III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Leaflet
V. Materi
Materi penyuluhan meliputi : Pengertian, tanda dan gejala, macam-macam, penyebab,
penatalaksanaan katarak, persiapan sebelum operasi katarak, proses operasi katarak,
perawatan mata setelah pembedahan katarak.
VI. Kegiatan Penyuluhan
VII. Evaluasi
a. Evaluasi Persiapan
Pengaturan tempat serta kontrak dengan pasien 1 hari sebelum acara
dilaksanakan
Kesiapan materi 2 hari sebelum acara dilaksanakan
Mempersiapkan leaflet 1 hari sebelum acara dilaksanakan
b. Evaluasi Proses
Pasien dan keluarga memperhatikan
Tempat, alat dan media dapat digunakan dengan baik dan dipersiapkan 20 menit
sebelum acara mulai
Kegiatan dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
c. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian katarak dengan benar
Pasien dan keluarga mampu menyebutkan salah satu dari 5 tanda gejala katarak
dengan benar
Pasien dan keluarga mampu menyebutkan salah satu dari 5 macam katarak
dengan benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan penyebab katarak dengan benar
Pasien dan keluarga mampu menyebutkan cara penatalaksanaan katarak dengan
benar
Pasien dan keluarga mampu dan siap secara mental untuk melakukan op
Katarak.
d. Alat Evaluasi
Apa pengertian katarak ?
Apa tanda dan gejala katarak ?
Apa salah satu macam jenis katarak ?
Apa penyebab terjadinya katarak ?
Apa yang harus dilakukan penderita katarak ?
Apa saja persiapan untuk op katarak ?
A. Pengertian Katarak
Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun akibat
lensa yang keruh. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau
bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998). Katarak adalah proses terjadinya
opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses
penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk.
2000).
Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua- duanya.Biasanya
mengenai kedua mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001).
C. Macam-macam katarak
1. Katarak yang didapat sejak lahir
2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir
3. Katarak yang didapat pada lanjut usia
4. Katarak yang disebabkan penyakit lain
5. Katarak yang disebabkan trauma.
D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang. Katarak
kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90%
orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak.Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun
daya penglihatannya berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di
dunia, sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. Gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. Gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak
Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang
telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak
perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.Pembedahan dilakukan bila
tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan
sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis
Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi
lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga
korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut.Namun dengan
tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena
seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula
zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun,
katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu
fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi
kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien
meningkat.