Anda di halaman 1dari 15

Penilaian Acuan

Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan adalah penilaian
yang mengacu kepada kriteria pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
sebelumnya (Slameto, 1988). Nilai-nilai
yang diperoleh peserta didik dikaitkan
dengan tingkat pencapaian penguasaan
peserta didik tentang materi pengajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan.
2
Menurut Noeng Muhadjir (1994) PAP lebih
tepat digunakan untuk mata pelajaran yang
bersifat teknologi atau keterampilan tertentu
yang di dalamnya dituntut kemampuan
peserta didik secara tepat sesuai dengan
rumusan ilmu pengetahuan, yang apabila
salah bisa berakibat fatal.

3
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penggunaan
PAP
Nilai yang akan diberikan kepada siswa harus didasarkan
pada standar mutlak.

Tinggi-rendahnya atau besar-kecilnya nilai yang diberikan


kepada tiap-tiap siswa, mutlak ditentukan oleh besar-kecil
atau tinggi-rendahnya skor yang dicapai oleh siswa yang
bersangkutan.

Penentuan nilai seorang siswa dilakukan dengan jalan


membandingkan skor mentah hasil tes dengan skor
maksimum idealnya.

4
Tujuan PAP adalah untuk mengukur secara pasti
tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai
kriteria keberhasilannya.
Penilaian acuan patokan bermanfaat dalam
upaya meningkatkan kualitas hasil belajar, sebab
peserta didik diusahakan untuk mencapai standar
yang telah ditentukan dan hasil belajar peserta
didik dapat diketahui derajat pencapainya (Arifin,
2009).
5
Beberapa Kelemahan
dalam Penggunaan PAP
1. PAP tidak dibenarkan untuk digunakan dalam pengolahan atau
penentuan nilai hasil tes sumatif

2. Apabila butir-butir soal yang dikeluarkan terlalu sukar, siswa


betapapun pandainya akan memperoleh nilai rendah.

3. Apabila butir-butir soal terlalu berbobot rendah, siswa betapa


bodohnya pun akan memperoleh nilai yang tinggi.

6
Untuk mencapai tujuan PAP
tersebut maka dalam hal ini Davies
(1991) menjelaskan tiga syarat
yang harus dipenuhi:

Tepat
Efektif
Praktis

7
Penilaian berdasarkan acuan patokan dapat
digunakan apabila dasar penilaian yang
digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan
adalah asumsi pedagogik, antara lain sebagai
berikut:

Tujuan pengajaran secara khusus untuk menguasai


sejumlah teori atau keterampilan tertentu.
Patokan yang dipakai sebagai pembanding hasil
belajar dapat berupa ketercapaian tujuan pengajaran
atau presentase dari penguasaan materi pelajaran,
yang dapat dinyatakan dengan jelas. 8
Tes yang disusun hendaknya dapat menggambarkan
keseluruhan bahan pengajaran atau keseluruhan
tujuan pelajaran.
Pengukuran acuan patokan meliputi teknik-teknik
untuk menentukan kemampuan pembelajaran
menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.
Penilaian acun patokan memberikan informasi tentang
penguasaan seseorang mengenai pengetahuan, sikap,
atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran
9
Lembaga pendidikan yang membuat kriteria atau
patokan penilaian berdasarkan persentase dengan
skala nilai 0 – 100, maka peserta didik yang
memperoleh nilai atau skor 75 dipandang telah
memiliki 75% kemampuan atau penguasaan
pengetahuan dan keterampilan mengenai mata
pelajaran yang bersangkutan
📖
10
Kemudian nilai-nilai ini ditransformasikan ke
dalam nilai huruf dengan kriteria tertentu
yang telah disepakati di setiap sekolah.

Misalnya:
Nilai 85 keatas = A
Nilai 75 – 84 = B
Nilai 65 – 74 = C
Nilai 55 – 64 = D
Nilai di bawah 55 = E

Selanjutnya ditetapkan juga ketentuan batas


lulus (passing grade) misalnya 65.
11
Untuk menentukan batas lulus (passing
grade) dengan pendekatan PAP maka
setiap skor peserta didik dibandingkan
dengan skor ideal yang mungkin dicapai
oleh peserta didik. Misalnya dalam suatu
tes ditetapkan skor idealnya adalah 100,
maka peserta didik yang memperoleh skor
65 sama dengan memperoleh nilai 6,5
dalam kala 0 – 10, dan demikian
seterusnya.

12
Contoh Perhitungan
PAP
⬩ Jika skor maksimum ditetapkan berdasarkan
Tingkat kunci jawaban = 80, maka penguasaan 90% =
Skor Standar 0,90 x 80 = 72. Penguasaan 80% = 0,80 x 80 =
Penguasaan
64. Penguasaan 70% = 0,70 x 80 = 56.
Penguasaan 60% = 0,60 x 80 = 48. Dengan
90% - 100% A demikian diperoleh tabel konversi sebagai
berikut: Skor Mentah Skor Standar
80% - 89% B
72 – 80 A

70% - 79% C 64 – 71 B

56 – 63 C
60% - 69% D
48 – 55 D
≥ 59% E
0 – 47 E 13
Persamaan antara Penilaian Acuan Normatif (PAN)
dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
⬩ Memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentua
fokus item yang diperlukan.
⬩ Pengukuran memerlukan sampel yang relevan, digunakan sebagai
subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi.
⬩ Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes
subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
⬩ Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
⬩ Keduanya digunakan dalam pendidikan walaupun untuk maksud
yang berbeda.

14
Perbedaan antara
Penilaian Acuan
Normatif (PAN)
dengan Penilaian
Acuan Patokan (PAP)

15

Anda mungkin juga menyukai