Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELOMPOK PROFESI NERS RS GRHA HUSADA


STUNTING

Oleh :

1. Reni Rahayu Yuspitasari (2022090018)


2. Dian Purnomo (2022090021)
3. Fauziyah Ningsih (2022090023)
4. Nanang Widyatmoko (2022090022)
5. Liya Widianti (2022090015)
6. Yeni Fatmawati (2022090044)
7. Fauziatul Hanifah (2022090014)
8. Faqihudin (2022090035)
9. Wahyu Indah Rizki Isnaini (2022090010)
10. Nahdiyatul Ilmiyah (2022090037)
11. Dina Rizky Febriana (2022090045)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Stunting
Hari/tanggal : Kamis, 20 Oktober 2022
Waktu : 09.00 - selesai WIB
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Poli Pelangi
Tempat : Rawat Inap Lantai 3 Rumah Sakit Grha Husada

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Stunting pada balita
diharapkan peserta dapat memahami dan mampu mewaspada terjadinya
stunting pada balita.
2. Tujuan Instrksional Khusus (TIK)
Setelah dibrikan penyuluhan 1x45 menit, diharapkan pasien ataupun
keluarga pasien mampu:
a. Menjelaskan Tentang Definisi Stunting
b. Menjelaskan Tentang Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
c. Menjelaskan Tentang Penyebab Stunting
d. Menjelaskan Tentang Dampak Stunting
e. Menjelaskan Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil dan Balita
f. Menjelaskan Tentang Jenis Makanan Pencegah Stunting

B. SUB POKOK BAHASAN PENYULUHAN


1. Definisi Stunting
2. Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
3. Penyebab Stunting
4. Dampak Stunting
5. Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil dan Balita
6. Jenis Makanan Pencegah Stunting

C. MEDIA
1. LCD
2. Proyektor
3. Laptop
4. Powerpoint
5. Leaflet

D. RANCANGAN TEMPAT

1 2 Ket:
1. Penyuluh
2. Moderator
3 3 3 3. Anggota Keluarga
6 6 4. Observed
5. Notulen
4 5 6. Fasilitator
E. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab

F. SUSUNAN ANGGOTA PENYULUHAN


1. Pembimbing Klinik : Rudianto,.S.Kep.Ns
2. Pembimbing Akademik : Yuanita Syaiful, S.Kep.,Ns.,M.Kep
3. Moderator : Fauziatul Hanifah
4. Pemateri : Nanang Widyatmoko
5. Notulen : Fauziyah Ningsih
6. Observed : Nahdiyatul Ilmiyah
Dian Purnomo
7. Fasilitator : Yeni Fatmawati
Wahyu Indah
Liya Widianti
Reni Rahayu Yuspitasari
8. Dokumentasi : Faqihuddin
Dina Rizky Febriana
Tugas anggota penyuluhan :

1. Moderator
• Membuka dan menutup acara
• Memperkenalkan diri
• Menatapkan tata tertib acara penyuluhan
• Menjaga kelancaran acara
• Memimpin diskusi
2.  Penyuluh / Pemateri
• Menyajikan materi penyuluhan
• Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan
3. Observer
• Mengamati jalannya kegiatan
• Mengevaluasi kegiatan
• Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan
4. Fasilitator
• Bersama moderator menjalin kerjasama dalam menyajikan materi
penyuluhan
• Motivasi peserta kegiatan dalam bertanya
• Menjadi contoh dalam kegiatan
G. STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tahap Metode PJ
Waktu Kegiatan Audience
. Kegiatan
1. Pembukaan 5 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam Ceramah MC &
menit dengan mengucapkan 2. Memperhatikan Moderator
salam. penyuluhan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
4. Kontrak Waktu
5. Menggali pengetahuan
peserta tentang materi
yang akan di sampaikan

2. Inti 25 Penyampaian Materi 1. Memperhatikan


menit 1. Materi dan Ceramah Pemateri
a. Menjelaskan tentang mendengarkan & Tanya
definisi Stunting penyuluh. jawb
b. Menjelaskan tentang 2. Bertanya tentang
hal yang kurang
perbedaan Stunting
dimengerti.
dan Gizi Buruk
c. Menjelaskan tentang 3. Memperhatikan
penyebab Stunting jawaban
d. Menjelaskan tentang
dampak Stunting
e. Menjelaskan
pencegahan Stunting
pada ibu hamil dan
balita
f. Menjelaskan jenis
makanan pencegah
Stunting
2. Memberikan waktu
kepada peserta untuk
bertanya.
3. Penutup 10 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Ceramah Moderator
menit kepada peserta tentang pertanyaan. &
materi yang sudah 2. Memperhatikan Fasilitator
disampaikan. 3. Menjawab
2. Menyimpulkan hasil salam.
penyuluhan.
3. Membagikan Leaflet
4. Mengucapkan
terimakasih dan menutup
acara dengan salam
penutup.

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
c. SAP sudah disiapkan 2 hari sebelum dimulai acara
d. Materi dan media yang akan digunakan sudah disiapkan 2 hari sebelum
dimulai acara
e. Kontrak waktu dengan sasaran sudah dilakukan

2. Evaluasi proses
a. Acara dimulai tepat waktu dan sasaran sesuai target.
b. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
c. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi hasil
a. Jumlah peserta yang datang 15 orang dari target yang diharapkan
b. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 15 orang dari peserta mampu:
 Menjelaskan tentang definisi Stunting
 Menjelaskan tentang perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
 Menjelaskan tentang penyebab Stunting
 Menjelaskan tentang dampak Stunting
 Menjelaskan pencegahan Stunting pada Ibu Hamil dan Balita
 Menjelaskan tentang Jenis Makanan Pencegah Stunting
Lampiran Materi

MATERI
STUNTING

A. DEFINISI STUNTING
Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang badan atau tinggi badan anak
kurang jika dibandingkan dengan umurnya.

B. PERBEDAAN STUNTING DAN GIZI BURUK


Stunting :
 Gabungan sangat pendek dan pendek
 Pertumbuhannya melambat
 Tubuh lebih pendek dan tampak lebih muda dibanding teman seusianya
 Diukur dari perbandingan tinggi badan dengan usia
 Berdampak pada gangguan metabolisme
 Mengakibatkan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal
 Kekurangan gizi dalam jangka panjang
Gizi Buruk :
 Gabungan gizi buruk dan gizi kurang
 Kulit yang kering, lemak di bawah kulit berkurang, otot mengecil
 Ada kemungkinan perut anak menjadi buncit
 Diukur dari berat badan
 Mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah
 Mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya
 Disebabkan oleh klekurangan asupan gizi dalam waktu yang relatif singkat

C. PENYEBAB STUNTING
1. Pola makan : Rendahnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan yakni sejak
janin hingga bayi umur 2 tahun
2. Pola Asuh : pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan pada bayi
dan balita
3. Sanitasi : buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, kurangnya
kebersihan lingkungan

D. DAMPAK STUNTING
1. Gagal tumbuh : berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus
2. Gangguan metabolisme saat dewasa : meningkatkan resiko penyakit tidak menular
(diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung)
3. Hambatan perkembangan kognitif dan motorik : berpengaruh pada perkembangan
otak dan keberhasilan pendidikan

E. PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU HAMIL DAN BALITA


1) Mencegah Stunting pada Ibu Hamil
 Penuhi kebutuhan gizi selama hamil
 Konsumsi suplemen prenatal
 Hindari penyakit infeksi
 Berhenti merokok dan minum alkohol
 Istirahat yang cukup
 Rutin beraktivitas fisik
 Rutin memeriksakan kehamilan
 Konsumsi asam folat sejak berencana hamil
2) Mencegah Stunting pada Balita
 Pemantauan pertumbuhan balita
 Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk
balita
 Menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak
 Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
3) Anak Usia Sekolah
 Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
 Menguatkan kelembagaan Tim Pembina UKS
 Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS)
 Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan narkoba

F. JENIS MAKANAN PENCEGAH STUNTING


1. Telur
2. Tahu
3. Kacang-kacangan
4. Ikan
5. Daging Merah
6. Hati Ayam
7. Alpukat
8. Roti dan nasi
9. Susu atau yogurt

G. GERAKAN 1000 HPK


Pemerintah telah menetapkan aturan melalui Perpres RI no 42 Tahun 2013 tentang
upaya percepatan perbaikan gizi dengan Gerakan 1000 HPK.
Sasaran utamanya adalah ibu hamil dan bayi hingga 2 tahun. Upaya percepatan
perbaikan gizi bertujuan untuk: 1) menurunkan prevalensi stunting, wasting,
underweight, dan mencegah overweight pada balita; 2) menurunkan prevalensi anemia
pada ibu hamil dan wanita usia subur (WUS); 3) menurunkan prevalensi BBLR; 4).
meningkatkan cakupan ASI eksklusif.
Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan? Ada beberapa alasan pentingnya
memperhatikan 1000 HPK, yaitu : a) intervensi perbaikan nutrisi yang paling cost
effectiveness, b) periode kritis kehidupan, c) dampak kurang gizi bersifat permanen dan
jangka panjang.
Delapan minggu pertama usia kehamilan merupakan periode emas pembentukan
organ-organ seperti otak, hati, ginjal, tulang, dan saraf (myelinasi). Usia kehamilan 9
minggu hingga akhir kehamilan merupakan periode perkembangan dan pematangan
fungsi organ-organ penting. Sementara pada usia 0 hingga 2 tahun adalah puncak
perkembangan fungsi melihat, mendengar, berbahasa, & fungsi kognitif. Pada usia 3
bulan postnatal hingga usia 15-18 tahun terjadi proses synaptogenesis, dimana produksi
sinap pada usia 4 bulan postnatal berlebih, hingga jumlah sinap bayi aterm pada usia 4
bulan sama dengan jumlah sinap pada orang dewasa. Perkembangan otak akan terus
berlangsung hingga usia dewasa.
Masa 1000 hari pertama kehidupan adalah kesempatan emas (critical window of
opportunity) untuk mengoptimalkan pertumbuhan otak dan mencegah terjadinya
penyakit penyakit degeneratif di usia dewasa. Apabila pada masa ini kebutuhan gizi ibu
hamil tercukupi dan lingkungan sekitar ibu hamil baik dan bebas polusi, maka mata
rantai masalah stunting dan konsekuensi stunting jangka panjang dapat dicegah.

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, F., Rosmalina, Y. danPermanasari, Y. (2013) ‘Effect of the Pregnant Women ’


S Protein Intake and Their Baby Length At Birth To the Incidence of Stunting
Among Children Aged 12 Months’, PenelitianGizidanMakanan, 36(1), pp. 1–11.
Laksono,A. 2012. PedomanPerencanaan Program; Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizidalam Rangka Seribu Hari Pertama Kefidupan (gerakan 1000HPK), pp. 10-17.
Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC
Priyono, D. I. P., Sulistiyani dan Ratnawati, L. Y. (2015) ‘Determinan Kejadian
Stunting pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Randuagung Kabupaten Lumajang ( Determinants of Stunting among Children
Aged 12-36 Months in Community Health Center of Randuagung , Lumajang
Distric )’,Jurnal Kesehatan Masyaakat, 3(2), pp. 349–355
Kemenkes, R. (2016) ‘HasilPemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016’
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN
Hari/ Tanggal :
Tempat Penyuluhan :

TERCAPAI
KRITERIA EVALUASI KETERANGAN
YA TIDAK
1. Evaluasi Struktural :
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam
penyuluhan semua lengkap dan
dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu :
 Leaflet
 Power Point
 Speaker

b. Persiapan Materi
Materi disiapkan 2 hari sebelum
cara dalam bentuk makalah atau
SAP dan dibuatkan power point
dan leaflet dengan ringkas,
menarik, lengkap, mudah
dimengerti oleh peserta
penyuluhan
c. Persiapan peserta
Penyuluhan mengenai diabetes
melitus. peserta sudah
diinformasikan sebelum
melaksanakan penyuluhan
d. Semua peserta hadir dalam
kegiatan
e. Kontrak waktu dengan peserta
sudah dilakukan sebelumnya.

2. Evaluasi Proses :
a. Moderator : membuka acara,
memperkenalkan diri,
menjelaskan tujuan, membuat
kesimpulan, menutup acara.
b. Pemateri : menggali
pengetahuan, memberikan
reinforcement, menyampaikan
materi
c. Fasilitatotor : menciptakan
suasana yang nyaman,
memotivasi peserta untuk ikut
aktif dalam penyuluhan dan
bertanya.
d. Peserta : antusias terhadap
materi yang diberikan, tidak
meninggalkan tempat
penyuluhan, mengajukan
pertanyaan dan menjawab
pertanyaan dengan benar.

3. Evaluasi Hasil
a. Jumlah peserta yang datang 100%
hadir dari target yang diharapkan
b. Peserta mampu:
 Menjelaskan tentang definisi
Stunting
 Menjelaskan tentang perbedaan
Stunting dan Gizi Buruk
 Menjelaskan tentang penyebab
Stunting
 Menjelaskan tentang dampak
Stunting
 Menjelaskan pencegahan
Demam Stunting
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai