Anda di halaman 1dari 33

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN, PROSES DAN PERAWATAN MATA POST OP


KATARAK

Lama Penyuluhan : 30 menit


Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2012
Waktu : 09.30 WIB – 10.00 WIB
Sasaran : Ny. A
Tempat : Ruang Pemeriksaan Poli Mata
Penyuluh : Agus Sadrak

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien memahami tentang


persiapan sebelum operasi katarak serta pasien siap secara mental untuk menjalani operasi
katarak.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dapat :

1. Mengetahui tentang persiapan sebelum operasi katarak


2. Mengetahui tentang proses operasi katarak
3. Mengetahui tentang perawatan mata setelah pembedahan katarak

C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk Ny. A di Ruang Poli
Mata RSUD Ade M. Djoen Sintang yang akan menjalani operasi katarak.

D. Materi (terlampir)

1. Persiapan sebelum operasi katarak


2. Proses operasi katarak
3. Perawatan mata setelah pembedahan katarak

E. Alat Bantu
Leaflet

F. Metode
Ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN RESPON
NO WAKTU
PENYULUHAN PERAWAT

1. 5 menit Pembukaan  Mengucapkan salam.  Mendengarka


 Memperkenalkan diri  Mendengarka
 Menjelaskan tujuan pendidikan  Mendengarka
kesehatan
 Menyebutkan materi yang diberikan.  Mendengarka
 Menvalidasi masalah klien
 Menyebutkan

2. 15 menit Penyampaian materi  Menjelaskan persiapan sebelum  Menyimak


operasi katarak
 Menjelaskan roses operasi katarak  Menyimak
 Menjelaskan Perawatan mata setelah
pembedahan katarak  Menyimak

 Memberikan kesempatan kepada


klien untuk bertanya  Bertanya
3. 10 menit Penutup  Evaluasi: Menanyakan kembali  Menjawab pe
materi yang sudah dijelaskan kepada
klien
 Membuat kesimpulan
 Menutup penyuluhan  Mendengarka
 Mengucapkan salam  Mendengarka
 Membalas sal

H. Evaluasi: (terlampir)

I. Kriteria evaluasi

1. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.

J. Sumber
 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html
 http://networkedblogs.com/jXKD1
 http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak

DAFTAR PUSTAKA
 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html
 http://networkedblogs.com/jXKD1
 http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak
Lampiran 1
MATERI

A. Persiapan Pasien Sebelum Operasi Katarak


1. Pasien mendafarkan diri di pendaftaran
2. Pasien datang keruangan poli pemeriksaan mata
3. Pasien diperiksa terlebih dahulu
4. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu
5. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasi
6. Pasien dan keluarganya diminta persetujuannya untuk melakukan operasi katarak
7. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif
katarak
8. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnya
9. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat
pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen light
10. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk
berangkat ke ruang OK
11. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan,
seperti:
a. Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran
proses operasi katarak tersebut
b. Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi
c. Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi
d. Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati saja
12. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak

B. Proses Operasi Katarak


1. Pasien diberitahu bahwa operasi katarak akan segera dimulai
2. Tim operasi mempersiapkan perlengkapan alat
3. Mata pasien di berikan obat pelunak untuk memudahkan proses pembedahan dan dilakukan
balonisasi selama 5 menit
4. Kemudian mata yang akan dibedah diberikan obat anastesi lokal
5. Setelah itu mata yang akan dibedah dibersihkan dan dijaga selalu kelembabannya
6. Mata yang mengalami katarak dibedah dan dikeluarkan lensa yang telah rusak di mata
tersebut
7. Lensa yang telah rusak digantikan dengan lensa buatan
8. Mata dijahit kembali dan diberikan saleb mata untuk mempersepat proses penyembuhannya
9. Mata ditutup dengan kasa kemudian diperban agar tidak terkontaminasi dengan udara diluar
10. Pembedahan katarak telah selesai
11. Pasien dibawa kembali keruang poli pemeriksaan mata

C. Perawatan mata setelah pembedahan katarak


1. Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
b. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkan
c. Melakukan pekerjaan hanya tidak berat
d. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas
2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Jangan menggosok mata
b. Jangan membungkuk terlalu dalam
c. Jangan menggendong yang berat
d. Jangan membaca berlebihan dari biasanya
e. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besar
f. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah
g. Jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba mencuci mulut saja.

Lampiran 2
EVALUASI

1. Klien dapat menjelaskan kembali 85% dari materi yang telah disampaikan
2. Lima pertanyaan lisan yang diberikan kepada klien setelah penyuluhan dapat terjawab
dengan 4 soal benar dan satu soal menghampiri jawaban yang diinginkan.
Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan Penyululuhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 5 menit 1. Membuka pertemuan.
a. Memberi salam. Membalas salam
b. Memperkenalkan diri. Memperhatikan
2. Menjelaskan cakupan Memperhatikan
materi.
3. Menjelaskan manfaat Memperhatikan
mempelajari Katarak
4. Menjelaskan kompetensi Memperhatikan
dalam TIU dan TIK.
Penyajian 15 menit5. Menjelaskan Pengertian Memperhatikan pendapat
Katarak
a. Menanyakan pengertian Memperhatikan
peserta tentang Katarak
b.Menuliskan jawaban Memperhatikan
peserta.
c. Menyimpulkan pengertian Memperhatikan
Katarak
6. Menjelaskan tentang Memperhatikan
penyebab Katarak

7. Menjelaskan tanda dan Memperhatikan


gejala Katarak
8. Menjelaskan Komplikasi Memperhatikan
Katarak
9. Menjelaskan Memperhatikan
Penatalaksanan Katarak

Penutup 5 Menit10. Melakukan Evaluasi dan


menutup Pertemuan.
a. Mengundang Komentar Memberikan komentar
dan atau Pertanyaan dari atau pertanyaan.
pasien.
b. Memberikan penilaian Memperhatikan.
terhadap komentar dan
atau jawaban terhadap
pertanyaan.
c. Melakukan evaluasi Menjawab pertanyaan.
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan
pada pasien.
d. Memberikan kesimpulan Memperhatikan
umum tentang materi
Memperhatikan
e. Memberi salam Penutup Membalas salam.
Satuan Acara Penyuluhan
( S.A.P )
Pokok Bahasan : Keperawatan Komunitas
Sub Pokok Bahasan : Katarak dan Persiapan op Katarak
Sasaran : Ny. R
Hari/Tanggal : Rabu, 17 April 2013
Waktu : 1 x 30 Menit
Tempat : Rumah Ny. R
Penyuluh : Eko Puji Riyanto

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, Ny. R memahami tentang
katarak dan persiapan sebelum operasi katarak serta pasien siap secara mental untuk
menjalani operasi katarak.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan proses penyuluhan mengenai Katarak dan Persiapan op Katarakselama 1 x
30 menit Ny. Rdapat :
a. Memahami pengertian Katarak
b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak
c. Menjelaskan tentang macam-macam katarak
d. Menjelaskan tentang penyebab katarak
e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan
f. Mengetahui tentang persiapan sebelum operasi katarak
g. Mengetahui tentang proses operasi katarak
h. Mengetahui tentang perawatan mata setelah pembedahan katarak

III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Media
1. Leaflet

V. Materi
Materi penyuluhan meliputi :Pengertian, tanda dan gejala, macam-macam, penyebab,
penatalaksanaan katarak, Persiapan sebelum operasi katarak, Proses operasi katarak,
Perawatan mata setelah pembedahan katarak

VI. Kegiatan penyuluhan


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh
1. Pendahuluan a) Membuka acara dengan mengucapkan
a) Menjawab s
salam b) Memperhati
b) Memperkenalkan diri c) Mendengar
c) Menyampaikan topik dan tujuan penkes topik dan tuj
5 menit d) Kontrak waktu d) Menyetu
e) Mengkondisikan pasien untuk pelaksanaan
berkonsentrasi

2. Kegiatan Inti a) Memberikan penjelasan tentang materi


a) Mendenga
yang akan diberikan penyuluh
b) Memberikan kesempatan peserta untuk
b) Menanyakan
bertanya dimengerti d
c) Menjawab pertanyaan dari peserta c) Mendengark
20 menit d) Melakukan evaluasi penyuluh
d) Menjawab h
penyuluh

3. Kegiatan penutup a) Menyimpulkan materi yang disampaikan


a) Memperhati
b) Mengklarifikasi b) Menyampai
c) Rencana tindak lanjut diklarifikasik
d) Menutup kegiatan dan mengakhiri
c) Menyetujui
5 menit dengan salam d) Memperhati

VII. Evaluasi
a) Evaluasi Persiapan
 Pengaturan tempat serta kontrak dengan pasien 1 hari sebelum acara dilaksanakan
 Kesiapan materi 2 hari sebelum acara dilaksanakan
 Mempersiapkan leaflet 1 hari sebelum acara dilaksanakan
b) Evaluasi Proses
 Pasien hadir.
 Pasien berada di rumah 5 menit sebelum acara dimulai
 Tempat, alat dan media dapat digunakan dengan baik dan dipersiapkan 20 menit sebelum
acara mulai
 Kegiatan dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
c) Evaluasi Hasil
 Pasien mampu menjelaskan pengertian katarak dengan benar
 Pasien mampu menyebutkan salah satu dari 5 tanda gejala katarak dengan benar
 Pasien mampu menyebutkan salah satu dari 5 macam katarak dengan benar
 Pasien mampu menjelaskan penyebab katarak dengan benar
 Pasien mampu menyebutkan cara penatalaksanaan katarak dengan benar
 Pasien mampu dan siap secara mental untuk melakukan op Katarak.

d) Alat Evaluasi
 Apa pengertian Katarak?
 Apa tanda dan Gejala Katarak?
 Apa salah satu macam jenis Katarak?
 Apa Penyebab terjadinya Katarak?
 Apayang harus dilakukan penderita katarak?
 Apasaja persiapan untuk op Katarak?

VIII. Daftar Pustaka


 Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. hal:
128-136.
 Ilyas S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211
 http://agus-sadrak.blogspot.com/2012/04/sap-katarak.html
 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html
 http://networkedblogs.com/jXKD1
 http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak
 http://zonavick.blogspot.com/2010/10/laporan-pendahuluan-katarak.html

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Katarak
1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa
yang keruh.
2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam
kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)
3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa,
umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun
(Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua- duanya.Biasanya mengenai kedua
mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001).

B. Tanda dan Gejala Katarak


1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek
2. Peka terhadap sinar
3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap
4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil
5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi saat katarak
bertambah luas.

C. Macam-macam Katarak
1. Katarak yang didapat sejak lahir
2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir
3. Katarak yang didapat pada lanjut usia
4. Katarak yang disebabkan penyakit lain
5. Katarak yang disebabkan trauma.

D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang. Katarak
kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang
berusia di atas 65 tahun menderita katarak.Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya
penglihatannya berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia,
sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak


Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah
keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu
lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.Pembedahan dilakukan bila tajam
penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari
atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.
Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa
dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan
nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut.Namun dengan tekhnik ini dapat
timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh
lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah
rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur,
yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi
nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana
komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.

F. Persiapan Pasien Sebelum Operasi Katarak


1. Pasien mendafarkan diri di pendaftaran
2. Pasien datang keruangan poli pemeriksaan mata
3. Pasien diperiksa terlebih dahulu
4. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu
5. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasi
6. Pasien dan keluarganya diminta persetujuannya untuk melakukan operasi katarak
7. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif
katarak
8. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnya
9. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat
pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen light
10. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk
berangkat ke ruang OK
11. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan,
seperti:
a. Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran
proses operasi katarak tersebut
b. Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi
c. Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi
d. Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati saja
12. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak
G. Proses Operasi Katarak
1. Pasien diberitahu bahwa operasi katarak akan segera dimulai
2. Tim operasi mempersiapkan perlengkapan alat
3. Mata pasien di berikan obat pelunak untuk memudahkan proses pembedahan dan dilakukan
balonisasi selama 5 menit
4. Kemudian mata yang akan dibedah diberikan obat anastesi lokal
5. Setelah itu mata yang akan dibedah dibersihkan dan dijaga selalu kelembabannya
6. Mata yang mengalami katarak dibedah dan dikeluarkan lensa yang telah rusak di mata
tersebut
7. Lensa yang telah rusak digantikan dengan lensa buatan
8. Mata dijahit kembali dan diberikan saleb mata untuk mempersepat proses penyembuhannya
9. Mata ditutup dengan kasa kemudian diperban agar tidak terkontaminasi dengan udara diluar
10. Pembedahan katarak telah selesai
11. Pasien dibawa kembali keruang poli pemeriksaan mata

H. Perawatan mata setelah pembedahan katarak


1. Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
b. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkan
c. Melakukan pekerjaan hanya tidak berat
d. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas
2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Jangan menggosok mata
b. Jangan membungkuk terlalu dalam
c. Jangan menggendong yang berat
d. Jangan membaca berlebihan dari biasanya
e. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besar
f. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah
g. Jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba mencuci mulut saja.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

DI RUANG BEDAH ASTER RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

OLEH:

Kelompok I Keperawatan Medikal Bedah

1.Yan Naganingrum P., S.Kep 131313143106


2.Nuzulul Zulkarnain Haq., S.Kep 131313143107
3.Siti Khulaifah., S.Kep 131313143109
4.Israfil.,S.Kep 131313143114
5. Ketut Lastri Aryati.,S.Kep 131313143110
6. Cici Desiyani., S.Kep 131313143122

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)

ANGKATAN B15

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

DI RUANG BEDAH ASTER RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Topik : Keperawatan Medikal Bedah

Sub Topik : Perawatan Pre Operasi

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien


Tempat : Ruang Bedah Aster

Hari/tanggal : Kamis, 10 April 2014

Waktu : 45 menit

1. 1. Tujuan

1) Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang
perawatan sebelum operasi atau pre operasi.

2) Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat :

(1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi

(2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi

(3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi

(4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi

(5) Menjelaskan persiapan psikologis

(6) Menjelaskan persiapan fisik

(7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi

1. 2. Materi

1) Pengertian perawatan pre operasi

2) Jenis dan tujuan tindakan operasi

3) Faktor resiko pada tindakan operasi

4) Persiapan sebelum operasi

5) Persiapan psikologis
6) Persiapan fisik

7) Keterampilan pasca tindakan operasi

1. 3. Metode

1) Ceramah

2) Diskusi, dan

3) Demonstrasi

1. 4. Media

1) Leaflet

2) Flip Chart

3) Alkohol gliserin

4) Tisu

1. 5. Organisasi kegiatan

Pembimbing akademik : Abu Bakar.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB

Pembimbing klinik : Tri Jungaju Ambarwati, S.Kep.,Ns

Penyaji materi : Siti Khulaifah.,S.Kep

Moderator : Ketut Lastri Aryati.,S.Kep

Observer : Israfil., S.Kep

Fasilitator : Yan Naganingrum P., S.Kep

Nuzulul Zulkarnain Haq., S.Kep

Cici Desiyani, S.Kep


1. 6. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:

1 Membuka kegiatan dengan 1 Menjawab salam


mengucapkan salam
2 Mendengarkan
2 Memperkenalkan diri
3 Memperhatikan
3 Kontrak waktu

4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.

5 Menyebutkan materi penyuluhan yang


akan diberikan
2 25 Menit Pelaksanaan :

Menjelaskan tentang: Mendengarkan dan


memperhatikan
1. Pengertian perawatan pre operasi
2. Jenis dan tujuan tindakan operasi
3. Faktor resiko dalam tindakan operasi
4. Persiapan sebelum operasi
5. Persiapan psikologis
6. Persiapan fisik
7. Mendemonstrasikan keterampilan
pasca tindakan operasi dan cara
mencuci tangan yang baik dan benar

3 10 menit Diskusi: Mengajukan pertanyaan

1. Memberikan kesempatan pada


peserta untuk mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan bersama dan
menjawab pertanyaan
2. Memberikan leaflet kepada peserta

4 3 Menit Evaluasi :

1. Menanyakan pada peserta tentang Menjawab & menjelaskan


materi yang diberikan dan pertanyaan
reinforcement kepada peserta bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi.
2. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk mendemonstrasikan
keterampilan pasca tindakan operasi
dan cara mencuci tangan yang baik
dan benar.

5 2 Menit Terminasi :

1 Mengucapkan terima kasih kepada Mendengarkan dan


peserta membalas salam

2 Mengucapkan salam

1. 7.

Flip Chart
: Observer
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
: Moderator
Keterangan :

Setting Tempat Penyuluhan

1. 8. Job Description
2. Moderator

Uraian tugas :

1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan tim kepada peserta.

2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.

3) Memotivasi peserta untuk bertanya.

4) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.

5) Menutup acara penyuluhan.

1. Penyaji

Uraian tugas :

1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.

3) Menjawab pertanyaan peserta.

1. Fasilitator

Uraian tugas :

1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.

4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.

5) Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.

1. Observer

Uraian tugas :

1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.

2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.

4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.

1. 9. Evaluasi
2. Standart

1) Kesiapan materi

2) Kesiapan SAP

3) Kesiapan media : Flip Chart dan leaflet

4) Undangan peserta hadir di tempat penyuluhan

5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2

6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.

1. Proses

1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.


2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

4) Suasana penyuluhan tertib

5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.

1. Hasil

Peserta dapat menjelaskan:

(1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi

(2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi

(3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi

(4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi

(5) Menjelaskan persiapan psikologis

(6) Menjelaskan persiapan fisik

(7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi

MATERI PENYULUHAN

Perawatan Pre Operasi (Persiapan Sebelum Operasi)

1. 1. Pengertian

Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat
klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien
berpindah atau berada di ruang operasi.

1. 2. Jenis & Tujuan Tindakan Operasi

1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam
menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.

2) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi
nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.

3) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian
tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi.
4) Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi atau
penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll.

5) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak
berfungsi, contoh transplantasi ginjal.

1. 3. Faktor Resiko

Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik. Masalah
kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor penyebab
ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan
fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang
menjadi kontraindikasi tindakan operasi.

1. 4. Persiapan sebelum Operasi

1) Formulir Persetujuan / Informed consent

Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa klien dan
keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan
operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani
jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau
perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.

2) Hasil Pemeriksaan Penunnjang

Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain
lain harus menunjukkan hasil yang normal.

Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan
sebelum tindakan operasi dilakukan.

3) Persiapan Khusus

Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang sangat penting
untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah
pasca tindakan.

1. 5. Pesiapan Psikologis

Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan
psikologis klien adalah :

1) Informasi

Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat
mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien,
berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung
jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan
keluarga.
2) Dukungan psikosial

Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya
mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga
merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra
operasi.

3) Peran klien dan keluarga

Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya
kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan
bantuan informasi.

4) Pelatihan keterampilan

Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien pasca
tindakan operasi yang dialami.

Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan
batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.

1. 6. Persiapan Fisik

1) Pembatasan Nutrisi dan Cairan

Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan
karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan
berbahaya jika klien mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.

Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa
mempebolehkan :

1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur.
2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa
basa.

2) Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih

Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu
pada kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan.

1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani
pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih
telah kosong.

3) Higiene (kebersihan diri)


Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi
luka.

1. Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan.


2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi jika ada.
3. Menggunting kuku .
4. Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari rambut.
5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti gigi palsu, lensa
kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain.
6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi.

4) Istirahat dan Tidur

Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang
adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan.

5) Medikasi (obat-obatan)

Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan
lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.

1. 7. Tekhnik Keterampilan Pasca Operasi

1) Mobilisasi dini

Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada diruangan perawatan.

Mobilisasi dini dilakukan dengan cara :

1. Posisi klien terlentang atau semifowler.


2. Kedua kaki ditekuk dengan posisi kedua telapak kaki rata. Hitung selama 1 – 3,
kemudian kaki diluruskan kembali.
3. Gerakkan jari jari kaki mengahadap ke bagian tubuh atas atau ke arah kepala. Hitung
selama 1 – 3, kemudian rilekaskan kembali.
4. Tekukkan kaki kiri diatas tempat tidur, dan angkat kaki kanan secara rata (lutut tidak
ditekuk), hitung selama 1-3 dan rileks kembali. Lakukan pada kaki yang berlawanan.

2) Napas dalam

Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau sulit
bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan operasi.

Napas dalam dilakukan dengan cara :


1. Posisi klien setengah duduk ( semi fowler)
2. Letakkan kedua telapak tangan diatas dada tepatnya dibawah batas tulang rusuk.
3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang
penuh.
4. Tahan napas selama 2 – 3 detik.
5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut denga posisi
bibir seperti bersiul.

3) Batuk efektif

Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada tenggorokkan. Batuk yang
tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada luka pembedahan teutama luka operasi pada area
dada dan perut.

Batuk efektif dilakukan dengan cara :

1. Cuci tangan dengan langkah yang benar.


2. Letakkan tangan pada dada, perut, atau pada area luka pasca operasi (dengan tekanan
lembut)
3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang
penuh.
4. Tahan napas selama 2 – 3 detik.
5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut dengan posisi
bibir seperti bersiul.
6. Ulangi tekhnik dapas dalam (c,d,e) selama 2 sampai 3 kali.
7. Pada napas dalam yang ke 3, tahan napas 2-3 detik, dan batukkan secara perlahan.

Daftar Pustaka

1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
& Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta

DAFTAR HADIR PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI

DI RUANG BEDAH ASTER RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

KAMIS, 10 APRIL 2014

NO. NAMA PESERTA ALAMAT PESERTA TTD PESERTA


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN

PENYAKIT EFUSI PLEURA

DI RUANG PARU LAKI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

No Kegiatan Iya Tidak Keterangan


1. Jumlah peserta

1. Peserta yang hadir dalam penyuluhan


minimal 10 orang

Standart
2.
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media: flipchart, dan leaflet
4. Peserta hadir di tempat penyuluhan 5
menit sebelum acara dimulai
5. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan diadakan H-2

Proses

1. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang


direncanakan
2. Peserta antusias terhadap materi
penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Peserta menjawab pertanyaan secara
3. benar
5. Suasana penyuluhan tertib
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan
tempat penyuluhan sebelum penyuluhan
selesai
7. Fase diakhiri dengan waktu yang tepat

Hasil

Peserta dapat menyebutkan kembali tentang :

(1) Pengertian perawatan pre operasi

(2) Jenis dan tujuan tindakan operasi

(3) Faktor resiko pada tindakan operasi

(4) Persiapan sebelum operasi

(5) Persiapan psikologis

(6) Persiapan fisik

(7) Tekhnik keterampilan pasca operasi

Job description
4.
1. Moderator

Uraian tugas::

1) Membuka acara penyuluhan,


memperkenalkan diri dan tim kepada peserta

2) Menyampaikan kontrak waktu lama


penyuluhan

3) Memotivasi peserta untuk bertanya

4) Memberikan feedback untuk peserta


tentang materi yang disampaikan

5) Mempersilahkan pembimbing untuk


menambahkan, mengklarifikasi, dan meluruskan
materi yang telah disampaikan

5. 6) Menyimpulkan hasil diskusi

7) Menutup acara penyuluhan

1. Penyaji

Uraian tugas:

1) Memahami materi yang disampaikan

2) Memberikan materi penyuluhan dengan


menarik dan jelas

3) Menjelaskan materi penyuluhan dengan


bahasa yang mudah dipahami oleh peserta

4) Mampu menjawab pertanyaan peserta

1. Fasilitator

Uraian tugas:

1) Ikut bergabung dan duduk bersama diantara


peserta

2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan


materi penyuluhan

3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi


yang belum jelas

4) Membagikan leaflet

1. Observer
Uraian tugas:

1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta

2) Menjadi time keeper dalam jalannya diskusi

3) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

4) Mengamati perilaku verbal dan non verbal


peserta selama proses penyuluhan

5) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan


rencana penyuluhan
Latar belakang
Katarak-katarak adalah pengkabutan dari bagian lensa-lensa mata. Akibatnya adalah
lebih banyak seperti mencoreng minyak gemuk diatas lensa-lensa kamera dan
menganggu/memperburuk penglihatan normal.
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan kabut pada lensa mata.
Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat
menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk,
banyak faktor yang menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal.
Lensa yang tidak bening tersebut tidak bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan
dikirim melalui saraf optik ke otak
Katarak-katarak akan mempengaruhi kebanyakan orang-orang jika mereka hidupnya
cukup lama (panjang umur). Kelainan-kelainan ini mempengaruhi 60 persen dari orang-orang
yang lebih tua dari 60 tahun dan terjadi ketika lensa-lensa mata berukuran aspirin yang
normalnya jernih mulai menjadi berkabut mengganggu atau memperburuk penglihatan.
Ahli-ahli memperkirakan bahwa lebih dari 1,2 juta penduduk Amerika didiagnosis
setiap tahun dengan katarak-katarak yang memerlukan perawatan. Ketika ada jumlah-jumlah
orang tua di Amerika yang membesar, kejadian katarak-katarak meningkat. Orang-orang ini
seringkali ingin melanjutkan mengendarai mobil, membaca dan aktivitas-aktivitas berpergian
untuk mana penglihatan yang jelas adalah vital.
Hingga akhir-akhir ini, siapa saja yang mengembangkan katarak-katarak dan
memerlukan operasi menghadapi suatu prosedur yang melibatkan sakit/nyeri dan seringkali
hasil-hasil yang kurang dari memuaskan. Hingga akhir tahun tujuh puluhan, dokter-dokter
mengangkat lensa-lensa yang berkabut dalam suatu prosedur operasi yang memerlukan suatu
opname (tinggal dirumah sakit) lima sampai tujuh hari. Setelah itu, pasien harus memakai
kaca-kaca setebal "botol cocacola" atau contact lenses dimana tidak dari keduanya dapat
mengembalikan secara penuh penglihatan ke tingkat sebelumnya.

II. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang katarak, diharapkan sasaran mampu memahami
dan melaksanakan penanganan dari katarak
2.Tujuan khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit sasaran diharapkan mampu :
1. Sasaran mengetahui pengertian katarak.
2. Sasaran mengetahui penyebab katarak.
3. Sasaran mengetahui jenis katarak
4. Sasaran mengetahui gejala katarak
5. Sasaran mengetahui tentang pencegahan katarak
6. Sasaran mengetahui penanganan katarak
III. Manfaat

 Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit katarak.


 Sasaran mampu melaksanakan tindakan penanggulangan pada pasien dengan katarak.

IV. Materi
Terlampir

V. Metode

 Ceramah
 Tanya jawab

VI.Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :

DAFTAR PUSTAKA
 Sidarta, Ilyas. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Cet. 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1998.

 Darling, Vera H & Thorpe Margaret R. Perawatan Mata. Yogyakarta : Penerbit Andi; 1995.

 Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan

pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta, 2000

Anda mungkin juga menyukai