PROPOSAL
DI SUSUN OLEH :
NARA PERMANI
NIM. 190102033
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
i
ii
PROPOSAL
DI SUSUN OLEH :
NARA PERMANI
NIM. 190102033
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Disusun
Disusun Oleh :
NARA PERMANI
NIM. 190102033
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Di susun oleh :
NARA PERMANI
NIM. 190102033
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Proposal KTI pada Program Studi
Keperawatan DIII Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa
Dan telah dinyatakan layak untuk dilakukan Studi kasus
Pada hari :
Tanggal :
Dewan penguji
1. Penguji I :
2. Penguji II :
3. Penguji III :
Mengesahkan,
Ka.Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya yang telah dilimpahkan sebagai sumber kekuatan hati dan peneguhan
iman dan atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Ujian Hasil
RUANG X RSUD X“
Muhammad SAW, semoga atas izin Allah SWT penulis dan teman-teman
Aalamin.
motifasi, bimbingan, nasehat dan semangat dari orang terdekat dan orang yang
1 Iis Setiawan mangku negara, S.Kom., M.TI., selaku ketua yayasan Dwi
Purwokerto.
vii
3 Ns. Arni Cahyaningrum, SST., S.Kep., Ns., M.Kes selaku koordinator KTI
ilmiah.
9 Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
Penulis
viii
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................6
C. TUJUAN PENELITIAN................................................................6
D. MANFAAT....................................................................................7
A. KONSEP SKIZOFRENIA.............................................................8
PERILAKU KEKERASAN...............................................................................22
C. FOKUS STUDI............................................................................29
D. DEFINISI OPERASIONAL.........................................................29
G. PENYAJIAN DATA....................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa sendiri menurut PPDGJ III adalah sindrom pola perilaku
seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress)
atau hendaya (impairment) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari
manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, dan gangguan itu tidak hanya
terletak di dalam hubungan antara orang itu tetapi juga dengan masyarakat (Yusuf
gangguan jiwa di dunia adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan pada otak
dan pola pikir, skizofrenia mempunyai karateristik dengan gejala positif dan
negatif. Gejala positif antara lain (delusi, halusinasi, waham), disorganisasi pikiran
dan gejala negatif seperti (sikap apatis, bicara jarang, afek tumpul, menarik diri dari
masyarakat dan rasa tidak nyaman). Salah satu gejala skizofrenia adalah risiko
yang dapat memengaruhi pada berbagai diarea fungsi individu, termasuk cara
menunjukkan emosi yang ditandai dengan pikiran kacau, dan aneh (Pardede, Kaliat
Indonesia sebesar 1,8 per 1000 penduduk. Data Riskesdas (2018) prevalensi
2
2018).
dengan nyawa seseorang. Dalam penanganan penyakit ini karena jiwa yang
Upaya terbesar untuk penangan penyakit gangguan jiwa terletak pada keluarga dan
masyarakat, dalam hal ini terapi terbaik adalah bentuk dukungan keluarga dalam
Perubahan pada fungsi kognitif, fisiologis, afektif, hingga perilaku dan sosial
hingga menyebabkan resiko perilaku kekerasan. Berdasarkan dari data tahun 2017
dengan resiko perilaku kekerasan sekitar 0,8% atau dari 10.000 orang
Hulu, 2020).
diri sendiri yang baik secara fisik, emosional dan sexualitas, perilaku kekerasan
merupakan salah satu respon maladaftif dari marah. Marah merupakan perasaan
jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak
meningkatnya stres emosional dan ekonomi dari keluarga sebagai efek dari kondisi
perilaku kekerasan yang tepat keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk
Resiko perilaku kekerasan timbul akibat rasa tidak nyaman dan panik yang
terjadi akibat stressor dari dalam dan luar lingkungan. Perilaku kekerasan yang
timbul pada klien skizofrenia diawali dengan adanya perasaan tidak berharga dari
orang lain, takut dan juga takut ditolak oleh lingkungan sekitar sehingga individu
akan menyingkir dari hubungan interpersonal dengan orang lain (Azis, Sukamto &
Hidayat, 2018).
tingkatan yaitu kebutuhan aktualisasi diri, harga diri, mencintai dan dicintai,
satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu kebutuhan di atas tidak terpenuhi
dapat berakibat tingginya tingkat stress dikalangan masyarakat. Salah satu contoh
apabila kebutuhan rasa aman tidak terpenuhi maka seseorang akan merasa bahwa
dirinya berada dalam situasi yang tidak aman, dan akan timbul rasa cemas bahkan
merasa bahwa ada yang mengancam dirinya. Tetapi ketika kebutuhan tersebut
terpenuhi maka perasaan-perasaan yang demikian itu tidak akan muncul, sehingga
individu selalu merasa bahwa ia dalam kondisi yang aman (Maryam dkk, 2013).
kekerasan yaitu kehilangan kontrol akan dirinya, dimana pasien akan dikuasi oleh
rasa amarahnya sehingga pasien dapat melukai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan, bila tidak ditangani dengan baik maka perilaku kekerasan dapat
dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri, bersama pasien
4
medik.
seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan konstribusi untuk
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai dari bagian yang utuh dari
jiwa yaitu orientasi, dimana perawat harus fokus menentukan masalah pada
pada setiap keadaan (sehat-sakit) pasien. Perawat untuk membantu keluarga agar
Dari Fenomena yang terjadi tersebut maka penulis ingin mengetahui lebih
dalam tentang proses keperawatan pasien jiwa dengan melalui pengelolaan kasus
5
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Utama
2. Tujuan Khusus
RSUD x
D. MANFAAT
1. Masyarakat
3. Penulis
pada Tn. x
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP SKIZOFRENIA
1. Pengertian Skizofrenia
menunjukkan emosi yang ditandai dengan pikiran kacau waham, halusinasi dan
stres tidak hanya bagi penderita juga bagi anggota keluarganya (Pardede, 2019).
beberapa hari atau minngu. Hal ini membuat perlu bantuan keluarga untuk
merawat dan memberikan perhatian khusus pada pasien skizofrenia (Pardede &
Siregar, 2016)
1) Skizofrenia paranoid
2) Skizofrenia hebefrenik
9
Permulaannya perlahan - lahan atau subakut dan sering timbul pada masa
3) Skizofrenia Katatonik
Timbulnya pertama kali antara usia 15 - 30 tahun, dan biasanya akut serta
4) Skizofrenia simplex
Sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada jenis
sekali ditemukan.
5) Skizofrenia residual
Jenis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya
gejala negatif yang lebih menonjol. Gejala negatif terdiri dari dari
3. Patofisiologi Skizofrenia
yang dilakukan sejak menemukan penurunan materi abu - abu yang konsisten
di beberapa wilayah otak, termasuk lobus frontal, cingulate gyri, dan daerah
temporal medial. Peningkatan ukuran ventrikel yang sesuai juga diamati dan
memainkan peran penting dalam skizofrenia. Empat jalur dopamin utama telah
dari sel - sel tubuh dopaminergik di daerah tegmental ventral batang otak ke
terminal akson di salah satu daerah limbik otak, yaitu nucleus accumbens
pada striatum ventral. Jalur ini diperkirakan memiliki peran penting dalam
prefrontal.
c. Proyek pada jalur nigrostriatal dari substantia nigra ke ganglia basal. Jalur
1) Gejala primer
a. Gangguan proses pikiran atau bentuk, langkah dan isi pikiran. Pada
b. Gangguan kemauan
tidak jelas atau tepat atau mereka menganggap hal itu biasa saja dan
2) Gejala psikomotor
3) Gejala sekunder
a. Waham
Pada skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali. Waham di bagi
sama sekali, tanpa penyebab apa-apa dari luar dan waham sekunder
b. Halusinasi
ini merupakan suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan
5. Komplikasi
1) Bunuh diri
3) Depresi
13
5) Kemiskinan
seseorang secara fisik maupun psikologis dapat terjai dalam dua bentuk yaitu
merupakan respon maladaptif dari marah akibat tidak mampu klien untuk
Respon tersebut muncul akibat adanya stresor, respon ini dapat menimbulkan
kerugian baik pada diri sendiri orang lain maupun lingkungan. Marah
kemarahan yang paling maladaptif yang ditandai dengan perasaan marah dan
bermusuhan yang kuat disertai hilangnya kontrol yang individu dapat merusak
Subjektif
Objektif
c. Wajah memerah
f. Suara keras
i. Merusak lingkungan
j. Amuk/agresif
Adaptif Maladaptif
Gambar 1.
Rentang Respon Marah
Keterangan :
2) Frustasi adalah respon yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau
dikontrol oleh individu. Orang agresif bisaanya tidak mau mengetahui hak
orang lain. Dia berpendapat bahwa setiap orang harus bertarung untuk
5) Amuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan
control diri. Pada keadaan ini individu dapat merusak dirinya sendiri
4. Etiologi
Penyebab dari perilaku kekerasan bukan terdiri cuman satu faktor tetapi
tidak aman, tertutup, kurang percaya diri, resiko bunuh diri, depresi, harga diri
rendah, ketidak berdayaan, isolasi sosial (Putri, Arif & Renidayati 2020).
kebutuhan – kebutuhan hidup, yang dilakukan melalui proses belajar agar bisa
bertindak dan bertingkah laku lebih efektif, lalu mampu menanggapi situasi dan
masalah dengan cara yang efektif dan efisien (Pardede, Keliat, & Yulia 2015).
Faktor parsitipasi
Ketika seseorang merasa terancam terkadang tidak menyadari sama sekali apa
presipitasi bersumber dari klien, lingkungan, atau interaksi dengan orang lain.
diri.
interaksi sosial.
5. Penatalaksanaan
restrain. Restrain adalah aplikasi langsung kekuatan fisik pada individu, tanpa
injin individu tersebut, untuk mengatasi kebebasan gerak, terapi ini melibatkan
penggunaan alat mekanis atau manual untuk membatasi mobilitas fisik pasien.
Terapi restrain dapat di indikasikan untuk melindungi pasien atau orang lain
dari cidera pada saat pasien lagi marah ataupun amuk (Hastuti, Agustina, &
Widiyatmoko 2019).
1) Tindakan Keperawatan
fisik seperti : Tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal, meminum obat
b. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
Biasanya akan merasa sedih dan menyesali apa yang telah dilakukan.
e. Efek
sebab
g. Persepsi
h. Isi Pikir
Biasanya klien meyakini diri nya tidak sakit, dan baik-baik saja
i. Tingkat kesadaran
j. Memori
k. Kemampuan penilaian
(a) Makan
(b) BAB/BAK
gangguan
(c) Mandi
(d) Berpakaian
minum obat.
merawat dirinya.
(b) Pengetahuan
yang diminumnya.
22
KEKERASAN
1. Pengkajian
keperawatan klien baik mental, sosial, dan lingkungan (Prabowo, 2014). Jadi
a. Identitas klien
jawab.
b. Alasan masuk
Tanya kepada pihak klien/ keluarga atau pihak yang berkaitan dan tuliskan
hasilnya, apa yang menyebabkan klien datang kerumah sakit, dan apa yang
sakit.
23
c. Faktor predisposisi
seseorang
kapan mulai terjadi, gejalanya bagaimana, dan pengobatan apa saja yang
telah dilakukan.
2) Pengobatan
tanpa ada gejala – gejala gangguan jiwa berarti berhasil, apakah dapat
beradaptasi tapi masih ada gejala – gejala sisa berarti kurang berhasil,
apabila tidak ada kemajuan atau gejala – gejala bertambah atau menetap
mengalami gangguan jiwa sama dengan klien dan apa saja pengobatan
d. Pengkajian fisik
24
Ukur dan observasi tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, dan
e. Pengkajian psikososial
1) Genogram
Kaji meliputi gambaran klien dengan tiga generasi ke atas, pola asuh,
penyakit gangguan kejiwaan, pola asuh yang kurang dari orang tuanya
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Disukai dan tidak disukai, klien akan mengatakan ada/ tidak ada
keluhan apapun.
b) Identitas diri
3) Hubungan sosial
meminta dukungan
4) Spiritual
a) Falsafah hidup
25
penyembuhannya.
2. Diagnosa Keperawatan
Dimana dalam single diagnosa ini hanya mengambil satu masalah yang
sensori (halusinasi).
3) Penolakan
3. Intervensi
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi
Resiko perilaku TUM : SP 1 :
kekerasan Klien tidak melakukan 1. Beri
tindakan kekerasan baik salam (panggil nama saat
kepada diri sendiri, orang berinteraksi)
lain maupun lingkungan. 2. Sebutkan
TUK 1 : nama perawat sambil
Klien dapat berjabat tangan dan
mengidentifikasi penyebab beritahu tujuan perawat
dan tanda perilaku berinteraksi
kekerasan 3. Tanyakan
dan panggil nama
kesukaan klien
4. Jelaskan
kontrak yang akan dibuat
5. Bersikap
empati, jujur setiap kali
berinteraksi
6. Dengarka
n dengan penuh
perhatian
TUK 2 : SP 2 :
Menyebutkan jenis – jenis 1. Beri
perilaku kekerasan yang kesempatan klien untuk
pernah dilakukan mengungkapkan
perasaannya
2. Bantu
klien untuk
27
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel atau marahnya
3. Latih cara
fisik II (pukul kasur atau
bantal)
4. Masukkan
dalam jadwal harian
pasien
TUK 3 : SP 3 :
Menyebutkan akibat dari 1. Anjurkan
perilaku kekerasan yang klien mengungkapkan
dilakukan apa yang dialami dan
dirasakan saat jengkel
2. Observasi
tanda dan gejala perilaku
kekerasan pada klien
3. Simpulka
n bersama klien tanda
dan gejala jengkel atau
marah yang dialami klien
4. Mengung
kapkan dengan baik
5. Masukkan
dalam jadwal harian
pasien
TUK 4 : SP 4 :
Mengungkapkan perilaku
kekerasan yang bisa 1. Anjurkan
dilakukan untuk klien untuk
menyelesaikan masalah mengungkapkan perilaku
kekerasan yang bisa
dilakukannya
2. Bicarakan
dengan klien apakah
dengan cara yang
dilakukan masalahnya
dapat selesai
TUK 5 : SP 5 :
Menjelaskan akibat dari
cara yang digunakan klien 1. Tanyakan
pada klien apakah ingin
mempelajari cara lain
menyalurkan marah yang
lebih cepat
2. Bicarakan
akibat kerugian dari cara
perilaku kekerasan yang
28
dilakukan klien
Tabel 1.
Rencana Tindakan Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
dilaksanakan,
dilaksanakan,
masalah masih tetap ada, muncul masalah baru, atau ada data yang
P : Tindak lanjut berdasarkan hasil analisis respon pasien rencana tindak lanjut
dapat berupa hal rencana dilanjutkan (jika masalah tidak berubah) atau
BAB III
mengenai latar belakang, sifat maupun karakter yang ada dari suatu kasus, dengan
kata lain bahwa studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif
dan rinci. Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan rancangan studi kasus deskriptif
Peneliti ini menggunakan subjek pasien yang telah melakukan resiko perilaku
kekerasan.
H. FOKUS STUDI
Fokus studi kasus pada penelitian ini adalah mendokumentasi asuhan keperawatan
I. DEFINISI OPERASIONAL
keperawatan tersebut.
31
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi
1. Observasi:
2. Wawancara:
data subjektif.
3. Studi dokumentasi:
Penulis melakukan studi dokumentasi pada catatan medis pasien, selain itu
teori.
L. PENYAJIAN DATA
perilaku kekerasan pada Tn. x dengan diagnosa medis skizofrenia di ruang x RSUD
studi dokumentasi. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis akan menyajikan data
Menurut (Nursalam, 2016), secara garis umum prinsip etika dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai
1. Prinsip manfaat
Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindari dari keadaan yang tidak
consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu
DAFTAR PUSTAKA
1. Yusuf. Ah ,dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan.
Salemba Medika
3. Pardede, J. A., Keliat, B.A., & Yulia, I. (2015). Kebutuhan Dan Komitmen Klien
room/fact-sheets/%20detail/schizophrenia
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/persebaranprevalensiskizofr
eniapsikosis-di-indonesia#
https://jceh.org/index.php/JCEH/article/view/83/78
7. Pardede, J. A., Siregar, L. M., & Hulu, E. P. (2020). Efektivitas Behaviour Therapy
Terhadap Risiko Perilaku Kekerasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. Muhammad IldremProvsu Medan. Jurnal Mutiara Ners, 3(1), 8-14.
http://114.7.97.221/index.php/NERS/article/view/1005
35
9. Azis, N. R., Sukamto, E., & Hidayat, A. (2018). Pengaruh Terapi De-Ekslasi
http://repository.poltekes-kaltim.ac.id/id/eprint/797
10. Maryam. Siti., Pudjiati., Gustina dan Raenah, Een. (2013). Kebutuhan Dasar
Manusia Dan Berpikir Kritis Dalam Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media
12. Direja, (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
13. Pardede, J. A. (2019). The Effects Acceptance and Aommitment Therapy and Healt
14. Suhantara, Y. F, (2020). Studi dokumentasi Risiko Perilaku Kekerasan Pada Pasien
http://repository.akperykyjogja.ac.id/id/eprint/289
15. Yusuf, A., Nihayati, H. E., & PK, R. F. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
17. Dermawan, D., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa : Konsep dan Kerangka
18. Saputri, S. F. M & Mar’atus, M. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko
19. Hasannah, S. U. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien Dengan Risiko
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/41
20. Anggit, M. A. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan Resiko
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/922/1/P17D%20NASPUB%2019%2020_
%20ANGGIT%20MADHANI_P17160.pdf
21. Pardede, J. A. (2019). The Effects Acceptance and Aommitment Therapy and
22. Pardede, J. A., & Laia, B. (2020). Decreasing Symptoms of Risk of Violent
http://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/621/338
23. Pardede, J. A. (2020). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Risiko
24. Pardede, J. A. (2020, November 12). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan
25. Putri, M., Arif, Y., & Renidayati, R. (2020). Pengaruh Metode Student Team
Ilmia,14(10),3317-3326.
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/554/pdf
26. Pardede, J. A., Keliat, B.A., & Yulia, I. (2015). Kebutuhan Dan Komitmen Klien
27. Parwati, I. G., Dewi, P. D., & Saputra, I. M. (2018). Asuhan Keperawatan
PerilakuKesehatan.
https://www.academia.edu/37678637/ASUHANKEPERAWATAN_PERILAKU_
KEKERASAN
28. Hastuti, R. Y., Agustina, N., & Widiyatmoko, W. (2019). Pengaruh restrain
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4907/pdf