Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN KOMUNITAS SENAM PROLANIS

PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Disusun Oleh :

Nining Heruwati (022021060106)

Edwin Aldriansah (022021060169)

Wahyu Tri Putro Utomo (022021060107)

Dwi Kusuma Dewi (022021060170)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN

PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG DIABETES MELITUS

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan dan Perawatan Diabetes Melitus
1. Pengertian Diabetes melitus
2. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
3. Penyebab Diabetes Melitus
4. Komplikasi dari Diabetes Melitus
5. Pentingnya pengobatan bagi penderita Diabetes Melitus
6. Cara penanganan luka pada Diabetes Melitus
Waktu Pelaksanaan : 26 Desember 2022
Pelaksana : Mahasiswa Program S1 AJ3 Fakultas Ilmu Kesehatan Institut
Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah
Surakarta
Sasaran : Komunitas Senam Prolanis Pada Penderita Diabetes Melitus

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatans selama 1x 30 menit, di
harapkan komunitas senam prolanis pada penderita diabetes melitus memahami tentang
penyakit Diabetes melitus.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Menjelaskan pengertian diabetes melitus dengan benar
b. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes melitus
c. Meyebutkan penyebab diabetes melitus
d. Meyebutkan komplikasi dari diabetes melitus
e. Menjelaskan kenapa pentingnya pengobatan bagi penderita diabetes melitus
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

C. Materi
1. Pengertian Diabetes melitus
2. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
3. Penyebab Diabetes Melitus
4. Komplikasi dari Diabetes Melitus
5. Pentingnya pengobatan bagi penderita Diabetes Melitus
6. Perawatan luka pada diabetes melitus

D. Rencana Pelaksanaan

No. Kegiatan Penyuluhan Peserta

1 Pembukaan  Mengucapkan salam Menjawab salam


 Memperkenalkan diri
(waktu + 5 Menyimak tujuan
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
menit)
 Memberikan waktu untuk tanya Bertanya
jawab

2 Inti (waktu + Menjelaskan mengenai : Menyimak penjelasan


20 menit)
 Apa itu penyakit diabetes melitus
 Tanda dan gejala diabetes melitus
 Penyebab diabetes melitus
 Komplikasi diabetes melitus
 Pentingnya pengobatanbagi
penderita diabetes melitu
 Perawatan luka diabetes melitus

3 Penutup  Memberikan kesempatan kepada Bertanya dan Menjawab


peserta untuk bertanya dan pertanyaan
(waktu + 15
memberikan pertanyaan tentang
menit) Menjawab salam
materiyang telah dijelaskan
 Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam

E. Setting Tempat

Keterangan :

: Penyaji

: Moderator

: Fasilitator

: Peserta
C
F. Pengorganisasian
1. Penyaji : Nining Heruwati
2. Moderator : Dwi Kusuma Dewi
3. Fasilitator : Edwin Aldriansah
4. Notulen : Dwi Kusuma Dewi
5. Dokumentasi : Wahyu Tri Putro Utomo
6. Perlengkapan : Edwin Aldriansah
Wahyu Tri Putro Utomo
G. Rencana Evaluasi
1. Prosedur : Tanya Jawab
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya Jawab
4. Butir Pertanyaan : a. Apa itu Diabetes Melitus ?
b. Apa saja penyebab Diabetes Melitus ?
c. Apa komplikasi dari Diabetes Melitus ?

H. DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, R., & Rachmawati, S. 2016. Cara ampuh tumpas diabetes. Yogyakarta
: Medika
Yunus, B. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Pada
Pasien Ulkus Etn Centre Makassar Bahri Yunus. Uin- Alauddin.Ac.Id. Retrieved
from http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1333/1/Bahri Yunus.pdf.
Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus
Terpadu.Jakarta.Mitra Wacana Media

I. Lampiran Materi

DIABETES MELITUS

1. Pengertian diabetes melitus


Pengertian diabetes melitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa
menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa memanfaatkan
secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi kelonjakan kadar gula dalam
darah melebihi normal (Fitriana & Rahmawati, 2016).

2. Tanda dan gejala diabetes melitus


Menurut Yunus (2015) tanda dan gejala diabetes melitus yaitu :
a. Sering kencing (poliuria)
b. Rasa haus berlebihan (polidipsi)
c. Rasa lapar berlebihan ( polifagia)
d. Pandangan kabur
e. Mudah lelah
f. Kadar gula tinggLuka lambat sembuh dan Penurunan bearat badan secara drastis.

3. Penyebab Diabetes Melitus


Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes mellitus yaitu :
a. Pola makan yang berlebih
b. Obesitas
c. Faktor genetic
d. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
e. Penyakit dan infeksi pada prankeas
f. Jenis kelamin
g. Usia

4. Komplikasi
a. Komplikasi akut merupakan salah satu penyakit kombinasi antara diabetes dengan
penyakit lainnya. Beberapa tergolong kedalam komplikasi akut yaitu infeksi,
hipoglikemia, hiperglikemia, hyperosmolar non ketosis (HHNK), dan diabetik
ketoasidosis.
b. Komplikasi Kronik adalah komplikasi menahun yang biasanya muncul setelah
seseorang penderita diabetes melitus selama 10-15 tahun. Komplikasi ini menyerang
beberapa organ tubuh anatara lain :
a) Mata : dapat menyebabkan mata menjadi rabun
b) Kulit : disebut juga diabetes dermapathy, ditandai dengan adanya
bercak merah kecoklatan pada kulit
c) Tulang : resiko terjadinya fraktur atau patah tulang
d) Kaki : dapat menyebabkan diamputasi kakinya karena telah mencapai
stadium yang sangat parah.
e) Jantung : mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung
f) Ginjal : Insulin tidak diproduksi, maka glukosa tidak akan diubah
menjadi glikogen sebagai energi. Gula dalam darah yang terlalu banyak
tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang terus menerus
dapat membuat ginjal berhenti untuk bekerja sustu saat nanti.

5. Pentingnya pengobatan bagi penderita Diabetes Melitus


Penanganan penderita diabetes tidak bisa disamakan antara satu penderita dengan
penderita lainnya. Penanganan harus dilakukan bergantung pada kondisi penderita, gaya
hidup sehari-hari, dan lainnya. “Oleh karena itu, pengobatan diabetes sangat bersifat
individual. Penting sekali seorang penderita diabetes untuk selalu berdiskusi dengan
dokternya supaya dapat mengevaluasi pilihan pengobatan yang cocok untuk masing-
masing individu, agar tercapainya pengendalian gula darah yang baik,” ujar Prof. Dr. dr.
Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, selaku Ketua Umum PB PERKENI.
Dengan kata lain, penanganan diabetes tak hanya bergantung pada pengobatan
dari dokter itu sendiri. Perlu ada partisipasi aktif dari pasien. Dalam hal ini, lingkungan
turut menjadi penentu. Misalnya, dukungan keluarga yang sangat berarti. Lalu,
bagaimana juga aktivitas fisiknya selama ini, apakah penderita diabetes olahraga atau
tidak selama menjalani pengobatan. “Peran lingkungan turut diperlukan sebagai upaya
memberikan pengaruh positif terhadap pasien. Pasalnya, keberhasilan pengelolaan
diabetes mandiri membutuhkan partisipasi aktif pasien, keluarga, tim kesehatan,
masyarakat, dan pemerintah,” kata Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD- KEMD, selaku Sekretaris
Jenderal PB Perkeni. “Selain itu, untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku,
dibutuhkan edukasi yang komprehensif serta pengembangan keterampilan dan motivasi,"
sambungnya.
Sanofi Indonesia diketahui telah bekerja selama hampir satu abad untuk
mengembangkan solusi terapeutik untuk penderita diabetes dan bekerja bersama
berbagai mitra perawatan kesehatan untuk memberikan serangkaian obat-obatan melalui
pendekatan personal untuk fokus pada kebutuhan individu. Tujuan utamanya adalah
membantu orang yang hidup dengan diabetes untuk mencegah dan mengelola diabetes
agar dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna. Jadi jelas, penanganan diabetes
tidak bisa bergantung pada tenaga medis semata. Penderita diabetes juga perlu aktif
dalam pengobatan, serta dukungan orang terdekat juga masih indikator baiknya sebuah
penanganan diabetes.
6. Perawatan luka pada diabetes melitus
1) Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan
2) Bersihkan kaki setiap hari pada waktu makan dengan air bersih dan sabun
mandi
3) Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlaludekat
dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam
4) Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kuku agar tidak terjadi
luka, juga didalam rumah yang tidak sempit
5) Gunakan sepatu atau sendal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan nyaman
untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup dengan jari-jari
6) Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajamseperti
jarum dan duri
7) Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jarijari kakiagar
sirkulasi darah tetap baik
8) Bila ada luka kecil, obati dan tutup dengan pembalut bersih

9) Edukasi perawatan kaki pada pasien dan keluarga yang meliputi kebersihan
kaki, perawatan kuku, pemilihan alas kaki, pencegahan dan pengelolaan
cedera awal pada kaki.
LAMPIRAN

Leaflet

Anda mungkin juga menyukai