DIABETES MELITUS
DI PUSKESMAS BALOI
DISUSUN OLEH:
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang sering dijumpai baik di daerah perkotaan
maupun pedesaan. Masalah penyakit Diabetes melitus penting untuk mendapat perhatian
petugas kesehatan karena insidensi penyakit Diabetes melitus tinggi dan terus meningkat
di masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit diabetes melitus dapat berakibat fatal
bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang adekuat. Diet
pada diabetes melitus merupakan utama untuk mengontrol gula darah, oleh karena itu
masyarakat diharapkan mengetahui tentang diabetes mellitus. Mulai dari apa itu diabetes
mellitus, bagai mana tanda gejala diabetes mellitus, klasifikasi diabetes mellitus, diet
diabetes melitu, perawatan DM di rumah, Pencegahan dan perawatan kaki diabetik
sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dapat mengerti dan memahami
pengertian permasalahan tentang Diabetes melitus, dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Instruksi Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan keluarganya mampu
menjelaskan :
Menyebutkan Pengertian diabetes mellitus
Menyebutkan Penyebab diabetes mellitus
Menyebutkan Tanda dan Gejala diabetes mellitus
Menyebutukan cara pencegahan diabetes melitus
C. Pelaksanaan Kegiatan
Topik Kegiatan Melakukan penyuluhan tentang diabetes mellitus
Sasaran Semua yang berkunjung ke Puskesmas Baloi
D. Metode
1. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi
F. Tempat
Puskesmas Baloi
G. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa/ 27 Juli 2021
Jam : 13.00 WIB s/d Selesai
H. Struktur
Moderator : Rian kurniawan
Penyaji : Sartika apriyani
Fasilitator : Meuthya Utami
Notulen : Bea Octaviani Esperansa
Observer : Nadia Nur Fadillah
Dokumentasi : Melisa susanti
Pembimbing : Ns. Nahrul Hayat, M. Kep
Ns. Trisya Yona Febrina, M. Kep
Ns. Ditte Ayu Suntara, M. Kep
Ns. Isna Aglusi Badri, M. Kep
Ns. Setiadi Syarli, M.Kep
I. Setting Tempat
Observer Dokumentasi
J. URAIAN TUGAS
1. Moderator
a. Pada Acara Pembukaan
1) Membuka Acara
2) Memperkenalkan Anggota
3) Menjelaskan tujuan dan topic
4) Menjelaskan kontrak waktu
b. Pada Kegiatan Inti
1) Meminta klien untuk memberikan pertanyaan atau menjelaskan yang tidak
dipahami
2) Memberikan Kesempatan pada penyaji untuk menjawab pertanyaan dari
audiens
c. Pada Acara Penutup
1) Menyimpulkan dan menutup penyuluhan
2) Mengucapkan Salam
2. Penyaji
a. Mempresentasikan materi penyuluhan
b. Menanggapi pertanyaan dari audiens
3. Fasilitator
a. Membuat absensi penyuluhan
b. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
4. Notulen
K. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan 5 menit
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
a. Memberikan penyuluhan tentang Memperhatikan
Diabetes Militus
Mengemukakan
b. Menggali persepsi peserta/ pendapat
masyarakat Mengemukakan
pendapat
c. Membuka pertanyaan/ diskusi
dengan masyarakat Mendengarkan
c. Mengucapkan salam
L. EVALUASI
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses penyuluhan dan pada akhir dari proses
penyuluhan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan evaluasi struktur,proses dan
hasil.
1. Evaluasi Struktur
a. Klien menyepakati kontrak yang telah dibuat dan bersedia mendengarkan
penyuluhan
b. Alat dan media tersedia susai dengan rencana
c. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) telah disepakati
d. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan apa yang telah direncanakan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Klien dan pembimbing berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan dari awal
sampai akhir
c. Lingkungan tidak bising dan pelaksanaan sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens dapat menyebutkan tentang pengertian DIABETES MELITUS dan cara
pencegahannya Yang Baik dan Benar dalam bahasa yang sederhana
M. Materi
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
B. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes Mellitus menurut PERKENI 2015 meliputi :
Dm tipe 1 Dm tipe 2
Mulai muncul Umumnya menyerang Pada usia tua, umumnya >40
masa kanak-kanak dan tahun. Diabetes tipe 2, diduga
remaja walaupun ada juga disebabkan oleh kombinasi
pada masa dewasa <40 faktor genetik dan lingkungan.
tahun. Diabetes Tipe 1
dipercaya sebagai penyakit
autoimun, di mana sistem
imun tubuh sendiri secara
spesifik menyerang dan
merusak sel-sel penghasil
insulin yang terdapat pada
pankreas.
Keadaan Berat Ringan
klinis saat di
diagnosis
Kadar insulin Rendah, tak ada Cukup tinggi, normal
darah
Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal
C. Manifestasi Klinik
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
a) polidipsi (banyak minum)
b) poliuri (banyak kencing)
c) polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Berat badan turun secara drastic
4. Pandangan kabur
5. Kesemutan/ rasa gatal
6. Gatal-gatal pada kulit
7. Luka yang tidak sembuh-sembuh
8. Sering terjadi infeksi
D. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga
gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
E. Pengelolaan DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan perawatan
DM membutuhkan waktu yang lama.
1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM
TEH MANIS
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga
( undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan
3. Jadwal makan
Penderita diabetes mellitus harus membiasakan diri untuk makan tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Penderita diabetes mellitus makan sesuai jadwal, yaitu 3 kali
makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam. Ini dimaksudkan
agar terjadi perubahan pada kandungan glukosa darah penderita DM, sehingga
diharapkan dengan perbandingan jumlah makanan dan jadwal yang tepat maka
kadar glukosa darah akan tetap stabil dan penderita DM tidak merasa lemas akibat
kekurangan zat gizi. Jadwal makan standar yang digunakan oleh penderita DM
diabetes mellitus (Waspadji, 2009) disajikan dalam tabel berikut:
Total Kebutuhan Energi = Energi Basal – Koreksi Usia + Aktivitas + stress metabolic ± Koreksi BB
Soegondo S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Insulin : Farmakoterapi pada Pengendalian
Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi 4, Jakarta: FK UI pp. 1884.
Waspadji S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Kaki Diabetes, Jilid III, Edisi 4, Jakarta: FK UI pp.
1961-62.
Demikian berita acara penyuluhan mahasiswa keperawatan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
(……………………)