MAKALAH
Oleh:
TUKINO 2023023006
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:
“Pengembangan Instrumen Penilaian”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
memahami materi mata kuliah Problematika dan Pengembangan Pembelajaran
Matematika yaitu Pengembangan Instrumen Penilaian.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
1. PENDAHULAN..............................................................................................1
2. PEMBAHASAN..............................................................................................3
3. PENUTUP.....................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49
1. PENDAHULAN
Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam
hal penguasaan materi yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Sasaran penilaian meliputi perubahan ke dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Alat meliputi tes objektif dan non objektif. Tes objektif meliputi pilihan ganda,
benar-salah, menjodohkan. Tes non-objektif dengan cara observasi,
wawancara, skala sikap dengan skala likert (pemberian skor), ceklist dan
angket.
1
1.3. Tujuan Penulisan
2
2. PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan Penilaian
a. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta
didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan informasi
dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian.
untuk memperoleh gambaran tetntang pencapaian kemajuan belajar
peserta didik.
b. Checking up, yaitu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik
selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu
melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana dari materi yang
sudah dikuasai oleh peserta didik dan bagian mana dari materi yang belum
dikuasai.
c. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukakan dan mendeteksi
kekurangan. Kesalahan dan kelemahan peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga guru dapat dengan mudah mencari alternaif
solusinya.
d. Summing-up yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditentukan. Hasil penyimpulan ini dapat
digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai
pihak yang berkepentingan.
Arifin (2009: 15) mengemukakan tujuan dari penilaian hasil belajar antara
lain:
4
c. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat menjadi
dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih
lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan
bantuan atau bimbingan.
d. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenjang pendidikan tertentu.
e. Untuk menentukan kenaikan kelas
f. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
5
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan terpadu, berarti penilaian
merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
d. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
e. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta
didik.
f. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku;
g. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung-jawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Secara umum terdapat dua jenis instrumen penilaian yaitu instrumen tes dan
non tes.
a. Instrumen Tes
1) Pengertian Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat
berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek
perilaku peserta didik (Arifin, 2011: 118). Berdasarkan pengertian
tersebut maka terdapat unsur-unsur penting yaitu:
a) Tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara
sistematis dan digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran.
Artinya aitem-aitem dalam tes disusun menurut cara dan aturan
tertentu, prosedur administrasi tes dan pemberian skor (skoring)
terhadap hasilnya harus jelas dan dispesifikasikan secara terperinci
6
dan setiap orang yang mengambil tes itu harus mendapat aitem-
aitem yang sama dalam kondisi yang sebanding.
b) Di dalam tes terdapat berbagai pertanyaan dan pernyataan atau
serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta
didik.
c) Tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku peserta didik.
Artinya aitem-aitem dalam tes menghendaki agar subjek
menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang dipelajari subjek
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan atau mengerjakan
tugas-tugas yang dikehendaki oleh tes. (Azwar, 2007: 3)
d) Hasil tes peserta didik perlu diberi skor dan nilai.
2) Fungsi Tes
Sudijono (2012: 67) menyatakan bahwa secara umum, ada dua macam
fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
b) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab
melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh
program pengajar yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.
3) Klasifikasi Tes
a) Klasifikasi Tes Berdasarkan Aspek Psikis yang ingin
diungkapkan
Sudijono (2012: 73) Berdasarkan dari aspek psikis yang ingin
diungkapkan, tes dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
(1) Tes intelegensi (intellegency test) yaitu tes yang dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat
kecerdasan seseorang. Tes intelegensi biasanya terdiri dari soal
7
kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan
berpikir logis dan analitis dll.
(2) Tes kemampuan khusus (aptitude test), yaitu tes yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar
atau bakat khusus yang dimiliki oleh peserta tes. Contohnya
adalah tes kemampuan bidang kesehatan, tes kemampuan
bidang keguruan.
(3) Tes kepribadian (personality test), yaitu tes untuk mengukur
karakteristik pribadi seseorang atau ciri-ciri khas dari
seseorang yang bersifat lahiriah seperti gaya bicara, cara
berpaikan, nada suara, hobi dll.
(4) Tes Hasil Belajar (achievement test) yaitu tes yang digunakan
untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar
peserta didik.
8
diungkapkan secara utuh. Artinya, skor yang diperoleh bukan
menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Namun demikian, bukan berarti peserta didik yang paling
lambat harus ditunggu sampai selesai. Tes kemampuan
menghendaki agar sebagian peserta didik dapat menyelesaikan
tes dalam waktu yang disediakan. Implikasinya adalah guru
harus menghitung waktu pelaksanaan tes yang logis, rasional,
dan proporsional ketika menyusun kisi-kisi tes.
9
butir-butir soal yang cukup sulit, sehingga hanya calon-calon
yang tergolong memiliki kemampuan tinggi sajalah yang
dimungkinkan dapat menjawab butir soal tes dengan benar.
Sebagai tindak lanjut dari hasil tes seleksi, maka para calon
yang dipandang memenuhi batas prasyaratan minimal yang
telah ditentukan dinyatakan sebagai peserta tes yang lulus,
sedangkan yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan
dinyatakan tidak lulus.
10
Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua
materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
Isi atau materi tes akhir ini adalah materi pelajaran yang
tergolong penting, yang telah diajarkan kepada peserta didik,
biasanya naskah soal tes akhir dibuat sama dengan naskah tes
awal. Dengan cara demikian maka akan dapat diketahui
bagaimana hasil sebelum dan sesudah program pembelajaran
yang dilakukan.
11
perjalanan program pengajaran yaitu dilaksanakan pada setiap
kali sub pokok bahasan berakhir atau selesai. Di sekolah tes
formatif ini biasa dikenal dengan istilah ulangan harian.
12
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan
peserta didik terhadap materi pelajaran yang sudah
disampaikan.
13
f) Klasifikasi Tes Berdasarkan Bentuk Pertanyaan dan Jawaban
Peserta Didik
Jika dilihat dari bentuk pertanyaan dan jawaban peserta didik,
maka tes dapat dibagi menjadi tiga jensi, yaitu tes tertulis, tes lisan
dan tes praktek.
(1) Tes tertulis
Ter tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara
tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang
kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut respons dari
peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari
kemampuan yang dimiliki. Instrument tes tertulis dapat berupa
soal uraian dan soal objektif (soal benar-salah, menjodohkan,
isian dan jawaban singkat).
14
Contoh:
Alasannya :…………………………………………………..
15
mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang
sederhana dan kemampuan mengidentifikasi hubungan dua
hal.
(e) Isian
Soal isian adalah soal yang memuat pernyataan yang tidak
lengkap dan peserta didik diminta untuk melengkapinya.
16
(d) Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih
komplek
17
kerja/kinerja/praktik. Penilaian kinerja/praktik adalah penilaian
untuk mengukur capaian pembelaajran yang berupa
keterampilan proses dan atau hasil (produk). Dengan demikian,
aspekh yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah kualitas
proses mengerjakan /melakukan suatu tugas atau kualitas
produknya atau kedua-duanya. Contoh keterampilan proses
adalah keterampilan melakukan tugas /tindakan dengan
menggunakan alat dan atau bahan dengan prosedur kerja
tertentu, sementara produk adalah sesuatu yang dihasilkan dari
penyelesaian sebuah tugas.
18
untk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari ranah kognitif
(sudijono, 2012:76).
19
dimana proses kejadiannya berlangsung cepat. Observasi yang
dilakukan dengan matang disebut observasi sistematis.
Contoh:
LEMBAR OBSERVASI
Tujuan:
Petunjuk:
Banyak
No Kualitas
Aktivitas Belajar Siswa Siswa yang
. Keaktifan
Aktif
A. Pengetahuan dialami, dipelajari dan
--- ---
ditemukan oleh siwa
1 Melakukan pengamatan atau penyelidikan --- ---
20
2 Membaca dengan aktif (misal dengan pena di
tangan untuk menggarisbawahi atau membuat
--- ---
catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada
teks)
3 Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan
respon, misal tersenyum atau tertawa saat
mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, --- ---
terkagum-kagum bila mendengarkan sesuatu
yang menakjubkan dsb)
B. Siswa melakukan sesuatu untuk memahami
--- ---
materi pelajaran (membangun pemahaman)
1 Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-
--- ---
konsep misal berlatih dengan soal-soal)
2 Berpikir kreatif (misalnya mencoba
memecahkan masalah-masalah pada latihan
--- ---
soal yang mempunyai variasi berbeda dengan
contoh yang diberikan)
3 Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan
kejanggalan, kelemahan atau kesalahan yang
--- ---
dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal
atau tugas)
C. Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil
--- ---
pemikirannya
1 Mengemukakan pendapat --- ---
2 Menjelaskan --- ---
3 Berdiskusi --- ---
4 Mempresentasi laporan --- ---
5 Memajang hasil karya --- ---
D. Siswa berpikir reflektif --- ---
1 Mengomentari dan menyimpulkan proses
--- ---
pembelajaran
2 Memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam --- ---
21
proses pembelajaran
3 Menyimpulkan materi pembelajaran dengan
--- ---
kata-katanya sendidi
(Observer)
b) Wawancara
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan
tanya jawab baik secara lisan, sepihak, berhadapan muka, maupun
dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Ada dua jenis
wawancara yang dapat digumakan sebagai alat evaluasi yaitu:
1) Wawancara terpimpin (guided interview) yang dikenal juga
dengan wawancara berstruktur atau wawancara sistematis.
2) Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang dikenal
dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara bebas.
22
Contoh:
Sekolah : .............................................
Pewawancara : .............................................
c) Angket (Kuisioner)
Angket adalah alat penilaian berupa daftar pertanyaan/ pertanyaan
tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu. Angket dapat
digunakan untuk memperoleh informasi kognitif maupun afektif.
Untuk penilaian kognitif, angket digunakan untuk melengkapi data
yang diperoleh dari tes sehingga data yang diperoleh lebih
komprehensif.
23
Angket dapat diberikan langsung kepada responden dapat juga
diberikan kepada orang lain yang mengenal berbagai karakteristik
responden untuk melakukan penilaian terhadap responden. Angket
penilaian hasil belajar dapat diberikan kepada orang tua siswa atau
kepada gurunya.
24
2) Bentuk angket tak berstruktur yaitu angket yang memberikan
jawaban secara terbuka. Peserta didik secara bebas menjawab
pertanyaan tersebut. Hal ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang situasi, tetapi kurang dapat
menilai secara objektif. Jawabannya tidak dapat dianalisis
secara statistik sehingga kesimpulannya pun hanya merupakan
pandangan yang bersifat umum.
Contoh:
ANGKET
25
b. 1-2 jam
c. 3-4 jam
d. > 4 jam
e. Seharian penuh
5. Seberapa seringkah anda belajar dalam waktu satu minggu?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Bagi anda, manakah yang lebih banyak anda lakukan “main game atau
belajar”?
*main game/ belajar (coret yang tidak perlu)
7. Berikan alasan anda!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Diwaktu anda belajar atau mengerjakan tugas kuliah, apakah anda sering
menyelingin waktu anda untuk bermain game?
*ya/ tidak (coret yang tidak perlu)
9. Jika ya, mengapa?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Jika besoknya ada kuis atau ujian, apakah malam harinya anda belajar dan
masih diselingi main game?
*ya/ tidak (coret yang tidak perlu)
11. Jika ya, mengapa?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
12. Bagi anda, manakah yang lebih anda utamakan “main game atau belajar”?
*main game/ belajar (coret yang tidak perlu)
13. Apakah ada sering bermain game hingga larut malam?
*ya/ tidak (coret yang tidak perlu)
14. Jika ya, mengapa?
26
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
d) Daftar Cek
Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek
yang akan diamati. Daftar cek dapat memungkinkan anda mencatat
tiap-tiap kejadian yang betapapun kecilnya, tetapi dianggap
penting. Ada bermacam-macam aspek perbuatan biasanya
dicantumkan dalam daftar cek, kemudian anda sebagai observer
tinggal memberikan tanda cek (V) pada tiap aspek tersebut sesuai
dengan hasil pengamatannya.
Contoh 1
Daftar cek tentang keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok pada
mata pelajaran Matematiaka
Keterangan:
27
SB = sangat baik
B = baik
C = cukup
K = kurang
SK = sangat kurang
Contoh 2:
Tgl. Observasi
No
1/9 2/9 3/9 4/9 5/9
.
Aspek-aspek yang dinilai
01 Berdiskusi
02 Membuat rangkuman
03 Latihan
04 Belajar sendiri
05 Belajar kelompok
06 Tanya-jawab
28
Arifin (dalam Noer, 2019) menyatakan bahwa dalam daftar cek,
hanya dapat mencatat ada-tidaknya variabel tingkah laku tertentu,
sedangkan dalam skala penilaian fenomena-fenomena yang akan
diobservasi itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah
ditentukan. Jadi, tidak hanya mengukur secara mutlak ada atau
tidaknya variabel tertentu, tetapi lebih jauh mengukur bagaimana
intensitas gejala yang akan diukur. Pencatatan melalui daftar cek
termasuk pencatatan yang kasar. Fenomena-fenomena hanya
dicatat ada atau tidak ada. Hal ini agak kurang realistik. Perilaku
manusia, baik yang berwujud sikap jiwa, aktivitas, maupun prestasi
belajar timbul dalam tingkat-tingkat tertentu. Oleh karena itu,
untuk mengukur hal-hal tersebut ada baiknya digunakan skala
penilaian.
Contoh:
Tgl. Observasi
No
ST T S S SR
.
Aspek-aspek yang dinilai
1. Sopan santun
2. Tolong menolong
3. Bersikap ramah
4. Mengganggu teman
5. Pemberani
6. Pemarah
7. Egois
8. Agresif
29
f) Skala Sikap
Baskoro & Wihaskoro (dalam Noer, 2019) menyatakan skala sikap
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap peserta didik
baik sikap kognisi, afeksi dan konasi. Terdapat beberapa model
untuk mengukur sikap antara lain.
1) Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Dalam skala likert, peserta didik tidak disuruh memilih
pernyataan-pernyataan negatif. Tiap item dibagi ke dalam lima
skala, yaitu sangat setuju, setuju, tidak tentu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Setiap pertanyaan positif diberi bobot 4, 3,
2, 1 dan 0, sedangkan pernyataan yang negatif diberi bobot
sebaliknya, yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.
Petunjuk:
1. Pengisian skala ini tidak ada hubungannya dengan prestasi belajar. Anda tidak
perlu mencantumkan nama dan nomor absen.
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberikan
tanda centang (√) pada kolom kosong yang telah disediakan.
Keterangan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TT = Tidak tahu
TS = Tidak setuju
No
Pertanyaan SS S TT TS STS
.
30
Saya mempersiapkan diri untuk
1.
menerima pelajaran matematika
Saya berperan aktif dalam kegiatan
2.
pembelajaran matematika
3. Saya suka matematika
Saya tertarik artikel yang
4.
berhubungan dengan matematika
Saya memperkaya materi dari guru
5. matematika dan memperlajari buku-
buku sumber sebagai penunjang
Saya senang mengerjakan tugas
6.
pelajaran Matematika di rumah
2) Skala Guttman
Skala guttman adalah mempunyai ciri penting, yaitu
merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja
dari satu variabel yang multi dimensi, sehingga skala ini
termasuk mempunyai sifat undimensional. Skala guttman yang
disebut juga metode scalogram atau analisa skala (scale
analysis) sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang
kesatuan dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering
disebut isi universal (universe of content) atau atribut universal
(universe attribute).
31
Contoh:
Yakin atau tidakkah anda, pergantian Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu akan dapat mengatasi persoalan bangsa.
1. Yakin
2. Tidak
Pernahkah pimpinan suadara mengajak rembuk bersama?
1. Setuju
2. Tidak setuju
3) Skala Thurstone
Skala thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan
yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan
pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap item
mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai dengan 10, tetapi
nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden. Pemberian nilai
ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih oleh
responden mengenai angkat tersebut.
Contoh:
Berikut ini disajikan contoh angket yang disajikan dengan
menggunakan skala thurstone.
Petunjuk: Pilihlah 5 (lima) buah pertanyaan yang paling sesuai
dengan sikap anda terhadap pelajaran matematika, dengan cara
membubuhkan tanda cek (V) di depan nomor pertanyaan di
dalam tanda kurung.
( ) 1. Saya senang belajar matematika.
( ) 2. Matematika adalah segalanya buat saya.
( ) 3. Jika ada pelajaran kosong, saya lebih suka belajar
matematika.
( ) 4. Belajar matematika menumbuhkan sikap kritis dan
kreatif.
32
( ) 5. Saya merasa senang pasrah terhadap ketidakberhasilan
saya dalam matematika.
( ) 6. Penguasaan matematika akan sangat membantu dalam
mempelajari bidang studi lain.
( ) 7. Saya selalu ingin meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan saya dalam matematika.
( ) 8. Pelajaran matematika sangat menjemukan.
( ) 9. Saya merasa tersaing jika ada teman membicarakan
matematika.
Contoh:
33
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik
penilaian diri sendiri (siswa) dengan mengidentifikas kelebihan
dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri
siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan
sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan
untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dari meningkatkan
kemampuan refleksi atau mawas diri .
Nama : .........................................................................................................
Kelas : .........................................................................................................
Semester : .........................................................................................................
Petunjuk:
Berilah landa centang (√) pada kolom "Ya" atau "Tidak" sesuai dengan keadaan
yang seberiamya.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang beragama
3 lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahannya
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya beraní menerima resiko atas tindakan yang saya
34
lakukan
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam
8 Saya minta maaf jika saya melaukan kesalahan
Saya melaukan praktikum sesuai dengan langkah yang
9 ditetapkan
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu
… ……………..
Keterangan : pertanyaan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir
sikap yang dinilai
Nama : .........................................................................................................
Kelas : .........................................................................................................
Semester : .........................................................................................................
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pemah), (kadang- kadang), 3 (sering),
atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No Pertanyaan 1 2 3 4
1 Teman Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu
35
Teman Saya tidak mengganggu teman saya yang
3 beragama lain berdoa sesuai agamanya
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
4 ujian/ulangan
Teman saya tidak menjiplak/mengambil/ menyalin karya
5 orang lain tanpa menyebutkan sumber dalam setiap tugas
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
6 apa adanya
7 Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya
… …………..
g) Sosiometri
Sosiometri adalah suatu prosedur untuk merangkum, menyusun,
dan sampai batas tertentu dapat mengkualifikasikan pendapat-
pendapat peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta
hubungan di antara mereka. Seperti Anda ketahui, di madrasah
banyak peserta didik kurang mampu menyesuikan diri dengan
lingkungannya. Ia nampak murung, mengasingkan diri, mudah
tersinggung atau bahkan ovcr-acting. Hal ini dapat diilihat ketika
mereka sedang istirahat, bermain atan mengeerjakan tugas
kelompok. Fenomena tersebut menunjukkan adanya
kekuranganmampuan peserta didik dalam nıenyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kondisi seperti ini perlu diketahui dan
dipelajari oleh Anda dan dicarai upaya untuk memperbaikinya,
karena dapat mengganggu proses belajarnya.
36
kelas?”, atau “siapa di antara temanmu yang sering
meminjaınkan buku pelajaran kepada teman- tcman yang lain”,
dan sebagainya. Usahakan tidak terjadi kompromi untuk saling
memilih diantara peserta didik.
(2) Mengumpulkan jawaban yang sejujumya dari semua peserta
didik.
(3) Jawaban-jawaban tersebut dimasukkan ke dalam tabel (lihat
contoh).
(4) Pilihan-pilihan yang tertera dalam tabel digambarkan pada
sebuah sosiogram.
Y\X A B C D E F G H I J
A X X
B X X
C X X X
D X X X X
E X X X
F X X
G X X
H X X
I X X
J X X
Jumla
h 1 5 3 0 4 3 2 2 2 2
37
terisolasi dalam pergaulannya di dalam kelas. Perhatikan
sosiogram berikut ini.
h) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun
sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk
memantau kemajuan peserta didik dari hari ke harı dan mendorong
peserta didik dalam merefleksi pembelajaran mereka sendiri.
Portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan
peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagrtostik.
Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaian sumatif pada
akhir semester atan akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian
portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi
angka peserta didik, yang menunjuk kan prestasi peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu.
38
didik, sehirigga guru dan orang tua kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
Kesimpulan:
39
dan perkembangan, kemampuan peserta didik, tanggung
jawab dalam belajar, dimensi belajar, dan inovasi pembelajaran,
sebagai alat pembelajaran karena portofolio mengharuskan peserta
didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka,
sebagai alat penilaian otentik (outhentic assesment) dan sebagai
sumber informasi bagi peserta didik untuk self-assesment .
40
(critical thinking); memungkinkan guru melakukan penilaian secara
fleksibel tetapi tetap mengacu kepada kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar yang ditentukan; guru dan peserta didik
sama-sanna bertanggung jawab untuk merancang dan menilai
kemajuan belajar; dapat digunakan untuk menilai kelas yang
heterogen antara peserta didik yang pandai dan kurang pandai;
memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap setiap usaha
belajar peserta didik.
i) Catatan Insindental
Cataatan incidental adalah catatan-catatan singkat tentang
peristiwa-peristiwa sepintas yang dialami oleh peserta didik secara
perorangan. Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka
41
penilain guru terhadap peserta didiknya. Terutama yang berkenaan
dengan tingkah laku peserta didik, catatabn tersebut biasanya
berbunyi:
(1) Tanggal 23 Februari 2008, Gita menangis sendiri dibelakang madrasah, tanpa
sebab.
(2) Tanggal 5 Maret 2008, Gita mengambil mistar teman sebangkunya dan tidak
mengembalikannya.
(3) Tanggal 21 April 2008, Gita berkelahi dengan Galih, karena Gita berkata:
"Galih anak pungut ".
(4) Tanggal 14 Mei 2008, Gita berkelahi dengan Gina, karena menuduh Gina
mencuri uang Gita.
Catatan: Gita berkelahi dengan Galih karena kita berkata: Galih anak pungut.
42
2.5 Langkah-Langkah Membuat Instrumen Penilaian
c. Menyusun Kisi-Kisi
Kisi-kisi, yaitu matriks yang menggambarkan keterkaitan antara
behavioral objektives (kemampuan yang menjadi sasaran pembelajaran
yang harus dikuasai siswa) dan course content (materi sajian yang
dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi) serta teknik evaluasi yang
akan digunakan dalam menilai keberhasilan penggunaan kompetensi oleh
siswa. Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi evaluasi betul-betul
43
representative dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru kepada peserta didik. Jika materi evaluasi tidak relevan dengan
materi pelajaran yang telah diberikan, maka akan berakibat hasil evaluasi
itu kurang baik. Begitu juga jika materi evaluasi terlalu banyak
dibandingkan dengan materi pelajaran, maka akan berakibat sama. Untuk
melihat apakah materi evaluasi relevan dengan materi pelajaran atau
Apakah materi evaluasi terlalu banyak atau kurang. Anda harus menyusun
kisi-kisi (layout atau blueprint atau table of specifications).
44
2. Komponen-komponennya harus terurai/rinci, jelas, dan mudah
dipahami.
3. Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan.
Sebenarnya, format kisi-kisi tidak ada yang baku, karena itu banyak model
format yang dikembangkan para pakar evaluasi titik namun demikian
sekedar untuk memperoleh gambaran, format kisi-kisi dapat dibagi
menjadi dua komponen pokok, yaitu komponen identitas dan komponen
matriks. komponen identitas ditulis di bagian atas matriks, sedangkan
komponen matriks dibuat dalam bentuk kolom yang sesuai titik komponen
identitas meliputi jenis atau jenjang Madrasah jurusan atau program studi (
bila ada), bidang studi/ mata pelajaran, tahun pelajaran dan semester,
kurikulum acuan alokasi waktu, jumlah soal keseluruhan, dan bentuk soal.
sedangkan komponen matriks terdiri atas kompetensi dasar materi jumlah
soal, jenjang kemampuan, indikator, dan nomor urut soal.
45
e. Uji Coba dan Analisis Soal
Jika semua soal sudah disusun dengan baik maka perlu diujicobakan
terlebih dahulu di lapangan titik tujuannya untuk mengetahui soal-soal
mana yang perlu diubah diperbaiki bahkan dibuang sama sekali serta soal
mana yang baik yang dipergunakan selanjutnya. Soal yang baik adalah
soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi, yang yang
didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Analisis empiris
dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan setiap soal. Hal
yang sama dilakukan pula terhadap instrumen non tes.
46
3. PENUTUP
Tujuan penilaian jika dilihat dari subjek yang melakukan penilaian yaitu:
47
e. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik.
f. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
g. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
h. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung-jawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Dalam perencanaan penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan antara lain:
48
DAFTAR PUSTAKA
49