Anda di halaman 1dari 10

RESUME PERMENDIKBUD TENTANG STANDAR PENILAIAN

Disusun Oleh:

1. Vita Nabila (A510210059)


2. Aisyah Sandwi Putri (A510210067)
3. Annisa Resa Nurrohmah (A510210078)
4. Nurcahyati Nugraha (A510210085)
5. Anwar Saifullah (A510210096)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2022/2023
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Standar Penilaian Pendidikan  adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur dan instrumen yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur hasil
belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)  adalah kriteria ketuntasan belajar yang mengacu
pada standar kompetensi kelulusan

BAB II
LINGKUP PENILAIAN

Pasal 2
Menjelaskan tentang penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas penilaian hasil belajar oleh pendidik , satuan pendidikan , dan pemerintah.

Pasal 3
Menjelaskan tentang penilaian hasil belajar pada pendidikan dasar dan menengah
meliputi aspek sikap (a), pengetahuan (b), dan keterampilan (c).
Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik. Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik. Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan
atau pemerintah (ayat 3 dan 4).
BAB III
TUJUAN PENILAIAN

Pasal 4
Menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar. Penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian SKL semua mata
pelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional.

BAB IV
PRINSIP PENILAIAN

Pasal 5
Prinsip penilaian hasil belajar:
1. Sahih, berarti antara data dan kemampuan sesuai.
2. Objektif, berarti prosedur dan kriteria tidak dipengaruhi penilai.
3. Adil, berarti tidak menguntungkna maupun merugikan peserta didik.
4. Terpadu, berarti tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti posedur dan kriteria diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti mencakup semua aspek kompetensi.
7. Sistematis, berarti dilakukan secara berencana dan bertahap.
8. Beracuan kriteria, berarti berdasarkan acuan kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan dari segi mekanisme, prosedur,
teknik,dan hasil.

BAB V
BENTUK PENILAIAN

Pasal 6
Menjelaskan bahwa hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan,penugasan. Hasil belajar juga digunakan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik, memperbaiki proses pembelajaran, dan menyusun
laporan kemajuan hasil belajar . Pemanfaatan hasil belajar dilanjutkan oleh direktorat
jenderal terkait

Pasal 7
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan :
1. Dilakukan dengan ujian sekolah.
2. Dilakukan untuk penentuan kelulusan.
3. Dilakukan untuk perbaikan dan penjaminan mutu pendidikan.
4. Dilakukan dengan menerapkan kriteria kelulusan.

Pasal 8
Menjelaskan bahwa Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk
Ujian Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional digunakan sebagai dasar untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB VI
MEKANISME PENILAIAN

Pasal 9
Menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
1. perancangan strategi penilaian (penyusunan RPP),
2. penilaian aspek sikap (observasi/pengamatan),
3. penilaian aspek pengetahuan (tes tulis, lisan, tugas),
4. penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek),
5. peserta didik yang belum mencapai KKM mengikuti remedi, dan hasilnya
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Pasal 10
Menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi :
a. penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan
pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
c. penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah
d. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun ditetapkan
dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan dan
hasil penilaian oleh Pendidik; dan
e. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan pendidik.

Pasal 11
Menjelaskan tentangmekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah meliputi:
penilaian hasil belajar dalam bentuk UN, penyelenggaraan UN oleh BSNP, hasil UN
disampaikan dalam bentuk sertifikat hasil UN dan dijadikan masukan dalam perbaikan
proses pembelajaran.

BAB VII
PROSEDUR PENILAIAN

Pasal 12
Menjelaskan bahwa penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik;
b. mencatat perilaku peserta didik;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian; dan
d. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian; dan
d. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian; dan
d. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Pasal 13
Menjelaskan bahwa prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik
dilakukan dengan urutan:
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP;
b. menyusun kisi-kisi penilaian; membuat instrumen penilaian berikut pedoman
penilaian;
c. melakukan analisis kualitas instrumen;
d. melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan
e. menginterpretasikan hasil penilaian; melaporkan hasil penilaian; dan
memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a. menetapkan KKM;
b. menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan
g. menginterprestasikan hasil penilaian;
h. melaporkan hasil penilaian; dan
i. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
a. menyusun kisi-kisi penilaian;
b. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
c. melakukan analisis kualitas instrument;
d. melakukan penilaian;
e. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
f. melaporkan hasil penilaian; dan
g. memanfaatkan laporan hasil penilaian.

BAB VIII
INSTRUMEN PENILAIAN

Pasal 14
Menjelaskan bahwa instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian
yang digunakan oleh satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh
pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional memenuhi persyaratan substansi, konstruksi,
bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat
diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun

BAB IX
PENUTUP

Pasal 15
Menyatakan bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah dicanut dan dinyatakan tidak berlaku.

PERMENDIKBUD NOMOR 21 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN


PENDIDIKAN

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme
penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar
peserta didik.
3. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
4. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, pamong
belajar, tutor, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
5. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah yang selanjutnya disebut Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal
pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pasal 2
Menjelaskan tentang Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan
tujuan Penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif. Penilaian hasil belajar
secara berkeadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Penilaian yang
tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus Peserta Didik.
Penilaian hasil belajar secara objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian
perkembangan atau hasil belajar Peserta Didik.
Penilaian hasil belajar secara edukatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi Pendidik,
Peserta Didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil
belajar.
Pasal 3
Menjelaskan bahwa Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik yang disesuaikan
dengan karakteristik jalur, jenjang, dan jenis Satuan Pendidikan meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;
c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian.
Pasal 4
Menjelaskan bahwa Perumusan tujuan Penilaian dan hasilnya yang dimuat dalam
perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam perumusan tujuan
penilaian memperhatikan keselarasan dengan tujuan pembelajaran yang merujuk pada
kurikulum yang digunakan Satuan Pendidikan.

Pasal 5
Menjelaskan bahwa Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian yang
dilaksanakan oleh Pendidik dengan:
a. mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik; dan
b. berdasarkan rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.

Pasal 6
Menjelaskan bahwa Pelaksanaan Penilaian sebagaimana pelaksanaan penilaian hasil
belajar peserta didik dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan/atau setelah
pembelajaran.

Pasal 7
Menjelaskan bahwa Pengolahan hasil Penilaian sebagaimana pengolahan hasil
penilaian belajar peserta didik dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif
dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan Penilaian yang berupa angka dan/atau
deskripsi.

Pasal 8
Pelaporan hasil Penilaian sebagaimana dimaksud dalam pelaporan hasil penilaian
dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan kemajuan belajar
sebagaimana dimaksud pada pelaporan hasil penilaian berupa laporan hasil belajar yang
disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit
memuat informasi mengenai pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Selain memuat
informasi, laporan hasil belajar untuk pendidikan anak usia dini juga memuat informasi
mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Laporan hasil belajar tertuang dalam
rapor atau bentuk laporan hasil Penilaian lainnya.
Pasal 9
Penilaian hasil belajar Peserta Didik dengan prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 sampai dengan Pasal 8 berbentuk:
a. Penilaian formatif yang dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini, jenjang
pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah serta dilakukan dengan
mengumpulkan informasi mengenai peserta didik yang mengalami hambatan atau
kesulitan belajar dan perkembangan belajar peserta didik. Penilaian formatif
bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Penilaian sumatif yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang
pendidikan menengah. Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan
jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar
Peserta Didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan
Pendidikan.

Pasal 10
Menjelaskan tentang Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran.
Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada:
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang
sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 11
Menjelaskan bahwa Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.

Pasal 12
Menjelaskan bahwa Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar
Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan
asesmen.

Pasal 13
Menjelaskan bahwa Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014;
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 dan
Pendidikan Menengah;
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016;
d. Ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018; dan
e. Ketentuan mengenai ujian yang diselenggarakan Satuan Pendidikan yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019.

Pasal 14
Menjelaskan bahwa Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai