Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Penyakit Diabetes Militus dalam Masyarakat”

Kelas 3A :

Ulul Azmi (173110192)

Dosen Pembimbing :

Ns. Hj. Murniati muchtar, S.Kep, M, M. Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

TA 2019/2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Militus Pada Orang Dewasa


Waktu Pertemuan : 45 menit
Tanggal : November 2019
Tempat : Posyandu Kurao Pagang RT 2 RW 8
Sasaran : Masyarakat di daerah Kurao Pagang RT 2 RW 8
Metode : Ceramah dan tanya jawab

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme
glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. (Kemenkes,
2013).

Berdasarkan survei yang telah dilakukan di RT 02 RW 08 ditemukan sebanyak 1


dari 133 penduduk dengan persentase 8% menderita diabetes melitus, 9 dari 133
penduduk dengan persentase 6.8% menderita hipertensi, 3 dari 133 penduduk
dengan persentase 2.3 % menderita asam urat, 1 dari 133 penduduk dengan
persentase 2,3 % menderita gastritis.

Faktor resiko tingi terjadinya Diabetes Mellitus antara lain dispedemia, hipertensi,
stress, merokok, obesitas, kurang olahraga, usia, riwayat keluarga, serta kebiasaan
makan yang tidak sehat (Agung Pranoto,2016)

Berdasarkan survei yang telah dilakukan di RT 02 RW 08 ditemukan sebanyak 59


dari 133 penduduk dengan persentase 53 % yang merokok, sebanyak 22 dari 133
penduduk dengan persentase 16.5% memiliki riwayat sering memakan makanan
yang bersantan dan jeroan, sebanyak 71 dari 133 penduduk dengan persentase
53.4 % tahun tidak memiliki kebiasaan olahraga secara teratu, sebanyak 133 dari
133 pendudukdengan persentase 100% tidak pernah dilatih cara mengelola stress
yang dapat menjadi faktor risiko timbulnya penyakit Diabetes Mellitus.
Upaya yang dilakukan untuk pencegahan dan penanganan terhadap Diabetes
Mellitus ialah mengingat faktor risiko yang selalu ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari dan akibat buruk yang diakibatkannya,diperlukan langkah kita sebagai
seorang perawat untuk menanganinya, dilingkungan RT 02 / RW 08 ini.

Untuk membangun kesadaran masyarakat tentang cara pencegahan dan


pengobatan tradisional penyakit Diabetes Mellitus di RT 02 RW 08, maka
diadakan kegiatan penyuluhan tentang pencegahan dan pembuatan obat
tradisional untuk penderita Diabetes Mellitus di rumah yang benar sehingga dapat
menambah pengetahun serta wawasan masyarakat dan juga dapat mengubah
prilaku, meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Agar peserta penyuluhan dapat memahami dan mengaplikasikan materi
penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota klien mampu :
a) Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b) Menjelaskan penyebab penyakit diabetes mellitus
c) Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diabetes
mellitus
d) Menjelaskan komplikasi penyakit diabetes mellitus
e) Menjelaskan cara perawatan dan mengontrol penyakit
diabetes mellitus
f) Menjelaskan cara pencegahan diabetes mellitus

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Diabetes Militus pada Orang Dewasa
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran : Masyarakat yang memiliki riwayat
penyakit DM
b. Target : Mayarakat yang mengikuti penyuluhan
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab dan diskusi
4. Media dan alat
a. Infokus
b. Laptop
c. Leaflet/buflet
5. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Kamis /November 2019
b. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
c. Tempat : Posyandu Kurao Pagang RT 2 RW 8
6. Pengorganisasian
a. Struktur
1)Penyaji : Sintha Dwinata Ananda
2)Moderator : Reza Risman

3)Fasilitator : - Shintia Lara Delfi


- Rana Nurul Azizi
- Rozalina Maizara
- Ulul Azmi

4)Observer : Waninda Septrina


5)Notulen : Arsy Yunita Hardiany
6)Dokumentasi : Rio Chandra Pratama

b. Penugasan
1) Penyaji
Tugas :
a) Mempresentasikan materi penyuluhan.
b) Bersama audiens menyimpulkan materi penyuluhan.
c) Ikut serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
klien.

2) Moderator
Tugas :
a) Membuka acara.
b) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
c) Menjelaskan tujuan dan topik.
d) Menjelaskan kontrak waktu.
e) Mengarahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f) Mengarahkan alur diskusi.
g) Memimpin jalannya diskusi.
h) Menutup acara.
i) Ikut serta Menjawab pertanyaan yang muncul.

3) Observer
Tugas :
a) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal
sampai
akhir.
b) Mengobservasi prilaku semua anggota kelompok

4) Fasilitator
Tugas :
a) Meminta persetujua/mengontrak klien.
b) Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.
c) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
d) Mempersiapkan absen.
e) Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.
f) Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
g) Mempersiapkan ruangan.
h) Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
i) Mempersiapkan ruangan, infokus, dan laptop.
j) Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.

5) Notulen
Tugas :
a) Mencatat semua pertanyaan yang diajukan oleh
klien.
b) Mencatat semua jawaban yang disampaikan oleh
setiap
anggota kelompok..
c) Mencatat hasil kesimpulan dari observer.

7. Setting Tempat
Keterangan :

: Klien : Penyaji

: Fasilitator : Moderator

: Observer : Pembimbing klinik

: Notulen : Pembimbing Akademik

B. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA


1. 5 menit PEMBUKAAN :
 Menjawab
 Mengucapkan salam
 Mendengarkan
 Memperkenalkan diri
 Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
dan memperhatikan
penyuluhan
2. 30 menit KEGIATAN INTI
 Mengemukakan
 Menyampaikan tujuan
pendapat
penyuluhan
 Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian
dan mendengarkan
diabetes mellitus
 Memperhatikan
 Menjelaskan tipe-tipe
dan mendengarkan
penyakit diabetes mellitus
 Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab
 Memperhatikan
penyakit dibetes mellitus
dan mendengarkan
 Menjelaskan tanda dan
 Memperhatiaka
gejala dari penyakit diabetes
n dan mendengarkan
mellitus  Memperhatikan
 Menjelaskan komplikasi
penyakit diabetes mellitus dan mendengarkan
 Menjelaskan cara
perawatan dan mengontrol
 Memperhatiaka
penyakit diabetes mellitus
n dan mendengarkan
 Menjelaskan cara
pencegahan diabetes mellitus
 Memberi kesempatan  Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan
 Memberikan jawaban  Mendengarkan
 Reinform consent  Mendengarkan

3. 5 menit PENUTUP
 Bersama – sama
 Bersama peserta
menyimpulkan
menyimpulkan apa yang
telah disampaikan  Menjawab
 Evaluasi materi anemia
pertanyaan
dengan mengajukan
 Memperhatikan
pertanyaan
 Melakukan terminasi dan mendengarkan
 Menjawab
 Memberikan salam untuk
salam
menutup pertemuan

C. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a.100% klien menghadiri penyuluhan.
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.
c.Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

2. Evaluasi Proses
a.Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
b. 100 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan diabetes
mellitus
c.100 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil
a. Klien mampu menyebutkan pengertian diabetes mellitus
b. Klien mampu menyebutkan tipe- tipe penyakit diabetes
mellitus
c. Klien mampu menyebutkan penyebab penyakit diabetes
militus
d. Klien mampu menyebukan tanda dan gejala penyakit
diabetes mellitus
e. Klien mampu menyebutkan dua dari tiga komplikasi
penyakit diabetes mellitus
f. Klien mampu menyebutkan cara perawatan dan mengontrol
penyakit diabetes mellitus
g. Klien mampu menyebutkan cara pencegahan diabetes
mellitus.

Materi Diabetes Melitus

A. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes Melitus adalah sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristrik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerena
insulin atau keduanya. American Diabetes Association. (ADA, 2010)

Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan


hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau
penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis
mikrovaskuler, makrovaskuler dan neuropati. (Agung Pranoto, 2016 )
B. Tipe-tipe penyakit DM
1. Diabetes melitus yang tergantung insulin ( DM tipe 1): disebabkan
kekurangan produksi insulin. DM ini dapat terjadi karena kerusakan sel beta
langerhans dikelenjar pankreas akibat proses kekebalan tubuh (autoimun)
terjadi pelisisan (pembunuhan) sel tubuh oleh sistem imunitasnya sendiri.
a. Biasanya terdiagnosis di bawah umur 35 tahun
b. Tidak gemuk
2. Diabetes melitus yang tidak tergantung pada insulin ( DM tipe 2 ) : akibat
kegagalan relatif sel beta langerhans dikelenjar pankreas sehingga produksi
insulin yang terjadi dengan kualitas rendah tidak mampu merangsang sel
tubuh agar menyerap gula darah. Misalnya karena obesitas, pola makan yang
tidak benar.
a. Biasanya terdiagnosis diatas umur 40 tahun
b. Biasanya gemuk
c. Gejala timbul perlahan-lahan (kronis)
3. Diabetes melitus disebabkan penyakit lain misalnya: sirosis hati, penyakit
kelenjar pankreas, infeksi, obat-obatan.
4. Diabetes melitus gastrointestinal, gejala-gejala yang muncul menyertai
penyakit ini adalah polifagia (makan banyak),poliuria (kencing banyak) dan
polidipsi (minum banyak). Kondisi lain yang muncul biasanya dapat berupa
penurunan berat badan, gatal, kesemutan, mata kabur, mudah lelah, luka yang
tidak sembuh, dan sering timbul infeksi kulit.

C. Penyebab penyakit diabetes melitus.


Diabetes melitus tipe 1
1) Faktor genetik /keturunan
2) Imunologi
3) Lingkungan
Diabetes Melitus tipe 2
1) Usia
2) Obesitas
3) Riwayat Keluarga
D. Tanda dan gejala dari penyakit diabetes melitus.
a. Banyak minum dan mudah haus. Penderita DM banyak buang air
kecil sehingga penderita DM juga harus banyak minum, sebab terus
menerus dalam keadaan haus.
b. Banyak kencing
c. Berat Badan menurun : tubuh orang penderita DM tidak terdapat
cukup insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, maka orang tersebut
menjadi semakin kurus setiap harinya, karena tubuh akan menggunakan
simpananya lemak dan protein untuk kehidupan sehari-hari. Srhingga
walaupun orang tersebut banyak makan tetapi akan terus merasa lapar.

E. Komplikasi penyakit diabetes melitus.


1) Komplikasi akut (komplikasi yang segera terjadi dalam waktu
pendek) : hipoglikemi (kekurangan glukosa/gula). Gejalanya: lapar,
gemetar, keringat dingin, pusing. Penanggulangan : makan makanan
yang mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna seperti : makan
roti dan pisang.
2) Koma diabetik (glukosa terlalu tinggi). Gejalanya: nafsu makan
menurun, haus, minum dan BAK banyak, mual, muntah, nafas cepat.
Penanggulangan: segera kerumah sakit.
3) Komplikasi kronis (komplikasi yang muncul dalam waktu yang
lama, bila kadar gula tidak terkontrol). Seperti :
a. Telinga : pendengaran menurun
b. Mata : pengelihatan berkurang
c. Ginjal : mudah terkena penyakit ginjal
d. Urat syaraf : tegang, kesemutan, rasa baal, keram
e. Pembuluh darah : mengecil dan mudah timbul luka

F. Cara perawatan dan mengontrol penyakit diabetes mellitus.


Menurut Agung Pranoto (2012) cara perawatan dan mengontrol penyakit
diabetes mellitus sebagai berikut.
a. Perencanaan makan (diet)
1) Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu
makan karena hal ini akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan)
kadar gula darah.
2) Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang
mengandung banyak kolesterol LDL, antara lain: daging merah,
produk susu, kuning telur, mentega, saus salad dan makanan pencuci
mulut berlemak lainnya, dan minuman yang beralkohol serta kaar
tinggi garam.
b. Kontrol glukosa darah sewaktu
1) Pemeriksaan gula darah secara rutin
2) Gula darah sewaktu
3) Gula darah puasa
4) Gula darah 2 jam setelah puasa
c. Perawatan kaki diabetik
a) Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh,
luka,perdarahan
b) Bersihkan kaki setiap hari pada waktu makan dengan air
bersih dan sabun mandi
c) Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki,
tidak terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak
tajam
d) Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kuku
agar tidak terjadi luka, juga didalam rumah yang tidak sempit
e) Gunakan sepatu atau sendal yang baik yang sesuai dengan
ukurandan nyaman untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang
cukup dengan jari-jari
f)Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda
tajam seperti jarum dan duri
g) Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan
jarijari kaki agar sirkulasi darah tetap baik
h) Bila ada luka kecil, obati dan tutup dengan pembalut bersih
i)Edukasi perawatan kaki pada pasien dan keluarga yang meliputi
kebersihan kaki, perawatan kuku, pemilihan alas kaki, pencegahan
dan pengelolaan cedera awal pada kaki

G. Cara pencegahan diabetes mellitus.


1) Tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus dalam
jadwal yang teratur.
2) Rutin mengecek gula darah
3) Membatasi lemak jenuh
4) Melakukan olah raga rutin
5) Menjaga berat badan ideal.

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA), 2012. Diagnosis and Classification of


Diabetes Mellitus. Diabetes Care volume 35 Supplement 1 pp. 64-71

Pranoto, Agung. 2012. Terapi Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus. Surabaya
: Universitas Airlangga.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Hasil observe dan notulen

1. Evaluasi struktur

 Peserta penyuluhan hadir sebanyak 3 orang terdiri dari 3 orang


keluarga pasien
 Setting tempat sesuai rencana
 Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir

2. Evaluasi proses

 Moderator tidak kontrak waktu penyampaian materi


 Saat disajikan, peserta fokus terhadap materi yang disampaikan
 Powerpoint cukup menarik disertai dengan gambar
 Ny. I aktif dalam memberikan pertanyaan
 Saat sesi pertanyaan ada pasien berpartisipasi dalam bertanya

3. Pengorganisasian

 Moderator : sudah sesuai peran tetapi tidak ada kontrak waktu


 Penyaji : sudah menjelaskan materi dengan jelas dan suara lantang
 Fasilitator : berperan dengan baik, fasilitas menyiapkan alat dengan
lengkap , tetapi kurang kooperatif untuk memberikan semangat kepada
peserta saat penyuluhan berlangsung
 Observer : mungkin sudah menjalankan tugas sesuai dengan peran
 Notulen : bekerja mengetik hasil observasi dan observer

4. Evaluasi hasil

 Klien sudah mulai mengerti dan memahami jawaban dari


pertanyaan yang ditanya pasien
 Akhir penyuluhan materi ditambahkan oleh dosen.
Nama dan absensi peserta dalam penyuluhan tentang Gangguan Aritmia
atau irama jantung dan tindakan pemasangan alat pacu jantung (Picemaker)

Di RSUP Mdjamil Padang

No Nama peserta penyuluhan Paraf


1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai