Anda di halaman 1dari 15

KONSEP RENCANA KERJA SEKOLAH DAN PROSEDUR

PENYUSUNAN/PENGEMBANGAN RKS

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Rencana Kerja


Sekolah/Madrasah Semester Genap 2021 / 2022

Disusun Oleh Kelompok 5 / MPI B :


1. Khoirun Niswatin 206190038
2. Kurnia Ika Nur’aini 206190039
3. Lia Jannatul Ma’wa 206190040

Dosen Pengampu :
Dr.Hariyanto, M.Pd.

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Konsep Rencana Kerja Sekolah Dan Prosedur Penyusunan/Pengembangan RKS”
ini. Sholawat serta salam semoga tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya serta seluruh kaum
muslimin yang tetap berpegang teguh pada ajaran beliau.
Makalah ini merupakan makalah yang dibuat sebagai bagian dalam
memenuhi kriteria mata kuliah Rencana Kerja Sekolah/Madrasah. Dalam
penulisan makalah ini terdapat para pihak yang ikut serta memberikan bantuan
baik moril maupun material, kami haturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Hariyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Rencana Kerja Sekolah/Madrasah.
2. Seluruh teman yang telah memberikan bantuan serta motivasi untuk
makalah ini selesai pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, segala bantuan, dorongan, dan saran
serta bimbingan yang telah diberikan kepada kamu semoga menjadi nilai ibadah
di sisi Allah SWT., untuk segala masukan, kritik, dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat. Aamiin.

Ponorogo, 4 April 2022

Penyusun

Kelompok 5 / MPI B

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
A. Konsep Rencana Kerja Sekolah.................................................................6
B. Tujuan dan Prinsip Penyusunan RKS........................................................8
C. Prosedur Penyusunan/Pengembangan RKS.............................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................14


A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran .......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rencana program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis
sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.
Berdasarkan pengamatan langsung dan informasi bahwa kebanyakan Kepala
Sekolah belum mampu menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) sesuai
dengan keadaan dan kondisi sekolah masing-masing. Hal ini desebabkan oleh
kurangnya informasi yang diterima dan mengingat juga dengan tugas-tugas
kepala sekolah yang sangat banyak dan kompleks.
Penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah
(MPMBM) sebenarnya merupakan jawaban dari terhadap semakin
kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sekaligus
menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan .Untuk
mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tersebut ,
sekolah diharapkan memiliki alternatif dan kebijakan / langkah yang dapat
diterima oleh masyarakat . Segala potensi yang ada di Sekolah di optimalkan
agar menjadi sekolah yang berprestasi, berdisiplin, berbudaya, dilandasi iman
dan taqwa, sesuai dengan visinya dan kondisi obyektif sekolah. Kegiatan –
kegiatan tersebut di atas harus ditunjang dengan pelayanan administrasi
sekolah yang terencana, teratur, terarah, dan berkesinambungan yang
dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja Sekolah (RKS).
Setiap kegiatan pada satuan pendidikan dikelola atas dasar Rencana
Kerja Sekolah (RKS) yang merupakan penjabaran rinci dari Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) satuan pendidikan yang meliputi masa empat
tahun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Oleh karenanya satuan pendidikan wajib
menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah yang selanjutnya disebut
Rencana Kerja Sekolah yang akan menggambarkan tujuan yang ingin dicapai

4
dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
(Program Tahunan) yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Sekolah.
Berdasarkan masalah tersebut, maka pemakalah akan membahas
makalah mengenai konsep dan proses penyusunan/pengembangan Rencana
Kerja Sekolah (RKS).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep Rencana Kerja Sekolah ?
2. Apakah tujuan dan Prinsip dari penyusunan RKS ?
3. Bagaimanakah prosedur penyusunan/pengembangan RKS ?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep Rencana Kerja Sekolah.
2. Mengetahui tujuan dan prinsip dari penyusunan RKS.
3. Mengetahui prosedur penyusunan/pengembangan RKS.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Rencana Kerja Sekolah
Rencana kerja sekolah adalah suatu dokumen sekolah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu satu sampai
empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan berdasarkan visi, misi dan
tujuan sekolah. Rencana kerja sekolah berfungsi sebagai pedoman pengelolaan
sekolah, gambaran kinerja sekolah empat dan satu tahun yang akan datang,
wujud akuntabilitas dan transparasi sekolah kepada pemangku kepentingan
pengendali program dan kegiatan sekolah, serta sebagai alat evaluasi dan bahan
perencanaan kerja sekolah jangka menengah berikutnya.
Rencana kerja tahunan atau rencana operasional berfungsi sebagai dasar
pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan ,dan akuntabilitas. Proses penyusunan rencana kerja
sekolah dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh kepala sekolah, yang terdiri dari
unsur kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, komite sekolah serta
perwakilan siswa.1
Rencana Kerja Sekolah merupakan sebuah proses perencanaan atas semua
hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan ini
sekolah dapat disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial
budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Rencana
kerja sekolah disusun sebagai pedoman kerja pengembangan sekolah, dan
sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya
yang diperlukan. Penyusunan RKS mengacu pada undang-undang Nomer 25
tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah
Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan dan rencana
strategis kementerian pendidikan nasional 2010-2014.2
1
Kasman, Pengelolaan Sekolah Unggul Kontruksi Pendidikan Masa Depan, (Sumatera Utara:
madina Publisher, 2021), Hal 226
2
Adi Wibowo, Peningkatan Kemampuan Kepala Sekolah dalam Menyusun Rencana Kerja Sekolah
Melalui Pendampingan Manajerial, Jurnal Pendidikan Dosen dan Guru, Vol. 01 No. 01, 2021, Hal
4

6
Dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan secara eksplisit dinyatakan bahwa setiap sekolah pada
semua satuan, jenis dan jenjang pendidikan termasuk sekolah harus memnuhi
standar nasional pendidikan tersebut. Salah satu upaya untuk mencapai standar
nasional pendidikan, setiap sekolah wajib membuat RKS. Secara lebih jelas,
dalam permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentag standar pengelolaan
pendidikan dinyatakan bahwa sekolah membuat rencana kerja jangka
menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai kurun waktu 4
tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan, dan rencana kerja
tahunan yang dinyatakan dalam rencana kerja jangka menengah.
Manfaat RKS disusun untuk menentukan arah, Langkah dan tujuan
sekolah secara jelas, dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program-
program sekolah. Selain itu manfaatnya antara lain pedoman kerja untuk
perbaikan dan pengembangan sekolah, sarana untuk melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, dan bahan untuk mengajukan
usulan pendanaan pengembangan sekolah.3
Adapun Fungsi Rencana Kerja Sekolah yaitu:
a Legitimasi adalah RKS disahkan oleh pihak-pihak yang berwenang
yang menjadi dasar dan legitimasi sekolah untuk menjalankan
seluruh program dan kegiatan. RKS dapat dikatakan sebagai
dokumen perencanaan yang menjadi landasan bagi warga sekolah
untuk menjalankan seluruh aktivitas sekolah.
b Pengarah adalah RKS akan menghasilkan upaya untuk meraih
sesuatu dengan cara lebih terkoordinasi dan terarah sesuai dengan
tujuan pendidikan. Sekolah yang tidak Menyusun RKS sangat
mungkin mengalami konflik kepentingan, pemborosan
sumberdaya, dan ketidakkeberhasilan dalam pencapaian tujuan.

3
Asep Jaya Sukmana, Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Rencana Kerja Sekolah,
Jurnal al-Azhary Vol. 5 April Tahun 2019, Hal 27

7
c Minimalisasi ketidakpastian adalah pada dasarnya segala sesuatu di
dunia ini akan mengalami perubahan. Tidak ada yang tidak
berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan seringkali sesuai
denga napa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula di
luar perkiraan kita sehingga menimbulkan ketidakpastian.
d Minimalisasi pemborosan sumberdaya adalah RKS juga berfungsi
untuk meminimalisasikan pemborosan sumberdaya. RKS disusun
dengan baik akan memberikan gambaran tentang jumlah
sumberdaya yang diperlukan, bagaimana cara penggunaannya, dan
untuk penggunaan apa saja sumberdaya tersebut dimanfaatkan
dapat diestimasi sebelum kegiatan dijalankan.
e Penetapan standar kualitas adalah RKS berfungsi sevagai
penetapan kualitas yang harus dicapai oleh sekolah dan diawasi
pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen. Dalam
proses pengawasan, manajemen sekolah membandingkan antara
tujuan yang ingin dicapai dengan realisasi dilapangan.4

B. Tujuan dan Prinsip Penyusunan RKS


Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses perencanaan
atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan tujuan agar Sekolah dapat menyesuaikan dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi Sekolah dan kebutuhan
peserta didik. Rencana Kerja Sekolah (RKS) disusun sebagai pedoman
kerja dalam pengembangan Sekolah, dasar untuk melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pengembangan Sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk
mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang diperlukan.5
Tujuan utama penyusunan RKS/M adalah agar sekolah/madrasah
mengetahui secara rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehingga

4
Sutar, Pengembangan Rencana Kerja Sekolah, ( Jakarta: Direktoran Jenderal Guru, 2019), Hal 7
5
Salamun, “Meningkatkan Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Penyusunan Rencana
Kerja Sekolah Melalui Metode Focus Group Discussion Di SMA Binaan Kabupaten Lamongan
Tahun 2016,” Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 4, no. 1 (2018): 62.

8
tujuan, kewajiban, dan sasaran pengembangan sekolah/madrasah dapat dicapai.
RKS/M juga menjamin bahwa semua program dan kegiatan yang dilakukan
untuk mengembangkan sekolah/madrasah sudah memperhitungkan harapan-
harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata sekolah/madrasah. Karena
itu proses penyusunan RKS/M harus melibatkan semua pemangku
kepentingan. 6RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja
pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta
mengajukan sumber daya yang diperlukan.7
Rencana Kerja Sekolah/Madrasah disusun dengan tujuan untuk:
a. Menjamin agar perubahan/tujuan Madrasah/Sekolah yang ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan risiko yang kecil;
b. Mendukung koordinasi antarpelaku madrasah/sekolah;
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarpelaku
sekolah/madrasah atau antara madrasah dengan Departemen Agama
dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;
d. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
e. Mengoptimalkan partisipasi warga madrasah/sekolah dan masyarakat;
f. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.8
Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M yang baik, adalah: terpadu,
mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh
sekolah/madrasah, multi-tahun, mencakup periode empat tahun, multi-sumber,
mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-masing program. Misalnya
dari BOS, DAK APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, sumbangan dari masyarakat
atau sumber dana lainnya, berbasis kinerja, adalah semua program/kegiatan
memiliki indikator-indikator yang harus dicapai dengan jelas, disusun secara
6
A Rusdiana dan Wardija, Manajemen Keuangan Sekolah : Konsep,Prinsip, dan
Aplikasinya di Sekolah/Madrasah (Bandung: Arsad Press, 2022), 58.
7
Adi Wibowo, Ita Nurmalasari, dan Ade Arifin, “Peningkatan Kemampuan Kepala
Sekolah dalam Menyusun Rencana Kerja Sekolah Melalui Pendampingan Manajerial,” PENDIG :
Jurnal Pendidikan Dosen dan Guru, 1, no. 1 (2021): 4.
8
Muhaimin, Suti’ah, dan Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2009), 201.

9
partisipatif oleh kepala sekolah/madrasah, komite sekolah madrasah dan dewan
pendidik dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya, mengintegrasikan
pendidikan karakter bangsa ke dalam program dan kegiatan sekolah/madrasah,
sensitif terhadap isu fender, adalah adanya kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan dalam penyusunan program, responsif terhadap keadaan bencana,
menunjukan daya tanggap sekolah/madrasah terhadap kemungkinan terjadinya
bencana, dan pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi oleh komite sekolah
madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.9

C. Prosedur Penyusunan/Pengembangan RKS


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
menempatkan penyusunan progam kerja atau RKS sebagai tahap awal dari
seluruh aktivitas manajemen sekolah yang didahului dengan penetapan visi,
misi, dan tujuan sekolah. Peraturan tersebut juga mengamanatkan dilakukannya
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai salah satu dasar penyusunan progam.
Selain peraturan tentang Standar Pengelolaan, pemerintah juga menerbitkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 28 Th
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang memuat
tentang penyusunan RKS dikaitkan dengan peningkatan dan penjaminan mutu
sekolah. Permendikbud Nomor 28 Th. 2016 menyatakan tugas satuan
pendidikan adalah:
1. Membuat perencanaan mutu yang dituangkan dalam RKS.
2. Melaksanakan pemenuhan mutu, baik dalam pengelolaan satuan pendidikan
maupun proses pembelajaran.
3. Membentuk tim penjaminan mutu oada satuan pendidikan.
4. Mengelola data mutu satuan pendidikan.
Prosedur penyusunan RKS adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan RKS diawali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
Pelaksanaan EDS menggunakan instrument yang diturunkan dari regulasi

9
Rusdiana dan Wardija, Manajemen Keuangan Sekolah : Konsep,Prinsip, dan
Aplikasinya di Sekolah/Madrasah, 58.

10
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari EDS dihasilkan peta mutu
sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang merupakan pencapaian
SNP sekolah. Peta mutu sekolah juga bisa dilihat dari rapor mutu sekolah.
Yang perlu dicermati dengan penggunaan rapor mutu sekolah adalah proses
pengisian instrument dan proses entri instrument pemetaan mutu pendidikan
(PMP) di satuan pendidikan. Apabila proses pengisian dilakukan dengan
baik, maka rapor mutu dapat menggambarkan kondisi sekolah saat
instrumen tersebut diisi dan dientri ke dalam aplikasi PMP. Apabila ada
keraguan tentang rapor mutu sekolah maka diperlukan validasi data yang
ada di rapor mutu sekolah tersebut. Rapor mutu sekolah dapat diunduh pada
alamat http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id / raporNG/index.php atau
alamat laman sesuai dengan kebijakan direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional. Peta mutu sekolah
merupakan data awal yang menjadi salah satu pertimbangan penting dalam
penyusunan RKS.
b. Dari hasil EDS kemungkinan diperoleh berbagai kekurangan atau masalah
pada masing-masing standard. Dari kekurangan atau masalah akan dibuat
rekomendasi untuk perbaikan. Mengingat keterbatasan sumberdaya,
kumpulan rekomendasi yang jumlahnya cukup banyak kemudian dipilih
dengan menggunakan skala prioritas. Kajian rapor mutu atau hasil EDS
adalah temuan atau masalah pada Standar Kompentensi Lulusan (SKL)
sebagai muara dari seluruh aktivitas sekolah. Kekurangan atau masalah pada
SKL harus dianalisis untuk dicari akar masalahnya, dan ada kemungkinan
berhimpitan dengan masalah pada standard lain. Dengan demikian, progam
kerja dan kegiatan yang disusun dan dimuat dalam RKS adalah hal-hal
penting yang mempunyai dampak signifikan terhadap peningkatan mutu
sekolah.
c. Dalam rangka menjaminan mutu, selama proses pelaksanaan progam dan
kegiatan dilakukan monitoring secara internal oleh satuan pendidikan.
Selain itu pada akhir periode dilakukan evaluasi kegiatan dan hasilnya
dibuat laporan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas manajemen

11
penyelenggaraan sekolah. Hasil evaluasi kegiatan digunakan sebagai peta
mutu sekolah berikutnya, dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar
penentuan standard kerja, dan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
menyusun kinerja berikutnya.10
Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang ada di sekolah dengan
jelas mengenai:
a. Kesiswaan
b. Kurikulum dan kegiatan pembelajaran
c. Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
d. Sarana dan prasarana
e. Keuangan dan pembiayaan
f. Budaya dan lingkungan sekolah
g. Peran serta masyarakat dan kemitraan dan,
h. Rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
Dalam mengembangkan Rencana Kerja Sekolah yang digunakan
sebagai pedoman pengelolaan sekolah perlu mempertimbangkan visi, misi, dan
tujuan sekolah, serta ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesua
dengan perkembangan masyarakat. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi;
a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
b. Kalender pendidikan/akademik,
c. Struktur organisasi sekolah,
d. Pembagian tugas di antara guru
e. Pembagian tugas diantara tenaga kependidikan,
f. Peraturan akademik
g. Tata tertib sekolah
h. Kode etik sekolah, dan
i. Biaya operasional sekolah.

10
Sutar, Modul Pelatihan Pengembangan Rencana Kerja Sekolah (Jakarta: Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2019), 8–11.

12
Pedoman pengelolaan sekolah perlu dievaluasi dalam skala tahunan
untuk pengelolaan KTSP, kalender pendidikan, pembagian tugas antar
pendidik, dan pembagian tugas antara tenaga kependidikan. Sementara untuk
lainnya dievaluasi sesuai kebutuhan.11

11
Muhaimin, Manajemen Pendidikan Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (Jakarta: Prenadamedia group, 2015).

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep Rencana Kerja Sekolah adalah sebuah proses perencanaan atas
semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan tujuan ini sekolah dapat disesuaikan dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah dan
kebutuhan peserta didik. Rencana kerja sekolah disusun sebagai
pedoman kerja pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk
mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang diperlukan
2. Tujuan Rencana Kerja Sekolah adalah agar sekolah/madrasah
mengetahui secara rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan
sehingga tujuan, kewajiban, dan sasaran pengembangan
sekolah/madrasah dapat dicapai. RKS/M juga menjamin bahwa semua
program dan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan
sekolah/madrasah sudah memperhitungkan harapan-harapan pemangku
kepentingan dan kondisi nyata sekolah/madrasah. Karena itu proses
penyusunan RKS/M harus melibatkan semua pemangku kepentingan.
3. Prosedur Penyusunan/ Pengembangan RKS adalah Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 menempatkan penyusunan
progam kerja atau RKS sebagai tahap awal dari seluruh aktivitas
manajemen sekolah yang didahului dengan penetapan visi, misi, dan
tujuan sekolah. Peraturan tersebut juga mengamanatkan dilakukannya
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai salah satu dasar penyusunan
progam. Selain peraturan tentang Standar Pengelolaan, pemerintah juga
menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 28 Th 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) yang memuat tentang penyusunan RKS dikaitkan
dengan peningkatan dan penjaminan mutu sekolah.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kasman. Pengelolaan Sekolah Unggul Kontruksi Pendidikan Masa Depan.
Sumatera Utara: Madina Publisher, 2021

Wibowo, Adi, Ita Nurmalasari, dan Ade Arifin. 2021. “Peningkatan Kemampuan
Kepala Sekolah dalam Menyusun Rencana Kerja Sekolah Melalui Pendampingan
Manajerial,” PENDIG : Jurnal Pendidikan Dosen dan Guru, 1, no. 1: 4

Sukmana, Jaya Asep. 2019. Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan


Rencana Kerja Sekolah. Jurnal al-Azhary. Vol. 5 april

Sutar. 2019. Pengembangan Rencana Kerja Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal


Guru

Muhaimin, Sutiah, dan Sugeng Listyo Prabowo. 2009. Manajemen Pendidikan.


Jakarta: Kencana

Rusdiana, A, dan Wardija. 2022, Manajemen keuangan Sekolah: Konsep, Prinsip,


dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Bandung: Arsad Press

Salamun. 2018. “meningkatkan Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Penyusunan


Rencana Kerja Sekolah Melalui Metode Focus Group Discussion Di SMA Binaan
Kabupaten Lamongan Tahun 2016, “ Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 4, no. 1: 61-70

15

Anda mungkin juga menyukai