Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENCEGAHAN DAN PERAWATAN MATA PADA PENYAKIT GLAUCOMA”

Dosen Pembimbing :
Trijati Puspita L, S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Azizah Ayu Puspitasari (1902012745)
2. Dian Febriani (1902012749)
3. Endang Sasmitarasa (1902012748)
4. Fitria Asmorosari (1902012743)
5. Nadia Ayu Salsabila (1902012742)
6. Nesti Nur Asikhin (1902012744)
7. Noviana Sadila (1902012746)
8. Nur Muhtarinin Iftidayati (1902012747)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencegahan dan Perawatan
Mata Pada Penyakit Glaucoma” sesuai waktu yang ditentukan. Makalah ini di susun sebagai
salah satu persyaratan mengikuti proses belajar mengajar Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Lamongan.
Selama penyusunan, penulis mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Bapak/Ibu:

1. Dr.Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.,Ns,M.Kes selaku Rektor Universitas Muhammadiyah


Lamongan
2. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Universitas Muhammadiyah Lamongan
3. Ns.Suratmi,M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Lamongan
4. Trijati Puspita L, S.Kep., Ns., M.Kep Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Keperawatan
Medikal Bedah
5. Teman-teman sekalian yang telah membantu dan memberi saran dalam penulisan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat diterima, serta bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Lamongan, 15 Desember 2021

Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topic : Pencegahan dan Perawatan Mata Pada Penyakit Glaucoma


Hari, Tanggal : Senin, 20 Desember 2021
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Di Pukesmas Nanggalo
Materi : Terlampir

1. Latar Belakang
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan yang ketiga di Indonesia terdapat
sejumlah 0.40% penderita glaukoma di Indonesia yang mengakibatkan kebutaan 0,26%
penduduk. Prevalensi penyakit utama di Indonesia adalah kelainan refraksi 24,72%,
pterigium 8,79%, katarak 7,40%, konjungtiva 1,74%, parut kornea 0,43%, glaukoma 0,40%,
retinopati 0,17%. Prevalensi dan peyebab buta kedua 0,16% kelaianan refraksi 0.11%, retina
0,09%, kornea
0.06% dan lain-lain 0.03%, prevalensi total 1,47%. Diperkirakan di Amerika Serikat ada 2
juta orang yang menderita glaucoma. Diantara mereka hampir setengah mengalami
gangguan pengelihatan dan 70 ribu benar-benar buta, bertambah setengah 5500 orang/tahun.
Glaukoma dapat menyerang semua usia namun lebih banyak sesuai bertambahnya usia,
mengenai sekitar 2% orang berusia di atas 35 tahun. Resiko lainnya adalah diabetes, orang
Amerika keturunan Afrika, yang mempunyai riwayat keluarga menderita glaukoma, dan
mereka yang
pernah mengalami trauma atau pembedahan mata, atau yang pernah mendapat terapi
kortikostreroid jangka panjang. Meskipun tak ada penanganan untuk glaukoma, namun
dapat dikontrol dengan obat. Kadang diperlukan pembedahan laser atau konvensional
(insisional). Tujuan penanganan adalah untuk menghentikan atau memperlambat
perkembangan agar dapat mempertahankan penglihatan yang baik sepanjang hidup dan
dapat dilakukan dengan menurunkan TIO.
Glaukoma merupakan salah satu dari penyebab kebutaan kronis. Terdapat
predisposisi genetik dan insidens lebih tinggi pada orang amerika. Glaukoma merupakan
kondisi yang ditandai oleh tekanan intra okuler yang tinggi yang merusak saraf optik.
Glaukoma kronis merupakan bentuk gangguan paling umum, mempengaruhi kirakira 2 %
orang Amerika dengan usia lebih dari 35 tahun. Glaukoma juga terjadi pada neonatus dan
anak karena abnormalitas kongenital atau obstruksi yang didapat. ada masyarakat awam
banyak yang menganggap bahwa glukoma disebabkan karena tekanan darah tinggi saja.
Dengan ini, penulis mengambil masalah ini sebagai bahan
penyuluhan, yang akan diberikan sebagai suatu informasi kesehatan kepada masyarakat.

2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, pasien di Puskesmas Nanggalo mengerti dan memahami
tentang Pencegahan dan Perawatan Mata pada Penyakit Glaucoma.

3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

a. Mampu mengetahui Pengertian Penyakit Glaucoma


b. Mampu mengetahui Penyebab dari Penyakit Glaucoma
c. Mampu mengetahui Tanda dan Gejala Penyakit Glaucoma
d. Mampu mengetahui Pencegahan Penyakit Glaucoma
e. Mampu mengetahui Perawatan Penyakit Glaucoma
f. Mampu mengetahui Pengobatan pada Penyakit Glaucoma

4. Sasaran
Pasien yang menderita penyakit glaucoma dan pasien tanpa menderita penyakit glaucoma
di Puskesmas Nanggalo.

5. Materi
(Terlampir)

6. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

7. Media
1) LCD
2) Video Edukasi

8. Strategi Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin, 20 Desember 2021
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Di Pukesmas Nanggalo
Penyaji : Noviana Sadila
Moderator : Dian Febriani
Notulen : Nesti Nur Asikhin

9. Pengorganisasian dan Uraian Tugas


1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok, dan pembimbing.
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan.
c. Membuka dan menutup kegiatan.
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan.
e. Mengarahkan jalannya kegiataan.
f. Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
g. Menyimpulkan kegiatan

2. Tugas Presenter
a. Menyusun rencana kegiatan SAP.
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
c. Menjelaskan dan mendemostrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audience.
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik.
3. Tugas Fasilitator
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan.
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan.
4. Tugas Observasi
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan
10. Pelaksanaan Kegiatan

No. Tahap kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu


Peserta
1. PEMBUKAAN  Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit

 Memperkenalkan diri, anggota Peserta mendengar 2 menit


kelompok dan pembimbing
 Menjelaskan topic penyuluhan Peserta mendengar 21menit

 Menjelaskan tujuan kegiatan Peserta menyetujui 1 menit


 Membuat kontrak waktu
2. ISI  Menjelaskan materi Peserta memperhatikan 20 menit
• Pengertian penyakit
glaucoma

• Penyebab dari penyakit


glaucoma

• Tanda dan gejala penyakit


glaucoma

• Pencegahan penyakit
glaucoma

• Pengobatan penyakit
glaucoma
 Mempersilahkan untuk Peserta mengajukan 5 menit
bertanya pertanyaan

3 PENUTUPAN  Menanyakan kembali Peserta menjelaskan 2 menit


mengenai penjelasan yang kembali apa yang
ditanyakan

 Membuat kesimpulan. Peserta mendengarkan 1 menit


 Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit

11. Evaluasi

A. Evaluasi/ Laporan Hasil


1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan.
 Penanggung jawab
Bekerja sesuai yang diharapkan dengan cara mengarahkan dan membimbing
anggota kelompoknya dalam diskusi.
 Presenter
Penyaji sudah sesuai dalam penyampaian atau penjelasan materi kepada
audiens.
 Moderator
Moderator sudah sesuai dalam melukukan tugasnya yaitu memandu jalannya
diskusi.
 Fasilitator
Fasilitator masih sudah sesuai dalam menjalankan tugasnya yaitu
mengarahkan dan membimbing audiens pada saat penyuluhan.
 Obsevator
Obsevator sudah sesuai dalam menjalankan tugasnya yaitu mengamati dan
memperhatikan jalannya penyuluhan dari pertama sampai akhir.
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam melaksanakan penyuluahan tempat duduk yang digunakan oleh audiens
sesuai dengan yang terdapat pada SAP.

c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan.


Tempat sudah sesuai dengan yang diharapkan, tetapi media yang kami gunakan
belum sesuai dengan yang terdapat pada SAP.

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan.
c. Selama proses berlangsung diharapkan audience dapat mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan.
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audience berperan aktif.

3. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian penyakit
glaucoma
b. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan penyebab dan
pencegahan glaucoma
c. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit
glaucoma
d. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pencegahan penyakit
glaucoma
e. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan perawatan penyakit
glaucoma
f. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pengobatan penyakit
glaucoma
LAMPIRAN MATERI

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN MATA PADA PENYAKIT GLAUCOMA

A. PENGERTIAN PENYAKIT GLAUCOMA


Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau
lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan
kebutaan (Sidarta Ilyas, 2004). Menurut Martinelli (1991) dalam Sunaryo Joko Waluyo
(2009), bahwa Glaukoma merupakan kelainan mata yang mempunyai gejala peningkatan
tekanan intra okuler (TIO), dimana dapat mengakibatkan penggaungan atau pencekungan
pupil syaraf optik sehingga terjadi atropi syaraf optik, penyempitan lapang pandang dan
penurunan tajam pengelihatan.
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat,
sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi
penglihatan (Mayenru Dwindra, 2009). Glukoma akut adalah penyakit mata yang
disebabkan oleh tekanan intra okuler yang meningkat mendadak sangat tinggi. (Mansjoer,
Arif : 2001). Glukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan
bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
(Mansjoer, Arif : 2001). Jadi, menurut kelompok kami glaukoma adalah suatu penyakit
mata dimana meningkatnya tekanan intra okuler baik akut atau kronis, sehingga
menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Glaukoma merupakan sekelompok penyakit kerusakan saraf optic (neoropati
optik) yang biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular pada papil saraf
optik. Yang menyebabkan defek lapang pandang dan hilangnya tajam penglihatan jika
lapang pandang sentral terkena. (Bruce James.  et al , 2006 : 95)
Jadi, Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama
akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan
karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan
membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata
yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.

B. PENYEBAB PENYAKIT GLAUCOMA


Penyebab dari glaukoma adalah sebagai berikut (Sidharta Ilyas, 2004):
1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan cilliary.
2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau dicelah pupil

Faktor-faktor resiko dari glaukoma adalah (Bahtiar Latif, 2009):


a. Umur
Resiko glaukoma bertambah tinggi dengan bertambahnya usia. Terdapat 2 %
dari populasi usia 40 tahun yang terkena glaukoma. Angka ini akan bertambah
dengan bertambahnya usia.
b. Riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma
Untuk glaukoma jenis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma
mempunyai resiko 6 kali lebih besar untuk terkena glaukoma. Resiko terbesar adalah
kakak adik kemudian hubungan orang tua dan anak-anak.
c. Tekanan bola mata
Tekanan bola mata diatas 21 mmHg beresiko tinggi terkena glaukoma.
Meskipun untuk sebagian individu, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat
merusak saraf optik. Untuk mengukur tekanan bola mata dapat dilakukan dirumah
sakit mata atau pada dokter spesialis mata.
d. Obat-obatan
Pemakai steroid secara rutin misalnya pemakai obat tetes mata yang
mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita
asthma, obat steroid untuk radang sendi, dan pemakai obat secara rutin lainnya.

C. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT GLAUCOMA


Umumnya dari riwayat keluarga ditemukan anggota keluarga dalam garis vertical
atau horizontal memiliki penyakit serupa, penyakit ini berkembang secara perlahan
namun pasti, penampilan bola mata seperti normal dan sebagian besar tidak menampakan
kelainan selama stadium dini. Pada stadium lanjut keluhan klien yang muncul adalah
sering menabrak akibat pandangan yang menjadi jelek atau lebih kabur, lapangan
pandang menjdi lebih sempit hingga kebutaan secara permanen.

Gejala yang lain adalah (Harnawartiaj,2008):


a. Mata merasa dan sakit tanpa kotoran.
b. Kornea suram.
c. Disertai sakit kepala hebat terkadang sampai muntah.
d. Kemunduran penglihatan yang berkurang cepat.
e. Nyeri di mata dan sekitarnya.
f. Udema kornea.
g. Pupil lebar dan refleks berkurang sampai hilang.
h. Lensa keruh.

Selain itu glaucoma akan memperlihatkan gejala sebagai berikut (Sidharta Ilyas,2004)
a. Tekanan bola mata yang tidak normal
b. Rusaknya selaput jala
c. Menciutnya lapang penglihatan akibat rusaknya selaput jala yang dapat berakhir dengan
kebutaan.

D. PENCEGAHAN PENYAKIT GLAUCOMA


Glaukoma adalah penyakit yang menyebabkan resiko kebutaan. Karena itu
penyakit ini sangat menakutkan. Penderita glaukoma banyak yang merasa lebih depresi,
ketika mendapatkan diagnosis. Terkadang gejala yang tidak muncul pada tahap awal
menyebabkan keterlambatan penanganan. Tingkat keparahan glaukoma akan berjalan
secara bertahap dalam dalam waktu yang pelan maupun cepat. Semua itu tergantung dari
kondisi tekanan pada lensa mata. Karena itulah perlindungan kesehatan mata agar tidak
terkena glaukoma harus dilakukan sejak awal. Ada beberapa upaya yang bisa Anda
lakukan untuk bisa terhindar dari glaukoma. Berikut ini adalah langkah alami yang perlu
dilakukan sejak dini :

1. Mengontrol Kadar Gula Darah


Kadar gula darah sangat penting untuk melindungi mata dari tekanan pada lensa
yang berlebihan. Tekanan lensa inilah yang akan menyebabkan glaukoma dan umumnya
memang jarang disadari. Karena itu hal penting yang harus Anda lakukan adalah
memiliki pola kebiasaan makan makan yang baik. Hindari terlalu sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung karbohidrat komplek, gula berlebihan dan biji-bijian.
Beberapa makanan yang harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas misalnya seperti nasi,
pasta, sereal, kentang dan roti putih.

2. Olahraga

Melakukan berbagai jenis olahraga akan membantu menurunkan resiko tekanan


pada mata berlebihan. Terlebih bagi yang selalu bekerja di depan layar komputer. Latihan
atau olahraga juga bisa melindungi tubuh dari penyakit glaukoma akibat kondisi
metabolisme yang buruk seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

3.Melindungi Mata

Biasakan untuk melindungi mata apabila sedang melakukan olahraga atau


pekerjaan yang bisa meningkatkan resikocedera mata. Anda bisa menggunakan kacamata
khusus yang memang bisa melindungi area mata agar tidak terkena zat asing maupun
tekanan berlebihan. Pada awalnya mungkin tidak nyaman tapi memang sangat
diperlukan.

4. Hindari Makanan Mengandung Lemak


Kebiasaan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung lemak trans
akan membuat kesehatan mata Anda beresiko tinggi terkena glaukoma. Lemak akan
membuat sistem lensa mata menjadi lebih buruk terutama jenis lemak yang
didapatkan dengan cara dibakar dan digoreng. Karena itu hindari semua jenis
makanan yang mengandung lemak atau makan dalam jumlah yang sangat terbatas
saja. (baca juga : bahaya mengkonsumsi gorengan)
5. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata seharusnya memang sudah dilakukan sejak awal. Meskipun
glaukoma bisa terjadi pada usia lebih dari 42 tahun namun ada beberapa kasus
dimana usia muda terserang glaukoma. Karena itu pemeriksaan secara teratur harus
dilakukan untuk mengetahui gejala sejak awal. Bahkan orang yang memiliki riwayat
glaukoma dalam keluarga harus melakukan pemeriksaan secara teratur.

E. PENGOBATAN PENYAKIT GLAUCOMA


Jenis pengobatan glaukoma yang bisa dilakukan
Pada pengobatan glaukoma, deteksi dini adalah kuncinya. Maka dari itu, Anda
disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi mata ke dokter sebelum kondisi bertambah
parah. Setelah mendiagnosis, dokter mata akan merekomendasikan beberapa obat untuk
menghambat glaukoma menjadi parah.

Obat tetes mata bisa atasi glaukoma

1. Obat tetes mata


Pada tahap awal pengobatan glaukoma, dokter biasanya akan meresepkan obat
tetes mata. Obat tersebut akan membantu mengurangi tekanan di mata dengan cara
memperbaiki aliran dan mengurangi produksi cairan mata.
Jenis obat tetes mata yang diberikan bisa berbeda-beda, tergantung dari besarnya tekanan
yang perlu dikurangi. Contoh jenis obat yang biasa diresepkan dokter antara lain:
• Prostaglandin
Obat yang masuk dalam kategori ini antara lain latanoprost, travoprost, dan bimatoprost.
Obat ini biasanya diresepkan untuk penggunaan hanya satu kali sehari. Pemakaian obat
ini berisiko menimbulkan efek samping seperti mata perih dan merah serta membuat
kelopak mata berwarna lebih hitam.
• Beta bloker
Contoh obat tetes mata beta bloker yang digunakan untuk mengobati glaukoma adalah
timolol dan betaxolol.
Jenis efek samping yang mungkin muncul saat menggunakan obat ini antara lain adalah
sulit bernapas, detak jantung jadi lebih lambat, tekanan darah turun, dan badan lemas.
• Alfa adrenergic agonists
Contoh obat yang masuk dalam kateogori ini adalah apraclonidine dan brimonidine.
Efek samping yang mungkin muncul saat Anda menggunkannya antara lain detak jantung
jadi tidak teratur, tekanan darah naik, mata menjadi merah, bengkak dan gatal, serta
mulut menjadi kering.
• Carbonic anhydrase inhibitor
Dorzolamide dan brinzolamide adalah contoh obat yang masuk sebagai obat glaukoma
kategori ini. Tergantung dari kondisi mata, obat ini bisa digunakan 2-3 kali sehari.
Efek samping pemakaiannya antara lain berupa meningkatkanya frekuensi buang air
kecil, sensasi rasa logam pada mulut, dan kesemutan di jari kaki serta tangan.
• Rho kinase inhibitor
Obat glaukoma kelompok ini tersedia dengan bahan netarsudil dan diresepkan untuk
digunakan 1 kali per hari. Mata merah, terasa tidak nyaman, dan produksi kotoran mata
yang meningkat adalah efek samping yang mungkin terjadi saat Anda memakainya
• Agen kolinergik
Contoh obat dalam kelompok agen kolinergik adalah pilocarpine. Obat ini sebenarnya
sudah jarang diresepkan karena risiko munculnya efek samping lebih tinggi dibanding
obat-obat lainnya.
Efek samping yang mungkin muncul dengan penggunaan obat ini antara lain sakit kepala,
sakit mata, rabun dekat, dan mengecilnya ukuran pupil mata.

2. Obat minum
Apabila obat tetes mata tidak juga efektif mengatasi glaukoma, maka dokter bisa
menambahkan resep obat minum. Obat yang diresepkan biasanya berjenis beta bloker
atau carbonic anhydrase inhibitor.

Operasi laser dianggap efektif atasi glaucoma

3. Operasi laser
Dalam metode operasi laser sebagai pengobatan glaukoma, ada dua jenis utama yang
paling sering digunakan, yaitu trabeculoplasty dan iridotomy.
• Trabeculoplasty
Operasi ini biasanya dilakukan untuk orang yang mengalami glaukoma sudut terbuka.
Saat melakukan operasi ini, dokter mata akan menggunakan laser untuk membuat jalur
drainase atau jalur keluarnya cairan di mata, menjadi lebih baik. Hal in
KESIMPULAN

Glaukoma adalah suatu keadaan dimana di tandai dengan peningkatan tekanan


intra okuler yang dapat merusak saraf mata sehingga mengakibatkan kebutaan. Glaukoma
diklasifikasikan antara lain glaukoma primer, glaukoma sekunder, glaukoma kongenital
dan glaukoma absolut. Penyebabnya tergantung dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi
pada umumnya disebabkan karena aliran aquos humor terhambat yang bisa meningkatkan
TIO. Tanda dan gejalanya kornea suram, sakit kepala, nyeri, lapang pandang menurun, dll.
Komplikasi dari glaukoma adalah kebutaan. Penatalaksanaannya dapat dilakukan
pembedahan dan obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA

Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata, FKUI, 2000.

Susan Martin Tucker, Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosisi dan Evaluasi.
Ed 5 Vol3 EGC. Jakarta 1998.

Brunner & Suddart. Keperawatan Medical Bedah EGC. Jakarta 2002.

Anda mungkin juga menyukai