PENDAHULUAN
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki
konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan
beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda
dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang
pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya
pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan
kreatifitas peserta didik.
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki
konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan
memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para
pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif.
B. Rumusan Masalah
Pengawasan terhadap mutu pembelajaran
Efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah
Kinerja pengelolaan pendidikan di lingkungan kantor penyelenggaraan pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Menjelaskan tentang pengawasan terhadap mutu pembelajaran
Menjelaskan tentang efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah
Menjelaskan pengelolaan pendidikan di lingkungan kantor penyelenggaraan
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengawasan Terhadap Mutu Pembelajaran
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen yang penting jelas perlu melihat suatu
organisasi dalam kaitannya dengan mutu karena pada akhirnya baik mutu dalam fakta
maupun menurut persepsi dan harapan jelas akan menentukan bagi keberhasilan dan
kesinambungan kiprah organisasi, dan hal ini tentu saja berlaku dalam bidang organisasi dan
kelembagaan pendidikan seperti Sekolah. Pelaksanaan peran dan tugas pengawasan di
sekolah sebenarnya dapat diposisikan dalam upaya penjaminan mutu (quality assurance) yang
diimbangi dengan peningkatan mutu (qualitity enhancement). Penjaminan mutu berkaitan
dengan inisiatif superstruktur organisasi sekolah atau kepala sekolah dan pendekatannya
bersifat top down, sementara peningkatan mutu berkaitan dengan pemberdayaan anggota
organisasi sekolah untuk dapat berinisiatif dalam meningkatkan mutu pendidikan baik
menyangkut peningkatan kompetensi individu, maupun kapabilitas organisasi melalui
inisiatif sendiri sehingga pendekatannya bersifat bottom up.
5. Partisipasi masyarakat
Di samping memberdayakan secara optimal staf yang dimilikinya, sekolah yang efektif
akan menaruh perhatian yang sungguh-sungguh pula terhadap pemberdayaan masyarakat
sekolah. Hal itu akan diwujudkan dengan cara menyediakan wadah yang memungkinkan
mereka, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan, ikut terlibat dalam memikirkan, membahas,
membuat keputusan, dan mengontrol pelaksanaan sekolah.
6. Budaya sekolah
Budaya sekolah merupakan tatanan nilai, kebiasaan, kesepakatan-kesepakatan yang
direfleksikan dalam tingkah laku keseharian, baik perorangan maupun kelompok. Budaya
sekolah dapat diartikan sebagai respon psikologis penghuni sekolh terhadap peristiwa
kehidupankeseharian yang terjadi di sekolah. Budaya sekolah akan berpengaruh terhadap
pencapaian misi sekolah apabila melahirkan respon psikologis yang positif dan menyenagkan
bagi sebagian besar atau seluruh penghuni sekolah.
C. Kinerja Pengelolaan Pendidikan Dilingkungan Kantor Penyelenggaraan
Pendidikan
Menurut Griffin pengelolaan adalah sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa fungsi dari pengelolaan itu sendiri
adalah sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan.
Pengorganisasian (Organizing)
Oganisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran specific atau sejumlah sasaran.
Pengarahan (Directing )
Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan
tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju
pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha pemantauan
kinerja agar supaya kinerja tersebut terarah dan tidak melenceng dari aturan yang sudah
ditetapkan dan pemantauan berfungsi sebagai media agar kinerja tersebut terarah dan
tersampaikan secara tepat.
Pengembangan
Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus dijadikan tolak ukur keberhasilan
suatu pengelolaan, dengan adanya pengembangan pengelolaan akan berjalan sesuai dan
melebihi target yang akan diperoleh.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/07/06/membangun-pengawasan-pendidikan-
berorientasi-mutu/
https://anatomiestreetsoldier.wordpress.com/2010/06/26/pengelolaan-pendidikan/