Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMENSIA

ahasan            :  Sindroma dan kelainan mental organik

ok Bahasan    :  Demensia pada usia lanjut

l                      :  16 januari 2012

                       : 08.30-9.15 wita

                      :  Lansia dan keluarga di Kelurahan Tamalnrea Jaya

peserta             : 30 orang

                       : Aula kantor Kelurahan Tamalanrea Jaya

ar Belakang

        Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan status gizi masyarakat
menyebabkan meningkatnya umur harapan hidup. Di Indonesia sendiri pada tahun 2015
diperkirakan umur harapan hidup akan lebih dari 65 tahun sehingga jumlah lansia bisa lebih
banyak dari balita yang ada (Depkes, 2005).

        Penigkatan jumlah lansia menuntut perhatian dari semua pihak baik pemerintah, pihak
swasta, masyarakat serta keluarga yang memiliki lansia di rumah, terutama tenaga perawat
selaku tenaga propesional pemberi pelayanan pada klien.

        Pada lansia akan terjadi proses penuaan, akan dialami oleh semua orang. Pada proses
penuaan akan terjadi perubahan dan penurunan struktur dan fungsi tubuh. Salah satu yang
terjadi adalah kemunduran fungsi kognitif yaitu :  Demensia.

        Selain lansia sendiri, keluarga yang memiliki lansia dan bahkan setiap orang hendaknya
mengetahui bagaimana perawatan pada demensia ini. Mengingat pentingnya hal tersebut
maka pada kesempatan penyuluhan di Aula kantor Kelurahan Tamalanrea Jaya, mahasiswa
S1 Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN  memilih topik penyuluhan mengenai
Demensia.

B.     Tujuan Umum


          Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mampu memahami tentang demensia pada
lansia.

C.     Tujuan Khusu Penyuluhan


          Setelah kegitan penyuluhan, peserta dapat menyebutkan dan mengerti tentang :

1.      Pengertian Demensia

2.      Penyebab Demensia

3.      Jenis Demensia

4.      Prinsip utama perawatan demensia pada lansia

D.    Materi (terlampir)


1.      Pengertian demensia

2.      Penyeban demensia pada lansia

3.      Jenis demensia pada lansia

4.      Prinsip utama perawatan demensia pada lansia

E.     Kegiatan Proses Penyuluhan


N
KEGITAN PENYULUHAN KEGITAN PESERTA WAKTU
O

1. Tahap Pembukaan :
a.  Memberi salam dan a.   Menjawab salam,
memperkenalkan diri serta mendengarkan dan
kontrak waktu memperhatikan.
5 menit
b.  Menjelaskan tujuan penyuluhan b.  Mendengarkan dan
 c.  Persepsi memperhatikan
c.   Memberi tanggapan

2. Tahap Pelaksanaan 20 menit


a. Menggali pengetahuan peserta a. Memperhatikan dan
tentang pengertian demensia mengemukakan pendapat
b.  Memberi reinfercement 
b. Mendengarkan,
c.  Memberikan balikan dan memperhatikan
meluruskan konsep c. Mendengarkan dan
d.  Mengenali pengetahuan peserta memperhatikan
tentang penyebab demensia pada d. Mengungkapkan pendapat
lansia
e.  Memberikan reinforcement dan
meluruskan konsep e. Mendengarkan dan
f.    Memberi kesempatan pada memperhatikan
peserta untuk bertanya f.   Mengajukan pertanyaan
g.  Menjawab pertanyaan
g. Mendengarkan dan
h.  Menjelaskan tentang jenis memperhatikan
demensia pada lansia h. Mendengarkan dan
i.    Memberikan kesempatan pada memperhatikan
peserta untuk bertanya i.   Mengajukan pertanyaan
j.    Memberikan reinforcement 
j.   Mendengarkan dan
k.  Menjawab pertanyaan memperhatikan

l.    Menjelaskan tentang prinsip k. Mendengarkan dan


utama perawatan demensia pada memperhatikan
lansia l.   Mendengarkan dan
m.  Memberikan kesempatan pada memperhatian
peserta untuk bertanya
n.    Menjawab pertanyaan m. Mengajukan pertanyaan

n.   Mendengar memperhatikan

3. Tahap Penutupan
a.    Bersama peserta menyimpulkan a.     Bersama penyuluh
materi menyimpulkan materi
b.    Mengadakan evaluasi dengan b.    Menjawab pertanyaan
5m
mengajukan pertanyaan
c.    Menutup penyuluhan dan
memberikan salam c.     Memperhatikan, menjwab
salam
F.      Evaluasi

1.      Evaluasi Struktur

        Peserta      30  orang

         Setting tempat baik, bentuk persegi panjang.


        Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik  / keluar masuk.

2.      Evaluasi Proses

Selama proses penyuluhan berlangsung diharapkan peserta aktif dan dapat memberikan
tanggapan dengan segera dan sopan.

3.      Evaluasi

        1 orang dari peserta dapat menyebutkan pengertian demensia pada lansia.

        1 orang dari peserta dapat menyebutkan 3 dari penyebab lansia.

        1 orang dari peserta dapat menyebutkan jinis demensia.

        1 orang dari peserta dapat menyebutkan 2 dari 5 prinsip utama perawatan demensia pada
lansia.

G.    Pengorganisasian
1.      Leader             : Satria Hanggara Putra

2.      Co leader         : Sunandar Said

3.      Observer          : Sukmawati Kasem

4.      Fasilitator         : Sri Hartati

Read more: Satuan Acara Penyuluhan (SAP): Demensia pada Lansia


http://nandarnurse.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-penyuluhan-
sap.html#ixzz3KiuVexMJ
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: nHandar on Facebook
Read more: Satuan Acara Penyuluhan (SAP): Demensia pada Lansia
http://nandarnurse.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-penyuluhan-
sap.html#ixzz3Kiu2GnoK
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: nHandar on Facebook

SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMENSIA

POKOK BAHASAN             : Demensia ( Pikun )


SUB POKOK BAHASAN    :
1.    Pengertian Demensia ( Pikun )
2.    Gejala Demensia ( Pikun )
3.    Penyebab Demensia ( Pikun )
4.    Ciri-ciri mudah lupa
5.    Cara agar tidak cepat pikun
SASARAN                            : Tn. A
TEMPAT                                : Rumah Tn. A
HARI/TANGGAL                  : Senin, 10 Februari 2012
WAKTU                                  : 1 x 30 menit
PENYULUH                          : desi

A.   TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan
Tn. A dapat memahami tentang demensia/pikun.

B.   TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
diharapkan Tn.A  yang mengalami demensia/pikun  mampu:
1.    Menjelaskan pengertian Demensia /Pikun
2.    Menyebutkan gejala Demensia/Pikun
3.    Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun
4.    Menyebutkan ciri-ciri mudah lupa
5.    Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun

C.   MATERI
Terlampir

D.   METODE
Ceramah dan tanya jawab

E.   KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu
.
1. Pembukaa 1.  Salam Menjawab salam 5
n 2.  Menyampaikan tujuan dan mendengarkan menit
2. Inti Menjelaskan pengertian Mendengarakan 25
Demensia /Pikun, Menyebutkan dan bertanya jika menit
gejala Demensia/Pikun, ada yang kurang
Menyebutkan penyebab jelas
Demensia/Pikun, Menyebutkan
ciri-ciri mudah lupa,
Menjelaskan cara agar tidak
cepat pikun.
3. Penutup 1.   Mengevaluasi Menjawab 5
2.   Menarik kesimpulan pertanyaan dari menit
penyuluh

F.    METODE
Leaflet

G.   PENILAIAN DAN EVALUASI


1.     Kognitif : Tn. A mampu menyebutkan pengertian Demensia /Pikun, Menyebutkan
gejala
                Demensia/Pikun, Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun, Menyebutkan
ciri-
                ciri mudah lupa, Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun.
2.     Afektif   : Tn. A mampu menerima dan menunjukkan sikap menerima penjelasan dari
                penyuluh.

H.   REFERENSI

Christopher, M . 2007. Pikun dan Pelupa. Jakarta : Dian Rakyat

Copel, L. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Jakarta ; EGC

Darmojo, B. 1999. Geriatri. Jakarta: FKUI

Kusuma, W. 1997. Kedaruratan Psikiatri dalam Praktek. Jakarta : Profesional Book’s

Nurviandari, K. 2007. Mengenal Demensia pada Lanjut Usia. www.komnaslansia.co.id


     ( 27 Juni 2008)

Subaidah, M. 2008. Demensia. www.mitrakeluarga.com ( 27 Juni 2008)

Yatim, F. 2003. Pikun ( Demensia) , Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya. Jakarta:Pustaka Populer
Obor
http://www.e-psikologi.com/ gangguan psikologi dan perilaku pada dimensia, 2002

MATERI

A.     Pengertian Demensia ( Pikun )

       Secara harfiahPikun atau demensia yaitu de yang berarti kehilangan dan mensia
yang berarti jiwa (Yatim, 2003). Secara umum, menurut Subaidah (2008) pikun
merupakan suatu penurunan intelektual yg diserati gangguan pengamatan hingga
hilangnya daya ingat yang sangat mengganggu dalam aktivitas sehari-hari.
Demensia adalah sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-
hari ( Brocklehurst and Allen, 1987 Cit. Boedhi Darmojo, 1999). Dimensia
merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa
gangguan kesadaran ( Kusuma, 1997).

B.     Gejala Demensia ( Pikun )


Gejala demensia menurut Christopher ( 2002) yaitu :
1.     Kehilangan ingatan
Gejala ini merupakan gejala umum dari demensia, dan ingatan mengenai kejadian-
kejadian baru yang pertama-tama terkena dampaknya. Kemampuan untuk
menyimpan informasi baru mengalami kemunduran karena perubahan dalam otak
yang terjadi
2.     Disorientasi
Hilangnya kemampuan untuk mengarahkan diri pada tujuan atau waktu tertentu.
Banyak penderita demensia menunjukkan tanda disorientasi, dimana mereka berada
dan kadang keluyuran keluar rumah dan tersesat.
3.     Perubahan kepribadian dan perilaku
Kepribadian pada sebagian penderita tampak tetap sama tapi yang lainnya
menunjukkan perubahan yang menyolok. Penarikan diri secara sosial dan hilangnya
minat terhadap kegiatan merupakan hal biasa. Mereka cenderung menjadi
pendengki dan cemas.
4.     Kehilangan kemampuan praktis
Sulit berkonsentrasi adalah salah satu ciri demensia. Para penderita mengalami
kesulitan dalam melakukan tindakan yang sebelumnya dapat dilakukan dengan
mudah.
5.     Kesulitan berkomunikasi
Pada tahap awal demensia orang mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat
untuk diucapkan. Kemampuan nonverbal seperti sentuhan dan ekspresi wajah
sangat penting untuk merawat orang yang mengalami demensia.
C.    Penyebab Demensia ( Pikun )
Penyebab demensia/pikun menurut Copel ( 2007) yaitu :
1.     Tumor pada begian otak
2.     Trauma kepala
3.     Kelainan jantung dan pembuluh
4.     Penyakit Psikiatri
5.     Kelainan metabolik ( kekurangan vitamin, kelainan hormon endokrin, kekurangan
oksigen )
6.     Obat-obatan dan racun ( alkohol, radiasi, logam berat, dan sebagainya)
7.     Alzheimar
8.     Parkinson
Menurut Budhi Darmojo (1999) penyebab demensia yaitu :

1.     Keadaan yang secara potensial reversible atau bisa dihentikan


a.  Intoksikasi ( obat, termasuk alkohol dan lain-lain)
b.  Infeksi susunan saraf pusat
c.   Gangguan metabolik
d.  Gangguan nutrisi
e.  Gangguan vaskuler
f.    Lesi desak ruang
g.  Hidrosefalus bertekanan normal
h.  Depresi
2.     Penyakit degeneratif progesif
a.  Tanpa gejala neurologik lain
1)  Penyakit Alzheimer
2)  Penyakit Pick
b.  Dengan gangguan neurologik yang prominen
1)  Penyakit Parkinson
2)  Penyakit Huntington
3)  Kelumpuhan supranuklear progesif
4)  Penyakit degeneratif lain yang jarang didapat

D.    Ciri-ciri Mudah Lupa


Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori menurun secara wajar. Menurut
Nurviandari ( 2007) Ciri-ciri mudah lupa antara lain :
1.  Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya
2.  Terdapat gangguan dalam mengingat kembali atau recall
3.  Terdapat gangguan dalam mengambil kembali informasi yang telah tersimpan dalam
     memori
4.  Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat.
5.  Lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi daripada menyebutkan namanya
E.     Cara Agar Tidak Cepat Pikun
Kusuma ( 1997 ) Cara-cara agar tidak cepat pikun yaitu :
1.  Latih Pikiran
a.  Belajar memainkan  alat—alat music
b.  Bermain catur, puzzle, dan TTS
c.   Bergaul dengan teman-teman
d.  Menekuni hobi baru, seperti melukis, dan membuat kerajinan
e.  Membaca buku dan mendengarkan berita
2.  Latih Fisik
a.  Jadikan olahraga menjadi kegiatan yang menyenangkan
b.  Minimal 30 menit sehari
c.   Mulai dari tingkatan yang paling ringan misalnya jalan kaki, naik tangga, atau 
bersepeda.
3.  Makan Sehat
a.  Makan makanan yg mengandung antioksidan ( vit A, C, E ) seperti jeruk, brokoli,
bayam, wortel, ubi, stroberi, tomat 
4.  Hindari Alkohol, Rokok dan Zat Terlarang
5.  Atasi Stres
a. Luangkan waktu untuk diri sendiri, gunakan untuk menarik napas dalam-dalam dan
    rileks
b.  Menerima hidup apa adanya
c.   Kurangi aktivitas yang berat
d.  Jaga kepala agar  jangan sampai trauma atau terjatuh
e.  Konsultasi rutin saat timbul gejala pelupa, monitor tekanan darah, kolesterol, gula
     darah, kendalikan agar selalu dalam keadaan normal

http://asuhankeperawatan4u.blogspot.com/2012/06/satuan-acara-penyuluhan-demensia.html

Anda mungkin juga menyukai