. Dedaunan berguguran
18. Kamarku berantakan
19. Rina mengepel
20. Rozi menyapu
21. Ima belajar
22. Matahari terbenam
23. Rico terjatuh
24. Wawan berlari
25. Kami berdiri
26. Aku bertanya
27. Ibu berdoa
28. Budi berkendara
29. Adik berbohong
30. Mereka berkelahi
31. Nana tertidur
32. Wanita itu terbunuh
33. Kakak bercocok tanam
34. Keduanya bertabrakan
35. Dia terduduk

36. Kami bergurau


37.  Dia terbunuh
38. Riki menyendiri
39. Presiden akan berkunjung
40. Tuhan maha berkehendak
41. Ibu berjanji
42. Wanita terbantai
43. Dia bersumpah
44. Semua orang bersiap
45. Ibu Guru bercerita
46. Pemuda itu tergoda
47. Sniper bersiaga
48. Para fans berteriak
49. Para simpatisan berkumpul
50. Warga berkerumun
51. Akmal bersimpuh
52. Sapta bergerak
53. Saras tergoda
54. Adik berenang
55. Kakek terlupa
56. Adi berpidato
57. Denada bercermin
58. Kiki tercebur
59. Jariku terpotong
60. Aku bingung
61. Dia berkata-kata
62. Mereka menjauh
63. Ibu menjahit
64. Aku mengantuk
65. Tubuhku memanas
66. Ibu bersujud
67. Luki terperanjat
68. Bayi merangkak
69. Orang itu mencuri
70. Jojon bersalah
Subjek-Predikat-Objek (S-P-O)

71. Ayah menghadiri pernikahan


72. Ibu memasak bubur
73. Anto membongkar motor
74. Pak Haji menyumbang emas
75. Rini membeli baju
76. Rosa menyanyikan lagu
77. Ibu menyimpan perhiasan
78. Kakak mengunci pintu
79. Bagus menyukai Lisa
80. Karyawan menerima tunjangan
81. Buruh meminta gaji
82. Hansip menjaga keamanan
83. Polisi menangkap pencuri
84. Rani merawat kucing
85. Ibu memarahi kakak
86. Pemerintah memberikan bantuan
87. Pak Camat meresmikan gedung
88. Ayah memarkir mobil
89. Adik melihat kereta
90. Andre menutup jendela
91. Bibi menyirami bunga
92. Hilmi mendonorkan darah
93. Ibu menyayangi anaknya
94. Adik menonton kartun
95. Tono membuang sampah
96. Nisa mendapat hadiah
97. Wibi membeli buku
98. Tina menyapu halaman
99. Lola mengepel lantai
100. Wartawan meliput berita
101. Dia mengunyah permen
102. Ibu melipat baju
103. Wisnu menyetir mobil
104. Ayah menggoda ibu
105. Bu Risma menyiapkan bekal

106. Bu Tri memarahi petugas


107. Anton meninggalkan bajunya
108. Yanti menceritakan kisah tragis
109. Ibu mencicipi sayur
110. Putri menuang air
111. Pembantu membersihkan dapur
112. Dila menggosok gigi
113. Siti menulis artikel
114. Rini meminta jawaban
115. Kami menarik tali
116. Aku mencintai dia
117. Ahmad menyukai bola
118. Ayah memenuhi kebutuhan
119. Adik menyembunyikan makanan
120. Aku mengatasi masalah
121. Wati menutup telinga
122. Dokter merawat pasien
123. Penjajah membantai pribumi
124. Helena mendonorkan darah
125. Kancil menyelamatkan semut
126. Ibu membenci pembohong
127. Polisi mengatur jalan
128. Saleh membuat adonan
129. Kakak menggendong adik
130. Pendemo mengangkat papan
131. Doni meniup terompet
132. Direktur menipu karyawan
133. Budhe menampar Fitri
134. Nenek menunggu kakek
135. Adi membuat pidato
136. Pak Kunto menanma kedelai
137. Kakak mengatur volume
138. Rina membasuh muka
139. Tukang menggali sumur
140. Kemal mengikuti Dewi

Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel)

141. Daerah kutub bersuhu rendah


142. Mukanya terpenuhi jerawat
143. Kami berjabat tangan
144. Korban pencurian tertolong warga
145. Pencuri tertangkap warga
146. Ayah tertipu sales motor
147. Ibu berjualan sayur
148. Ratih berjiwa besar
149. Ruko terbakar habis
150. Toni tertimpa pohon
151. Melati berwarna putih
152. Muslim berpuasa wajib
153. Ibu menangis haru
154. Tanganku tersayat pisau
155. Mandira menangis tersedu
156. Mereka bergandengan tangan
157. Kami berpelukan erat
158. Edwin terpilih sebagai bendahara
159. Ali bersemangat pulang
160. Rico bercelana pendek
161. Presiden berjalan cepat

162. Peggy tertembak peluru


163. Alice terkena cat tembok
164. Kakek berambut putih
165. Bowo berkelakuan baik
166. Pemuda itu berkata kasar
167. Malika tertabrak mobil
168. Perempuan itu berteriak lantang
169. Aksi berjalan lancar
170. Pasangan mesum terpergok warga
171. Bibi berdagang daster
172. Tina berbagi cinta
173. Aku bertaruh makanan
174. Dia berkata tidak
175. Lurah berbuat salah
176. Hacker bertindak ilegal
177. Aku bertemu presiden
178. Rizky berjalan pelan
179. Kirana berhati keras
180. Ian terbukti benar
181. Andik bertindak arogan
182. Ayah berjanji padaku
183. Dicky berkata kasar

15. MENGIDENTIFIKASI ISI TEKS NEGOSIASI 


Kunci Jawaban: D
Pembahasan

Soal di atas menanyakan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun
2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level
pengetahuan dan pemahaman (mengidentifikasi informasi tersurat). Kompetensi yang diuji
yaitu menentukan pernyataan yang sesuai isi teks.

 BACA BEDAH KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK


 Teks tersebut di atas berisi negosiasi. Negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial yang berfungsi
untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda.
Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan
berdialog. Isi teks di atas berisi adu tawar (tawar-menawar) yang kemudian berujung pada
kesepakatan.

 RINGKASAN MATERI

A.  Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosiasi adalah teks yang berisi tawar-menawar atau proses penetapan keputusan
secara bersama antara beberapa pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

B.            Fungsi Teks Negosiasi

       Teks negosiasi tergolong ke dalam bentuk teks diskusi (discussion). Di dalamnya membahas
suatu isu tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau lebih dengan tujuan
untuk mengompromikan atau menyepakati kepentingan-kepentingan yang berbeda. Kegiatan
itu berisi adu tawar yang kemudian berujung pada kesepakatan atau ketidaksepakatan.

Berikut contoh-contoh kegiatan lainnya yang perlu diselesaikan melalui negosiasi:

a. jual beli barang, jasa; 


b. penggajian karyawan; 
c. penempatan tenaga kerja; 
d. penyusunan program-program organisasi; 
e. pembagian warisan; 
f. sengketa rumah atau tanah; 
g. pembangunan fasilitas-fasilitas umum; 
h. penentuan calon wakil rakyat dalam suatu partai politik.

C.  Struktur Teks Negosiasi

Secara umum teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup.

a.    Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak,
misalnya permintaan pulang lebih awal dari diklat karena alasan lebaran. 
b.    Isi, berisi penganjuan, penawaran dan persetujuan berupa adu tawar dari kedua belah pihak
untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai diperolehnya kesepakatan
atau ketidaksepakatan. Di dalamnya mungkin terdapat argumen-argumen, termasuk
penentangan dan sanggahan-sanggahan. 
c.    Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula di dalamnya
ada ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan
ataupun ketidakpuasan.

Contoh teks negosiasi

Sansan : “Maaf, Bu. Bisa meminta waktu sebentar?”


Bu Lita : “Ada apa, ya, San?”
Sansan : “Saya ingin mengajukan cuti kerja.”
Bu Lita : “O, ya. Pasti karena kehamilanmu itu, kan?”
Sansan : “Betul, Bu.”
Bu Lita : “Sudah berapa bulan kandungannya?”
Sansan : “Sudah delapan bulan, Bu.”
Bu Lita : “Kan, masih sebulan lagi. Nanti saja kalau sudah dekat waktunya lahir.”
Sansan : “Sudah terasa berat, Bu. Lagi pula untuk jaga-jaga, khawatir waktunya di luar
dugaan.”
Bu Lita : “Begini saja, bagaimana kalau menunggu dua minggu lagi supaya nanti cutinya
lebih panjang setelah melahirkan? Sekarang bekerja dulu.Ya, bekerjanya jangan yang berat-
berat. Pilih-pilih.” 
Sansan : “Maaf, ya, Bu. Memang Ibu memberi waktu cutinya berapa lama?”
Bu Lita : “Tiga bulan. Cukup, kan?”
Sansan : “Iya, saya kira cukup. Mudah-mudahan selama itu, saya dan si bayi nanti sudah
sehat dan kuat lagi.”
Bu Lita : “Ya, tapi sekarang kamu jangan dulu cuti. Nunggu dua minggu lagilah karena
memang Ibu sangat membutuhkan tenaga kamu. Jangan khawatir kecepetan lahir. Ibu juga
sudah pengalaman dalam masalah itu mah. Ibu, kan, sudah dua kali melahirkan.”
Sansan : “Mudah-mudahan, ya, Bu. Terima kasih atas kebaikan Ibu.”

Teks di atas merupakan suatu bentuk percakapan antara dua tokoh, yakni Sansan dan Bu Lita.
Jika Anda perhatikan, di dalamnya terdapat tawar-menawar. Tokoh Sansan mengajukan
penawaran, yakni meminta cuti kerja kepada majikannya, Bu Lita. Namun, Bu Lita tidak
langsung menyetujui permintaan karyawannya itu.Ia pun mengajukan penawaran, yakni
meminta Sansan tidak langsung cuti. Ia berharap dua minggu lagi, karyawannya itu tetap
bekerja. Kemudian, ia akan memberikan kesempatan cuti selama tiga bulan.

Dalam percakapan di atas, kesepakatan itu tercapai. Sansan, sebagai negosiator 1,


memperoleh persetujuan untuk cuti selama tiga bulan walaupun berlaku dua minggu
kemudian. Bu Lita pun,sebagai negosiator 2, terpenuhi kepentingannya karena Sansan mau
untuk bekerja selama dua minggu ke depan (Kosasih, 2014:

16. MELENGKAPI TEKS NEGOSIASI

Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Soal di atas menanyakan kalimat untuk melengkapi bagian rumpang teks. Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke dalam
ruang lingkup materi menulis terbatas level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi yang
diuji yaitu melengkapi teks anekdot.
BACA BEDAH  KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIASMK/MAK
Melengkapi teks harus mempertimbangkan struktur teks dan hubungan antar kalimat,
Struktur teks negosiasi mencakup hal-hal berikut:
1. penyampaian maksud oleh negosiator 1;
2. penolakan ataupun sanggahan oleh negosiator;
3. penyampaian argumentasi atau fakta untuk memperkuat penyampaian maksud oleh
negosiator 1;
4. penyampaian penolakan kembali dengan argumentasi/fakta oleh negosiator 2;
5. pencapaian kesepakatan atau ketidaksepakatan antara dua belah pihak.

Pada teks di atas negosiator 1 adalah penjual dan negosiator 2 adalah Roza.
Sesuai dengan struktur teks negosiasi di atas, isi bagian awal teks adalah penyampaian
maksud penjual.Kalimat setelah bagian rumpang berisi informasi seseorang (Roza) yang
menanyakan harga barang tertentu yang ingin dibeli/barang yang dipilih oleh Roza.
Berdasarkan struktur teks dan hubungan antarkalimat, kalimat yang tepat untuk melengkapi
teks di atas adalah kalimat yang berisi tawaran penjual kepada Roza untuk memilih barang
yang diinginkan. Dengan demikian kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang
teks yaitu Silakan pilih, Dik! (pilihan jawaban D).

RINGKASAN MATERI

A.  Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosiasi adalah teks yang berisi tawar-menawar atau proses penetapan keputusan
secara bersama antara beberapa pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

B.  Fungsi Teks Negosiasi

Teks negosiasi tergolong ke dalam bentuk teks diskusi (discussion). Di dalamnya membahas
suatu isu tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau lebih dengan tujuan
untuk mengompromikan atau menyepakati kepentingan-kepentingan yang berbeda. Kegiatan
itu berisi adu tawar yang kemudian berujung pada kesepakatan atau ketidaksepakatan.

Berikut contoh-contoh kegiatan lainnya yang perlu diselesaikan melalui negosiasi:

1. jual beli barang, jasa; 


2. penggajian karyawan; 
3. penempatan tenaga kerja; 
4. penyusunan program-program organisasi; 
5. pembagian warisan; 
6. sengketa rumah atau tanah; 
7. pembangunan fasilitas-fasilitas umum; 
8. penentuan calon wakil rakyat dalam suatu partai politik.

C.  Struktur Teks Negosiasi

Di dalam negosiasi, terdapat lima tahapan yang lazim dilalui dalam proses bernegosiasi.
Kelima tahapan itu adalah sebagai berikut.

1. Negosiator 1 menyampaikan maksud bernegosiasi.


2.Negosiator 2 menyampaikan penolakan ataupun sanggahan dengan alasan-alasan.
3. Negosiator 1 mengemukakan argumentasi ataupun fakta yang memperkuat maksudnya
tersebut agar disetujui oleh negosiator 2.
4. Negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan sejumlah argumentasi dan fakta.
5. Terjadinya kesepakatan/ketidaksepakatan
Secara umum teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup.

a.    Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak,
misalnya permintaan pulang lebih awal dari diklat karena alasan lebaran. 
b.    Isi, berisi penganjuan, penawaran dan persetujuan berupa adu tawar dari kedua belah pihak
untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai diperolehnya kesepakatan
atau ketidaksepakatan. Di dalamnya mungkin terdapat argumen-argumen, termasuk
penentangan dan sanggahan-sanggahan. 
c.    Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula di dalamnya
ada ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan
ataupun ketidakpuasan.

17. KALIMAT SANTUN DALAM TEKS NEGOSIASI


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Soal di atas menanyakan kalimat santun pada teks negosiasi. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018 SMK/MAK, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca
nonsastra level kognitif level aplikatif. Kompetensi yang diuji yaitu menyimpulkan isi tersirat
dalam teks/interpretasi maksud kalimat.

BACA KISI-KISI SOAL UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kalimat santun adalah kalimat yang halus, baik, dan sopan. Ciri kalimat santun antara lain
menggunakan kata kata “mohon” atau “maaf” untuk meminta bantuan, memerintah,
melarangnya atau meminta sesuatu.
Kalimat santun pada teks tersebut adalah kalimat (2) “Siang, Pak. Mohon maaf boleh saya
lihat dulu mukenanya” (pilihan jawaban E) 

RINGKASAN MATERI
PENGERTIAN DAN CONTOH KALIMAT SANTUN
Arti kata santun adalah halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya); sabar dan tenang;
sopan; 2 penuh rasa belas kasihan; suka menolong; (https://kbbi.web.id/santun). 
Kalimat santun adalah kalimat yang halus, baik, sopan, dan dapat menghindari konflik
antarpembicara di dalam proses komunikasi.
Kalimat santun dipengaruhi oleh pilihan kata dan nada kalimat. Kalimat santun menggunakan
kata-kata yang halus, baik, dan sopan. Misalnya, mohon, maaf, minta tolong, dan sebagainya.
Nada kalimat santun yaitu rendah, halus, sabar, penuh kehati-hatian, tidak terlalu cepat, dan
tidak terlalu tinggi.

Contoh kalimat tidak santun.

1.      Segera rapikan meja ini!


2.      Anak Ibu malas dan bodoh sehingga nilai-nilainya sangat jelek.
3.      Saya sangat tidak setuju dengan pendapat Anda.

Contoh kalimat santun

1.      Tolong, rapikan meja ini.


2.      Putra Ibu sebenarnya pandai, hanya kurang tekun sehingga nilai-nilainya kurang bagus.
3.      Maaf, saya tidak sependapat dengan gagasan Anda.

18. MENGURUTKAN PERISTIWA DALAM CERITA

Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Soal di atas menanyakan urutan peristiwa dalam cerpen yang tepat. Jika dikaitkan dengan
kisi-kisi UN tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi menulis terbatas level
kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji yaitu mengurutkan peristiwa dalam cerita

BACA BEDAH KISI-KISI UN TAHUN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK


Kalimat-kalimat dalam cerita dapat diurutkan secara kronologis (urutan waktu), sorot balik,
dan campuran (gabungan). Urutan kalimat dalam cerita di atas lebih tepat disusun
menggunakan alur gabungan, yaitu (3), (1), (4), (2) (pilihan jawaban D).

Kalimat (3) menyatakan kejadian dengan aspek waktu kini. Kalimat (1) menjelaskan kejadian
aspek waktu lampau yang menjadi dasar kejadian yang dijelaskan pada kalimat (3). Kalimat
(4) dan (2) menjelaskan lebih lanjut kalimat (3).

RINGKASAN MATERI

MENGURUTKAN PERISTIWA DALAM CERITA

Urutan peristiwa dalam cerita disebut juga alur. Menurut KBBI alur adalah rangkaian
peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui
kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. Alur dapat juga diartikan jalinan peristiwa
dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan
temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat (https://kbbi.web.id/alur).

Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah
memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
19. MENENTUKAN WATAK TOKOH

PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kunci Jawaban : B
Pembahasan

Soal di atas menanyakan watak tokoh dalam cerita. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca sastra level aplikasi. Kompetensi
yang diuji adalah mampu menyimpulkan isi tersirat dalam karya sastra/menentukan watak
tokoh dalam kutipan tersebut dengan tepat.

BACA KISI-KISI SOAL UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Watak tokoh pada kutipan cerita di atas digambarkan melalui percakapan antartokoh dan
tanggapan tokoh lain.  Kalimat yang menunjukkan tokoh berwatak rendah hati adalah kalimat
kedua dan keempat. Pada kalimat kedua berisi pernyataan tokoh ayah “Biar kamu tidak
sombong jadi manusia, Zarah.“ Kalimat tersebut menunjukkan watak tokoh ayah yang tidak
menyukai sifat sombong. Sikap rendah hati tokoh ayah juga dapat disimpulkan dari
tanggapan tokoh Zarah terhadap tokoh ayah pada kalimat terakhir/Ayah adalah salah satu
dari sedikit orang yang memilih untuk tetap menjadi “manusia”/.

RINGKASAN MATERI
MENENTUKAN WATAK TOKOH CERITA

Pengarang dapat menyampaikan watak tokoh melalui cara langsung dan tidak langsung.
Penyampaian watak secara langsung (analitik) adalah melalui pengarang itu sendiri.
Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui penjelasan berupa kalimat-kalimat.
Cara ini mempermudah pembaca memahami karakter tokoh karena penyampaian watak-
wataknya dilakukan secara tersurat.

Penyampaian watak secara tidak langsung adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran
tokoh, tindakan tokoh, serta pendapat tokoh lain. Dengan cara ini, pembaca mau tidak mau
harus berpikir sedikit lebih keras untuk memahami karakter tokoh, karena watak-wataknya
disampaikan secara tersirat.

Langkah-langkah menentukan watak tokoh dalam cerita

1.        Baca dan pahami isi kalimat yang berkaitan dengan tokoh yang ditentukan.
2.        Cermati kalimat yang isinya menggambarkan watak tokoh yang ditentukan. 
3.        Simpulkan watak tokoh berdasarkan kalimat-kalimat yang menunjukkan watak tokoh.

Contoh

(1)   Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi
dan makanan pagi untuk mereka. (2) Buyung merasa berat dalam hatinya berangkat. (3) Dia
teringat Siti Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. (4)
Kemarin malam panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan
sepanjang malam terdengar dia tak tertidur. (Harimau! Harimau! Muchtar Lubis)

Berdasarkan kalimat kedua dan ketiga pada kutipan tersebut watak Buyung adalah seorang
yang perhatian dan peduli kepada orang lain.

20. MENENTUKAN AMANAT CERITA


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK NOMOR 20
Kunci Jawaban : A
Pembahasan:

Soal di atas menanyakan amanat terdapat dalam karya sastra. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018 SMK/MAK termasuk ke ruang lingkup materi membaca sastra level aplikasi
(penerapan).  Kompetensi yang diuji adalah mampu menyimpulkan isi tersirat dalam
cerpen/novel (menentukan amanat karya sastra)

BACA BEDAH KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK       


Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah jadilah seorang anak yang paham
dengan keadaan orangtua (jawaban A). Simpulan amanat tersebut berdasarkan tindakan
tokoh yang tak pernah minta dibelikan apapun karena paham ayahnya miskin.

Ringkasan Materi
MENENTUKAN AMANAT CERITA
Amanatadalah sebuah pesan moral dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin
disampaikan oleh si penulis atau pengarang kepada para pembacanya. Menurut Waluyo
(2006:29), jika tema memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya
dengan makna. Kemudian jika tema memiliki sifat yang sangat lugas, khusus dan objektif,
maka amanat itu memiliki sifat kias, umum, dan subjektif.
Amanat dapat disampaikan secara langsung (tertulis), tidak langsung (tersirat). Amanat
tersurat adalah amanat atau pesan yang secara jelas atau eksplisit dijabarkan melalui kata-kata
dalam sebuah tulisan. 
Sedangkan amanat tersirat yaitu amanat atau pesan yang dengan sengaja tidak dijabarkan
secara tertulis dalam sebuah karya, akan tetapi pesan ini bisa diketahui oleh pembaca dari
alur cerita yang ada dalam tulisan tersebut. Jadi, amanat tersirat ini bersifat implisit atau
tersembunyi namun tetap bisa diketahui dari jalan ceritanya atau melalui dialog antartokoh
cerita.
TIPS MENENTUKAN AMANAT CERITA
Untuk menentukan amanat cerita dapat dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri amanat sebagai
berikut.
1.      Amanat berisi saran, ajakan, atau imbauan. 
2.      Untuk hal-hal yang baik, pembaca diajak/diimbau untuk melakukan (biasanya ditandai
dengan kata kerja berpartikel –lah). Misalnya, pedulilah, bantulah, dsb.
3.      Untuk hal-hal negatif, pembaca diimbau untuk tidak melakukan (biasanya ditandai dengan
penggunaan kata jangan).

Contoh

1.      Amanat tersurat


Kemudian Pak Balam menutup matanya kembali, dan memandang mencari muka Wak
Katok, dan ketika pandangan mereka bertaut, Pak Balam berkata kepada Wak Katok,
“Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan, mintalah ampun kepada
Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga kalian,
supaya kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, terjauh dari rimba ini, terjauh dari
bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang jadi korban ...” (Harimau-Harimau,
Muchtar Lubis)
Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah “Bertaubatlah dan minta ampunan
atas dosa yang telah diperbuat , pasti Tuhan akan mengampuninya, dan hidupmu akan
selamat.”

2.      Amanat tersirat


Pak Balam kemudian terdengar berkata dengan suara seperti orang mengigau, ”Awas,
harimau itu dikirim oleh Tuhan untuk menghukum kita yang berdosa – awas harimau –
dikirim Allah – awas harimau – akuilah dosa-dosa kalian – akuilah dosa-dosa kalian –
akuilah dosa-dosa kalian.” (Harimau-Harimau, Muchtar Lubis)
Amanat yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah ... Akui dan minta ampunlah atas dosa
yang telah diperbuat karena Tuhan pasti akan membalas perbuatan dosa itu.
CONTOH PREDIKSI SOAL UN 2017/2018 SMK/MAK BAHASA INDONESIA
KOMPETENSI MENENTUKAN AMANAT CERITA
Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi dan
makanan pagi untuk mereka. Buyung merasa berat dalam hatinya berangkat. Dia teringat Siti
Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam
panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang malam
terdengar dia tak tertidur. Akan tetapi, berbalik-balik dengan gelisah di atas tempat tidurnya.
Dan tiap sebentar terdengar gerak Siti Rubiyah di dalam kamar mengambil air minum
untuknya.(Harimau! Harimau! Muchtar Lubis)
Amanat yang sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah ...
A.        Tidak baik berputus asa menghadapi penderitaan hidup.
B.        Janganlah terlalu menghitung-hitung j asa yang dilakukan.
C.        Sabarlah menghadapi segala cobaan yang menimpa diri.
D.        Pedulilah terhadap kondisi dan penderitaan orang lain.
E.         Janganlah mencurigai orang lain secara berlebihan.

21. MENENTUKAN LATAR TEMPAT


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Soal di atas menanyakan latar (tempat) dalam pada karya sastra. Jika dikaitkan dengan kisi-
kisi UN 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca sastra level kognitif
pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji adalah mampu menentukan latar cerita
dengan tepat.

BACA BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Menurut KBBILatar ialah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan
dalam karya sastra. Latar tempat (berkaitan dengan di mana peristiwa dalam cerita itu
terjadi). Latar waktu (berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerita terjadi). Latar Suasana
(berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerita itu terjadi).

Latar tempat pada kutipan cerita di atas ditunjukkan pada kalimat nomor 1 yaitu /di alun-alun
Negara Gelgel telah penuh sesak orang/.

RINGKASAN MATERI
MENENTUKAN LATAR CERITA

A.  Pengertian Latar

Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya
sastra; (https://kbbi.web.id/latar)

B.     Macam-macam Latar

Unsur-unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga yakni : Latar Tempat, Latar Waktu, dan Latar
Sosial.

1.       Latar Tempat

Yaitu latar yang mengacu pada tempat atau lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam karya fiksi. Misalnya perkotaan, pedesaan, di desa, di kota, di penjara, di rumah, dan
sebagainya.

2.       Latar Waktu

Yaitu latar yang mengacu pada waktu kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
karya fiksi. Dapat berupa jam, hari, tanggal, bulan, tahun, peristiwa sejarah, bahkan zaman
tertentu yang melatar belakanginya.

3.       Latar Sosial

Yaitu latar yang mengacu pada kondisi sosial masyarakat yang diceritakan dalam karya
fiksi.Seperti latar sosial bawah/rendah, latar sosial menengah, latar sosial tinggi, dan
sebagainya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi)

4.       Latar suasana

Yaitu situasi apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku melakukan sesuatu.
Seperti misanya: saat galau, gembira, lelah, dan lain sebagainya.

Contoh analisis latar cerpen

Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku,
cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu—tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun.
Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu.
Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu.
Telepon berdering. Ibu tersentak bangun dan langsung menyambar telepon. Diangkatnya ke
telinga. Ternyata yang berbunyi telepon genggam. Ketika disambarnya pula, deringnya sudah
berhenti..( Ibu yang Anaknya Diculik Itu oleh Seno Gumira Ajidarma )
Analisis unsur intrinsik setting atau latarnya.

         Latar tempat: ruang keluarga


         Latar waktu: masa kini
Latar suasana: sedih (terkulai di kursi seperti orang mati.

22. MENGIDENTIFIKASI KALIMAT BERMAJAS


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK NOMOR 22

Kunci Jawaban: A
Pembahasan

Soal di atas menanyakan jenis majas pada karya sastra. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca sastra level kognitif pengetahuan dan
pemahaman. Kompetensi yang diuji adalah mengidentifikasi jenis majas dalam kutipan
cerpen dengan tepat.

BACA BEDAH KISI-KISI UN 2017/2018BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kalimat bermajas pada kutipan tersebut terdapat pada kalimat pertama Udara danau
menjangkut berbau bunga api, tertiup perlahan memasuki rongga hati, dan menghempas
dadaku pada barisan awan…. Jenis majas pada kalimat tersebut adalah personifikasi (pilihan
jawaban A),  yaitu majas perbandingan yang melukiskan benda mati seolah-olah hidup. 
RINGKASAN MATERI
MAJAS
Majas atau gaya Bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan
bdanau ahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di
dalam jiwanya. Menurut Henry Guntur Tarigan, majas dapat dibagi empat jenis yaitu, majas
perbandingan,  majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan
Beberapa contoh majas dapat dilihat pada tabel berikut.

NO Jenis Majas Definisi/Ciri Contoh


1.        Personifikasi perbandingan yang melukiskan Banjir bandang telah
benda mati seolah-olah hidup menelan korban manusia.

2.        Metafora perbandingan yang implisit tanpa Kapan Anda bertemu dengan
kata pembanding. kembang desa itu?

3.        Hiperbola majas yang menyatakan sesuatu Suaranya menggelegar


dengan berlebih-lebihan membelah angkasa.

4.        ironi majas yang menyatakan makna Pagi benar engkau datang,
yang bertentangan atau sebaliknya baru pukul delapan
dengan maksud menyindir
5.        Pleonasme majas penegasan yang Salju putih sudah mulai turun
menggunakan sepatah kata yang ke bawah.
sebenarnya tidak perlu dikatakan
lagi /mubadzir.
6.        Repetisi majas penegasan yang melukiskan Kita junjung dia sebagai
sesuatu dengan mengulang kata pemimpin, kita junjung dia
atau beberapa kata berkali-kali sebagai pelindung, kita
yang biasanya dipergunakan dalam junjung dia sebagai
pidato. pembebas kita.
7.        Antitesis majas pertentangan yang Cantik atau tidak, kaya atau
melukiskan sesuatu dengan meng- miskin, bukan-lah suatu
gunakan kepaduan kata yang ukuran nilai seorang wanita.
berlawanan arti.
8.        Paradoks majas pertentangan yang Hidupnya mewah, tetapi
melukiskan sesuatu seolah-olah ber tidak bahagia.
tentangan, padahal maksud
sesungguhnya tidak karena
objeknya berlainan.
9.        Perumpamaan perbandingan dua hal dengan Gadis itu sangat cantik
menggunakan kata-kata bagaikan bidadari
perbandingan (bagaikan, seperti,
dsb.)
10.    Litotes majas yang menyatakan Terimalah pemberian yang
berlawanan, memperkecil, atau tidak berharga ini.
memperhalus keadaan.
11.    Metonimia majas yang memakai nama ciri Dia ke Jakarta naik Garuda
atau hal yang ditautkan dengan
orang, barang sesuai penggantinya
12.    Sinekdok  Pars penyebutan sebagian untuk Saya tidak melihat batang
pro toto maksud keseluruhan hidungnya
13.    Sinekdok penyebutan keseluruhan untuk Indonesia meraih medali
Totem Pro maksud sebagian. emas dalam pertandingan itu.
parte
14.    Alusio majas yang menunjuk secara tidak Menggantung asap saja
langsung ke suatu peristiwa kerjamu sejak tadi.
dengan menggunakan peribahasa (membual, omong kosong)
15.    Eufeumisme majas yang halus sebagai Pemerintah mengadakan
pengganti ungkapan penyesuaian harga BBM,
(menaikkan)
Pengklasifikasian Majas

Berdasarkan penggolongannya, macam macam majas atau gaya bahasa kiasan terbagi
menjadi empat kategori diantaranya, majas perbandingan; majas pertentangan; majas
sindiran; dan majas penegasan. Keempat kategori majas tersebut masih dibagi lagi menjadi
beberapa majas turunan yang akan dijelaskan pada ulasan berikut ini.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas (gaya bahasa) yang menyatakan perbandingan. Proses
pembanding tersebut diungkapkan dengan cara yang berbeda, bergantung pada pengguna
bahasa (penutur).
Macam macam majas perbandingan, diantaranya :
1.1. Majas Asosiasi (perumpamaan)
Majas perumpamaan diungkapkan dengan maksud mengadakan perbandingan terhadap dua
hal yang secara mutlak berbeda, namun dianggap sama. Penggunaan majas ini biasa ditandai
dengan kata bagai; bak; seperti; seumpama; laksana.
Contoh Majas Asosiasi :

 Wataknya keras seperti batu


 Pendiriannya kuat bagaikan batu karang
 Menggapai mimpinya itu, bagai punuk rindukan bulan
 Wajah si kembar Lina-Lani memang seperti pinang dibelah dua
 Mukanya putih bersih seperti susu
1.2. Majas Metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang memberikan ungkapan perbandingan analogis.
Penggunaan majas metafora ditandai dengan pemakaian kata yang bukan makna sebenarnya
seperti kata tangan kanan; kembang desa; bintang kelas.
Contoh Majas Metafora :

 Beberapa pekerjaan sudah diselesaikan dengan baik oleh tangan kanan Pak Bobi.
 Winda memang kembang desa di kampung ini, wajar banyak pemuda yang ingin
memperistrinya.
 Prestasi Ardi yang selalu menjadi bintang kelas semakin membuat bangga ibunya.
 Singa memang kuat, sehingga pantas kalau ia dijuluki raja hutan
 Wajar saja semua warga dijadikan kaki tangan Pak Bowo, mereka mudah sekali
meminta bantuan pada orang terkaya itu
1.3. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang memunculkan karakteristik manusia kepada benda
mati, sehingga benda mati tersebut seolah memiliki nyawa layaknya manusia.
Beberapa kata yang termasuk majas personifikasi diantaranya, angin berbisik; pena menari;
langit menangis.
Contoh Majas Personifikasi :

 Angin yang berbisik seolah menyampaikan pesanmu untukku Ayah.


 Dengan lihainya penulis itu berimajinasi dengan pena yang menari-nari diatas kertas.
 Langit ikut menangis dengan beberapa bencana yang melanda Indonesia beberapa
waktu ini.
 Ombak berlarian semakin menambah eksotisnya pantai Lovina
 Pikirannya pasti melayang kemana-mana karena banyak masalah beberapa waktu
belakangan
1.4. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas perbandingan yang berkaitan satu dengan yang lain. Majas
alegori lebih sering ditemukan pada beberapa paragraf dalam karya sastra seperti cerita
pendek atau novel. Penggunaan majas alegori ditandai dengan pengungkapan dalam cerita
yang penuh simbol bermuatan moral.
Contoh Majas Alegori :

 Merawat seorang anak itu ibarat memelihara sebuah pohon. Ketika menyiraminya
dengan pupuk yang baik, maka pertumbuhannya juga akan baik, sehingga berbuah
manis.
 Seorang guru adalah Nahkoda bagi murid-muridnya. Ketika sang nahkoda tepat jalur,
maka kemudi pun akan tenang-tenang saja
 Menjaga nama baik ibaratnya merawat kertas putih, sedikit saja ada titik disana pasti
kentara
 Memang cantik rupa si Aisyah, bagaikan mawar pesonanya menyihir kumbang-
kumbang lelaki di sekitarnya
 Ibarat alat dapur, perlakukan otak seperti pisau. semakin sering diasah ia akan
semakin tajam
1.5. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda
yang lain, perbandingan hewan atau dengan tumbuhan.
Contoh Majas Simbolik :

 Sebab seringnya Ia berhutang pada lintah darat, alhasil tahun ini dipastikan tokonya
bangkrut.
 Rumah mewah di ujung jalan Surapati semalam ludes dilalap si jago merah.
 Sebutan buaya darat yang menempel pada Andi membuatnya susah mendekati hati
perempuan idamannya
 Semakin kaya saja pengusaha bangunan itu, seluruh pegawainya berotot kuda besi
 tingkah lakunya seperti bunglon saja, tidak pernah punya pendirian
1.6. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang menggunakan label sebuah merk dagang untuk
menggantikan benda tersebut dalam kalimat.
Contoh  Majas Metonimia :

 Kakek tua yang berpenyakit asma itu masih saja menghisap Djarum (rokok).
 Biasanya Ayah membawa Aqua sebagai bekal saat olahraga pagi.
 Bibi terbang dengan Garuda ke Surabaya
 Kapal Api memang nikmat jika diseduh sore-sore begini
 Setiap menonton televisi tidak lupa ia siapkan Dua Kelinci favoritnya.
1.7. Majas Sinekdoke
Majas sinekdok adalah majas yang menyebut sebagian untuk menggantikan keseluruhan, atau
sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri dari dua kategori yaitu majas pars pro toto, yaitu
menyebutkan sebagian untuk keseluruhan dan majas totem pro parte, yaitu majas yang
menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh Majas Sinekdoke :

 Tiket masuk konser band luar negeri itu dijual Rp 200.000. per kepala.
 Batang hidung pengacara gadungan itu belum juga terlihat di ruang sidang.
 Kabarnya setiap ibu hamil untuk tahun ini mendapat bantuan dana Rp 1.200.000 per
orang.
 Harga ikan tuna dipasaran semakin melonjak saja, kemarin sudah mencapai Rp
100.000 per ekornya.
Contoh penggunaan Totem pro parte dalam kalimat :

 Para personil POLRI sudah siaga menjaga demonstran yang hendak berunjuk rasa
pagi ini.
 Anggota Darmawanita kota Buleleng sedang menyiapkan lomba memasak untuk
memeringati hari Ibu.
 Skuad Jerman berhasil dikalahkan oleh Portugal pada pertandingan semifinal
semalam.
 Kampung kami menjuarai lomba panjat pinang se kelurahan.
1.8. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang menggunakan kata depan dan penghubung untuk
menerangkan perbandingan eksplisit.
Contoh Majas Simile :

 Mentalnya tangguh seperti baja, membuatnya semakin idealis.


 Seperti belut saja kelakuannya, gesit kemana-mana.
 Kedekatan mereka seperti sepasang kekasih yang tengah berbahagia.
 Kehadiran sosok Ibu dalam sebuah keluarga seperti cahaya bulan yang menerangi
gelapnya malam.
 Dua kakak beradik itu seperti air dan minyak, bertengkar saja kerjanya.
2. Majas Pertentangan
Gaya bahasa sindiran adalah penggunaan majas sebagai ungkapan untuk menyatakan suatu
hal yang bertolak belakang dengan keadaan yang sebenarnya.
Majas pertentangan dikategorikan menjadi beberapa jenis, diantaranya majas antithesis;
majas paradoks; majas hiperbola; dan majas litotes. Pada ulasan berikut ini akan dijelaskan
mengenai keempat kategori majas pertentangan tersebut.
2.1. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata yang berlawanan untuk
mengungkapkan suatu pertentangan.
Contoh Majas Antitesis :

 Tua atau muda boleh ikut meramaikan gerak jalan peringatan kemerdekaan Republik
Indonesia.
 Bagi wakil Indonesia di ajang sea games, menang atau kalah bukan suatu masalah
karena yang utama adalah pengalaman.
 Baik buruk seseorang itu tidak bisa kita nilai dari penampilan saja.
 Cantik atau jelek rupa seorang wanita bisa terlihat dari cara ia menggunakan hatinya.
 Lapang atau sempitnya rezeki itu bergantung pada usaha kita dalam bekerja.
2.2. Majas Paradoks
Paradoks adalah jenis majas yang mengungkapkan pernyataan mengenai dua hal yang seolah
bertentangan, tetapi kadang juga ada benarnya.
Contoh Majas Paradoks :

 Bisa saja tempat yang berbahaya adalah tempat yang paling aman.
 Dia hanya bisa tersenyum, meski hatinya menangis saat kehilangan sahabatnya.
 Meski dalam keramaian kota, masih saja dirinya merasa sendiri usai kehilangan anak
semata wayangnya.
 Tanpa kehadiran buah hati jelas saja rumah tangga akan terasa sepi meski tengah
merayakan kebahagiaan dengan meriah.
2.3. Majas Hiperbola
Majas hiperbola termasuk majas yang sering digunakan oleh beberapa pengguna bahasa
untuk mengungkapkan pertentangan. Majas hiperbola ditandai dengan pernyataan berlebihan
dan melampaui kenyataan yang ada.
Contoh Majas Hiperbola :

 Air matanya mengalir deras saat beradu pandang dengan Ayah kandung yang telah
sepuluh tahun meninggalkannya.
 Hatinya pasti seprti disayat sembilu saat mendengar hinaan itu.
 Suaranya begitu menggelegar saat menjadi personil upacara minggu lalu.
 Usianya yang sudah renta membuat kesehatan kakek menurun, kini tubuhnya tinggal
kulit dan tulang saja.
 Mendengar kabar penipuan itu, Ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya
pada seisi rumah.
2.4. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara merendahkan diri dari
kenyataan yang sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan menghormati lawan tutur.
Contoh Majas Litotes :

 Beruntung sekali Pak Bupati sudi mampir ke gubug saya.


 Saya hanya orang desa, wajar bila merasa bangga bisa bersekolah di kota.
 Hanya air yang bisa kami suguhkan kepada kalian.
 Janganlah Anda bertanya pada orang bodoh seperti kami.
2.5. Majas Anakronisme
Anakronisme adalah majas pertentangan yang ditandai dengan munculnya ketidaksesuaian
antara kejadian dengan masa kejadian tersebut.
Contoh Majas Anakronisme :
 Kalau saja prajurit perang kerajaan Majapahit memakai pistol saat berperang,
mungkin sejarah akan lain sekarang.
 Mungkin saja perang Baratayudha tak berakhir demikian jika saja saat itu GPS sudah
bisa digunakan.
2.6. Majas Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang masing- masing bagian kalimatnya mengungkapkan hal
bertentangan.
Contoh Majas Oksimoron :

 Harta bisa membuat bahagia, tapi harta juga bisa membawa penderitaan.
 Ilmu akan membuatmu pandai, tapi bisa saja ilmu membodohkanmu jika salah dalam
mengaplikasikannya.
3. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah adalah gaya bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa dengan maksud
menyindir lawan tutur atau pihak ketiga.
Beberapa yang termasuk dalam kategori macam macam majas sindiran adalah: majas ironi;
majas sinisme; dan sarkasme.
3.1. Majas Ironi
Majas Ironi ditandai dengan munculnya ungkapan sindiran oleh penutur yang bertentangan
dengan keadaan sebenarnya.
Contoh Majas Ironi :

 Rajin sekali kamu, siang bolong begini baru bangun tidur.


 Cantik sekali gaya rambutmu, sampai aku enggan menirunya.
 Sungguh enak makanan ini, sampai anakku tidak habis memakannya.
 Bagusnya kostum yang kau kenakan, pasti harganya murah.
3.2. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan maksud menyindir secara tidak langsung.
Sinisme diungkapkan menggunakan kosakata yang kurang santun. (baca : pengertian majas
sinisme)
Contoh Majas Sinisme :

 Perilakumu tidak mencerminkan pendidikanmu yang sudah sarjana.


 Tidak bisa ya menulis lebih baik lagi, tulisanmu seperti orang yang baru bisa
menggunakan pensil.
3.3. Majas Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran paling kasar. Penggunaan majas ini seringkali dimaksudkan
untuk sengaja menyakiti lawan tutur.
Contoh Majas Sarkasme :

 Gajah bengkak tidak seharusnya ada disini !


 Buang saja foto lamamu itu, muak aku melihatnya!
4. Majas Penegasan
Disebut majas penegasan, maka fungsi utamanya adalah menegaskan kepada lawan tutur atas
sesuatu hal. Majas penegasan bermaksud memunculkan kesan idealis dan terkadang bersifat
provokatif kepada pendengarnya.
Beberapa majas yang tergolong dalam macam macam majas penegasan antara lain,
pleonasme; repetisi; paralelisme; tautologi; klimaks; antiklimaks; dan retorik.

4.1. Majas Pleonasme


Pleonasme adalah majas penegasan yang ditandai dengan pengunaan kata denotasi (sudah
jelas maknanya), namun dipertegas lagi pada kalimat berikutnya.
Contoh Majas Pleonasme :

 Ayo Ardi, giliranmu maju ke depan untuk baca puisi ini.


 Andai saja dia berani masuk ke dalam ruangan Kepala Sekolah, pastilah hukumannya
bisa jadi ringan.
4.2. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas yang menggunakan kata berulang pada satu kalimat.
Pengulangan bisa pada kata, frasa, maupun klausa. Hal tersebut disebabkan majas repetisi
bermaksud untuk memberikan penekanan.
Contoh Majas Repetisi :

 Sekarang, saat ini, detik ini juga aku harus mulai berubah menjadi dewasa.
 Bung Karno adalah contoh, Bung Karno adalah panutan, Bung Karno adalah suri
tauladan kita semua.
4.3. Majas Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan dalam satu kalimat dan tersusun dalam baris kata yang
berbeda. Majas paralelisme biasa ditemukan dalam karya sastra puisi.
Contoh Majas Paralelisme :

 Senja ini begitu manis


Senja ini begitu indah
Senja ini sangat berkesan
 Wajahnya tampan
Wajahnya memang menawan
Wajahnya begitu rupawan
4.4. Majas Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan yang ditandai dengan adanya pengulangan sinonim.
Contoh Majas tautologi :

 Harusnya kau bisa kuat dan tegar menghadapi setiap masalah.


 Ubah pemikiranmu, tidak semestinya hatimu kau biarkan dingin apalagi sampai beku.
4.5. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah majas yang mengungkapkan hal secara berturut-turut dan semakin
lama semakin meningkat.
Contoh Majas Klimaks :

 Dari kecil hingga dewasa, hobinya memancing masih saja dipertahankan.


 Dosen, Kajur, bahkan Dekan seharusnya mampu mengatasi masalah intern
perselisihan antar mahasiswanya.
4.6. Majas Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang berkebalikan dari majas klimaks. Antiklimaks ditandai
dengan munculnya kata yang berturut- turut semakin menurun.
Contoh Majas antiklimaks :

 Kalau saja Camat, Lurah, bahkan RT mampu bersosialisasi dengan baik, pasti acara
pentas seni di wilayah kita bisa berjalan lancar.
 Jangan hanya bicara Negara, seharusnya dari propinsi, kota, hingga kampong adalah
tanggung jawab seluruh warga.
4.7. Majas Retorik
Majas retorik adalah majas yang penggunaannya dapat dilihat pada kalimat pertanyaan yang
tidak memerlukan jawaban.
Contoh Majas Retorik :

 Haruskah Ibu mengajarkan materi SD pada kalian semua yang sudah jadi
mahasiswa ?
4.8. Majas Elipsis
Majas ellipsis adalah majas majas yang menghilangkan unsur dalam kalimat
Contoh Majas Elipsis :

 Ibu ke pasar (predikat “belanja” dihilangkan)


 Ayah ke kantor (predikat “pergi” dihilangkan )
4.9. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas yang diungkapkan penutur untuk menarik perhatian dengan
menyanggah kalimat sebelumnya dan memunculkan kalimat baru sebagai pembenaran.
Contoh Majas Koreksio :

 Sebenarnya sudah hampir enam tahun, maaf, sepertinya lebih dari enam tahun
keluarga kami menumpang di tanah milik negara ini.
4.10. Majas Inversi
Majas Inversi adalah majas yang didalamnya terdapat pergantian susunan kata pada kalimat.
Contoh Majas Inversi :

 Ayah saya pengacara, pengacara Ayah saya.


 Ibu saya guru matematika, guru matematika Ibu saya.
 Dia seorang Dokter, seorang dokter dia.
 Hidupnya kini menderita, menderita kini hidupnya.
4.11. Majas Interupsi
Majas Interupsi adalah majas yang ditandai dengan munculnya keterangan tambahan pada
masing-masing unsur kalimat.
Contoh Majas Interupsi :

 Wanita yang tadi kemari, memakai jaket merah serta tas punggung berisi banyak
peralatan rias itu ternyata adalah seorang dokter. Tidak disangka memang,
penampilannya seperti remaja masa kini. (Sumber https://dosenbahasa.com/macam-
macam-majas)

23. MENENTUKAN MAKNA UNGKAPAN DALAM PARAGRAF 

Kunci Jawaban: E
Pembahasan

Soal di atas menanyakan ungkapan yang sesuai dengan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-
kisi UN 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca sastra level pengetahuan dan
pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan makna ungkapan. 

BACA BEDAH  KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASAINDONESIA SMK/MAK

Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan
makna unsur yang membentuknya.
Arti ungkapan buah bibir menurut KKBI adalah yang selalu menjadi bahan sebutan
(pembicaraan) orang (pilihan jawaban E).

RINGKASAN MATERI
Pengertian Ungkapan
ungkapan/ung·kap·an/ n kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus
(makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur); (https://kbbi.web.id/ungkap)
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)

Contoh:

  tinggi hati : 'sombong'


  ringan kepala : 'mudah belajar'
  darah daging : 'anak kandung'
  dingin hati : 'tidak bersemangat
  uang panas : 'uang tidak halal'
  panas rezeki : 'sukar mencari rezeki'

Langkah-langkah menentukan makna ungkapan yang tepat sesuai ilustrasi/dalam paragraf

1. Bacalah dengan cermat ilustrasi yang dimaksud.


2. Data kejadian-kejadian atau penjelasan-penjelasan dalam ilustrasi.
3. Tentukan gagasan pokok sesuai dengan kejadian-kejadian atau penjelasan-penjelasan
dalam ilustrasi tersebut. 
4. Cari dan tentukan makna ungkapan yang sesuai dengan gagasan pokok ilustrasi. 
Makna ungkapan dapat juga dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

CONTOH PREDIKSI SOAL 2017/2018 KOMPETENSI MENENTUKAN MAKNA 


UNGKAPAN

(1) Saat ini banyak kalangan masyarakat yang menganggap bahwa pelajar tidak berguna dan
tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. (2) Pelajar hanya merusak dan menggangu
ketertiban dan ketenangan lingkungan masyarakat. (3) Pelajar hanya bisa berpangku tangan.
(4) Anggapan seperti itulah yang akhirnya rnenyebabkan munculnya paradigma masyarakat
yang mengungkapkan bahwa tugas pelajar yang baik adalah belajar dengan tekun.

Makna ungkapan dalam kalimat nomor (3) pada paragraf tersebut adalah ... .

A.        bermain-main                                              

B.         bercanda


C.         bersukaria               

D.        bermalas-malasan

E.         bersenang-senang

24. MENENTUKAN MAKNA PERIBAHASA


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Kunci Jawaban dan Pembahasan

Kunci Jawaban: C
Pembahasan

Soal di atas menanyakan peribahasa yang sesuai dengan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-
kisi UN 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra level kognitif
pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan makna peribahasa
dalam kutipan denga tepat.

BACA BEDAH  KISI-KISI UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

Peribahasa yang terdapat dalam teks tersebut adalah hujan emas di negeri orang, hujan batu
di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri. Peribahasa tersebut bermakna sebaik-baik negeri
orang tidak sebaik negeri sendiri (http://www.kamusbesar.com/51210/hujan-emas-di-negeri-
orang-hujan-batu-di-negeri-s)
Makna yang sesuai dengan peribahasa dalam teks adalah meskipun kemakmuran dapat
diperoleh di negeri orang, hidup apa adanya di negeri sendiri lebih baik (pilihan jawaban C)
Peribahasa yang tepat untuk pernyataan-pernyataan pada pilihan jawaban adalah sebagai
berikut
A semakin tinggi ilmu seseorang, semakin rendahlah hatinya = (bak) ilmu padi, kian berisi
kian runduk.
B.Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin tinggi pula cobaan yang akan dihadapinya=
semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpa, 
E.jika kesempatan sudah ada, tidaklah baik membiarkan kesempatan itu berlalu begitu saja =
kesempatan tidak datang dua kali.
Pernyataan pada pilihan jawaban D bukan arti peribahasa hujan emas di negeri orang, hujan
batu di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri. 

RINGKASAN MATERI
PERIBAHASA

A.  Pengertian Peribahasa


Peribahasa adalah 1 kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan
maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan); 2
ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip
hidup atau aturan tingkah laku (https://kbbi.web.id/peribahasa)
Contoh

1.      Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ( Budi baik itu tidak akan dilupakan
orang).
2.      Seperti air dengan tebing.(persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong).

B.  Langkah-langkah menentukan makna peribahasa yang tepat dalam ilustrasi

1. Carilah peribahasa dalam teks.


2. Bacalah dengan cermat ilustrasi/kejadian dalam teks.
3. Data kejadian-kejadian dalam ilustrasi.
4. Tentukan gagasan pokok sesuai dengan kejadian-kejadian dalam ilustrasi tersebut. 
5. Tentukan makna peribahasa yang sesuai dengan gagasan pokok ilustrasi. 
Untuk dapat menentukan peribahasa yang tepat dapat pula mencari di Kamus Besar Bahasa
Indonesia atau kamus peribahasa.

25. KALIMAT PENJELAS YANG SUMBANG DALAM PARAGRAF


Kunci Jawaban dan Pembahasan

Kunci Jawaban : E
Pembahasan:

Soal di atas menanyakan kalimat yang sumbang atau tidak padu dalam paragraf. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk
dalam ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif
pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu mengidentifikasi kesalahan
penggunaan kalimat/mengidentifikasi kalimat tidak padu/sumbang  dalam paragraf tersebut
dengan tepat.

(Baca KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK)

Kalimat tidak padumerupakan kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan kalimat lainnya
pada suatu paragraf. Kalimat yang tidak padu pada paragraf di atas adalah kalimat (5).

Paragraf di atas memiliki ide pokok kemampuan manusia mengingat yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor (kalimat 1). Kalimat (2), (3), dan (4) adalah kalimat padu karena mendukung
dan menjelaskan ide pokok yang terdapat pada kalimat (1). Kalimat (2) menjelaskan salah
satu faktor yang mempengaruhi kemampuan mengingat manusia yaitu reduksi data. Kalimat
(3) menjelaskan pengertian reduksi data dan kalimat (4) menjelaskan cara mengatasi reduksi
data. Kalimat (5) pada teks di atas adalah kalimat tidak padu/kalimat sumbang karena tidak
mendukung ide pokok paragraf. Kalimat tersebut berisi model meringkas dalam
pembelajaran di kelas
RINGKASAN MATERI
KALIMAT SUMBANG ATAU TIDAK PADU DALAM PARAGRAF

Kalimat tidak padumerupakan kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan kalimat lainnya
pada suatu paragraf. Kalimat tidak padu juga seringkali bertentangan dengan ide paragraf
yang hendak disampaikan. Kalimat ini bisa saja terjadi karena kesalahan penulisan pada saat
menyisipkan gagasan ke dalam kalimat. Berikut beberapa ciri dari kalimat tidak padu :

a. Kalimat tidak padu seingkali bertentangan dengan ide pokok pada kalimat utama dalam
paragraf. Jika pembaca mencermati tiap kalimat pada paragraf, maka akan dengan mudah
mengidentifikasi kalimat tak padu tersebut.
b. Kalimat tidak padu jika diperhatikan konten kalimatnya tidak sambung atau tidak
berkesinambungan serta tidak mendukung kalimat lainnya dalam paragraf.
c. Kalimat tak padu seringkali keluar dari inti permasalahan yang sedang dibicarakan dalam
kalimat.

Hal-hal yang harus dilakukan guna mengidentifikasikan kalimat sumbang adalah terlebih
dahulu menentukan kalimat utama yang memuat ide pokok paragraf. Setelah itu tentukan
beberapa kaliama penjelas yang mendukung serta berkesesuaian dengan kalimat utama. Jika
terdapat kalimat yang tidak sambung dengan kalimat utama dan penjelas, maka dapat
dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat tidak padu.

Contoh Kalimat Tak Padu


Contoh 1 :
(1) Andi adalah anak yang cerdas. (2) Tak heran jika dirinya selalu mendapatkan peringkat
pertama di kelasnya. (3) Beberapa kali juga ia sempat mewakili sekolahnya dalam ajang
perlombaan cerdas cermat ataupun olimpiade sains. (4) ia juga sering memboyong banyak
tropi dalam beberapa event perlombaan sejenis Lomba Cepat Tepat (LCT). (5) Karena
dianggap sebagai siswa yang cerdas, ia sering dimintai tolong oleh gurunya untuk
membimbing teman-temannya yang merasa kesulitan dalam hal materi pelajaran sekolah. (6)
Andi sangat piawai sekali dalam memainkan bidak catur pada pertandingan peringatan
kemerdakaan RI minggu lalu. (7) Di tahun terakhir sekolahnya ia tak lagi bingung untuk
mencari tempat berkuliah. (8) Ia telah diterima di salah satu pergutuan tinggi negeri
terkemuka di Indonesia dan mendapatkan beasiswa penuh selama studi.
Penjelasan :
Kalimat satu yakni “Andi adalah anak yang cerdas“ merupakan kalimat utama yang memuat
ide pokok paragraf. Kalimat lainnya berperan sebagai kalimat penjelas yang berkaitan dengan
kalimat utama kecuali pada kalimat nomor 6 yakni “Andi sangat piawai sekali dalam
memainkan bidak catur pada pertandingan peringatan kemerdakaan RI minggu lalu.” Kalimat
tersebut menyimpang dari fokus masalah yang dibahas pada kalimat utama dan kalimat
penjelas.

Contoh 2 :
(1) Nugroho sangat menyukai anime onepiece. (2) Tak hanya menyukai alur ceritanya, ia
juga sangat suka dengan lagu-lagu yang menjadi Oroginal Soundtrack (OST) dari manga
karya Eichiro Odha ini. (3) Koleksinya hingga kini telah mencapai 75 buah komik dan 750
serial animenya. (4) Nugroho juga sangat menyukai buah anggur dan pisang. (5) Ia mengaku
sangat mengagumi beberapa tokoh yang ada dalam cerita anime ini diantaranya ialah Monkey
D. Luffy, Potgas D. Ace, Akagami No Shanks, Trafalgar Law dan lainnya. (6) Dalam
komunitas sosialnya, Nugroho tergabung dalam sebuah komunitas pecinta serial animasi
Jepang ini.
Penjelasan :
Kalimat satu yakni “Nugroho sangat menyukai anime onepiece “ adalah kalimat utama yang
terdapat gagasan utama paragraf. Sedangkan kalimat lainnya berperan sebagai kalimat
penjelas yang mendukung gagasan kalimat utama kecuali yang terdapat pada kalimat nomor
4 yakni “(4) Nugroho juga sangat menyukai buah anggur dan pisang.” Kalimat nomor 4
tersebut tidak sesuai dan tidak ada hubungannya dengan gagasan serta inti masalah yang
dibahas pada kalimat utama.

Contoh 3 :
(1)Pesisir Barat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung yang
menyimpan surga destinasi wisata. (2) Provinsi hasil pemekaran dari kabupaten Lampung
Barat ini merupakan surga bagi para pecinta destinasi wisata pantai. (3) Ikan-ikan segar
banyak terdapat di pasar ikan kota Krui yang didapatkan oleh para nelayan setempat. (4)
Banyak turis domestik maupun mancanegara yang mengunjungi pantai-pantai yang ada di
kabupaten ini hanya untuk menikmati keindahan panorama alamnya ataupun hendak
berselancar.
Penjelasan :
Kalimat satu pada paragraf di atas merupakan kalimat utama yang mengandung ide pokok
paragraf. Kalimat-kalimat lainnya semestinya berperan sebagai kalimat penjelas yang
mendukung kalimat utama. Pada pragraf di atas kalimat yang tidak berkesinambungan
dengan kailmat utama dan kalimat penjelas terdapat pada kalimat nomor 3 yakni “Ikan-ikan
segar banyak terdapat di pasar ikan kota Krui yang didapatkan oleh para nelayan setempat.”
Kalimat ini bertentangan dengan fokus masalah yang ada pada kalimat utama yakni yang
membahas mengenai destinasi wisata kabupaten Pesisir Barat.

Contoh 4 :
(1) Di sekolah baruku terdapat bermacam-macam kegiatan ektrakulikuler. (2) Bagi murid
yang menyukai kegiatan olah raga bisa memilih klub bulu tangkis, sepak bola, voli, basket,
sepak takraw, dan masih banyak lagi. (3) Adapula klub-klub musik seperti klub dangdut,
rock, jaz, dan keroncong yang dapat dipilih berdasarkan selera musik masing-masing siswa.
(4) Semua anggota klub sangat menyukai mie ayam kantin Pak Husein. (5) Di bidang olah
raga bela diri sekolahku juga memfasilitasi berbagai jenis seni bela diri diantaranya ialah
pencak silat, taekwondo, wushu, dan karate.(6) Selain itu ada juga klub jurnalistik, fotografer,
pecinta film, dan masih banyak lagi.
Penjelasan :
Kalimat utama di atas ditunjukan pada kalimat pertama yakni “Di sekolah baruku terdapat
bermacam-macam kegiatan ektrakulikuler”. Kalimat lainnya berkedudukan sebagai kalimat
penjelas yang saling berkaitan dengan kalimat utama kecuali pada kalimat no 4 yakni “Semua
anggota klub sangat menyukai mie ayam kantin Pak Husein.” Kalimat (4) tidak ada kaitannya
sama sekali dengan ide pokok yang ada dalam paragraf tersebut.
(http://www.bahasaindonesiaku.net/2016/01/pengertian-dan-contoh-kalimat-sumbang-tidak-
padu-lengkap.html)

26. MENENTUKAN TEMA PANTUN


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Kunci Jawaban: D

Pembahasan

Soal di atas menanyakan tema pantun. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018, soal
tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca sastra level kognitif aplikasi.
Kompetensi yang diuji yaitu menyimpulkan isi tersirat dalam karya sastra/menentukan tema
pantun.

BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK


Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar
mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya) (https://kbbi.web.id/tema).

Tema pantun adalah pokok pikiran yang dipakai dasar pengarang menciptakan pantun. Tema
pantun dapat disimpulkan berdasarkan isi pantun yang terdapat pada larik ketiga dan
keempat.

Isi baris ketiga dan keempat pada pantun tersebut adalah ajaran atau petunjuk bahwa kalau
sudah berbuat kebaikan kepada janganlah mengharapkan balasan/imbalan. Berdasarkan isi
pantun , tema pantun tersebut adalah nasihat, Dalam KBBI nasihat diartikan ajaran atau
pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik
(https://kbbi.web.id/nasihat).

RINGKASAN MATERI

1.                              PANTUN

Pantunadalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1.      Setiap bait terdiri 4 baris

2.      Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

3.      Baris 3 dan 4 merupakan isi

4.      Bersajak a – b – a – b

5.      Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

6.      Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada pepaya ada mentimun     (a)

Ada mangga ada salak           (b)


Daripada duduk melamun      (a)

Mari kita membaca sajak        (b)

MACAM-MACAM PANTUN

1. DILIHAT DARI BENTUKNYA

1.      PANTUN BIASA

     Pantun biasa sering juga disebut pantun  saja.

      Contoh :

            Kalau ada jarum patah

                Jangan dimasukkan ke dalam peti

                Kalau ada kataku yang salah

                Jangan dimasukan ke dalam hati

2.      SELOKA (PANTUN BERKAIT)

Selokaadalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:

a.       Baris kedua dan keempat  pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.

b.      Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
ketiga
c.       Dan seterusnya

Contoh :

Lurus jalan ke Payakumbuh,

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh,

Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,

Turun angin patahlah dahan

Ibu mati bapak berjalan,

Ke mana untung diserahkan

3.      TALIBUN

Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,
8, 10 dan seterusnya.

      Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga  isi.

      Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat  isi.

      Jadi :

Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.

      Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d 

      Contoh :
            Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli                         sampiran

                Ikan panjang beli dahulu

                Kalau anak pergi berjalan

                Ibu cari sanak pun cari                         isi

              Induk semang cari dahulu 

4.      PANTUN KILAT ( KARMINA)

      CIRI-CIRINYA :

a.       Setiap bait terdiri dari 2 baris

b.      Baris pertama merupakan sampiran

c.       Baris kedua merupakan isi

d.      Bersajak a – a

e.       Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh :

Dahulu parang, sekarang besi             (a)

Dahulu sayang sekarang benci            (a)


  

2. DILIHAT DARI ISINYA


2.1. PANTUN ANAK-ANAK

       Contoh :

            Elok rupanya si kumbang jati

                Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang 

            2.2. PANTUN ORANG MUDA/BERKASIH-KASIHAN

                   Contoh :

Tanam melati di rama-rama

Ubur-ubur sampingan dua

Sehidup semati kita bersama

Satu kubur kelak berdua            

            2.3. PANTUN ORANG TUA/PANTUN NASIHAT

                   Contoh :

                        Asam kandis asam gelugur

                               Kedua asam riang-riang

                               Menangis mayat di pintu kubur

                               Teringat badan tidak sembahyang 

            2.4. PANTUN JENAKA

                   Contoh :


                        Elok rupanya pohon belimbing

                               Tumbuh dekat pohon mangga

                               Elok rupanya berbini sumbing

                               Biar marah tertawa juga 

            2.5. PANTUN TEKA-TEKI

                   Contoh :

                        Kalau puan, puan cemara

                               Ambil gelas di dalam peti

                               Kalau tuan bijak laksana

                               Binatang apa tanduk di kaki

2.6   PANTUN AGAMA

                        Contoh

                        Kalau Menegakkan Benang Basah

Aib Malu Orang Sekampung

Kalau Menegakkan Agama yang Salah

Hidup Mengerang Mati Menanggung

27. MELENGKAPI TEKS SASTRA (PANTUN) 


Kunci Jawaban: C
Pembahasan

Soal di atas menanyakan larik atau baris yang tepat untuk untuk melengkapi pantun. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke
dalam ruang lingkup materi menulis terbatas level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi
yang diuji yaitu melengkapi teks sastra / melengkapi teks pantun yang rumpang dengan larik
atau baris yang tepat.
BACA BEDAH  KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan
sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.
Pantun tersebut perlu dilengkapi oleh sebuah larik isi. Untuk melengkapinya, kita harus
memerhatikan rima pada setiap kata, termasuk rima akhir, dari dua sampiran sebelumnya.
a. Larik pertama berakhir dengan bunyi /ang/
b. Larik kedua berakhir dengan bunyi /han/
Di samping itu, kita perlu memperhatikan maksud dari larik isi yang sudah tersedia. Larik
tersebut berisi tentang keinginan mohon (di)maafkan segala kesalahan . Berkaitan dengan
keinginan mohon (di)maafkan segala kesalahan, diperlukan keterangan tindakan kesalahan
yang harus dimaafkan. Salah satu contoh tindakan yang tidak baik dan harus dimohonkan
maaf yaitu berteriak lantang (pilihan jawaban C).

RINGKASAN MATERI
MELENGKAPI LARIK PANTUN

A.    Pengertian Pantun

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan
sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.

B.     Ciri-Ciri Pantun


1. Terdiri atas empat larik dalam satu bait.
2. Terdiri empat sampai dengan enam kata dalam satu larik.
3. Terdiri atas delapan sampai dengan dua belas suku kata.
4. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran dan larik ketiga dan keempat
merupakan isi.
5. Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik kedua dan keempat juga
mempunyai akhir yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik bersajak a-b-a-b atau
bersajak silang.
Contoh pantun
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

C.  Langkah-Langkah Melengkapi Pantun

1.    Perhatikan dengan cermat kata-kata dalam setiap larik pantun. Kata-kata pada baris pertama
memiliki keterkaitan pada kata-kata baris kedua. Kata-kata pada baris ketiga memiliki
keterkaitan pada baris keempat. 
Contoh

Menanam ubi di tepi ladang


Ubi ditanam bertambah besar
Aku tak untung dalam berdagang
Selalu menanggung rugi besar

2.      Perhatikan persajakan pantun. Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik
kedua dan keempat juga mempunyai akhir yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik
bersajak a-b-a-b atau bersajak silang.

Contoh

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
3.      Perhatikan maksud isi pantun. Maksud isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat
yang merupakan satu kesatuan (saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan).

Contoh

Berburu ke padang datar


Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Isi pantun tersebut terdapat pada larik ketiga dan keempat yaitu agar belajar dengan sungguh-
sungguh sampai selesai atau tuntas.

CONTOH SOAL PREDIKSI UN 2017/2018 SMK/MAK MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA KOMPETENSI MELENGKAPI LARIK PANTUN

Cermati pantun berikut!


Sekuncup melati di rama-rama
Satu sayur kelopak dua
Sehidup semati kita bersama

...........................................

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah

A.   Sebatas umur selalu berdua


B.    Satu kubur suka dan duka
C.   Satu kubur kelak berdua
D.   Sebatas umur suka dan duka
E.    Seumur kelak kita berdua

28. MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT TEKS BIOGRAFI


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan hal yang diceritakan dalam kutipan. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra
level pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan informasi
tersurat teks biografi.
(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SMK/MAK)
Untuk menentukan jawaban pertanyaan terhadap isi bacaan kita harus memahami pertanyaan
dan mencari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan pada kutipan teks biografi.
Isi pertanyaan soal tersebut adalah menanyakan hal (apa) yang diceritakan dalam teks.
Jawaban pertanyaan tersebut adalah Cut Nyak Dien memimpin pasukan setelah Teuku Umar
meninggal (pilihan jawaban B). Jawaban tersebut sesuai dengan kalimat pertama pada
kutipan teks. Jawaban pada opsi A, C, D, dan E tidak sesuai dengan isi teks. Pernyataan pada
opsi A tidak sesuai teks karena isi teks tidak menceritakan Cut Nyak Dien memimpin
pasukan bersama Teuku Umar, melainkan setelah Teuku Umar meninggal. Pernyataan pada
opsi C tidak tepat karena Cut Nyak Dien memimpin pasukan sampai dengan tahun 1901.
Pernyataan pada opsi D tidak tepat karena yang berjuang sampai dengan tahun 1901 hanya
Cut Nyak Dien. Pernyataan pada opsi E tidak tepat karena yang melanjutkan perjuangan
adalah Cut Nyak Dien.

RINGKASAN MATERI
MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT TEKS BIOGRAFI
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi
berisi paparan hidup seorang tokoh dari kecil hingga  tua. Bahkan, tokoh tersebut meninggal
dunia. Semua jasa, hasil karya, dan segala kegiatan yang dilakukan seorang tokoh juga
dijelaskan dalam buku biografi.  
Biografi memuat informasi berdasarkan fakta pada tokoh. Informasi tersebut dapat tersurat
dan tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis secara jelas dalam teks.
Informasi tersirat adalah informasi yang tidak tertulis secara jelas/tersembunyi.

Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-
pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa,
Mengapa, BAgaimana) .

A.  Apa (what) peristiwanya?


Jawaban sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan

B.  Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?


Jawaban: Pihak (subjek) yang diinformasikan

C.  Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?


Jawaban: tempat terjadinya peristiwa

D.  Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?


Jawaban: Waktu terjadinya peristiwa

E.   Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?


Jawaban: alasan/penyebab terjadinya peristiwa

F.   Bagaimana (how) proses peristiwanya?


Jawaban: proses terjadinya peristiwa

29. KATA BAKU DAN TIDAK BAKU 


Kunci Jawaban: B

Pembahasan

Soal di atas menanyakan perbaikan kata yang tidak baku dalam paragraf. Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk dalam ruang
lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif penalaran. Kompetensi
yang diuji  emperbaiki kesalahan penggunaan kata.

(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK)

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman umum
ejaan bahasa Indonesia.

Perbaikan kata tidak baku yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pada
paragraf di atas adalah sebagai berikut.

No Kata Tidak Baku Kata Baku


1 nopember November
2 setap staf
3 di undang   diundang
4 terdaptar terdaftar
5 Unipersitas Universitas
 RINGKASAN MATERI

Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku


Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak
baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa
Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu,
kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya
suatu kata.

Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada
pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata
tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.

Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan
tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain:

1. Pemersatu

Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa
kepulauan. Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam
kelompok. Kekhasan dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan
dengan bahasa baku sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia.

2. Pemberi kekhasan

Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata
atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia.

3. Pembawa Wibawa

Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan


masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan
memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat
orang lain kagum atas bahasa Indonesia.

4. Kerangka Acuan

Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya
pemakaian dan penerapan bahasa seseorang.
Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan
kata tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi
dalam menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau
berkomunikasi dengan keluarga dan teman.

Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku

Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:

1. Kata baku tidak dapat berubah setiap saat


2. Tidak terpengaruh bahasa daerah
3. Bukan bahasa percakapan sehari-hari
4. Tidak terpengaruh bahasa asing
5. Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
6. Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
7. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
8. Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit
Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:

1. Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing


2. Terpengaruh oleh perkembangan zaman
3. Digunakan pada percakapan santai
4. Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
(http://dosenbahasa.com/ciri-ciri-kata-baku-dan-tidak-baku)

3 (Tiga) Trik Agar Anda Menguasai Kata Baku

Menguasai kata baku tidak bisa dalam satu malam. Untuk itu, 3 (tiga) trik di bawah ini dapat
membantu Anda menguasainya.

1. Hafal sedikit demi sedikit

Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas atau di
buku Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Anda miliki. Misalnya, Anda menghafal
1-2 kata baku setiap harinya.

2. Gunakan sesering mungkin


Saat Anda menulis di media apa pun (misalnya Facebook dan WhatsApp), gunakan kata
baku. Jangan malu dibilang orang serius. Jangan pula takut disebut pamer kepintaran.
Pokoknya, gunakan kata-kata tersebut sesering mungkin dalam kehidupan sehari-hari Anda.

3. Cek menggunakan KBBI online

Saat sedang menulis, mungkin Anda lupa satu atau lebih kata baku. Tandai kata tersebut
(misalnya dengan highlight kuning) dan lanjutkan menulis.

Setelah selesai menulis, kunjungi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI
online) untuk mengecek kata tersebut. Jika tautan di atas susah diakses, coba
http://kbbi.web.id/.

(http://www.tipsmenulisbuku.com/kata-baku/)

250 contoh kata baku dan tidak baku (dari A hingga Z)

No. Kata Baku Kata Tidak Baku

1 abjad abjat

2 advokat adpokat

3 afdal afdol

4 akhlak ahlak

5 aktif aktip

6 aktivitas aktifitas

7 ambeien ambeyen

8 ambulans ambulan

9 amendemen amandemen

10 analisis analisa

11 andal handal

12 amfibi amphibi

13 antena antene

14 antre antri

15 apotek apotik
16 asas azas

17 astronaut astronot

18 ateis atheis

19 atlet atlit

20 atmosfer atmosfir

21 azan adzan

22 balans balan

23 balsam balsem

24 batalion batalyon

25 baterai baterei

26 berandal brandal

27 belum belom

28 besok esok

29 biosfer biosfir

30 blanko blangko

31 brankas brangkas

32 budek budeg

33 bujet budjet

34 bus bis

35 cabai cabe

36 capai capek

37 cedera cidera

38 cendekiawan cendikiawan

cinderamata /
39 cendera mata
cenderamata

40 cengkeram cengkram

41 cengkih cengkeh

42 cokelat coklat
43 daftar daptar

44 debitur debitor

45 dekret dekrit

46 depot depo

47 detail detil

48 deviasi defiasi

49 diagnosis diagnosa

50 diskotek diskotik

51 distilasi destilasi

52 dolar dollar

53 drainase drainage

54 dramatisasi dramatisir

55 durian duren

56 efektif efektip

57 ekstra extra

58 ekstrem ektrim

59 ekstremis ekstrimis

60 ekstrover ektstrovert

61 elite elit

62 embus hembus

63 esai esei

64 faksimile faksimil

65 februari pebruari

66 fondasi pondasi

67 formal formil

68 foto photo
69 fotokopi photokopi

70 fotosintesis fotosintesa

71 frasa frase

72 frekuensi frekwensi

73 gaib ghaib

74 geladi gladi

75 gizi giji

76 griya gria

77 gua goa

78 gubuk gubug

79 gudeg gudek

80 hadis hadist

81 hafal hapal

82 hakikat hakekat

83 hektare hektar

84 hierarki hirarki

85 hipotesis hipotesa

86 ijazah ijasah

87 ikhlas ihlas

88 influenza influensa

89 inframerah infra merah

90 imbau himbau

91 indera indra

92 infus inpus

93 insaf insyaf

94 isap hisap

95 intelijen inteligen
96 intens inten

97 interpretasi interprestasi

98 interupsi intrupsi

99 islamiah islamiyah

100 istigfar istighfar

101 istri isteri

102 itermeso intermezo

103 izin ijin

104 jadwal jadual

105 jagat jagad

106 jemaah jamaah

107 jenazah jenasah

108 jenderal jendral

109 judo yudo

110 junior yunior

111 justru justeru

112 kaidah kaedah

113 kanker kangker

114 karena karna

115 karier karir

116 karisma kharisma

117 katalisis katalisa

118 kedaluwarsa kadaluwarsa

119 kedelai kedelei

120 kendur kendor

121 khotbah khutbah

122 klien client


123 kloter keloter

124 koboi koboy

125 komersial komersil

126 kompleks komplek

127 komplet komplit

128 konfirmasi komfirmasi

129 konkret konkrit

130 konsekuensi konsekwensi

131 korsleting konsleting

132 kosakata kosa kata

133 kreatif kreatip

134 kreativitas kreatifitas

135 kualitas kwalitas

136 kuarsa kwarsa

137 kuitansi kwitansi

138 kuorum kworum

139 lafal lapal

140 legalisasi legalisir

141 lembap lembab

142 lubang lobang

143 manajemen managemen

144 manajer manager

145 mangkuk mangkok

146 mantra mantera

147 masjid mesjid

148 memengaruhi mempengaruhi

149 mengonsumsi mengkonsumsi


150 mengubah merubah

151 menteri mentri

152 mencolok menyolok

153 metode metoda

154 miliar milyar

155 motif motip

156 musafir musyafir

157 naas nahas

158 nakhoda nahkoda

159 tampak nampak

160 napas nafas

161 nasihat nasehat

162 negatif negatip

163 negeri negri

164 nomor nomer

165 neto netto

166 notula notulen

167 november nopember

168 objek obyek

169 objektif obyektif

170 omzet omset

171 organisasi organisir

172 orisinal orisinil

173 paham faham

174 palem palm

175 paradoks paradok

176 paramedis paramedi


177 pasfoto pas photo

178 paspor pasport

179 paviliun pavilion

180 pedas pedes

181 peranti piranti

182 permak vermak

183 pikir fikir

184 produktif produktip

185 produktivitas produktifitas

186 prototipe prototif

187 proyek projek

188 provinsi propinsi

189 putra putera

190 putri puteri

191 ransel rangsel

192 rapi rapih

193 rapor rapot

194 rasional rasionil

195 respons respon

196 resistans resistan

197 reumatik rematik

198 rezeki rejeki

199 risiko resiko

200 sah syah

201 sahih syahih

202 saksama seksama

203 sambal sambel


204 sanksi sangsi

205 saraf syaraf

206 saus saos

207 sekadar sekedar

208 sekretaris sekertaris

209 semifinal semi final

210 seprai seprei

211 sintesis sintesa

212 sistem sistim

213 sistematis sistimatis

214 skala sekala

215 standardisasi standarisasi

216 subjek subyek

217 survei survey

218 sutra sutera

219 syahid sahid

220 syukur sukur

221 tafsiran tapsiran

222 teknik tehnik

223 teknisi tehnisi

224 teknologi tehnologi

225 teladan tauladan

226 telepon telpon

227 tenteram tentram

228 teoretis teoritis

229 terampil trampil

230 terima kasih terimakasih


231 tesis thesis

232 tim team

233 tobat taubat

234 tradisional tradisionil

235 transpor transport

236 tripleks triplek

237 trofi tropi

238 urgen urgent

239 urine urin

240 ustaz ustad / ustadz

241 utang hutang

242 varietas varitas

243 wali kota walikota

244 yudikatif judikatif

245 yudisial judisial

246 yurisdiksi jurisdiksi

247 zaman jaman

248 zamzam zam-zam

249 zina jinah

250 zona Zone

30. MENENTUKAN PERNYATAAN YANG SESUAI DENGAN ISI TEKS BIOGRAFI


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan pernyataan yang sesuai dengan isi teks biografi . Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi
membaca nonsastra level pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu
menentukan informasi tersurat teks biografi.
BACA KISI-KISI UJICOBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Biografi memuat informasi berdasarkan fakta pada tokoh. Informasi tersebut dapat tersurat
dan tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis secara jelas dalam teks.
Informasi tersirat adalah informasi yang tidak tertulis secara jelas/tersembunyi. 
Teks tersebut menceritakan riwayat hidup Umar Kayam. Pernyataan yang sesuai dengan isi
teks adalah Gaya renungan selalu muncul pada karya Umar Kayam (opsi B). Hal ini sesuai
dengan kalimat kedua paragraf kedua pada teks, yaitu Sebagai kolumnis, Umar Kayam
dikenal dengan ciri khas tulisannya yang berbau renungan.
Pernyataan pada opsi A tidak tepat karena Umar Kayam memiliki hobi membaca sejak kecil.
Pernyataan pada opsi C tidak tepat karena Umar Kayam sebagai salah satu actor/pemeran
dalam film G30S-PKI. Pernyataan pada opsi D tidak tepat karena tulisan yang berjudul
“Bunga Anyelir” adalah tulisan pertama yang dimuat di Majalah di Jakarta, bukan tulisan
pertama yang dibuat Umar Kayam. Pernyataan pada opsi E tidak tepat karena Umar Kayam
tidak menjadi presenter. 
RINGKASAN MATERI 
PENGERTIAN DAN FUNGSI TEKS BIOGRAFI
A.  Pengertian Teks Biografi

Biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain
(https://kbbi.web.id/biografi). Biografi merupakan salah satu teks yang menjelaskan tentang
seorang tokoh yang memiliki kelebihan atau keunggulan tokoh  tersebut yang dapat
diteladani pembaca. Memuat informasi berdasarkan fakta pada tokoh, memuat sebuah fakta
pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah, harus memiliki struktur teks
biografi yang  jelas. 

B.  Fungsi Teks Biografi 


Dapat digunakan sebagai panutan bagi pembaca, memuat informasi berdasarkan fakta pada
tokoh, memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah,
mengetahui dan memahami karakter orang lain dan banyak belajar tentang orang lain melalui
tokoh-tokoh lain.  

31. MENGGUNAKAN KONJUNGSI DENGAN TEPAT

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci jawaban: B
Pembahasan
Soal di atas menanyakan konjungsi  yang tepat melengkapi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-
kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke dalam ruang lingkup
materi menulis terbatas level kognitif pengetahuan dan pemahaman . Kompetensi yang diuji
yaitu melengkapi dengan kata/istilah yang tepat sesuai konteks 
BACA KISI-KISI UJI COBA UN 2017/2018BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Untuk melengkapi teks dengan konjungsi  yang tepat harus mencermati isi kalimat sebelum
dan sesudah pada bagian teks yang rumpang. Dengan mencermati isi kalimat dan hubungan
antarkata pada bagian yang rumpang pada teks tersebut, konjungsi yang tepat untuk
melengkapi tersebut yaitu adalah (pilihan jawaban B). 
RINGKASAN MATERI
MACAM-MACAM KATA PENGHUBUNG
Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau Gabungan
Konjungsi aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar
klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering
digunakan untuk konjungsi ini adalah : dan, lagipula, dan serta. Contoh :
 Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.
 Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung minggu depan.
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah
kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian
tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah tetapi,melainkan dan
sedangkan. Contoh :
 Rumah itu besar tetapi tidak terawat.
 Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
 Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.
3. Konjungsi Pilihan
Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan
dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa
digunakan adalah : atau, ataupun,maupun. Contoh :

 Kamu mau membeli sepatu atau tas?


 Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.
 Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.
4. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu
antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak
sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya,
bilamana, sejak,sesudah dan lainnya. Contoh :
 Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
 Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
 Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.
5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau
tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar, dan
supaya. Contoh :
 Ibu membuat sarapan untuk Aldi.
 Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.
 Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
 Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.
6. Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang
terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena.
Contoh :
         Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.
         Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
         Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.
7. Konjungsi Akibat
Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa
suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang
digunakan adalah : Sehingga, sampai, dan akibatnya. Contoh :
 Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.
 Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.
8. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa
kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering
digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila. Contoh :
 Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.
 Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
 Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.
9. Konjungsi tak Bersayarat
Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada
syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah : walaupun,
meskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat :
 Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.
 Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.
 Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.
10. Konjungsi Perbandingan
Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya.
Kata yang sering dipakai diantaranya adalah : seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan. Contoh :

         Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua
         Jalannya sangat lambat seperti siput.
         Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.
11. Konjungsi Korelatif
Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki
hubungan sehingga bagian yang satu langssung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat
yang satu melengkapi kalimat yang lain. contoh kata hubung nya adalah : tidak
hanya….tetapi juga, sedemikian rupa…sehingga, dan bukannya…melainkan. Contoh :
 Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.
 Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.
12. Konjungsi Penegas
Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebleumnya.
contoh kata yang serin dipakai adalah : bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni. Contoh :
 Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.
 Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.
 Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.
13. Konjungsi Penjelas
Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata
yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa. Contoh :
 Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.
 Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.
 Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
14 Konjungsi Pembenaran
Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi
menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya.
Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.
Contoh :
 Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.
 Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
 makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.
15. Konjungsi Urutan
Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai
diantaranya adalah : lalu dan kemudian. Contoh kalimat :
 Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.
 Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.
16 Konjungsi Pembatas
Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian.
Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :

 Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
 Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
 Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.
https://dosenbahasa.com/macam-macam-kata-penghubung) 

32. MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA KOMA (,)


Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Soal di atas menanyakan penggunaan tanda baca (koma) yang salah pada paragraf. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 termasuk ke dalam ruang lingkup materi
menyunting ejaan dan tanda baca level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi
yang diuji yaitu mengidentifikasi kesalahan penggunaan tanda baca koma (,)
BACA KISI-KISI SOAL UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Kaidah pemakaian tanda baca yang tepat telah diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia,
Kaidah Pemakaian tanda koma (,) berdasarkan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia antara
lain sebagai berikut.

  Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.
Berdasarkan kaidah tersebut, jawaban yang benar adalah opsi C
Berdasarkan kaidah tersebut, pemakaian tanda koma kalimat (2), dan (3) benar. Pemakaian
tanda koma pada kalimat (5) tidak tepat karena kata-kata efek getarannya tidak termasuk kata
atau ungkapan penghubung antar kalimat.

RINGKASAN MATERI
PEMAKAIAN TANDA KOMA (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan,
dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai,
dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk
sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya,
kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman,
Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta Surabaya,
10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur.
Ambon: Mutiara Beta.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka
Rakyat, 1950), hlm. 25.
Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung:
Alumni, 1977), hlm. 12.
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP
Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:
Di daerah kami, Misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib
menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma!
Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa melalui tes.
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

33. MENGIDENTIFIKASI KATA TIDAK BAKU DALAM TEKS

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan kata tidak baku dalam teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi soal
UN 2017/2018 termasuk ke dalam ruang lingkup menyunting kata, kalimat, dan paragraf
level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu mengidentifikasi
kesalahan penggunaan kata.
BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman
umum ejaan bahasa Indonesia. Kata tidak baku dalam teks tersebut yaitu epektif dan kontek
(opsi D).
No Kata Tidak Baku Kata Baku
1 epektif efektif
2 kontek konteks

 RINGKASAN MATERI 
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak
baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa
Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu,
kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya
suatu kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada
pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata
tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan
tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain:
1. Pemersatu
Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa
kepulauan. Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam
kelompok. Kekhasan dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan
dengan bahasa baku sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia.
2. Pemberi kekhasan
Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata
atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia.
3. Pembawa Wibawa
Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan
masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan
memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat
orang lain kagum atas bahasa Indonesia.
4. Kerangka Acuan
Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya
pemakaian dan penerapan bahasa seseorang.
Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan
kata tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi
dalam menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau
berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:

1.        Kata baku tidak dapat berubah setiap saat


2.        Tidak terpengaruh bahasa daerah
3.        Bukan bahasa percakapan sehari-hari
4.        Tidak terpengaruh bahasa asing
5.        Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
6.        Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
7.        Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
8.        Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit

            Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:

1.        Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing


2.        Terpengaruh oleh perkembangan zaman
3.        Digunakan pada percakapan santai
4.        Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya (http://dosenbahasa.com/ciri-ciri-kata-baku-
dan-tidak-baku)
3 (Tiga) Trik Agar Anda Menguasai Kata Baku
Menguasai kata baku tidak bisa dalam satu malam. Untuk itu, 3 (tiga) trik di bawah ini dapat
membantu Anda menguasainya.
1. Hafal sedikit demi sedikit
Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas atau di
buku Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Anda miliki. Misalnya, Anda menghafal
1-2 kata baku setiap harinya.
2. Gunakan sesering mungkin
Saat Anda menulis di media apa pun (misalnya Facebook dan WhatsApp), gunakan kata
baku. Jangan malu dibilang orang serius. Jangan pula takut disebut pamer kepintaran.
Pokoknya, gunakan kata-kata tersebut sesering mungkin dalam kehidupan sehari-hari Anda.
3. Cek menggunakan KBBI online
Saat sedang menulis, mungkin Anda lupa satu atau lebih kata baku. Tandai kata tersebut
(misalnya dengan highlight kuning) dan lanjutkan menulis.
Setelah selesai menulis, kunjungi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI
online) untuk mengecek kata tersebut. Jika tautan di atas susah diakses, coba
http://kbbi.web.id/.
(http://www.tipsmenulisbuku.com/kata-baku/)
CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU  
Kata baku            kata tidak baku 
Apotek                  Apotik
Fitnah                    Pitnah
Silakan                  Silahkan
Cenderamata      Cinderamata
Telur                      Telor
Nasihat                 Nasehat
Lembap                Lembab
Aktif                      Aktip
Teknik                   Tehnik
Antena                  Antene
Anugerah             Anugrah
Harfiah                 Harafiah
Jadwal                  Jadual
Senin                    Senen
Rabu                     Rabo, Rebo
Jum’at                  Jummat
Tidak                    Enggak
Demi apa             Miapa
Serius                   Ciyus
Sontek                  Contek
Berbicara             Ngomong, Ngobrol
Dengan                 Sama
Efektif                   Efektiv
Zaman                  Jaman
Memikir               Pikirin
Menemukan        Nemu
Melihat                 Liyat
Membuat            Bikin
Berkata               Bilang
Datang                Dateng
Debit                   Debet
Karier                  Karir
Telepon              Telefon
Kaus                    Kaos
Museum            Musium
Dekret                Dekrit
Terampil            Trampil
Desain                Disain
Deskripsi            Diskripsi
Nonton               Tonton
Menoleh            Menengok
Dengar                Denger
Bus                      Bis
Saraf                   Sarap
Antri                   Antre
Bosan                 Bosen
Pusing                Pening
Definisi               Difinisi
Di rumah           Dirumah
Sportif               Sportip
Bidik                  Keker
Tanam              Tanem
Kempis             Kempes
Pasif                 Pasip
Pahit                 Pait
Asam                Asem
Teman              Temen
Sahabat            Sohib
Kencang           Kenceng
Cedera              Cidera
Ingat                  Inget
Terkilir               Keseleo
Asas                    Azas
Menyeret          Menseret
Takut                  Ngeri
Pensil                 Pinsil
Negeri                Negri
Atmosfer           Atmosfir
Praktek              Praktik
Angkat               Tenteng
Hijau                    Ijo
Tenang                Kalem
Kacau                   Kaco
Ngasal                  Ngaco
Bundar                 Bunder
Formal                  Formil
Film                       Pelem
Episode                 Episod
Risleting                 Resleting
Aktivitas                 Aktifitas
Asap                        Asep
Atlet                         Atlit
Anda                       Ente, anda
Analisis                   Analisa
Andal                      Handal
Tangkap                  Tangkep
Detail                       Detil
Februari                   Pebruari
Hakikat                     Hakekat
Izasah                       Ijasah
Kompleks                 Komplex
Kualitas                     Kwalitas
Merek                        Merk
Penasihat                  Penasehat
Peduli                        Perduli
Risiko                         Resiko
Putri                           Puteri
Putra                          Putera
Surga                         Sorga
Mengubah                Merubah
Saya                           Gue
Lari                             Kabur

Diagnosis                  Diagnosa
Cendekiawan           Cendikiwan
Ekstra                        Extra
Gizi                            Giji
Dengar                     Denger

Kencang                   Kebut
Imbau                     Himbau
Cabai                      Cabe
Sholat                     Shalat
Salam                     Salim
Istri                         Isteri
Kuantitatif            Kwantitatif
Kualitas                 Kwalitas
Lubang                  Lobang
Maaf                      Ma’af
Masjid                   Mesjid
Cepat                    Gesit
Mulia                    Mulya
Paham                  Faham
Paspor                  Pasport
Sekadar                Sekedar
Terlajur                 Telanjur
Wujud                  Ujud
Sampai                 Sampe
Subjek                   Subyek
Objek                     Obyek
Teknologi              Tehnologi
Telantar                 Terlantar
Serius                    Srius

34. Menyunting Kalimat

MEMPERBAIKI KALIMAT TIDAK EFEKTIF


PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/SMK 

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci Jawaban: E

Pembahasan

Soal di atas menanyakan perbaikan kalimat yang tidak efektif. Jika dikaitkan dengan
kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk dalam ruang lingkup
materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level penalaran. Kompetensi yang diuji yaitu
memperbaiki kesalahan penggunaan kalimat

BACA BEDAH KISI-KISI SOALUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA


SMK/MAK
Kalimat efektif ditandai antara lain mudah dipahami isi atau pesannya, lengkap unsur
kalimatnya, kata yang digunakan tepat, tidak berlebihan, dan tidak ambigu, dan sebagainya.

Kalimat tidak efektif antara lain ditandai dengan ketidaklengkapan unsur kalimat,
ketidaktepatan penempatan unsur dalam kalimat, penggunaan unsur kalimat secara
berlebihan, pilihan kata tidak tepat,  ketidakparalelan, kontaminasi, dan kesalahan konjungsi.

kalimat yang tidak efektif pada kalimat (5) karena tidak memenuhi syarat kehematan
atau penggunaan unsur kalimat secara berlebihan (jamak ganda).

Analisis kalimat (5) sebagai berikut.

a.         Banyak karya-karya yang menjadi favorit dalam lomba ini,  sehingga juri mengalami
kesulitan menentukan pemenangnya (tidak hemat) 
b.      Banyak karya-karya yang menjadi favorit dalam lomba ini,  sehingga juri mengalami
kesulitan menentukan pemenangnya. (hemat)

RINGKASAN MATERI

A.      Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas, mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca,
dan sesuai dengan kaidah bahasa, antara lain lengkap unsur kalimatnya, kata yang digunakan
tepat, tidak berlebihan, tidak ambigu, dan sebagainya.

B.       Syarat Kalimat Efektif

1.    Keutuhan

Contoh:

a.    Dia bekerja saling membantu. (tidak utuh)


b.    Mereka bekerja saling membantu. (utuh)

2.    Kesejajaran

1)   Bentuk
a.    Tugas anak-anak hari ini adalah membersihkan ruang kelas, menata meja, penyeselesaian
PR, dan pemberesan alat-alat praktik. (tidak sejajar)
b.    Tugas anak-anak hari ini adalah membersihkan ruang kelas, menata meja, menyeselesaikan
PR, dan membereskan alat-alat praktik. (sejajar)

2)   Makna

a.    Biawak itu dipegang kepalanya agar tidak marah dan melawan. (tidak sejajar)
b.    Biawak itu dipegang kepalanya agar tidak marah dan tidak melawan. (sejajar)

3.    Kefokusan

1)   Pengedepanan

a.    Sangat membanggakan siswa kita itu. 


b.    Siswa kita itu sangat membanggakan.

2)   Pengulangan

a.    Anak yang pandai berbicara, pandai bergaul, dan pandai belajar pasti disukai banyak
temannya. 
b.    Generasi muda harus sadar, generasi muda harus bangkit, generasi muda harus berani tampil
di depan dalam membangun bangsa ini.   

4.    Kehematan

1)   Penghilangan Subjek

a.    Pagi-pagi siswa itu sudah datang kemudian siswa  itu langsung membersihkan ruang
kelasnya. (tidak hemat)
b.    Pagi-pagi siswa itu sudah datang kemudian langsung membersihkan ruang kelasnya. (hemat)

2)   Penghilangan Bentuk Sinonim

a.    Menjaga kebersihan sekolah adalah merupakan  tanggung jawab kita semua. (tidak hemat) 
b.    Menjaga kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab kita semua. (hemat)
3)   Penghilangan Makna Jamak Ganda

a.    Sejumlah guru-guru berprestasi mendapat penghargaan dari pemerintah. (tidak hemat)
b.    Sejumlah guru berprestasi mendapat penghargaan dari pemerintah. (hemat)

5.    Kelogisan

Contoh:

a.    Pengunjung yang membawa tas harap dimasukkan ke loker. (tidak logis)
b.    Tas pengunjung harap dimasukkan ke loker. (logis)

(Sriyanto: Badan Bahasa, Kemendikbud.)

35. MENENTUKAN BAGIAN STRUKTUR TEKS ULASAN FILM 

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci jawaban : D
Pembahasan:
Soal tersebut menanyakan bagian struktur teks ulasan film. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca nonsastra
level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan bagian
teks.
BACA KISI-KISIUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
teks ulasan (flm/drama) merupakan hasil interpretasi terhadap suatu tayangan atau
pementasan drama/flm tertentu. 
Struktur teks terdiri atas tiga bagian, yaitu pengenalan isu atau tinjauan karya (flm/drama)
yang di dalamnya berupa judul, sutradara, para pemain, termasuk gambaran isi karya itu
sendiri, yakni yang biasa disebut sebagai sinopsis, pemaparan argumen, dan penilaian dan
rekomendasi. 
Kutipan teks ulasan tersebut merupakan gambaran isi karya itu sendiri, yakni yang biasa
disebut sebagai sinopsis.

RINGKASAN MATERI
STRUKTUR TEKS ULASAN
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2008), ulasan merupakan ‘kupasan’, ‘tafsiran’,
atau ‘komentar’. teks ulasan (flm/drama) merupakan hasil interpretasi terhadap suatu
tayangan atau pementasan drama/flm tertentu. Dengan ulasan tersebut,
pembaca/penyimaknya menjadi terbantu di dalam memahami suatu tayangan. Dengan
sinopsis, seseorang menjadi tahu isi ceritanya secara garis besar. Dengan membaca
analisisnya, khalayak menjadi tahu struktur tayangan itu, sekaligus kelebihan dan
kelemahannya.
Teks ulasan flm/drama memiliki struktur umum sebagai berikut.
A. Pengenalan isu atau tinjauan karya (flm/drama) yang di dalamnya berupa judul, sutradara,
para pemain, termasuk gambaran isi karya itu sendiri, yakni yang biasa disebut sebagai
sinopsis.
B. Pemaparan argumen, sebagai bagian inti teks, berisi analisis berkenaan dengan unsurunsur
karya berdasarkan prespektif tertentu. Pada bagian ini dikemukakan juga faktafakta
pendukung untuk memperkuat argumen penulis/pembicara.
C. Penilaian dan rekomendasi, berisi timbangan keunggulan dan kelemahan flm/drama
yang diulas. Pada bagian ini dapat pula disertai saran-saran untuk khalayak terkait
dengan kepentingan pengapresiasiannya. (Kosasih, 2014: 203-206)

36. MENGGUNAKAN KATA BENTUKAN 


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: D

Pembahasan 
Soal di atas menanyakan diksi / kata berimbuhan  yang tepat untuk melengkapi kalimat. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK, soal tersebut
termasuk ke dalam ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level
kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi yang diuji yaitu menggunakan kata bentukan
(mengisi kata sesuai kaidah bentukan kata) 
BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mengalami pengimbuhan baik mendapatkan
awalan, sisipan, akhiran, maupun gabungan imbuhan. 
Untuk menentukan kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat/paragraf tentunya
harus melihat kata-kata sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Di samping itu, juga
harus mempertimbangkan makna kalimat dan paragraf secara keseluruhan. 
Dengan memperhatikan kata-kata sebelum dan sesudah bagian yang rumpang dan makna
kalimat, kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah
memberdayakan (opsi D). 
Kata memberdayakan memiliki arti membuat berdaya yang berarti berkekuatan;
berkemampuan; bertenaga; dan  mempunyai akal (cara dan sebagainya) untuk mengatasi
sesuatu dan sebagainya(https://jagokata.com/arti-kata/memberdayakan.html).
RINGKASAN MATERI 
KATA BERIMBUHAN
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik awalan, sisipan,
akhiran, maupun gabungan imbuhan. 
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata
dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat
imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar dapat diartikan sebagai kata
yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Dalam pengertian ini, kata dasar
lazim pula disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya sebagai
dasar kata. Terkait dengan itu, untuk menghindari penyebutan yang berbeda -beda, dalam
buku ini kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.
Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar
dengan menambahkan imbuhan tertentu. Kata bentukan seperti ini lazim pula disebut dengan
beberapa istilah yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyebutnya sebagai kata turunan,
kata berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya kata jadian. 
PENGIMBUHAN
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata
dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata dalam
bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama
sesuai dengan posisinya pada suatu kata. Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata
lazim disebut awalan (prefiks). Kedua, imbuhan yang terletak pada akhir kata lazim disebut
akhiran (sufiks). Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan
(infiks). Keempat, imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata sekaligus lazim
disebut gabungan imbuhan (konfiks). Beberapa contoh imbuhan itu dapat diperhatikan di
bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan
Sumber
Mustakim. 2014. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

37. KALIMAT SIMPLEKS

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan kalimat simpleks dalam paragraf. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi menulis terbatas level
kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji yaitu memvariasikan kalimat. 
BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Kalimat simpleks adalah kalimat yang  hanya mempunyai satu peristiwa, aksi, atau tindakan.
Kalimat simpleks hanya mempunyai satu subjek dan satu predikat. Kalimat simpleks hanya
terdiri atas satu klausa. Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal. Kalimat kompleks
atau kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih.
Kalimat simpleks dalam paragraf tersebut adalah kalimat (5) Film “Laskar Pelangi” dijadikan
promosi pariwisata daerah (SPOPel). Kalimat (1), (2), (3), dan (4) adalah kalimat kompleks.
RINGKASAN MATERI 
A. Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Dengan kata lain, kalimat simpleks merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa.
Karena hanya terdiri dari satu predikat, kalimat simpleks hanya memberikan satu informasi.
Kalimat simpleks juga disebut dengan kalimat tunggal.

Contoh

1.    Mereka sedang belajar. (SP)

2.    Mereka sedang mempelajari kalimat. (SPO)

3.    Mereka sedang bermain gamelan. (SPPel.)

4.    Dia sedang mengambilkan guru minuman. (SPOPel.)

5.    Beliau sedang mengajar hari ini. (SPK)

6.    Mereka sedang mempelajari kalimat saat ini. (SPOK)

7.    Mereka sedang bermain badminton tadi pagi. (SPPel.K)

8.    Dia sedang mengambilkan guru minuman tadi pagi. (SPOPel.K)

B. Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks juga sering disebut dengan kalimat majemuk. Kalimat kompleks terdiri
dari dua klausa, yaitu klausa utama yang disebut dengan induk kalimat (inti kalimat) dan
klausa penghubung yang disebut dengan anak kalimat. Klausa utama bisa berdiri sendiri
sebagai kalimat, sedangkan klausa penghubung tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat
karena pada umumnya mereka berfungsi sebagai keterangan kalimat, contoh kalimat
kompleks:

1.      Kalimat Majemuk Setara

   a.  Setara Gabungan (dan, serta)


  Para guru mengadakan penelitian kemudianmenyusun laporannya.

   b.  Setara Pilihan (atau)

  Beliau harus bekerja lembur atau membawa pekerjaannya ke rumah.

   c.  Setara Urutan (lalu, lantas, kemudian)

  Mereka mengumpulkan data kemudian menganalisisnya secara cermat.

   d.  Setara Perlawanan (tetapi, melainkan, sedangkan)

  Penelitian sudah lama dilakukan, tetapi hingga saat ini belum selesai.                

2.   Kalimat Majemuk Bertingkat

 a.    AK Ket. Waktu (ketika, waktu, saat, sebelum)

  Mereka langsung bekerja setelah segala keperluannya disiapkan.

 b.    AK Ket. Sebab (sebab, karena, lantaran)

  Karena  umurnya belum cukup, dia tidak diterima di sekolah itu.

c.    AK Ket. Akibat (sehingga)

  Laporan penelitian itu belum selesai sehingga belum dapat disampaikan kepada kepala
sekolah.

d. AK Ket. Syarat (jika, apabila, kalau, andaikata)

  Jika ingin hidup enak, kita harus bekerja keras.

e. AK Ket. Tujuan (agar, supaya, untuk, demi)

  Agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, kita harus berdisiplin.

f. AK Ket. Cara (dengan, dalam)


  Dengan menunjukkan barang bukti, saksi itu menjelaskan peristiwa penipuan yang 
dialaminya.

g. AK Ket. Perbandingan (seperti, bagaikan, ibarat, sebagaimana)

  Bu Guru menyayangi semua muridnya seperti  menyayangi anaknya sendiri. .

h. AK Ket. Pewatas (yang)

  Murid yang berkacamata itu sangat cerdas

i. AK Ket. Konsesif (meskipun, walaupun)

  Meskipun hari masih pagi, guru sudah banyak yang datang.

j. AK Pengganti Nomina (S, O, Pel.)

  1)  Bahwa dia sering terlambat sudah mereka maklumi.

  2)  Anggota DPR itu mengatakan bahwa semua orang harus menghormati hukum.

  3)  Sebagian orang berpendapat bahwa  sekarang ini sulit mencari keadilan

3 Kalimat  Majemuk Campuran

  Contoh

a.       Guru sedang mengajar dan murid memperhatikan dengan baik saat proses belajar-mengajar
sedang berlangsung.

b.      Ketika pimpinan memberikan arahan, semua karyawan mengikuti dengan sungguh-sungguh
dan mendiskusikannya dengan baik.  (Kalimat Bahasa Indonesia oleh Sriyanto, Badan
Bahasa, Kemendikbud)

38. MENENTUKAN INTI TEKS DRAMA 


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Kalimat di atas menanyakan inti kutipan naskah drama. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca sastra level
kognitif. Kompetensi yang diuji yaitu menyimpulkan isi tersirat dalam karya sastra.
BACA KISI-KISISOAL UJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Inti adalah isi yang paling pokok atau penting; pokok isi; sari; pati; sari pati;
(https://kbbi.web.id/inti). Inti teks drama adalah isi yang paling pokok atau penting dari cerita
dalam teks drama. Bagian inti menjiwai seluruh isi cerita. Inti cerita teks drama dapat juga
merupakan tema teks drama.  Bagian lain teks drama adalah penjelas.
Inti kutipan teks drama tersebut adalah Karman sangat merindukan ayahnya yang berada di
seberang (pilihan jawaban E). Penjelasan kerinduan Karman kepada ayahnya karena ayahnya
sudah sepuluh purnama tidak pulang. Karman rindu canda dan nasihat ayahnya. 
RINGKASAN MATERI

UNSUR INTRINSIK DRAMA


Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku,
bertindak’. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari drama
adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang
menimbulkan perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar. 
Menurut  Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama
adalah suatu bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat
Yunani kuno, yang di dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah
konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra
yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak
percakapan di atas panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk
percakapan dan dapat yang dipentaskan.

Unsur-unsur intrinsik drama adalah berbagai unsur yang secara langsung terdapat
dalam karya sastra yang berwujud teks drama, seperti: plot, tokoh, karakter, latar,
tema, dan amanat, serta unsur bahasa yang berbentuk dialog.

a)            Tema

Tema merupakan dasar atau inti cerita. Suatu cerita harus mempunyai tema atau
dasar, dan dasar inilah yang paling penting dari seluruh cerita. Cerita yang tidak
memiliki dasar tidak ada artinya sama sekali atau tidak berguna (Lubis, 1981: 15).
Tema sebagai central idea and sentral purpose merupakan ide dan tujuan sentral
(Stanton, 1965: 16). Tema dapat timbul dari keseluruhan cerita, sehingga
pemahaman antara seorang penikmat dengan penikmat lain tidak sama (Jones,
12968: 31). Ada pula yang berpendapat bahwa tema merupakan arti dan tujuan
cerita (Kenny, 1966: 88).

Menurut Nurgiyantoro (1995: 70), tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar
umum sebuah karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah
ditentukan sebelumnya oleh pengarang dan dipergunakan untuk mengembangkan
cerita. Dengan kata lain cerita harus mengikuti gagasan utama dari suatu karya
sastra.

Pendapat di atas dapat menggambarkan simpulan bahwa: (1) tema merupakan


dasar suatu cerita rekaan; (2) tema harus ada sebelum pengarang mulai dengan
ceritanya; (3) tema dalam cerita atau novel tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi
tersirat di dalam seluruh cerita; dan (4) dalam satu cerita atau novel terdapat tema
dominan atau tema sentral dan tema-tema kecil lainnya.
b)            Plot

Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk dalam tahapan-tahapan peristiwa


sehingga menjalin suatu cerita yang utuh. Plot disusun tidak lepas dari tema. Jalan
cerita yang disusun atau dijalin tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian
akan berhubungan sehingga seluruh cerita merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.

Lubis (1981: 18) menyampaikan cara memulai dan menyusun cerita yang
disampaikan oleh Tasrif yang dibagi menjadi lima tahapan, yakni penggambaran
situasi awal (exposition), peristiwa mulai bergerak menuju krisis diwarnai dengan
konflik-konflik (complication), keadaan mulai memuncak (rising action), keadaan
mencapai puncak penggawatan (klimaks), kemudian pengarang memberikan
pemecahan atau jalan keluar permasalahan sehingga cerita berakhir (denouement).
Cara memulai dan menyusun cerita seperti di atas dinamakan plot atau dramatic
conflict.

c)            Penokohan dan perwatakan


Esten (dalam Kelan, 2005: 14) menyatakan bahwa penokohan adalah permasalahan
bagaimana cara menampilkan tokoh: bagaimana membangun dan mengembangkan
watak tokoh-tokoh tersebut dalam sebuah karya fiksi? Jadi antara pengertian tokoh
dan penokohan memiliki makna yang berbeda. Tokoh berbentuk suatu individu,
sedangkan penokohan adalah proses menampilkan individu tersebut dalam cerita.
Dalam proses penciptaan pemeranan, sang aktor atau aktris harus memunyai daya
cipta yang tinggi untuk mencoba semaksimal mungkin menjadi tokoh yang
diperankan. Ia harus sanggup menjiwai peran yang dipegangnya, sehingga ia
(seperti) benar-benar merupakan sang tokoh dengan apa adanya dalam
pementasan lakon tersebut. Pada penampilan imajinasinya, tokoh juga dibantu oleh
laku, pakaian yang dikenakan, dan rias. Semua unsur tidak bisa dipisah-pisahkan,
bahkan harus saling mendukung, sehingga mampu mewujudkan karakter dari tokoh
seperti yang dikehendaki dalam lakon yang bersangkutan.
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan
teknik sebagai berikut. (1) Teknik analitik: karakter tokoh diceritakan secara
langsung oleh pengarang; (2) Teknik dramatik, yaitu teknik karakter tokoh
dikemukakan melalui: (a) penggambaran fisik dan perilaku tokoh; (b) penggambaran
lingkungan kehidupan tokoh; (c) penggambatran ketatabahasaan tokoh; (d)
pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan (e) penggambaran oleh tokoh lain. Pendapat
tersebut dikuatkan oleh Waluyo (2009: 30) yang menuliskan bahwa penggambaran
watak tokoh mempertimbangkan tiga dimensi watak, yaitu dimensi psikis (kejiwaan),
dimensi fisik (jasmaniah), dimensi sosiologis (latar belakang kekayaan, pangkat, dan
jabatan)

d)            Amanat
Amanat merupakan unsur cerita yang berhubungan erat dengan tema. Amanat akan
berarti apabila ada dalam tema, sedangkan tema akan sempurna apabila di
dalamnya ada amanat sebagai pemecah jalan keluar bagi tema tersebut. Sudjiman
(dalam Alwi, 1998: 08) manyatakan bahwa amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang. Amanat terdapat pada sebuah karya sastra secara
implisit atau eksplisit. Amanat dinyatakan secara implisit jika jalan keluar atau ajaran
moral itu disiratkan dalam tingkah laku menjelang cerita berakhir. Sementara itu,
amanat dilukiskan secara eksplisit apabila pengarang pada tengah atau akhir cerita
menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan
sebagainya.  
Pengertian amanat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang, baik secara implisit atau
eksplisit kepada pembaca. Di dalam drama, ada amanat yang langsung tersurat,
tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat dalam naskah drama
yang bersangkutan. Hanya penonton yang profesional yang mampu menemukan
amanat implisit tersebut.

Sumber
Wibowo, Hari. dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Bahasa

39. MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan gagasan pokok paragraf. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup membaca nonsastra level kognitif
aplikasi. Kompetensi yang diuji yaitu menemukan ide pokok paragraph.
BACA KISI-KISIUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Gagasan pokok atau ide pokok merupakan pernyataan yang menjadi inti pembahasan atau inti
sebuah paragraf. Gagasan pokok paragraf terdapat dalam kalimat utama paragraph.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan
(pilihan jawaban B). Gagasan pokok tersebut terdapat pada kalimat pertama paragraf dan
diperjelas oleh kalimat-kalimat selanjutnya. Kalimat kedua dan selanjutnya menjelaskan
alasan perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan

RINGKASAN MATERI
TIGA LANGKAH MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF
Ide pokok atau gagasan pokok adalah gagasan utama atau gagasan yang paling penting dalam
paragraf. Ide pokok terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok dan kalimat utama berfungsi
memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu dan menjadi
sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu. 
Langkah-langkah menentukan ide pokok adalah sebagai berikut.

1.    Menentukan kalimat utama dalam paragraf


Cara menentukan kalimat utama dalam paragraf, yaitu dengan membandingkan kalimat-
kalimat dalam paragraf.

Ciri kalimat utama dalam paragraf sebagai berikut.

a.    memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu;

b.    memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yang akan dibicarakan;

c.    sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat
pengembang

2.    Menentukan inti kalimat dari kalimat utama

Untuk menemukan ide pokok paragraf kita harus memahami inti kalimat utama. Inti kalimat
adalah satuan proporsi singkat yang terbentuk di dalam sebuah kalimat yang kompleks.
Umumnya inti kalimat dibentuk oleh pasangan fungsi gramatik minimal yaitu subjek dan
predikat; atau subjek, predikat, dan objek pada kalimat dengan verba transitif.

Contoh

Kalimat utama: Sikap kritis masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga medis masih sangat diperlukan

Inti kalimat:

a.    Sikap kritis terhadap layanan kesehatan diperlukan. atau

b.    Sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan.

3.    Mengubah inti kalimat yang ditemukan menjadi frasa

Contoh

Inti kalimat: sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan

Ide pokok : perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan.

Contoh menentukan ide pokok paragraf


Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada
korban gempa. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan
pengawasan dari pihak LSM. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan disesuaikan
dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar
10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang
rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta.

a.    Kalimat utama: Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan
kepada korban gempa.

b.    Inti kalimat utama: Pemerintah memberikan bantuan kepada korban gempa.

c.    Ide pokok: Bantuan pemerintah kepada korban gempa.

40. MENENTUKAN RINGKASAN YANG SESUAI DENGAN KUTIPAN TEKS

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan ringkasan teks yang tepat. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke dalam ruang lingkup materi
membaca nonsastra level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi yang diuji yaitu
meringkas isi teks.
BACA KISI-KISIUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Ringkasan adalah hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita (https://kbbi.web.id/ringkas).
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu teks. Ringkasan memuat ide-ide pokok
yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya.
Ringkasan yang tepat berdasarkan teks tersebut adalah pilihan jawaban D. 
Jawaban D tepat karena kalimat tersebut berupa ringkasan dan isinya mencakupi isi pokok
atau inti kalimat-kalimat dalam teks secara lengkap. Jawaban A, B, C,  dan E tidak sesuai
dengan isi teks. Kata kado pada pilihan-pilihan jawaban tersebut tidak sama dengan makna
kado pada teks.  
Pada pilihan jawaban A, B, C, dan E kado diartikan sebagai hadiah atau pemberian (untuk
yang berulang tahun, menikah, melahirkan, dan sebagainya) dalam arti umum. Sedangkan
pada teks, kata-kata kado istimewa mengacu arti ungkapan kasih sayang dan terima kasih
kepada ibu, memuji ibu. 

RINGKASAN MATERI
PENGERTIAN RINGKASAN DAN LANGKAH-LANGKAH MERINGKAS TEKS

A.  Pengertian Ringkasan

Ringkasan adalah hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita (https://kbbi.web.id/ringkas).


Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu teks. Ringkasan memuat ide-ide pokok
yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya.

Ringkasan disusun untuk mempermudah dan mempercepat seseorang memahami isi pokok
teks.

B.  Langkah-Langkah Meringkas Isi Teks Nonsastra

Langkah-langkah meringkaskan teks adalah sebagai berikut.

1.      Membaca secara cermat seluruh teks asli untuk menangkap seluruh informasi teks.

Membaca tulisan asli terkadang tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan
berkali- kali. Membaca seluruh teks asli bertujuan menemukan kalimat/ ide pokok mana yang
harus diambil dan dijadikan ringkasan. Membaca tulisan asli juga dapat membantu pembuat
ringkasan dalam mengambil simpulan dan intisari teks.

2.      Menuliskan gagasan atau ide-ide pokok teks.


Pada saat membaca seluruh teks, pembuat ringkasan harus mencatat dan menuliskan ide-ide
pokok atau gagasan utama paragraf. Ide-ide pokok inilah yang menjadi bahan untuk membuat
ringkasan.

3.      Menyusun ide-ide pokok paragraf menjadi ringkasan teks.

Setelah mencatat ide-ide pokok paragraf, pembuat ringkasan dapat merangkai dan menyusun
ringkasan berdasarkan ide-ide pokok tersebut menjadi paragraf baru yang lebih singkat dari
tulisan aslinya.

Contoh Ringkasan

Batuk sebetulnya bukan penyakit refleks, karena mengalami rangsangan udara yang
berpolusi,  asap pabrik, asap rokok, bau-bauan, gas yang merangsang atau kekurangan udara.
Batuk juga dapat  terjadi  karena saluran pernapasan atau paru-paru terkena infeksi kuman-
kuman tertentu. Udara dingin  atau lembab dapat juga membuat orang batuk atau bersin.

Obat batuk yang dijual di pasaran bebas umumnya terdiri atas obat atau campuran
obat yang  mengandung bahan yang dapat mengeluarkan lendir atau riak agar saluran
pernapasan bersih dari gangguan atau rangsangan penyebab batuk itu, Obat batuk jenis ini
disebut ekspektoran.

Ringkasan teks tersebut yang tepat adalah ...

A.  Penyakit batuk dikarenakan rangsangan udara yang tidak berpolusi, asap rokok, gas yang
merangsang atau kekurangan udara terinfeksi, maka barus diobati dengan ekspektoran.

B.  Pengaruh batuk itu terjadi karena asap pabrik, gas asap rokok, udara yang berpolusi, sehingga
saluran paru-paru terinfeksi. Untuk mengobati penyakit tersebut dapat dibeli di pasar bebas.

C.  Batuk terjadi karena polusi udara, asap pabrik, rokok, bau-bauan, gas, kekurangan
udara saluran pernapasan. Batuk dapat diobati dengan ekspektoran.

D.  Terjadinya penyakit batuk karena polusi udara, asap pabrik, bau-bauan, kekurangan udara.
Namun, semua dapat diobati dengan obat-obat altematif yang dijual di pasaran bebas.
41. MENENTUKAN PERBAIKAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM DAFTAR
PUSTAKA

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan perbaikan penggunaan tanda baca dalam daftar pustaka. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup
materi menyunting ejaan dan tanda baca level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji
yaitu memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca.
BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Perbaikan penggunaan tanda baca dalam daftar pustaka tersebut adalah:
Larusatya, Mutiara. 2010. Perbedaan sebagai Kekayaan Bangsa.  Jakarta: Bina Sumber Daya
Mipa.
Pemakaian tanda baca dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut.
1.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
2.    Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
3.    Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. 
4.    Tanda titik dua dipakai di antara nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

RINGKASAN MATERI
PEMAKAIAN TANDA BACA DALAM DAFTAR PUSTAKA
Pemakaian tanda baca dalam daftar pustaka menurut pedoman ejaan bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut.

1.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia
Timur. Ambon: Mutiara Beta.

2.      Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
3.      Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. 
Misalnya:
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan
Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
4.         Tanda titik dua dipakai di antara nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka. 
Misalnya:
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

42. MELENGKAPI PARAGRAF DENGAN KALIMAT SIMPULAN


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: E
Pembahasan
Soal di atas menanyakan kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMP/MTs termasuk ke
dalam ruang lingkup materi membaca nonsastra level kognitif aplikasi (penerapan). 
Kompetensi yang diuji yaitu menyimpulkan isi teks.
BACA BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Kalimat simpulan adalah pendapat terakhir yang didapatkan dari uraian yang telah
disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat diperoleh dari keseluruhan isi bacaan yang ada
pada paragraf. 
Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah Dengan demikian,
sampai sekarang minyak bumi masih merupakan sumber energi utama.
Kalimat simpulan paragraf tersebut berdasarkan isi pernyataan-pernyataan sebelumnya. 
Kalimat (1) Berbagai macam industri menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar.
Kalimat (2) Alat-alat transportasi juga menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya.
Kalimat (3) Energi lain merupakan sumber energi yang penting pula. Kalimat (4) berisi
energi lain belum dapat mengungguli minyak bumi. Simpulan paragraf berdasarkan isi
kalimat-kalimat tersebut adalah Dengan demikian, sampai sekarang minyak bumi masih
merupakan sumber energi utama (pilihan jawaban E) 
RINGKASAN MATERI
KALIMAT SIMPULAN PARAGRAF 
Kalimat simpulan adalah kalimat yang berisi opini atau pendapat akhir atas data-data yang
ada dalam teks. Rumusan kalimat simpulan bukan berupa salah satu kalimat dalam teks. 
Langkah-langkah menyusun kalimat simpulan paragraf
1. Identifikasilah hal-hal penting dalam teks.
2. Buatlah opini atau pendapat yang mencakupi keseluruhan hal penting tersebut.
Mengidentifikasi kalimat simpulan paragraf

1. Perhatikan ciri khusus kalimat simpulan dalam paragraf misalnya kata jadi, oleh
karena itu, dengan demikian, dan sebagainya
2. Perhatikan isi kalimat/pernyataan. Kalimat simpulan berisi opini atau pendapat
akhir yang meliputi keseluruhan isi paragraph.
Contoh 
Data kriminalitas menunjukkan bahwa sebanyak 5987 kasus kejahatan menimpa anak-anak.
Hal ini tentu menyita perhatian publik. Pasalnya sebanyak 2007 anak terlibat dalam tindak
kejahatan, sementara sisanya sebagai korban. Kasus kejahatan ini meliputi pencurian,
pembegalan, narkoba, dan seks. Meningkatnya kasus kejahatan yang melibatkan anak-anak
tentu menyita perhatian masyarakat. Pendidikan karakter yang digadang-gadang dapat
membentuk karakter anak sesuai dengan karakter bangsa pun belum jelas terlihat. Pakar
psikologi anak menjelaskan bahwa pendidikan karakter anak adalah tanggung jawab orang
dewasa, meliputi pendidikan orang tua, masyarakat / lingkungan, dan juga sekolah. Oleh
karena itu, pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama bukan hanya satu
pihak.  (http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-kesimpulan-cara-menentukan-
dan-contohnya.html)   

43. MENENTUKAN TANGGAPAN LOGIS TERHADAP ISI TEKS


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: A
Pembahasan 
Soal tersebut menanyakan kalimat tanggapan logis terhadap isi teks. Jika dikaitkan dengan
kisi-kisi UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca
nonsastra level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji yaitu mengomentari pendapat yang
terdapat pada teks.
BACA KISI-KISI UJI COBA UN 2017/2018BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Tanggapan logis adalah sambutan terhadap ucapan/komentar yang sesuai logika atau masuk
akal. 
Isi teks tersebut adalah kemacetan di Jakarta yang merisaukan banyak pihak. Kemacetan
berpotensi mengundang stress, membuat hidup tidak nyaman, dan menurunkan produktivitas
dan kreativitas. 
Tanggapan logis terhadap isi teks tersebut adalah Kemacetan lalu lintas memang seharusnya
terjadi di Jakarta (pilihan jawaban A). Dasar pernyataan tersebut yang sesuai logika adalah
pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan penambahan jalan raya. Jumlah
kendaraan yang terlalu banyak akan menyebabkan kemacetan. 
Pilihan jawaban B tidak tepat karena kesempatan kerja di kota lain tidak seperti di Jakarta.
Pilihan Jawaban C tidak tepat karena kondisi kota lain tidak sama dengan Jakarta. Pilihan
jawaban D tidak tepat karena produktivitas dan kreativitas dapat menurun akibat kemacetan.
Pilihan jawaban E tidak tepat karena kemacetan justru perlu dihindari, bukan didekati.

RINGKASAN MATERI
TANGGAPAN LOGIS TERHADAP ISI TEKS
Tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) ;
(http://kbbi.kata.web.id/tanggapan/).
Logis adalah sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal (sesuai dengan
logika; benar menurut penalaran; masuk akal. (https://kbbi.web.id/logis).
Tanggapan logis adalah sambutan terhadap ucapan/komentar yang sesuai logika atau masuk
akal.
Langkah-langkah memberikan tanggapan logis terhadap isi teks

1.             Mencermati isi teks

2.             Menemukan pendapat atau opini dalam teks

3.             Memberikan komentar terhadap pendapat dalam teks yang dapat diterima oleh akal atau
logis. Tanggapan logis haruslah berdasarkan fakta atau data yang benar.

Contoh

1.      Bacalah paragraf berikut !


Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Cadangan minyak bumi
Indonesia saat ini hanya 8,4 milyar barel. Dengan laju pengurangan produksi 400 juta barel
per tahun, apabila tidak ditemukan cadangan baru, diperkirakan minyak bumi Indonesia
hanya tersisa untuk jangka waktu 21 tahun.
Tanggapan logis yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah…

A.      Bahan bakar minyak masih tersedia cukup untuk 35 tahun.

B.      Ketersediaan minyak bumi harus dihemat penggunaannya.

C.      Produksi minyak bumi mencapai 500 juta barel per tahun.

D.      Persediaan minyak bumi Indonesia masih tersedia banyak.

E.      Cadangan minyak mentah selalu tersedia.

2. Bacalah paragraf berikut !


Tentara Nasional Indonesia berulang tahun ke-68 tahun. Dengan usia 68 tahun ini, TNI telah
menunjukkan sumbangsihnya menjaga keamanan bangsa dan Negara. Pengabdian TNI
terutama  mereka yang bertugas di daerah perbatasan tak perlu diragukan. Tegaknya NKRI
bukti bahwa TNI tetap menjaga keutuhannya.
Tanggapan logis terhadap paragraf tersebut adalah…

A.       Tentara Nasional Indonesia senantiasa menjaga keutuhan NKRI.

B.      Ulang tahun TNI memang selalu dilaksanakan.

C.      TNI perlu mendapat tambahan pendapatan.

D.      Rakyat tidak perlu campur tangan terhadap TNI.

E.       Masyarakat selalu ikut serta dalam ulang tahun TNI.


(http://belajarjepara.blogspot.co.id/2016/03/20-soal-bahasa-indonesia-tanggapan-logis.html).

44. MENENTUKAN MAKNA UNGKAPAN DALAM TEKS IKLAN

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan makna ungkapan dalam teks iklan. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca nonsastra
level kognitif aplikasi. Kompetensi yang diuji yaitu menyimpulkan makna tersirat dalam teks
nonsastra/menyimpulkan maksud kalimat. 
BACA KISI-KISIUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Ungkapan dalam teks iklan tersebut adalah rajanya sepeda motor. Makna ungkapan tersebut
adalah sepeda motor yang kuat dan irit bahan bakar  (pilihan jawaban B). Simpulan makna
ungkapan tersebut berdasarkan kata-kata penjelas yang terdapat dalam teks iklan, yaitu di
samping irit (=irit bahan bakar), tenaganya delapan tenaga kuda (=kuat). Pilihan jawaban A,
C, D, dan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan kata-kata penjelas pada teks. 
RINGKASAN MATERI 
UNGKAPAN
Pengertian Ungkapan
ungkapan/ung·kap·an/ n kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus
(makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur); (https://kbbi.web.id/ungkap) 
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)
Contoh:

  tinggi hati : 'sombong'


  ringan kepala : 'mudah belajar'
  darah daging : 'anak kandung'
  dingin hati : 'tidak bersemangat
  uang panas : 'uang tidak halal'
  panas rezeki : 'sukar mencari rezeki'
Langkah-langkah menentukan makna ungkapan dalam teks.

1. Tentukan ungkapan dalam teks.


2. Bacalah dengan cermat ilustrasi yang dimaksud.
3. Data kejadian-kejadian atau penjelasan-penjelasan dalam ilustrasi.
4. Tentukan gagasan pokok sesuai dengan kejadian-kejadian atau penjelasan-penjelasan
dalam ilustrasi tersebut. 
5. Tentukan makna ungkapan yang sesuai dengan gagasan pokok ilustrasi.  
45. MENENTUKAN BAGIAN STRUKTUR TEKS ULASAN FILM
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci jawaban: A
Pembahasan:
Soal tersebut menanyakan bagian struktur teks ulasan film. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca nonsastra
level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan bagian
teks.
BACA KISI-KISIUJI COBA UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
teks ulasan (flm/drama) merupakan hasil interpretasi terhadap suatu tayangan atau
pementasan drama/flm tertentu. 
Struktur teks terdiri atas tiga bagian, yaitu pengenalan isu atau tinjauan karya (flm/drama)
yang di dalamnya berupa judul, sutradara, para pemain, termasuk gambaran isi karya itu
sendiri, yakni yang biasa disebut sebagai sinopsis, pemaparan argumen, dan penilaian dan
rekomendasi. 
Kutipan teks ulasan berisi tentang keunggulan dan kelemahan film “Beth” (pilihan jawaban
A). Kalimat yang menyatakan keunggulan film adalah “Beth” sebagai film alternatif yang
kaya makna. Kalimat yang menyatakan kelemahan film adalah “Beth” hanya mengambil satu
setting yakni kehidupan di suatu rumah sakit jiwa.

RINGKASAN MATERI
STRUKTUR TEKS ULASAN
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2008), ulasan merupakan ‘kupasan’, ‘tafsiran’,
atau ‘komentar’. teks ulasan (flm/drama) merupakan hasil interpretasi terhadap suatu
tayangan atau pementasan drama/flm tertentu. Dengan ulasan tersebut,
pembaca/penyimaknya menjadi terbantu di dalam memahami suatu tayangan. Dengan
sinopsis, seseorang menjadi tahu isi ceritanya secara garis besar. Dengan membaca
analisisnya, khalayak menjadi tahu struktur tayangan itu, sekaligus kelebihan dan
kelemahannya.
Teks ulasan flm/drama memiliki struktur umum sebagai berikut.
A. Pengenalan isu atau tinjauan karya (flm/drama) yang di dalamnya berupa judul, sutradara,
para pemain, termasuk gambaran isi karya itu sendiri, yakni yang biasa disebut sebagai
sinopsis.
B. Pemaparan argumen, sebagai bagian inti teks, berisi analisis berkenaan dengan unsur-
unsur karya berdasarkan prespektif tertentu. Pada bagian ini dikemukakan juga faktafakta
pendukung untuk memperkuat argumen penulis/pembicara.
C. Penilaian dan rekomendasi, berisi timbangan keunggulan dan kelemahan flm/drama
yang diulas. Pada bagian ini dapat pula disertai saran-saran untuk khalayak terkait
dengan kepentingan pengapresiasiannya. (Kosasih, 2014: 203-206)  

46. MELENGKAPI TEKS PETUNJUK KERJA 

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci jawaban: C

Pembahasan
Soal tersebut menanyakan kalimat yang tepat untuk melengkapi teks petunjuk kerja. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK, soal tersebut
termasuk ke dalam ruang lingkup materi menulis terbatas level kognitif aplikasi (penerapan).
Kompetensi yang diuji yaitu melengkapi unsur teks prosedur atau petunjuk kerja.
BACA BEDAH KISI-KISI UN 2017/2018BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Teks prosedur adalah teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat
sesuatu yang disajikan dengan urutan-urutan tertentu. 
Cara menentukan kalimat untuk melengkapi teks prosedur yang rumpang adalah dengan
mencermati isi kalimat sebelum dan sesudahnya. Kalimat sebelum bagian rumpang berisi
bagian yang kental dimikser selama 15 menit dan sesudah bagian yang rumpang berisi
penjelasan setelah diendapkan akan terbentu 3 lapisan. Berdasarkan isi kalimat sebelum dan
sesudah bagian rumpang pada teks di atas, kalimat yang tepat untuk melengkapi teks adalah
Pindahkan cairan yang telah dimikser ke tempat yang lebih kecil lalu endapkan lagi (pilihan
jawaban C). 
RINGKASAN MATERI
MELENGKAPI TEKS PROSEDUR

A.    Pengertian teks prosedur

Teks prosedur adalah teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat
sesuatu dengan urutan-urutan tertentu.

B.     Ciri-Ciri Teks Prosedur


Ciri-ciri teks prosedur antara lain sebagai berikut.

 Umumnya menggunakan kalimat perintah atau imperatif.


 Memakai kata kerja aktif.
 Adanya penggunaan konjungsi guna mengurutkan kegiatan, seperti kemudian, setelah
itu, kemudian, dan selanjutnya.
 Ada istilah tentang waktu, tempat, dan cara secara akurat.
 Teks prosedur terdiri dari 3 bagian yaitu bagian tujuan teks prosedur / mekanisme,
material, dan langkah-langkah
C.    Struktur Teks Prosedur Kompleks
 Teks prosedur memiliki tiga struktur sebagai berikut.

 Bagian tujuan, berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir
yang akan dicapai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
 Bagian bahan dan alat/material, berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang
diperlukan. Bagian ini bersifat opsional.
 Bagian langkah-langkah, bagian ini berisikan langkah-langkah yang urut dan harus
ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. 
D.    Langkah-langkah melengkapi teks prosedur

1.      Cermati jenis teks dan tujuan teks. Teks prosedur teks yang berisikan tujuan dan langkah
melakukan atau membuat sesuatu dengan urutan-urutan tertentu.

2.      Cermati isi kalimat sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Isi kalimat pada teks
prosedur adalah urutan langkah-langkah melakukan atau membuat sesuatu.

3.      Pilihlah kalimat yang berhubungan dengan kalimat sebelum dan sesudah bagian yang
rumpang. Kalimat-kalimat tersebut pada umumnya menunjukkan urutan logika berpikir.

E.       Contoh teks prosedur

7 Langkah Mudah Membuat Paspor Baru

Cara membuat paspor sekarang ini bisa dilakukan online maupun datang langsung ke kantor
imigrasi. Semua orang pasti akan membutuhkan paspor, terlebih mereka yang sering ke
bepergian. Karena paspor merupakan sebuah dokumen resmi yang wajib kita bawa bila kita
bepergian keluar negeri. paspor hijau yang dimiliki oleh warga negara biasa dan paspor biru
yang dimiliki oleh para diplomat atau pejabat negara. Masa berlaku paspor adalah 5 tahun
sejak masa diterbitkan dan kita wajib untuk memperpanjang paspor 6 bulan sebelum masa
berlaku paspor habis atau kita akan dikenakan denda bila melebihi 6 bulan sebelum masa
berlaku habis. Untuk menghindari menggunakan calo, kita harus mengetahui betul cara
membuat paspor.

Cara Membuat Paspor

1. Datang dahulu ke kantor imigrasi. Bisa datang ke kantor imigrasi yang tertera pada
KTP kita atau datang saja ke kantor imigrasi terdekat.
2. Kemudian Anda beli formulir permohonan. Formulir permohonan ada di loket yang
sudah disediakan, isi dengan lengkap formulir tersebut sesuai dokumen yang Anda
miliki dan bawalah dokumen yang asli.
3. Serahkan formulir yang telah diisi ke loket pendaftaran.
4. Setelah itu ambil tanda terima dan jadwal foto serta pengambilan sidik jari. Untuk
pengambilan sidik jari dan jadwal foto bisa datang pada hari berikutnya jika nomor
antrian Anda masih lama.
5. Apabila Anda sudah foto dan mengambil sidik jari, maka Anda akan sampai pada
tahap wawancara dengan menunjukkan dokumen asli.
6. Setelah tahap wawancara selesai, langkah selanjutnya adalah membayar buku paspor
dan menandatangani buku paspor serta minta informasi kapan jadwal pengambilan
paspor yang sudah selesai.
7. Pada saat tanggal yang telah ditentukan, kita dapat datang kembali ke kantor imigrasi
untuk mengambil paspor yang telah jadi. Biasanya dalam waktu seminggu paspor
baru Anda sudah selesai dan bisa diambil.
(http://caramembuat123.blogspot.co.id/2013/04/cara-membuat-paspor.html)
47. PENGGUNAAN KATA YANG SESUAI DENGAN EJAAN BAHASA INDONESIA

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Kunci jawaban: C
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan penggunaan ejaan yang tepat pada teks. Jika dikaitkan dengan kisi-
kisi UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi menyunting ejaan
dan tanda baca level kognitif aplikasi. Kompetensi yang diuji yaitu menggunakan ejaan.
BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
Penggunaan kata yang penulisannya sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia untuk melengkapi
teks tersebut adalah status, kualitas (pilihan jawaban C). kedua kata tersebut tepat untuk
melengkapi karena sesuai konteks kalimat dan penulisannya sesuai dengan pedoman umum
ejaan bahasa Indonesia.

RINGKASAN MATERI
PENULISAN UNSUR SERAPAN 
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari
bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali, maupun dari bahasa asing, seperti
bahasa
Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur
serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur
asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti force majeur, de
facto,
de jure, dan l’exploitation de l'homme par l'homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks
bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
Kedua,
unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Contoh kaidah penyerapan unsur asing
-ty (Inggris), -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit universitas
quality, kwaliteit kualitas
quantity, kwantiteit kuantitas
(Permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

48. MENENTUKAN OPINI PENULIS PADA TEKS TAJUK RENCANA


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci jawaban: E
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan tentang opini redaksi dalam kutipan tajuk rencana. Jika dikaitkan
dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018, soal tersebut termasuk ke ruang
lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level kognitif aplikasi atau
penerapan. Kompetensi yang diuji adalah menyimpulkan isi tersirat dalam teks yaitu,
menentukan opini /pendapat penulis berdasarkan penggalan tajuk rencana dengan tepat.
(Baca BEDAHKISI-KISI UN 2017/2018 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SMK/MAK)
Kalimat opini adalah sebuah kalimat pendapat yang di dalamnya terdapat pernyataan yang
belum dapat dibuktikan kebenarannya. Opini redaksi pada kutipan tajuk rencana di atas
adalah kalimat nomor (5) Daripada menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting,
lebih baik pemerintah mulai menyiapkan infrastruktur mitigasi yang benar (pilihan jawaban
E). Kalimat nomor (1), (2), (3), dan (4) berisi informasi atau fakta yang terjadi. 

RINGKASAN MATERI
OPINI REDAKSI DALAM TAJUK RENCANA
Tajuk rencana
Tajuk rencana/Editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan
pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat
kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana/Editorial biasanya diungkapkan adanya informasi
atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut,
kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari
segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang
menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk
rencana/editorial biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk
rencana/Editorial juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan
sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk
rencana/editorial terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk
mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta
meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Ciri-ciri
       Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
       Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
       Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana/editorial,
apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
       Tertuang pikiran subjektif redaksi
(https://id.wikipedia.org/wiki/Tajuk_rencana)

Pengertian Opini:
Dalam KBBI, opini adalah pendapat; pikiran; pendirian. Dengan demikian, sebuah opini
belum terbukti kebenarannya.
Pengertian Kalimat Opini:
Kalimat opini adalah sebuah kalimat pendapat yang di dalamnya terdapat pernyataan yang
belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Pengertian Opini Penulis:
Opini penulis adalah pendapat penulis. Dalam menulis sebuah wacana/tajuk
rencana/paragraf, penulis akan memasukkan beberapa data atau hal-hal yang sedang terjadi
saat ini. Setelah menjabarkan permasalahannya, penulis akan menambahkan pendapat
pribadinya mengenai topik yang ia bahas tersebut.
Contoh Soal:
(1) Pendidikan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar
seluruh rakyat mendapatkan hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang tertentu.
(2) Setiap tahun ajaran baru selalu muncul keganjilan berulang-ulang yakni kebingungan
orang tua mencari sekolah untuk anaknya. (3) Ternyata keganjilan itu muncul karena masalah
lama belum tuntas. (4) Standardisasi sekolah masih belum jelas sehingga menimbulkan kasta-
kasta dalam pendidikan. (5) Sistem kasta tersebut membuat para orang tua berlomba-lomba
untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi. (6) Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya
besar agar anaknya bisa masuk di sekolah favorit. (7) Sementara, banyak siswa yang tidak
bisa masuk ke sekolah favorit bukan karena kurang pandai, melainkan karena mereka tidak
mampu membayar biaya sekolah yang tinggi. Inilah ironi pendidikan Indonesia.
CONTOH SOAL
Opini penulis dalam tajuk tersebut adalah ....
(A) Seluruh rakyat mendapatkan hak pendidikan yang sama.
(B) Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
(C) Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu.
(D) Standardisasi pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
(E) Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi

ANALISIS
Kalimat (1) merupakan kalimat opini karena terdapat kata “ternyata masih” yang
menandakan pendapat dan belum tentu semua setuju dengan hal ini.
Kalimat (2) merupakan kalimat opini karena terdapat “selalu muncul”, padahal belum tentu.
Kalimat (3) juga merupakan kalimat opini karena masih menjelaskan kalimat (2).
Kalimat (4) merupakan kalimat opini karena terdapat frasa “masih belum jelas”.
Kalimat (5) merupakan kalimat opini, terlihat dari “para orang tua berlomba-lomba”, padahal
belum tentu.
Kalimat (6) juga opini karena menambahkan kalimat (5).
Kalimat (7) jelas merupakan kalimat opini.
Dari penjelasan tersebut, terlihat kalimat (1) sampai kalimat (7) merupakan kalimat opini.
Lalu, bagaimana dengan opini penulis pada paragraf tersebut? Apakah semua itu merupakan
opini dari si penulis? Tentu saja bukan.
Opini penulis pada paragraf tersebut hanya terdapat pada kalimat (1).
Kalimat (1) merupakan kesimpulan yang diambil oleh si penulis, sedangkan kalimat (2)
sampai dengan kalimat (7) adalah penjabaran si penulis untuk menguatkan opini yang telah ia
simpulkan pada kalimat (1). Pembuktian itu penulis jabarkan dengan memperlihatkan
peristiwa/kejadian yang sudah/sedang terjadi pada saat ini.
Dalam paragraf tersebut terdiri dari tujuh kalimat. Ketujuh kalimat tersebut merupakan
kalimat opini. Namun, ketujuh kalimat opini tersebut belum tentu merupakan opini dari si
penulis. Opini penulis hanya terdapat pada kalimat pertama karena kalimat lainnya adalah
penjelasan si penulis untuk menguatkan opininya. Dengan demikian, jawaban yang paling
tepat untuk pertanyaan tersebut adalah pilihan (C).
(http://tuslianingsih.blogspot.co.id/2013/03/soal-ujian-nasional-perbedaan-opini.html)

49. Membedakan Fakta dan Opini

KALIMAT FAKTA DALAM TEKS


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci jawaban: A
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan kalimat yang berupa fakta dalam teks. Jika dikaitkan dengan kisi-
kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018, soal tersebut termasuk ke ruang lingkup materi
membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level pengetahuan dan pemahaman
(mengidentifikasi informasi tersurat). Kompetensi yang diuji yaitu menentukan kalimat fakta
dalam teks/ bacaan 
Kalimat fakta adalah kalimat yang berisi kenyataan, peristiwa yang telah atau benar-benar
terjadi. Pada paragraf di atas kalimat yang berisi fakta adalah kalimat nomor (1) dan (2)
(ditandai kata Di tahun lalu/telah terjadi) dan 4 (ditandai kata-kata yang dilaporkan dan
diterima) . Kalimat nomor (3) adalah kalimat opini, ditandai kata tentunya / belum pasti.
Kalimat (4) adalah kalimat opini ditandai kata kurang memuaskan. Kalimat (5) adalah
kalimat opini ditandai kata banyak yang belum bisa. Kalimat (6) adalah kalimat opini
ditandai kata seharusnya. Kalimat (7) adalah kalimat opini ditandai dengan kata agar dapat
terhubung dengan baik.

RINGKASAN MATERI
KALIMAT FAKTA DAN OPINI
Pengertian 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar
ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui
suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah
suatu kalimat yang didalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat
dibuktikan kebenarannya.
Sedangkan opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdiri dari 3 pengertian
yakni pendapat, pikiran dan pendirian. Atau dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat,
pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini
merupakan lawan/kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai
pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau
perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.
Jenis jenis Kalimat Fakta

1. Fakta umum
Kalimat fakta umum adalah kalimat fakta di mana kebenarannya berlaku selamanya
atau sepanjang zaman.
Contoh : Matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat.
2. Fakta khusus
Kalimat fakta khusus adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku
sementara atau dalam kurun waktu tertentu.
Contoh : Saat ini Doni duduk di kelas 3 SMP Negeri 1 Semarang.
Jenis jenis Kalimat Opini

1. Opini perorangan/individu
Kalimat opini perorangan/individu adalah kalimat opini yang pendapat atau
gagasannya dikemukakan oleh satu individu tertentu.
Contoh : Sepertinya nanti sore akan turun hujan.
2. Opini Umum
Kalimat opini umum adalah kalimat opini yang pendapat atau gagasannya diakui
banyak orang atau semua orang.
Contoh : Sering mandi di malam hari dipercaya dapat menyebabkan penyakit rematik.

Ciri ciri Kalimat Fakta


1. dapat dibuktikan kebenarannya
2. berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa
pernyataan)
3. mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya
4. dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya
5. bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi
dengan gambar objek
6. biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H (ADIK SIMBA)
7. menyatakan kejadian  yang sedang atau telah dan pernah terjadi
8. informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya

Ciri ciri Kalimat Opini


1. tidak dapat dibuktikan kebenarannya
2. bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang
menjelaskan
3. tidak memiliki nara sumber
4. berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi
5. menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari
6. merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
7. informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya
8. biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin,
seharusnya, sebaiknya (http://dosenbahasa.com/ciri-ciri-kalimat-fakta-dan-opini)

50. MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK NOVEL


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci jawaban: D
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan unsur intrisik dari suatu teks novel. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi
UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi membaca sastra level
kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan bagian
novel. 
Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan novel tersebut adalah penokohan. Isi kutipan
tersebut yaitu mengenalkan tokoh aku dan kakakku. Tokoh aku dan kakakku selalu berbeda
pendapat. Tokoh aku memiliki watak suka mengalah. 
RINGKASAN MATERI
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL

A.  Pengertian Novel


Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua
bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang
kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi juga
berlaku untuk novel (Burhan Nurgiantoro, 1995: 9).
Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri: (1) ada
perubahan nasib dari tokoh cerita; (2) ada beberapa episode dalam kehidupan tokoh
utamanya; (3) biasanya tokoh utama tidak sampai meninggal. Pengertian novel, Herman J.
Waluyo (2009: 8) menyatakan pendapatnya bahwa secara etimilogis, kata  novel berasal dari
kata novellus yang berarti ‘baru’. Jadi, sebenarnya memang novel adalah bentuk karya sastra
cerita fiksi yang paling baru. Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa novel atau
cerita rekaan adalah satu genre sastra yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun sebagai
sebuah struktur yang secara fungsional memiliki keterjalinan ceritanya; untuk membangun
totalitas makna dengan media bahasa sebagai penyampai gagasan pengarang tentang hidup
dan seluk-beluk kehidupan manusia.

B.  Unsur Intrinsik Prosa

Unsur intrinsik (intrinsik) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur
yang yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur yang
dimaksud misalnya peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan,
bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain (Burhan Nurgiantoro, 2007). 
Pembahasan terhadap unsur-unsur intrinsik pembangun cerita pendek/novel diuraikan sebagai
berikut.

1.      Tema

Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Senada dengan pengertian
tersebut, Hartoko dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro  (2007) menyatakan bahwa
tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya. Tema menjadi
pengembangan seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai keseluruhan cerita. Senada dengan
pengertian tersebut, Tarigan (1983) menyatakan bahwa tema adalah gagasan utama atau
pikiran pokok. 
Tema suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.
Pengarang karya sastra tidak semata-mata mengatakan apa yang menjadi inti permasalahan
hasil karyanya walaupun kadang-kadang ada atau terdapat kata-kata, kalimat kunci dalam
salah satu bagian karya sastra, dari kalimat kunci pengarang seolah-olah merumuskan apa
yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan. 
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema menurut Stanton dalam Nurgiayantoro (2007)
yakni (1) harus memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan, (2) tidak
terpengaruh oleh detil cerita yang kontradiktif, (3) tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-
bukti implisit, tetapi harus yang eksplisit, (4) tema itu dianjurkan secara jelas oleh cerita yang
bersangkutan.

2.    Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir
maupun batin seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-
beda. Karena cerpen/novel pada dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan
dengan dengan lingkungannya, maka setiap tokoh dalam cerita akan memiliki watak yang
berbeda-beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter tokoh
cerita pembaca mengikuti jalannya cerita, sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter,
menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan
artinya dengan karakter dan perwatakan. Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh
tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah
individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Watak berarti tabiat, sifat kepribadian. Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh. 
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam
suatu cerita. Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita ikuti berdasarkan tingkah
laku dan pengalaman yang dipelajari melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca
mengikuti jalannya seluruh cerita dan berdasarkan karakter, situasi cerita dapat
dikembangkan.

3.         Plot atau Alur


Plot atau alur adalah urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita. Alur
bisa tampak apabila pengarang dalam menyusun cerita antara tema pesan dan amanat saling
berhubungan.
Cerita bergarak dari peristiwa yang lain, masing-masing peristiwa  itu disusun secara runtut,
utuh dan saling berhubungan. Plot merupakan unsure fiksi yang penting, bahkan banyak
orang menganggap sebagai unsur yang terpenting. Plot dapat mempermudah dalam
memahami suatu cerita. Tanpa adanya plot pembaca akan kesulitan dalam memahami suatu
cerita.
Plot karya fiksi yang kompleks sulit dipahami hubungan sebab akibat antarperistiwanya,
menyebabkan ceritanya sulit dipahami. Dalam suatu cerita biasanya dituliskan berbagai
peristiwa dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itulah yang disebut alur atau plot.
Adapun pengertiannya menurut Panuti Sudjiman (1998: 30) adalah jalinan peristiwa dalam
karya sastra untuk mencapai efek tertentu, lalu ia juga memberikan batasan bahwa alur adalah
rangkaian peristiwa yang dijalin dan direka secara seksama yang menggerakkan jalan cerita
melalui rumusan ke arah klimaks dan penyelesaian. 
Penahapan plot dapat diuraikan sebagai berikut.
Tahapan plot: Awal-tengah-akhir. Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang
akan dikisahkan berikutnya. Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau
pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya. Adapun tahap akhir
atau tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks. Pada bagian ini,
dimunculkan akhir dari cerita. (b) Tahapan plot menurut Richard Summers.Richard Summers
membagi plot menjadi lima tahapan yaitu tahap situation (tahap penyituasian) yaitu tahap
yang berisi pengenalan tokoh serta situasi yang ada dalam cerita, tahap generating
circumstances (tahap pemunculan konflik), tahap rising action (tahap peningkatan konflik),
tahap climax (klimaks) yaitu titik intensitas puncak konflik yang dialami tokoh, tahap
denouement (tahap penyelesaian). 
Dari uraian pendapat yang telah dikemukakan, dapat dinyatakan bahwa plot mengandung
indikator-indikator berikut: (a) plot adalah kerangka atau struktur cerita yang merupakan
jalin-menjalinnya cerita dari awal sampai akhir, (b) dalam plot terdapat hubungan kausalitas
(sebab akibat) dari peristiwa-peristiwa, baik dari tokoh, ruang, maupun waktu. Jalinan sebab
akibat itu bersifat logis (masuk akal/dapat diterima akal sehat/mungkin terjadi), (c) jalinan
cerita dalam plot erat kaitannya dengan perjalanan cerita tokoh-tokohnya, (d) konflik batin
pelaku adalah sumber terjadinya plot dan berkaitan dengan tempat, dan waktu kejadian cerita,
dan (e) plot berkaitan dengan perkembangan konflik antara tokoh antagonis dengan tokoh
protagonist.
4.         Latar (setting)
Latar atau biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan waktu,
dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar memberikan kesan
realistis kepada pembaca. Latar dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan
sosial. Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa, latar waktu berhubungan
dengan masalah kapan peristiwa terjadi dan latar sosial menyaran pada hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat dalam cerita.
Latar adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung yang mencakup tempat dan dalam
waktu serta kondisi psikologis dari semua yang terlibat dalam kegiatan (Henry Guntur
Tarigan, 1984: 187). Sesuai pendapat tersebut, Sudjiman (1988: 44) mengatakan bahwa
segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana
terjadinya peristiwa dalam karya sastra membangun latar cerita. Sedangkan menurut Kenney
(1966: 40) latar meliputi penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan,
sampai kepada perincian sebuah ruangan, pekerjaan atau kesibukan sehari-hari tokoh, waktu
berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya, lingkungan agama, moral,
intelektual, sosial dan emosional para tokoh.  
5.         Sudut Pandang  (point of view)
Sudut pandang atau point of view adalah cara dan atau pandang yang dipergunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa
yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams, dalam Burhan
Nurgiantoro, 1995: 248). Dengan demikian, sudut pandang pada hakikatnya merupakan
strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan
dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik
pengarang, pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu
dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kaca mata tokoh cerita
(Burhan Nurgiantoro, 1995: 248).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada hakikatnya pembagian jenis point of view
mempunyai kesamaan yakni: (1) pengarang sebagai aku (gaya akuan), dalam hal ini ia dapat
bertindak sebagai omnicient (serba tahu) dan dapat juga sebagai limited (terbatas), (2)
pengarang sebagai orang ketiga (gaya diaan), dalam hal ini ia dapat bertindak sebagai
omniscient (serba tahu) dan dapat juga dapat bertindak limited (terbatas), (3) point of view
gabungan, artinya pengarang menggunakan gabungan dari gaya bercerita pertama dan kedua.

6.         Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai gaya pengarang dalam bercerita atau gaya bahasa yang
digunakan pengarang dalam karyanya. Keduanya saling berhubungan, yaitu gaya seorang
pengarang dalam bercerita akan terlihat juga dalam bahasa yang digunakannya (Jabrohim,
1986: 528).
Gaya bahasa adalah ekspresi personal keseluruhan respon pengarang terhadap persitiwa-
peristiwa melalui media bahasa seperti: jenis bahasa yang digunakan, kata-katanya, sifat atau
ciri khas imajinasi, struktur, dan irama kalimat-kalimatnya.
Menurut Waluyo dan Nugraheni (2008) gaya pengarang satu dengan yang lainnya berbeda.
Oleh karena itu, bahasa karya sastra bersifat ideocyncratic artinya sangat individual.
Perbedaan gaya itu disebabkan karena perbedaan pemikiran dan kepribadian. Gaya bercerita
juga berfungsi untuk membentuk kesatuan (unity) dari karya sastra.
Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Hal ini tercermin dalam cara pengarang
menyusun dan memilih kata-kata, tema, memandang tema, atau meninjau persoalan,
pendeknya gaya mencerminkan pribadi pengarang. Hal ini sesuai dengan pendapat yakob
Sumardjo (1984: 37) yang menyatakan bahwa hasil karya sastra adalah potret pengarangnya.
Gaya pengarangnya adalah kaca bening jiwanya. Pengarang yang religious akan tampak pada
karya sastranya. Pengarang yang matang pengalaman akan menampakkan pandangannya
yang matang tentang kehidupan ini. Dengan mempelajari gaya pengarang akan dapat
memahami pribadi pengarang daripada membaca biografi yang ditulis orang lain. 
Gaya pengarang termasuk di dalamnya pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat,
bentuk paragraf, panjang pendeknya, serta setiap pemakaian aspek bahasa oleh pengarang.
Namun, gaya bahasa (majas) dapat diartikan penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan
yang tepat untuk melukiskan suatu maksud guna membentuk plastik bahasa. Gaya bahasa
dapat dibagi menjadi bahasa perbandingan, penegas, pertentangan, dan pertautan/sindiran.
Jadi, gaya bahasa itu merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan suatu pengertian
dalam kata, kelompok kata, dan kalimat.

7.         Amanat
Amanat adalah suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang. Panuti Sujiman (1988:
51) menyatakan bahwa amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Menurut Suharianto (1982: 71) amanat dapat
disampaikan secara tersurat dan tersirat. Tersurat, artinya pengarang menyampaikan langsung
kepada pembaca melalui kalimat, baik itu berupa keterangan pengarang atau pun berbentuk
dialog pelaku. Seorang pengarang dalam karyanya tidak hanya sekedar ingin
memgungkapkan gagasannya tetapi juga mempunyai maksud tertentu atau pesan tertentu
yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pesan tertentu itulah yang disebut amanat. 
Amanat dalam sebuah karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang
bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran dan berbagai hal yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan
sebagai suatu saran yang berhubungan dengan hal tertentu yang bersifat praktis, yang dapat
diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. 
Berdasarkan uraian mengenai amanat di atas, jelas bahwa amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan kepada pembaca yang terdapat dalam karya fiksi baik secara tersurat maupun
tersirat.
C.    Unsur Ekstrinsik Prosa (Novel/Cerpen)
1)         Latar Belakang Masyarakat 
Pengaruh latar belakang masyarakat kepada pembuatan cerpen itu sangatlah berpengaruh,
Pemahaman untuk itu bisa berupa antara lain adalah kondisi politik, idiologi negara, kondisi
sosialnya, dan juga kondisi keekonomian masyarakat. Ada beberapa latar belakang yang
mempengaruhi penulis, diantaranya adalah: a) Ideologi Negara, b) Kondisi Politik, c).
Kondisi Sosial, dan d). Kondisi ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.
2)         Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang itu terdiri dari, biografi pengarang tersebut bagaimana, kondisi
psikologis pengarang bagaimana, serta aliran sebuah sastra yang dimiliki penulis sangatlah
mempengaruhi terhadap terbentuknya sebuah cerpen. a). Riwayat hidup sang penulis,
Riwayat hidup sang penulis berisi tentang biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor
ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka tentang suatu cerpen
yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini
mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen, b). Kondisi psikologis.
Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita.
Mood atau psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa yang ada di dalam cerita
mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan membuat suatu cerita
sedih atau gembira pula.
3)        Aliran sastra penulis 
Aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran sastra
yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug terhadap gaya penulisan dan genre cerita
yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.
Sumber: 
Wibowo, Hari dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Bahasa
Tabanan,
23 Januari 2019

Editor,

Drs. I Ketut Kertajaya


NIP 19600203 198603 1 018

Anda mungkin juga menyukai