Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN KELOMPOK

Dosen Pengampu: Irwan Yon Hadi, MM

(rencana kerja dan pertemuan kelompok)

Disusun Oleh:

1. Alwi syahri ramdan


2. Pashurrahman
3. Muh tomi hidayatullah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA


LOMBOK NTB

TA.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah mengaruniakan taufik
serta hidayahnya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.

Yang kedua, tak lupa pula kami haturkan sholawat serta salam kepada junjungan alam
Nabi besar Muhammad SAW. Bersama para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya, karena
berkat ketulusan dan kesabaran beliau dalam menybarkan agama Islam ini kita semua dapat
menyandang gelar muslim, umat Muhammad SAW.

Yang ketiga, ucapan terima kasih kepada bapak Irwan Yon Hadi.MM yang telah
memberikan tugas makalah ini. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk anggota
kelompok I yang telah berpatrisipasi dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini
bisa selesai tepat waktu.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dalam segala
hal sesuatu pasti memiliki kekurangan, pada khususnya makalah yang saya buat ini. Sehingga
kritik dan saran sangat saya harapkan demi penyempurna makalah ini untuk waktu yang akan
datang.
DATAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian rencana kerja sekolah


Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses perencanaan atas semua
hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan agar
sekolah dapat menyesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial
budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta didik. RKS (Rencana
Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja dalam pengembangan sekolah, dasar
untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, dan
sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang
diperlukan.
Rencana pengembangan sekolah ini dimaksudkan agar dapat dipergunakan
sebagai kerangka acuan oleh kepala sekolah dalam mengambil kebijakan, disamping
itu sebagai pedoman dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan progam belajar
mengajar dan administrasi sekolah yang lain, agar pengelola sekolah tidak
menyimpang dari prinsip-prinsip manajemen. Keberhasilan perencanaan ini menuntut
peran serta aktif dari seluruh warga sekolah dan dukungan dari warga masyarakat.
Seluruh komponen sekolah harus mempunyai persepsi yang sama terhadap visi dan
misi sehingga seluruh progam yang dijalankan oleh sekolah tidak menyimpang dari
visi dan misi tersebut 
 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah pengambilan
keputusan secara rasional dan sistematis untuk menentukan tindakan yang dianggap
tepat sebagai upaya mencapai tujuan.Pentingnya fungsi perencanaan dalam
pengelolaan sekolah dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Setiap sekolah pada semua
jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA,  SMK), bahwa sekolah harus membuat, sebagai
berikut:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang
akan dicapai dalam kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang
ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM).
RKJM adalah rencana kerja yang berisi tujuan, program, kegiatan, dan estimasi
sumber daya untuk jangka waktu 4 (empat) tahun. Sedangkan RKT adalah program
jangka pendek atau tahunan sebagai jabaran atau operasionalisasi RKJM.
B. Tujuan penyusunan RKS
1. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2. Memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangan sekolah;
3. Acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan dalam pengembangan sekolah;
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; dan
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkesinambungan.
C. Penulisan RKTM dan RKT

Contoh sistematika RKJM sebagai berikut:


Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
d. Manfaat
e. Ruang Lingkup RKJM

Bab II Profil Sekolah

Memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data-data penting sekolah.

Bab III Proses Penysusunan RKJM

Menguraikan rekomendasi hasil EDS atau hasil analisis lainnya dan proses
penetapan skala prioritas.

Bab IV Rencana Kerja 4 tahun

Menguraikan rencana kerja empat tahun secara komprehensif. Biasanya dibuat


dalam bentuk matriks, memuat program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil
yang diharapkan, waktu pelaksanaan,  kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab
atau pelaksana.

Bab V Penutup

Berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKJM, rencana pengembangan dan


rekomendasi.

Contoh sistematika RKT sebagai jabaran dari RKJM sebagai berikut:


Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
d. Manfaat
e. Ruang Lingkup RKT
Bab II Profil Sekolah

Memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.

Bab III Rencana Kerja tahun berjalan

Menguraikan rencana kerja satu tahun, mencakup seluruh standar dalam SNP.
Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, berisi program, kegiatan, indikator
keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan
pembiayaan, penanggung jawab atau pelaksana.

Bab IV Penutup

Berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKT, rencana pengembangan dan


rekomendasi.
D. Kelompok kerja guru (KKG)

KKG adalah komunitas/kelompok kegiatan profesional bagi guru SD/MI yang


masih berada dalam satu gugus/kecamatan. Pada prinsipnya, hampir sama dengan
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Hanya saja, jika MGMP kumpulan guru
Mapel SMP/SMA/SMK dalam satu kabupaten, maka KKG kumpulan guru kelas
dalam satu kecamatan. Dibedakan menjadi tiga, yaitu KKG guru kelas, KKG guru
Pendidikan Agama, dan KKG guru Penjasorkes. Keberadaannya ini diharapkan
mampu menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru, baik saat
berada di dalam maupun di luar kelas.
E. Latar Belakang Pembentukan KKG
Sebagai seorang tenaga pendidik, guru harus memiliki kompetensi dan
keahlian mumpuni sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 ayat b
menyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Undang-undang di atas sudah memberikan gambaran jelas bahwa tenaga
pendidik harus memiliki kualitas unggul, sehingga bisa menghasilkan generasi unggul
pula. Kualitas pendidik ditentukan oleh kualitas kompetensi yang dimilikinya. Oleh
karena itu, pendidik/guru harus memiliki wadah tersendiri untuk meningkatkan
profesionalitas kerjanya. Wadah yang memungkinkan untuk dibentuk adalah KKG
untuk guru sekolah dasar, MGMP untuk guru mata pelajaran setingkat SMP dan
SMA, serta KKKS/MKKS untuk kepala sekolah.
F. Tujuan KKG
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut.
1. Menjadi tempat untuk berbagi dan diskusi tentang proses pembelajaran.
2. Memperluas pemahaman dan pengetahuan profesional guru berdasarkan rasa
kekeluargaan.
3. Memberikan bantuan profesional pada guru kelas.
4. Menyediakan informasi tentang pendidikan, misalnya kebijakan terbaru tentang
pembelajaran tatap muka, bimtek melalui SIM Guru Pembelajar, dan sebagainya.
5. Meningkatkan manajemen pengelolaan kelas melalui pembelajaran yang aktif
kreatif, dan menyenangkan (PAKEM).
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
https://www.imrantululi.net/berita/detail/penyusunan-program-sekolah-rks#:~:text=Rencana
%20Kerja%20Sekolah%20(RKS)%20merupakan,sekolah%20dan%20kebutuhan%20peserta
%20didik.

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/kkg/

Anda mungkin juga menyukai