Anda di halaman 1dari 4

Nama/NIM : Indrayani/201400071

1. Apa yang dimaksud dengan Penilaian menurut Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022
tersebut?
jawab:
a. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil
belajar peserta didik.
b. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
c. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
d. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, pamong belajar,
tutor, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.
e. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah yang
selanjutnya disebut Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal pada pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Hal apa yang menjadi pertimbangan dalam penilaian?
jawab :
a. Menentukan Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian merupakan suatu langkah awal bagi guru untuk melaksanakan penilaian
yang akan dilakukan kepada peserta didik. Tujuan penilaian harus ditentukan sebelum
penilaian dilaksanakan agar lebih jelas mengenai hal apa saja yang akan dinilai oleh guru.
Tujuan dalam menentukan tujuan penilaian adalah untuk mengantisipasi terjadinya
penyimpangan atau ketidaksinambungan dalam aspek penilaian.
b. Menentukan Aspek-Aspek Penilaian
Sebelum melakukan penilaian, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh guru adalah
menentukan aspek dalam penilaian. Hal ini dapat memberikan gambaran jelas kepada guru
mengenai aspek apa saja akan dinilai dari peserta didik. Aspek penilaian terdiri dari 3 aspek
yaitu :
Aspek Kognitif
Aspek kognitif sering disebut dengan aspek kemampuan peserta didik dalam hal
pemahaman atau berpikir. Hal ini tentu berkaitan dengan kemampuan otak oleh setiap
peserta didik. Aspek kognitif dibagi menjadi beberapa aspek lagi berupa pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, dan penilaian. Kemampuan yang diukur dalam aspek kognitif
mencakup pada kemampuan intelektual seperti mengingat, memecahkan masalah, dan
menggabungkan ide atau gagasan.
Aspek Afektif
Aspek afektif berkaitan dengan penilaian sikap, watak, karakter, minat, emosi dan perasaan
peserta didik. Penilaian afektif diperlukan agar dapat meningkatkan nilai moral peserta
didik. Selain pengetahuan yang harus dipelajari oleh peserta didik, sikap dan watak yang
baik tentu harus dimiliki oleh peserta didik.
Aspek Psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah penilaian yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik,
atau juga dapat dikatakan sebagai kemampuan bertindak dalam menerima pengalaman
belajar. Penilaian psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan atau penilaian langsung
terhadap peserta didik selama proses pembelajaran. Kedua, penilaian psikomotor dapat
diukur dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran.
c. Menentukan Teknik Penilaian
Teknik penilaian dapat diartikan dengan alat atau cara pengambilan data atau nilai terhadap
hasil kemampuan belajar peserta didik. Dengan menentukan teknik penilaian, guru dapat
berfokus pada salah satu cara yang akan dilakukan dalam proses penilaian kepada peserta
didik.
d. Menentukan Kisi-Kisi Penilaian
Kisi-kisi penilaian dapat dimaksud dengan format yang berisi tentang soal-soal yang nanti
akan digunakan oleh guru dalam proses penilaian terhadap peserta didik. Kisi-kisi tentu
sangat mempermudah guru untuk melakukan penilaian, dimana guru sudah memiliki
gambaran mengenai pertanyaan yang akan disampaikan untuk penilaian.
e. Menyusun Soal
Setelah guru menyelesaikan kisi-kisi penilaian, maka langkah selanjutnya guru dapat
membuat atau menyusun soal-soal yang akan diberikan kepada peserta didik. Soal yang
dibuat tentu sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun oleh guru.
f. Menentukan Tolak Ukur Hasil Penilaian
Tolak ukur penilaian dapat diartikan dengan batas atau patokan dalam proses penilaian.
Sebelum melakukan penilaian, guru harus menentukan tolak ukur terlebih dahulu agar
dapat mempermudah guru untuk menilai peserta didik.

3. Bagaimana prosedur penilaian hasil belajar dilakukan?


jawab:
Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi komponen berikut.
a. Perumusan tujuan Penilaian
Prosedur Penilaian hasil belajar disesuaikan dengan karakteristik jalur, jenjang, dan jenis
Satuan Pendidikan.Perumusan tujuan Penilaian memperhatikan keselarasan dengan tujuan
pembelajaran yang merujuk pada kurikulum yang digunakan Satuan Pendidikan. Hasil
perumusan tujuan Penilaian sebagaimana dimaksud dimuat dalam perencanaan
pembelajaran.
b. Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian
Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian dilaksanakan oleh Pendidik
dengan mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik; dan berdasarkan
rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.
c. Pelaksanaan penilaian
Pelaksanaan Penilaian dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan/atau setelah pembelajaran.
d. Pengolahan hasil penilaian
Pengolahan hasil Penilaian dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau
kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
e. Pelaporan hasil penilaian.
Penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi.
1) Pelaporan hasil Penilaian sebagaimana dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan
belajar.
2) Laporan kemajuan belajar berupa laporan hasil belajar yang disusun berdasarkan
pengolahan hasil Penilaian.
3) Laporan hasil belajar paling sedikit memuat informasi mengenai pencapaian hasil belajar
Peserta Didik.
4) Selain memuat informasi capaian hasil belajar, laporan hasil belajar untuk pendidikan
anak usia dini juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Laporan hasil belajar tertuang dalam rapor atau bentuk laporan hasil Penilaian lainnya.
4. Apa yang dipertimbangkan dalam mengembangan instrumen penilaian
jawab:
a. Tujuan Penilaian: Pertimbangkan tujuan penilaian secara keseluruhan. Instrumen penilaian
harus dirancang untuk mencerminkan tujuan yang ingin dicapai dan mengukur aspek-aspek
yang relevan dengan hasil belajar yang ingin dinilai.
b. Validitas: Pastikan instrumen penilaian memiliki validitas yang baik. Validitas berarti
instrumen benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur dan memiliki hubungan yang
kuat dengan konstruk yang ingin diukur. Validitas dapat dikonfirmasi melalui penelitian
literatur, konsultasi dengan ahli, dan penerapan instrumen dalam konteks yang relevan.
c. Reliabilitas: Instrumen penilaian harus memiliki reliabilitas yang tinggi. Reliabilitas mengacu
pada konsistensi hasil yang diperoleh dari instrumen jika diterapkan pada populasi atau
sampel yang sama. Pengukuran yang konsisten diperlukan agar hasil penilaian dapat
diandalkan dan dapat dipercaya.
d. Kriteria Penilaian yang Jelas: Tentukan kriteria penilaian yang jelas dan terukur. Kriteria ini
harus dikomunikasikan dengan jelas kepada siswa sehingga mereka memahami bagaimana
penilaian akan dilakukan dan apa yang diharapkan dari mereka.
e. Keanekaragaman Soal: Jika instrumen penilaian berupa tes tertulis, pastikan terdapat
keanekaragaman dalam soal yang disajikan. Ini membantu mengukur pemahaman yang
komprehensif dan mencegah siswa hanya mengandalkan pengetahuan faktual atau pola
tertentu.
f. Ketepatan Waktu: Pertimbangkan keterkaitan antara instrumen penilaian dan materi yang
diajarkan. Pastikan instrumen penilaian mencakup topik yang telah diajarkan secara cukup.
Juga, pastikan instrumen dapat diselesaikan dalam batas waktu yang wajar.
g. Kejelasan Instruksi: Pastikan instruksi dalam instrumen penilaian sangat jelas dan mudah
dipahami oleh siswa. Instruksi yang ambigu atau tidak jelas dapat mempengaruhi
interpretasi siswa dan akurasi hasil penilaian.
h. Keterhubungan dengan Kurikulum: Instrumen penilaian harus relevan dengan kurikulum
yang digunakan. Ini berarti instrumen harus mengukur kompetensi atau hasil belajar yang
telah ditetapkan dalam kurikulum.
i. Keberagaman Gaya Penilaian: Pertimbangkan berbagai gaya penilaian yang dapat digunakan
untuk mengukur hasil belajar. Ini termasuk tes tertulis, tugas proyek, presentasi lisan,
portofolio, observasi, atau metode penilaian lainnya. Memvariasikan gaya penilaian dapat
memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa.
j. Kemungkinan Bias: Coba hindari potensi bias dalam instrumen penilaian. Pertimbangkan
konten yang inklusif, jaga keset

Anda mungkin juga menyukai